300 likes | 535 Views
POKOK-POKOK PIKIRAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ”SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD”. DENGAN TEMA : ”MENUJU SWASEMBADA YANG KOMPETITIF DAN BERKELANJUTAN SERTA MENDORONG PRODUK-PRODUK UNGGULAN MENJADI PRIMADONA DUNIA”. DAFTAR ISI. 2.
E N D
POKOK-POKOK PIKIRANMENTERI PERINDUSTRIANPADA”SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD” DENGAN TEMA : ”MENUJU SWASEMBADA YANG KOMPETITIF DAN BERKELANJUTAN SERTA MENDORONG PRODUK-PRODUK UNGGULAN MENJADI PRIMADONA DUNIA”
1. PERANAN CABANG INDUSTRI TERHADAP PDB NON MIGAS TAHUN 2008 Industri agro terdiri dari industri makanan & minuman, industri kertas dan barang cetakan, industri kayu dan hasil hutan, dan industri barang karet, yang mempunyai peranan terhadap PDB non migas lebih dari 40%. Peranan terbesar adalah industri makanan dan minuman yaitu 30,4%
2. POTENSI PANGAN DI INDONESIA Beras MinyakMentahSawit (CPO & CPKO) Indonesia SebagaiPenghasilPotensial UntukBahanPangan, antara lain : Kakao Buah Rumput Laut Kopi
3. Arah Pembangunan Ekonomi Menjadikan Indonesia Negara Industri Yang Maju dengan Didukung Pertanian yang Kuat dan Tangguh
4. BANGUN INDUSTRI MASA DEPAN (2025) INDUSTRI AGRO INDUSTRI ANDALAN MASA DEPAN INDUSTRI ALAT ANGKUT INDUSTRI TELEMATIKA PETRO KIMIA SEMEN BAJA DLL TPT SEPATU ELEKTRONIK DLL INDUSTRI BARANG MODAL BASIS INDUSTRI MANUFAKTUR INDUSTRI KOMPONEN BASIS U K M) SDA TERBARUKAN SDA TIDAK TERBARUKAN SUMBER DAYA MANUSIA UU No.17 Tahun 2007 (RPJMN 2005-2025) Perpres No. 28 Tahun 2008
5. KendalaDalamPeningkatanProduksiPertanian • Pembibitan, pemupukan &Pengolahan yg krg baik, • Alih fungsi lahan, • Pergeseran musim, • Beralihnya tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor lainnya.
6. PERMASALAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN • Kurangnya bahan baku karena diekspor dalam bentuk produk primer, • Adanya produk makanan impor yang tidak sesuai dengan ketentuan, • Adanya hambatan tarif dan non tarif. • Kurangnya dukungan permodalan dan tingginya suku bunga bank serta kurangnya dukungan infrastruktur.
7. ARAH PENGEMBANGAN • VISI “Terwujudnya Pertumbuhan dan Perkembangan Industri Makanan dan Minuman yang Berdaya Saing dan Bernilai Tambah Tinggi serta Mampu Memenuhi Kebutuhan Pangan Nasional” • MISI • Meningkatkan pengolahan produk primer hasil pertanian dan perkebunan menjadi produk yang bernilai tambah tinggi; • Memperkuat ketahanan pangan nasional untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat; • Meningkatkan perolehan devisa melalui ekspor.
8. SASARAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN • Meningkatkan struktur dan daya saing industri makanan dan minuman berdasarkan klaster industri • Meningkatkan pemanfaatan utilisasi kapasitas produksi industri makanan dan minuman • Meningkatkan penguasaan pasar dalam negeri dan ekspor produk makanan dan minuman • Mengembangkan keanekaragaman produk makanan • Meningkatkan penyerapan tenaga kerja • Meningkatkan ketahanan pangan nasional • Meningkatkan pemanfaatan bahan baku yang berasal dari SDA.
9. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN • Menumbuhkembangkan industri makanan dan minuman melalui pengembangan klaster industri prioritas. • Mengembangkan industri makanan dan minuman untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan substitusi produk impor. • Mengembangkan industri melalui peningkatan kemitraan. • Meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan teknologi dan manajemen • Memperkuat keterkaitan antar industri makanan dan minuman dengan sektor ekonomi lainnya. • Penyebaran industri makanan yang disesuaikan dengan potensi SDA. • Meningkatkan kualitas produk melalui penerapan SNI, HACCP dan GMP. • Peningkatan iklim usaha yang kondusif.
