1.49k likes | 3.54k Views
Sumberdaya Air. Warga mencari lumut untuk umpan memancing ikan di Situ Cisanti, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/3). Situ di Kaki Gunung Wayang Windu, Bandung Selatan, tersebut menampung air dari beberapa sumber mata air yang bermuara di aliran Sungai Citarum.
E N D
Warga mencari lumut untuk umpan memancing ikan di Situ Cisanti, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/3). Situ di Kaki Gunung Wayang Windu, Bandung Selatan, tersebut menampung air dari beberapa sumber mata air yang bermuara di aliran Sungai Citarum
Kompas, 25 April 2011. “Sungai Citarum, sumber air minum bagi 25 juta warga Jawa Barat dan DKI Jakarta serta pemasok tenaga listrik bagi Pulau Jawa dan Bali, kini tercemar logam berat. • Pencemaran disertai pelumpuran dan pendangkalan yang hebat terus berlangsung tanpa ada penanganan serius”.
Pencemaran dan sedimentasi sudah terjadi sejak hulu sungai di Situ Cisanti, di kaki Gunung Wayang Bandung Selatan dan mengalir sepanjang 269 kilometer hingga muara sungai di pantai Muara Merdeka Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Rusaknya daratan di hulu Sungai Cisanti, Bandung Selatan, sejak 1990-an hingga saat ini berpengaruh besar pada asupan air bagi Sungai Citarum yang juga terkena sedimentasi.
Sebelum mengalir ke Laut Jawa, sungai terbesar dan terpanjang di Jawa Barat ini juga digunakan untuk Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) di Waduk Saguling (kapasitas 700-1.400 Megawatt), Waduk Cirata (1.008 MW) dan Jatiluhur (187 MW). • Ketiga PLTA itu memasok listrik untuk jaringan interkoneksi Pulau Jawa-Bali yang dihuni hampir separuh dari penduduk negeri ini.
Menurut hasil pemantauan kualitas air Perum Jasa Tirta II, air yang keluar dari Outlet Cisanti sudah mengandung H2S dan COD melebihi ambang baku mutu. • Di Kecamatan Dayeuhkolot hingga Soreang, 40-60 km dari hulu, selain pencemaran industri, juga ditambah dengan sampah domestik yang dibuang dari permukiman padat di sepanjang sungai. • Kiriman sampah dari Kota Bandung yang terbawa anak sungai juga turut menjadi bagian dari pencemaran di Sungai Citarum.
Sungai Citarum di Jawa Barat dengan aneka sampah yang mencemarinya
Terjadi alih fungsi lahan dari yang seharusnya kawasan hutan konservasi daerah penangkap air, menjadi daerah pertanian semusim seperti sayuran. • Di sentra industri tekstil Kecamatan Majalaya, 20 km dari Kertasari, limbah industri dengan berbagai karakteristik, seperti warna pekat, bau menyengat, temperatur dan keasaman yang tinggi langsung dibuang ke Citarum.
Limbah campuran, antara limbah pabrik tekstil dan rumah tangga mengalir ke Sungai Citarum di wilayah Majalaya, Bandung, Jawa Barat, Selasa(22/3/2011).
Di cekungan Bandung ini, sejumlah anak sungai bermuara ke Citarum. Yakni Sungai Cikijing, Citarik, Cikeruh, Cidurian, Cikapundung, Cisangkuy, Citepus dan Cibeureum yang dijadikan tempat pembuangan limbah dan sampah oleh semua pihak. • Hasil evaluasi pemantauan kualitas air oleh Perum Jasa Tirta II ditemukan zat kimia Zn, Fe, NH3-N, NO2N,H2S, Mn, BOD, COD dan oksigen terlarut melebihi baku mutu air.
Pencemaran dan sedimentasi terus berlangsung ke tengah, sekitar Waduk Saguling, Cirata dan Jatiluhur, hingga ke muara di Laut Jawa.
Dari Waduk Jatiluhur air mengalir ke hilir melalui Bendung Curug yang membagi air ke irigasi Tarum Barat dan Tarum Timur. • Tarum Barat mengalirkan air untuk bahan baku air minum kebutuhan 10 juta warga DKI Jakarta yang dikelola PT Aetra Air dan PT Palyja.
Di hilir, kini usaha tambak udang sudah lama gulung tikar karena air Citarum mematikan udang. “Tidak hanya udang windu, udang alam pun seperti udang bago dan udang peci, langsung mati bila dialiri air Citarum. • Di kawasan hilir Citarum yang masuk wilayah Kabupaten Karawang dan Bekasi terdapat puluhan ribu tambak. • Ikan budi daya yang bisa bertahan terhadap air tercemar racun kimia itu hanyalah bandeng.
Warga menjaring ikan di pertemuan lumpur yang mengalir di Sungai Citarum yang membelah Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Di kawasan Muara Gembong, Tim ekspedisi Kompas melihat, air Citarum berwarna coklat muda langsung masuk ke Laut Jawa. • Menurut laporan Perum Jasa Tirta II, pada bulan Desember air Citarum di Muara Gembong mengandung Fe, NO2N dan H2S lebih dari baku mutu.
SUMBER DAYA AIR (UURI No.7 Th. 2004 ttg Sumber Daya Air) • Adalah air, sumber air, dan daya air yang terkandung didalamnya • Air adalah semua air yang terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di darat
Kebutuhan manusia akan SDA Air menjadi sangat nyata bila dikaitkan dengan: • Pertambahan penduduk • Kebutuhan pangan • Peningkatan industrialisasi
MANFAAT SDA AIR • Keperluan rumah tangga/domestik, industri & perdagangan, pertanian, perikanan & akuakultur, transportasi, pembangkit listrik, parawisata, proses pendinginan & sebagai tempat buang sampah.
MASALAH POKOK DALAM PENGELOLAN SUMBER DAYA AIR • Fluktuasi debit pada musim kemarau & musim hujan • Kerusakan lahan di daerah tangkapn air • Erosi & sedimentasi
Erosi Sungai Winongo di Yogyakarta semakin parah terutama wilayah Serangan.
Kecendrungan penggunaan air yang belum efisien • Bertambahnya limbah yang masuk sungai • Berkurangnya kemampuan pemulihan kembali sungai
ANCAMAN TERHADAP KEBERADAN SDA AIR • Pencemaran, penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang mengabaikan kelestarian lingkungan & berubahnya fungsi-fungsi daerah-daerah tangkapan air.
Peta Penyebaran Alih Fungsi Lahan di Provinsi Jawa Barat dan Banten