210 likes | 598 Views
Sensitivitas budaya pelayanan kesehatan pada masyarakat plural. Dhanasari VIdiawati. When you see. You know their ethnics because of their costumes. or. or. You know their original race because of their characteristics face, skin, hair, eye, ect. or. or. or. or.
E N D
Sensitivitasbudayapelayanankesehatanpadamasyarakat plural Dhanasari VIdiawati
When you see You know their ethnics because of their costumes or or You know their original race because of their characteristics face, skin, hair, eye, ect or or or or You know who they are because they are known or you know them
But, when you see You don’t know exactly who they are which ethnic, which religion, what social background or what their perception about health nor anything about them
Some day They come and choose you as their doctor You need to be trusted and respected You have to show that you trust and respect them You have to know, understand and get their perceptions They have to be respected as human, with any backgrounds And because you will practice in Indonesia, or at least learning field in Indonesia, it is important to know what is Indonesia in culture
KERAGAMAN INDONESIA http://nbasis.files.wordpress.com/2011/06/peta-indonesia.gif • Rasasli: • Malay mongoloid: • proto malay (Batak, Toraja, Dayak) • deutro malay (Bugis, Madura, Jawa, Bali) • - Weddoid (Siak, Kubu, Tomuna, Enggano, Mentawai) • - Negroid (Semang, Mikopsi) • - Papua Melanezoid (Papua, Aru, Kai) • Race pendatang: • Mongoloid • - Arab, • - Pakistan, • - India, • - Caucasoid, etc 366 etnik & 746bahasalokal 95%daripopulasimenganut 6 agama dansisanyaterdapat 200 kepercayaan 16,6%populasipendudukmiskin, dan 49% hidupdengan < 2 US$ per hari. Maryanto ed.Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2. Pusat PerbukuanDepartemenPendidikanNasionalolehSudarmiS,Waluyo.Jakarta, 2008 Disitasipadahttp://www.scribd.com /doc/7764835/2/F-KONDISI-PENDUDUK-INDONESIA.
Dasarteorimengenai ‘budayadapatmempengaruhikesehatan’ Winkelman M. Culture and Health, Applying Medical Anthropology. USA: Jossey-Bass; 2009.
Ruanglingkupantropologikesehatan Kalangie NS.Kebudayaan dan kesehatan, Pengembangan Pelayanan Kesehatan Primer melalui Pendekatan sosiobudaya. Kesaint Blanc. Jakarata; 1994
Aspek2 dalamsistimbudaya Harris (1988) dalamWinkelman M. Culture and Health, Applying Medical Anthropology. USA: Jossey-Bass; 2009
KemampuanpadaKompetensiBudaya • memahami perspektif pasien mengenai penyakit yang dialaminya, • membantu pasien dalam memahami penyakit dan penatalaksanaan perspektif biomedis, • membantu pasien dan keluarganya dalam mengarahkan, membahas, merasa nyaman di dalam dunia kedokteran yang kompleks dan tidak bersahabat agar dapat melaksanakan penatalaksanaan yang sesuai Padasuasanadenganlatarbelakang yang berbedaantaradokter-pasien Denberg T, Welch M, Feldman, MD. Cross-Cultural Communication. In C. J. M Feldman, Behavioral Medicine in Primary Care, A Practical Guide. 2nd ed. USA: Lange Medical Book/Mc Graw Hill.2003
cultural competence Dokter yang bekerjaberhadapandenganpasienmaupundokter yang bekerjauntukmenyusunkebijakankesehatandituntutuntukdapatmemahamiadanyakeberagamanperilakudanpersepsikesehatanakibatmultikulturaldanjenjangsosialekonomitersebut. adalahpengetahuan, sikap, perilaku, dankebijakan yang harmonisdalamsuatusistemorganisasiatauantartenagakesehatanprofesional, sehinggamemungkinkanterjadinyakinerja yang efektifdalamsituasilintasbudaya* Instrumen yang membantupetugaskesehatanuntukmemahamiidedanpemikiranpasienmengenaipenyakitdansakit, sehinggaperludibelajarkandifakultaskedokteran** merupakanpemenuhanhakasasimanusia*** *AAMC. Cultural Competence Education, AAMC Tomorow's Doctors Tomorow's Cures 2005. [cited 5-September 2009] from www.aamc.org/meded/tacct/culturalcomped.pdf ** Isaacs MR, Benjamin MP. Towards a Culturally Competent System of Care: Volume II. Washington, DC: CASSP Technical Assistance Center, Georgetown University Child Development Center.USA.1991. *** Jeffreys MR. Teaching Cultural Competence in Nursing and Health Care: Inquiry, Action and Innovation. Springer Publishing Company.NewYork.USA2006.
Aplikasipelayanan yang berkompetensibudaya Institusi kesehatan dan petugasnya melaksanakan: • makna keberagaman, • penilaian mawas diri, • penatalaksanaan berdasarkan dinamika keberagaman, • kewajiban mempelajari budaya di sekitarnya, • adaptasi terhadap perbedaan dan konteks budaya individu dan komunitas yang dilayani. The Joint Commission: Advancing Effective Communication, Cultural Competence, and Patient- and Family-Centered Care: A Roadmap for Hospitals. Oakbrook Terrace, IL: The Joint Commission, 2010.
Dalamrangkamemanfaatkanbudayauntukupayapreventif, maka seseorang yang dikatakan berkompetensi budaya bila memiliki: • pengetahuan yang baik mengenai bagaimana sosial budaya dapat membentuk tindakan, persepsi dan perilaku seseorang • kemampuan penilaian dan berkeinginan untuk mempelajari budaya orang lain • pengetahuan khusus mengenai bahasa, kebiasaan dan nilai-nilai dari suatu budaya • ketrampilan untuk merasa nyaman dan dapat berkomunikasi efektif dengan orang lain yang berlatarbelakang sosial budaya berbeda • kewaspadaan terhadap pandangan sempit yang men-stereotip-kan seseorang berdasarkan latarbelakang sosial-budayanya .Victoria, E. C. ( December 2006). Cultural Competence, guidelines and protocols. Victoria, Australia.