700 likes | 1.54k Views
BAB VI (ENAM) CEDERA JARINGAN LUNAK. (SOFT TISSUE INJURY). Tujuan Instruksional. Setelah mempelajari bab ini para peserta diharapkan dapat : Menjelaskan 7 jenis luka terbuka . Menjelaskan prinsip penutupan luka dan pembalutan .
E N D
BAB VI (ENAM)CEDERA JARINGAN LUNAK (SOFT TISSUE INJURY)
TujuanInstruksional Setelahmempelajaribabiniparapesertadiharapkandapat: • Menjelaskan 7 jenislukaterbuka. • Menjelaskanprinsippenutupanluka dan pembalutan. • Memperagakanpertolonganpadacederakulitkepala, wajahdenganbendatertancapdipipi. • Menyebutkangejaladantandacederaperut, sertamemperagakanperawatanlukaterbukadanlukatertutuppadaperut.
Cedera Jaringan Lunak : Cedera terhadap jaringan kulit, otot, saraf dan pembuluh darah akibat suatu ruda paksa
KLASIFIKASI LUKA • Luka terbuka Cedera jaringan lunak disertai kerusakan/terputusnya jaringan kulit yaitu rusaknya kulit dan bisa disertai jaringan di bawah kulit • Luka tertutup Cedera jaringan lunak tanpa kerusakan/terputusnya jaringan kulit yang rusak hanya jaringan di bawah kulit
Jenis luka terbuka Luka lecet • Terjadi akibat gesekan, sehinga permukaan kulit (epidermis) terkelupas, mungkin tampak titik-titik perdarahan. • kadang-kadang sangat nyeri karena ujung saraf juga cedera karena terbuka. • Tepi luka tidak teratur.
Luka sayat/iris • Terjadi akibat kontak dengan benda tajam. • Jaringan kulit dan lapisan dibawahnya terputus sampai kedalaman yang bervariasi. • Tepi luka teratur.
Luka robek • Akibat benturan keras dengan benda tumpul. • Karakteristik luka sama seperti luka sayat, perbedaannya terletak pada tepi luka yang tidak teratur. • Seperti luka lecet tetapi lebih dalam dari luka lecet.
Luka Tusuk • Terjadi akibat masuknya benda tajam dan runcing melalui kulit dalam tubuh. • Ciri khasnya adalah luka relatif lebih dalam dibandingkan dengan lebarnya • Luka jenis ini sangat berbahaya karena dapat melibatkan alat-alat dalam tubuh. • Bentuk luka hampir menyerupai benda yang menusuk dengan dalam luka lebih panjang dari lebar luka.
Avulsi (sobek) • Sama dengan luka robek tetapi jaringan tubuh tidak terlepas dan masih menempel membentuk lembaran gantung. Amputasi • Luka terbuka dengan jaringan tubuh terpisah.
avulsi amputasi
Jenis Luka Tertutup 1. Memar Gejala-Tanda: • Nyeri • Bengkak • Warnamerahkebiruan (memar) • Nyeritekan 2. Cederakarenahimpitankuat. 3. Padakeadaan yang hebatdapatterjadiremukpadajaringantulangdankehancuranjaringanbawahkulitlainnya.
Penutup Luka dan Pembalut Penutup luka • Bahan bersifat menyerap • Menutupi seluruh permukaan luka. • Relatif bersih. • Jangan menggunakan bahan atau bagian dari bahan yang dapat tertinggal pada luka (Tisue, kapas). • Berfungsi untuk mengendalikan perdarahan, mencegah kontaminasi, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi rasa nyeri. • Contoh kasa steril.
Penutup oklusif (kedap) • Bahan kedap air dan udara yang dipakai pada luka untuk mencegah keluar masuknya udara dan menjaga kelembaban organ dalam . Penutup luka tebal / “bulky dressing” • Setumpuk bahan penutup luka setebal kurang lebih 2-3 cm.
PEMBALUT FUNGSI • PENEKANAN MEMBANTU MENGHENTIKAN PERDARAHAN • MEMPERTAHANKAN PENUTUP LUKA PADA TEMPATANYA • MENJADI PENOPANG UNTUK BAGIAN TUBUH YANG CEDERA Pemasangan yang baik akan membantu proses penyembuhan
JENIS PEMBALUT : • PEMBALUT PITA / GULUNG • PEMBALUT SEGITIGA (MITELA) • PEMBALUT TABUNG/TUBULER • PEMBALUT PENEKAN
Pedoman penutup luka dan pembalutan : Penutup luka • Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka. • Upayakan permukaan luka sebersih mungkin sebelum menutup luka.
Penggunaan penutup luka penekan • Tempatkan beberapa penutup luka kasa steril langsung atas luka dan tekan. • Beri bantalan penutup luka. • Gunakan pembalut rekat, menahan penutup luka. • Balut. • Periksa denyut nadi ujung bawah daerah luka (distal).
Prinsip pembalutan(1) • Jangan memasang pembalut sampai perdarahan berhenti, kecuali pembalut penekanan untuk menghentikan perdarahan. • Jangan membalut terlalu kencang atau terlalu longgar. • Jangan biarkan ujung sisa terurai. • Bila membalut luka yang kecil sebaiknya daerah yang dibalut agak luas untuk daya tekanan diperluas sehingga tidak merusak jaringan . • Jangan menutupi ujung jari.
