300 likes | 1.04k Views
PERAN PETUGAS dan KADER DALAM PEMBINAAN KELOMPOK USIA LANJUT DINAS KESEHATAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014. Salah satu indikator keberhasilan Pemb.kesehatan adalah meningkatnya UHH , m e ningkatnya UHH berdampak terhadap me ningkat n ya populasi Lansia .
E N D
PERAN PETUGAS dan KADER DALAM PEMBINAAN KELOMPOK USIA LANJUT DINAS KESEHATAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014
Salah satu indikator keberhasilan Pemb.kesehatan adalah meningkatnya UHH , meningkatnya UHH berdampak terhadap meningkatnya populasi Lansia . Umumnya permasalahan Lansia menyangkut masalah kesehatan, sosial, ekonomi dan budaya Proses penuaan terkait dengan meningkatnya penyakit degeneratif, untuk pengobatan perlu waktu lama & biaya tinggi LATAR BELAKANG “Menjadi tua merupakan suatu keuntungan, bukan menimbulkan masalah” KEBUTUHAN YANKES LANSIA PARADIGMA SEHAT
Pendahuluan (lanjutan) • Upaya-upaya yang dilakukan, antara lain: • Mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat: • Rumah sakit: pemerintah dan swasta • Puskesmas dan jajarannya • Pemberdayaan masyarakat: Kelompok Usila
Kelompok Usila • Kelompok Usila merupakan salah satu wujud pemberdayaan masyarakat, sebagai wadah pelayanan bagi kaum usila, yang dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama kaum usila. • Upaya yang dilakukan, menitik beratkan pada pelayanan promotif dan preventif, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
Tujuan • Tujuan: Umum: Meningkatkan jumlah dan mutu upaya Kelompok Usila dalam menunjang terwujudnya derajat kesehatan masyarakat • Khusus: • Meningkatnya kemampuan pemimpin/Toma dlm menggerakkan tumbuh kembang kelompok Usila • Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dlm penyelenggaraan kelompok Usila
Tujuan (lanjutan) Tujuan Khusus (lanjutan) • Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam menggali dan mengelola dana, sarana masyarakat untuk menumbuh kembangkan Kelompok Usila • Meningkatnya kemandirian Usila dalam mengatasi masalah sendiri, sesuai potensi yang dimiliki
Sasaran • Kaumusila • Tomaberpengaruh • KeluargadanDasaWisma • Organisasimasyarakat: organisasikeagamaan, organisasiprofesi, LSM, organisasipemuda, organisasiwanita , dll
Strategi • Mematangkan kesiapan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menumbuh-kembangkan Kelompok Usila • Mewujudkan pemimpin/perintis masyarakat dalam menumbuh-kembangkan Kelompok Usila • Mengenal, mengajak, memberi kesempatan dan melibatkan pelbagai organisasi kemasyarakatan untuk berkiprah dalam menumbuh-kembangkan Kelompok Usila • Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan berkelanjutan bagi pengelola Kelompok Usila, sarasehan, dll
Prinsip Pemberdayaan Kelompok Usila • Menumbuhkembangkanpotensi yang ada • Mengembangkangotongroyong • Bekerjabersamamasyarakat • KIE berbasismasyarakat • Kemitraandengan LSM/Ormas, swasta/ duniausaha • Desentralisasi
Ciri Kelompok Usila • Sesuai kebutuhan masyarakat • Menggunakan sebanyak-banyaknya potensi dan sumberdaya masyarakat • Bersifat lokal, tidak dapat digeneralisasi • Dikelola oleh masyarakat • Ada kesinambungan • Tidak tergantung pada provider
Kapan Kelompok Usila Dibentuk • Bila masyarakat menghadapi masalah kesehatan usila yang dirasakan perlu pemecahannya • Tersedianya potensi masyarakat yang dapat digunakan untuk upaya kesehatan • Ada tokoh/pemuka masyarakat yang peduli thd kesehatan masyarakat • Ada kader yang bersedia menjadi penggerak • Ada fasilitator yang berkesinambungan membina & mengembangkan kelompok usila
Pembentukan Kelompok Usila Langkah-langkahnya: • Pendekatan Internal: mempersiapkan petugas agar bersedia dan memiliki kemampuan mengelola dan membina Kel Usila (pertemuan dan pelatihan) • Pendekatan Eksternal: mempersiapkan masyarakat, khsusnya Toma agar bersedia mendukung penyelenggaraan Kel Usila (moral, finansial, dan material)
Pembentukan Kelompok Usila Pembentukan dan pemantauan kegiatan: • Pemilihan pengurus dan kader Kel Usila (melalui pertemuan khusus) • Orientasi (Pengurus) dan Pelatihan (Kader Kel Usila) • Pembentukan dan peresmian: pengurus dan kader, mengorganisasikan diri ke dalam wadah Kel Usila. Peresmian: acara khusus, dihadiri pimpinan daerah, Toma, anggota masyarakat setempat • Penyelenggaraan dan pemantauan kegiatan
Penyelenggaraan dan Pemantauan Kegiatan Kelompok Usila • Setelah resmi berdiri, dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan Kel Usila secara rutin • Berpedoman pada panduan yang berlaku • Secara berkala kegiatan ini dipantau oelh Puskesmas • Hasilnya: digunakan sebagai masukan untuk perencanaan dan pengembangan Kel Usila secara linats sektoral
KEGIATAN KLP USILA • MEJA 1 :PENDAFTARAN • MEJA 2 : PENIMBANGAN BB & UKUR TB • MEJA 3 : PEMERIKSAAN KESEHATAN • MEJA 4 : PEMERIKSAAN HB DAN URINE • MEJA 5 : PENYULUHAN KONSELING
Penyelenggaraan Kel Usila • Waktu: sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan. Hari dan waktu terpilih, sesuai kesepakatan. Apabila diperlukan, penyelenggaraan dapat lebih dari 1 (satu) kali dalam sebulan • Tempat: sebaiknya yang mudah dijangkau (salah satu rumah warga, halaman rumah, balai desa/kel, balai RW/Rt/dusun, dll) • Penyelenggara: kader Kel Usila (3 orang)
IndikatorKeberhasilanKelompokUsila Input/masukan: • SDM: kader, Toma, Toga, dana, sarana Output/Hasil: • Jumlah: pemimpin, Toma, Toga, Kader yang terlatih, dana, sarana • Jumlah: KelUsiladan strata • Cakupanpelayanan