270 likes | 445 Views
MENINGATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. ARWANTO NPM : 118612005 MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG TAHUN 2012. Latar belakng Rumusan masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Landasan Teori
E N D
MENINGATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL ARWANTO NPM : 118612005 MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG TAHUN 2012
Latar belakng • Rumusan masalah • Tujuan Penelitian • Manfaat Penelitian • Landasan Teori • Hipotesis Penelitian • Metode Penelitian
A. Latar belakang masalah • Matematika di pandang sebagai mata pelajaran yang kurang disukai siswa karena sulit dan menjenuhkan • Nilai Rata-rata Ujian Nasional Tiga tahun kebelakang Cukup tinggi (Tahun 2011/2010/2009) • Pembelajaran yang digunakan masih konvensional • Pembelajaran belum memenuhi harapan pemerintah yakni pembelajaran berpusat pada siswa (Depdiknas, 2002) • Hasil penelitian Reza bahwa kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa SMP di Cirebon masih rendah. Dibuktikan dengan hasil pretes, dan ada peningkatkan ketika pembelajaranya di gunakan dengan PBM dan PL (Pembeljaran Langsung).
B. Rumusan Masalah • Apakah kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapatkan pembelajaran kontekstual lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional ? • Apakah kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapat pembelajan kontekstual lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional ? • Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran kontekstual ?
C. Batasan Masalah • Populasi penelitian adalah siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama • Pokok bahasan yang dipilih dalam penelitian adalah barisan bilangan • Indikator kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswa yang dikembangkan meliputi: Kemampuan mencari pernyataan yang jelas dari setiap pertanyaan, kemampuan mencari alasan, kemampuan berusaha mencari informasi dengan baik, kemampuan memakai sumber yang memiliki kredibilitas dan menyebutkannya.
C. Hipotesis • Kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat pembelajaran kontekstual lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. • Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang mendapat pembelajaran kontekstual lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
D. Metodologi Penelitian • Menggunakan dua kelas, satu kelas kontrol dan satu kelas untuk kelas eksperimen • Desain penelitian ini berbentuk (Pretest-Posttest Control Group Design) • Variable bebas (X) dan Variable Terikat(Y1 dan Y2) X : Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kontekstual Y1 : Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Y2 : Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
E. Analisa Data • Menggunakan SPSS Versi 17 • Menggunkan Uji Normalitas data • Menggunakan uji T untuk mengetahui rerata kemampuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen • Menggunakan Uji Mann Whitney apabila kedua kelompok sampel berdistribusi tidak normal • Menggunakan menggunakan gain skor ternormalisas Gain ternormalisasiUntuk mengetahui kualitas peningkatan kemampuan berpikir kiritis matematik dan kemampuan berpikir kreatif matematik antara sebelum dan sesudah pembelajaran • Menganalisis data hasil skala sikap siswa
F. Pembelajaran KontekstualSUATU KONSEPSI • Membantu guru mengkaitkankontenmatapelajarandengansituasiduniaNyata • Memotivasisiswamembuathubunganantarapengetahuandanpenerapannyadalamkehidupanmerekasehari-hari.
TUJUH AYAT KOMPONEN CTL • Konstruktivisme • Inquiry • Questioning • Learning Community • Modeling • Reflection • Authentic Assessmen
1. KONSTRUKTIVISME • Membangunpemahamanmerekasendiridaripengalamanbaruberdasarpadapengetahuanawal • Pembelajaranharusdikemasmenjadiproses “mengkonstruksi” bukanmenerimapengetahuan
2. INQUIRY (MENEMUKAN) • Prosesperpindahandaripengamatanmenjadipemahaman • Siswabelajarmenggunakanketerampilanberpikirkritis
3. QUESTIONING (BERTANYA) • Kegiatan guru untukmendorong, membimbingdanmenilaikemampuanberpikirsiswa • Bagisiswa yang merupakanbagianpentingdalampembelajaran yang berbasis inquiry
4. LEARNING COMMUNITY (MASYARAKAT BELAJAR) • Sekelompokorang yang terikatdalamkegiatanbelajar • Bekerjasamadenganorang lain lebihbaikdaripadabelajarsendiri • Tukarpengalaman • Berbagiide
5. MODELING (PEMODELAN) • Prosespenampilansuatucontoh agar orang lain berpikir, bekerjadanbelajar • Mengerjakanapa yang guru inginkan agar siswamengerjakannya
6. Reflection (refleksi) • Cara berpikirtentangapa yang telahkitapelajari • Mencatatapa yang telahdipelajari • Membuatjurnal, karyaseni, diskusikelompok
7. AUTHENTIC ASSESSMENT (PENILAIAN YANG SEBENARNYA) • Mengukurpengetahuandanketerampilansiswa • Penilaianproduk (kinerja) • Tugas-tugas yang relevandankontekstual
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS CTL • Kerjasama • Salingmenunjang • Menyenangkan • Tidakmembosankan • Belajardenganbergairah • Pembelajaranterintegrasi • Menggunakanberbagaisumber • Siswaaktif
LANJUTAN …KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN BERBASIS CTL • Sharing denganteman • Siswakritis, guru kreatif • Dindingkelasdanlorong-lorongpenuhdenganhasilkaryasiswa, peta-peta, gambar, artikel, humor dll • Laporankepadaorangtuabukanhanyaraport, tetapihasilkaryasiswa, laporanhasilpraktikum, karangansiswadll.
Menurut Kesuma (2010: 13) tahapan-tahapan pembelajaran kontekstual yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: Pendahuluan • Guru menjelaskan kompetensi yang harus di capai serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi yang akan dipelajari • Guru menjelaskan prosedur pembelajaran kontekstual • Siswa dibagi beberapa kelompok sesuai jumlah siswa • Setiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi • Melalui observasi siswa ditugaskan untuk mencatat berbagai hal yang berhubungan dengan hasil temuan saat observasi tadi. • Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang akan di kerjakan oleh siswa Kegiatan inti di lapangan • Siswa melakukan observasi sesuai dengan pembagian tugas kelompok • Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan tadi sesuai dengan alat observasi yang mereka tentukan sebelumnya. • Kegiatan inti di kelas • Siswa mendiskusikan hasil temuan-temuan mereka sesuai dengan kelompoknya masing-masing. • Siswa memrepresentasikan/melaporkan hasil diskusi • Setiap kelompok menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain Penutup • Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil observasi sekitar masalah temuan sesuai indikator hasil belajar yang harus di capai.
Contoh barisan bilangan sesuai kontekstual Menghitung Kelopak Bunga dari bawah keatas Bunga Mawar Bunga Teratai
Contoh barisan bilangan sesuai kontekstual Menghitung banyaknya domba dalam setahun jika 1 domba dalam setahun mampu melahirkan 4 anak domba..berapakah hasil dalam 10 tahun ?
Di dalam suatu gedung wisudawan, disusun kursi dengan baris paling depan terdiri dari 12 kursi, baris kedua 14 kursi, baris ketiga 16 kursi, dan seterusnya selalu bertambah 2, banyaknya kursi pada baris kesepuluh berapa ?
Contohnya seperti kelopak bunga • Pertumbuhan penduduk (pola) • Peningkatkan upah (UMR) • Realistik dan kontekstual • Menghubungnakan dengan keyataan • 7 ayat istilah sehari2 gak ada • Tumpukan jeruk (bisa) • Rumah Makan Padang (bisa) • Bioskop (kursi), stadion bola (keteraturan) • Yang bersalaman • Perkembangan bakteri • Jangan buat miskonsepsi • Kontekstual bagian dari RME