Prinsip pembalutan(2) • Balut dari arah dasar ke atas mengarah ke arah jantung khusus untuk anggota gerak. • Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk pembalutan sendi jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut dalam keadaan lurus. • Kerapihan walau tidak merupakan syarat utama namun baik untuk menimbulkan kesan profesional. • Setelah dilakukan pembalutan, Periksa PSM/GSS
Perawatan luka terbuka (1) • Lakukan penilaian dini, atasi gangguan yang mengancam nyawa. • Daerah yang luka di paparkan seluas mungkin sehingga terlihat jelas. • Atasi perdarahan terlebih dahulu. • Cegah kontaminasi lanjut, upayakan membersihkan luka semampunya, tetapi jangan berlebihan. • Beri penutup luka dan balut.
Perawatan luka terbuka (2) • Jaga agar penderita dan bagian yang luka dalam keadaan istirahat. • Tenangkan. • Atasi syok bila terjadi. • Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Perawatan luka tertutup Dengan akronim R I C E R = Rest (istirahatkan bagian luka) I = Ice (beri es/kompres dingin) C = Comprestion (balut penekan) E = Elevasi (tinggikan)
Beberapa cedera yang perlu mendapat perhatian: Benda asing tertanam • Perawatan benda asing tertanam: • Stabilkan benda yang menancap secara manual. • Jangan di cabut. • Bagian yang luka di buka sehingga terlihat dengan jelas. • Kendalikan perdarahan, hati-hati jangan sampai menekan benda yang menancap.
Stabilkan benda asing tersebut dengan menggunakan penutup luka tebal, atau berbagai variasi misalnya pembuat donat, pembalut gulung dll. • Atasi syok dan beri oksigen. • Jaga pasien tetap istirahat dan tenang. • Transportasi segera.
Cedera kulit kepala • Jangan coba bersihkan kulit kepala, bila ada kemungkinan telah terjadi patah tulang tengkorak terbuka. • Jangan gunakan tekanan langsung dengan jari, bila patah tulang tengkorak.
Perawatan luka kulit kepala • Kendalikan perdarahan dengan beri penutup luka. Bila curiga ada perdarahan yang disertai patah tulang tengkorak terbuka maka gunakan bantalan yang tebal untuk menghentikan perdarahan. • Pasang penutup luka dan balut. • Tinggikan bila tak ada patah tulang tengkorak, cedera tulang belakang atau dada, tetapi jangan posisikan penderita tidak sadar dengan kepala-bahu tinggi.
Perawatan luka wajah • Awasi jalan napas. • Kendalikan perdarahan. • Beri penutup luka dan balut.
Mengangkat benda tertancap di pipi (1) • Lihat ke dalam mulut, apakah benda tertancap menembus dinding pipi. • Jangan mencabut benda yang tertancap kecuali mengganggu jalan napas. • Bila dianggap perlu untuk mencacbut, tarik dengan aman ke arah yang paling memungkinkan.
Mengangkat benda tertancap di pipi (2) • Bila benda yang menembus dan sulit dicabut, stabilisasi objek. • Miringkan kepala kecuali ada cedera leher dan tulang belakang. • Jika benda dicabut, tempatkan penutup luka di dalam (antara gigi dan pipi). • Beri penutup luka di luar dan balut.
Cedera mata • Jangan lakukan tekanan langsung terutama bila bola mata juga cedera. • Bila di mata ada benda tertancap atau luka tersayat jangan cuci mata. • Jangan cabut benda tertanam. • Jangan masukkan mata yang ke luar. • Kurangi gerakan mata. • Tutup juga mata yang sehat untuk mencegah gerakan mata yang sakit.
Cedera perut Gejala dan tanda • Nyeri dan kejang perut. • Nyeri tekan pada dinding perut. • Memar. • Ada luka terbuka. • Muntah darah.
Gejala dan tanda syok. • Penderita memegang dan melindungi perut. • Penderita berbaring dengan tungkai tertekuk. • Pada luka terbuka mungkin terlihat adanya organ dalam perut ke luar (umumnya usus).
Perawatan luka terbuka pada dinding perut • Kontrol perdarahan luar bila memungkinkan. • Terlentangkan dengan tungkai tertekuk. • Atasi syok jika ada dan periksa berkala. • Waspadai muntah. • Jangan sentuh atau coba masukkan organ yang ke luar.
Organ yang keluar sebaiknya ditutup dengan penutup luka yang besar atau dengan kain bersih (steril) yang sudah dibasahi dengan air suam-suam kuku, lalu ditutup dengan penutup kedap untuk mencegah organ tersebut mengering. • Bila perlu selimuti bagian perut untuk mencegah kehilangan panas.
Jangan cabut benda asing yang menancap. • Beri oksigen sesuai protokol bila ada. Transportasi dalam posisi, sesegara mungkin. • Teruskan periksa berkala.
Perawatan luka tertutup • Terlentangkan pasien dengan tungkai tertutup. • Pertahanakan jalan napas tetap terbuka. • Awasi muntahan yang terjadi. • Atasi Syok. • Beri oksigen sesuai protokol bila ada. • Transportasi dalam posisi. Jangan beri makan dan minuman