10. KLASTER INDUSTRI PRIORITAS AGRO Terdapat 12 KlasterIndustriPrioritas Agro, yaitu : IndustriPengolahanKakao IndustriGula IndustriPengolahanSusu IndustriHasilTembakau IndustriPengolahanBuah IndustriPengolahanKelapa IndustriPengolahan Kopi IndustriPengolahanKelapaSawit IndustriPengolahanHasilLaut Industri Pulp danKertas Industri Furniture IndustriPengolahanKaret = pangan = pangandan non pangan = non pangan
a. IndustriPengolahan Kelapa Sawit (Permenperin No.111/M-IND/PER/10/2009) Agro 13
a. IndustriPengolahan Kelapa Sawit (Permenperin No.111/M-IND/PER/10/2009) Agro 14
b. IndustriKakao (Permenperin No.113/M-IND/PER/10/2009) Agro 15
b. IndustriKakao (Permenperin No.113/M-IND/PER/10/2009) Agro 16
c. IndustriPengolahan Kelapa (Permenperin No.114/M-IND/PER/10/2009) Agro 17
c. IndustriPengolahan Kelapa (Permenperin No.114/M-IND/PER/10/2009) Agro 18
d. IndustriPengolahan Kopi (Permenperin No.115/M-IND/PER/10/2009) Agro 19
d. IndustriPengolahan Kopi (Permenperin No.115/M-IND/PER/10/2009) • Lokasi pengembangan : Sumut., Lampung, Bengkulu, Jatim., Bali dan Sulsel (didasarkan atas potensi bahan baku). • Sentra : Sebaran industri pengolahan kopi ternyata tidak selalu pada daerah penghasil biji kopi: Sumut. (2), Lampung (3), Jatim. (10), Bali (1), Sulsel. (3), Sumsel. (2), DKI Jakarta (4), Jabar. (6), Jateng. (2), Sulut. (3) dan daerah lain berjumlah 41 unit (usaha skala menengah). • Jumlah sentra : 77 unit pengolahan kopi skala menengah dan besar. • Perusahaan : PT Sari Incofood Corporation (Sumut.), PT Nestle Indonesia (Lampung), PT Aneka Coffee Industry (Jatim.), PT Santos Jaya Abadi (Jatim.), PT Gunung Mas Lestari Jaya (Banten). PT Putra Bhineka Perkasa (Bali), PT Setia Unggul Mandiri (Sulsel). Agro 20
e. IndustriGula (Permenperin No.116/M-IND/PER/10/2009) Agro 21
e. IndustriGula (Permenperin No.116/M-IND/PER/10/2009) Agro 22
f. IndustriHasil Tembakau (Permenperin No.117/M-IND/PER/10/2009) Agro 23
f. IndustriHasil Tembakau (Permenperin No.117/M-IND/PER/10/2009) Agro 24
Sumut Sulut Malut Sumbar Lampung Maluku Sulsel Jateng Jatim Jabar NTB Bali Keterangan : : Bahan Baku Utama(Tembakau) : Sumatera Utara, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB. : Industri Rokok : Sumut (PT STTC, Pagi Tobacco), Jabar (PT BAT Indonesia & pabrik rokok kecil), Jateng (PT Djarum, PT Nojorono, PR Sukun, PR Gentong Gotri, PR Jamu Bol, Filasta, Wikatama, PR Menara dan Industri rokok kecil lainnya). Jatim (PT Gudang Garam Tbk, PT H.M Sampoerna, PT Bentoel Prima, PT Philip Moris Indonesia, PT Gelora Jaya, PT Karya Niaga Bersama, PT Gandum dan perusahaan rokok kecil lainnya), NTB(industri rokok kecil). : Bahan Baku Pendukung (Cengkeh) : Sumbar, Lampung, Jateng, Jatim, Bali, Sulsel, Sulut, Maluku Utara, Maluku. f. IndustriHasil Tembakau (Permenperin No.117/M-IND/PER/10/2009) Agro 25
g. IndustriPengolahan Buah (Permenperin No.118/M-IND/PER/10/2009) Agro 26
g. IndustriPengolahan Buah (Permenperin No.118/M-IND/PER/10/2009) Agro 27
h. IndustriPengolahan Ikan (Permenperin No.120/M-IND/PER/10/2009) Agro 28
h. IndustriPengolahan Ikan (Permenperin No.120/M-IND/PER/10/2009) Agro 29
i. IndustriPengolahan Susu (Permenperin No.122/M-IND/PER/10/2009) Agro 30