810 likes | 3.2k Views
TEORI KOGNITIVISME. Pengertian Kognitivisme. Poin Penting dalam pengertian kognitivisme : Setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya
E N D
PengertianKognitivisme PoinPentingdalampengertiankognitivisme : Setiaporangtelahmempunyaipengalamandanpengetahuandalamdirinya Prosesbelajarakanberjalanbaikbilamateripelajaran yang baruberadaptasisecaraklopdenganstrukturkognitif yang telahdimilikiolehsiswa. Lebihmenekankanpadaprosesbelajar
PengertianBelajarMenurutKognitivisme belajar adalah sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan mengguankan pengetahuan. Teori ini memfokuskan perubahan perilaku yang sangat berbeda dengan perubahan perilaku pada behaviorisme.
Ciri-CiriKognitivisme Mementingkanapa yang adadalamdirimanusia Mementingkankeseluruhandaripadabagian-bagian Mementingkanperanankognitif Mementingkankondisiwaktusekarang Mementingkanpembentukanstrukturkognitif
Tokoh-TokohAliranKognitivisme Jean Piaget Ausuebel Brunner
TeoriPerkembanganKognitif TeoriPerkembanganKognitifPiaget Tujuanpenelitian Piaget yaitumenemukanbagaimanaanak-anakberpikir, dengancaramenganalisisterhadapjawabanataspertanyaan yang diajukan. Filosofi Piaget adapadakeyakinanbahwamanusiamemilikisifatrasionaldanmengertiduniasekitarnya. Piaget memandangbahwaanaksebagaipembelajaraktif yang membentukpengetahuannyasendiri. Anakdianggapsebagaiilmuwankecil yang mengujihipotesisnyasendiriuntukmenemukanbagaimanaduniabekerja. Piaget yakinbahwaanak-anakmembentukpengetahuannyadenganberinteraksisecaraaktifdenganlingkungannyadanmencobamerasakanpengalamannya.
Adaempatfaktoryang menentukanperkembangankognitif, yaitu: • Kematangan, perkembangandisebabkan factor-faktorpembawaan, diartikansebagaipotensikitauntukperkembangankognitif. • Pengalamanaktif, sepertimemanipulasiobjekatau mental (berpikir), menyebabkankitamengembangkandanmenyaringkembalipengertiankita. • Interaksi social, dengan sesame teman (termasuk guru) memungkinkankitaberbagiidedanmemperolehpengetahuanbaru. • Equilibrasi, suatuprosesuntukmencarikeseimbangansehubungandenganadanyakonflikantara schemata yang sudahadadenganfaktabaru.
Tahap-tahapperkembangankognitif Piaget: • Tahapsensorimotor(umur 1,5-2 tahun), selamaprosesinianakmenggalilingkungannya, melihat, mendengar, menyentuh, membauobjek-objek yang adadisekelilingnya. • Tahappraoperasional(umur 2-6 atau 7 tahun), padatahapinianakmenjadilebihbaikdalampenggunaanbahasa. Anaktidakhanyaberkomunikasidenganorang lain, tetapijugadengandirinyasendiri. Berbicaratkerasataudiam, iniberarartianakberpikir.
Tahapoperasionalkonkrit(umur 6 atau 7 tahun-umur 11 atau 12 tahun), padasaatanak SD, mulaimenggunakanbentuklogikaorangdewasa, namunlogikaitudiaplikasikanhanyapadasituasikonkrit. Dengankatalain,anakdapatberpikirlogistentangsesuatu yang dialami, tetapitidakdalamsituasihipotesis. Anakpadatahapoperasionalkonkrit, melihatduniadanmenginterpretasikansituasisecaraharafiah. • Tahapoperasional formal (umur 14 tahunkeatas), dapatmengaplikasiakanlogikakesituasiabstrakdanhipotesis. Anaksudahdapatmenjawabpertanyaanmisalnya, apa yang terjadiseandainyaJepangmenangpadaperangduniake II?
Teori Perkembangan Kognitif Bruner Bruner adalah ahli psikologi yang mengembangkan teori perkembangan kognitif untuk membantu guru meningkatkan belajar dan berpikir siswa. Tahap-tahap berpikir menurut Bruner: a.Enaktif b. Ikonik c. Simbolik
Belajar menemukan (Discovery Learning) Bruner mengatakan bahwa peserta didik baik belajar dengan penemuan bahwa bila yang bersangkutan mempunyai pengalaman (surprise) dari suatu peristiwa yang tiba-tiba. Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menemukan struktur materi, peserta didik belajar dengan memfokuskan pada ide-ide dan hubungannya satu sama lain, bukan pada sesuatu yang rinci.
Kurikulum Spiral Bruner juga menyarankan penggunaan kurikulum spiral, yaitu peserta didik secara periodik mengulangi kembali topik-topik yang telah dipelajari dan secara berkelanjutan memperluas topik tersebut.
Motivasi Seperti halnya Piaget, Bruner juga menekankan belajar aktif. Belajar sebaiknya dengan berbuat. Meskipun motivasinya extrinsik, penggunaan hadiah (reward) dan penguatan (reinforcers) berguna ketika mulai mengajarkan suatu ide. Bruner selanjutnya menekankan, bahwa belajar bermakna tergantung pada motivasi intrinsik (dalam diri) peserta didik untuk mengerti dan memahami.
Prinsip penerapan Kognitifisme kegiatanpembelajarannyamengikutiprinsip-prinsipsebagaiberikut : • Siswabukansebagaiorangdewasa yang mudahdalamprosesberpikirnya. Merekamengalamiperkembangankognitifmelaluitahap-tahaptertentu. • Anakusiaprasekolahdanawalsekolahdasarakandapatbelajardenganbaik, terutamajikamenggunakanbenda–bendakongkrit. • Keterlibatansiswasecaraaktifdalambelajaramatdipentingkan, karenahanyadenganmengaktifkansiswamakaprosesasimilasidanakomodasipengetahuandanpengalamandapatterjadidenganbaik. • Untukmenarikminatdanretensibelajarperlumengkaitkanpengalamanatauinformasibarudenganstrukturkognitif yang telahdimilikisipembelajar. • Pemahamandanretensiakanmeningkatkanjikameteripelajarandisusundenganmenggunakanpolaataulogikatertentu, darisederhanakekompleks. • Belajarmemahamiakanlebihbermaknadaripadabelajarmenghafal. Agar bermaknainformasibaruharusdisesuaikandandihubungkandenganpengetahuan yang telahdimilikisiswa.
Prinsipkognitifbanyakdipakaididuniapendidikan, khususnyaterlihatpadaperancangansuatusisteminstruksional, prinsip-prinsiptersebutantara lain: • Seseorang yang belajarakanlebihmampumengingatdanmemahamisesuatuapabilapelajarantersebutdisusunberdasarkanpoladanlogikatertentu • Penyusunanmateripelajaranharusdarisederhanakekompleks, Belajardenganmemahamiakanjauhlebihbaikdaripadadenganhanyamenghafaltanpapengertianpenyajian
Implikasi Kognitifisme • Implikasiteorikognitivismedalamkegiatanpembelajaranlebihmemusatkanperhatiankepadacaraberpikiratauproses mental anak, tidaksekedarkepadahasilnya. Selainitu, peransiswasangatdiharapkanuntukberinisiatifdanterlibatsecaraaktifdalamkegiatanbelajar. • Teoriinijugamemaklumiakanadanyaperbedaan individual dalamhalkemajuan per- kembangan. Olehkarenaitu guru harusmelakukanupayauntukmengaturaktivitasdidalamkelas yang terdiridariindividu – individukedalambentukkelompok – kelompokkecilsiswadaripadaaktivitasdalambentukklasikal.