90 likes | 330 Views
Overview HAPPA sblm UTS Oleh: Gemala Dewi, SH., LL.M. Orientasi Umum & Konsep Dasar Sumber hukum Sejarah Peradilan Agama di Indonesia Asas-asas Umum UU No. 7 Tahun 1989 Susunan Hierarki & Organisasi P A Wewenang (Kompetensi) P A ( bahasan ttg wewenang lihat materi kuliah terakhir !!!).
E N D
Overview HAPPA sblm UTSOleh: Gemala Dewi, SH., LL.M Orientasi Umum & Konsep Dasar Sumber hukum Sejarah Peradilan Agama di Indonesia Asas-asas Umum UU No. 7 Tahun 1989 Susunan Hierarki &Organisasi P A Wewenang (Kompetensi) P A (bahasan ttg wewenang lihat materi kuliah terakhir!!!)
Konsep Dasar & Sumber Hukum • Konsep Dasar: 1. Peradilan (al-Qadha/ Rechtspraak): Proses mengadili/ st upaya untuk mencari keadilan/ penyelesaian sengketa hukum dihadapan badan peradilan menurut peraturan yg berlaku 2. Pengadilan (al-mahkamah/Raad): Lembaga/instansi tempat mengadili/ menyelesaikan sengketa hukum di dalam rangka kekuasaan kehakiman, yg mempunyai kewenangan absolut & relatif sesuai peraturan perundang-undangan yg menentukannya. 3. Hakim : Orang yg diangkat penguasa untuk menyelesaikan dakwaan-dakwaan dan persengketaan. 4. Peradilan Agama: Peradilan bagi orang-orang yg beragama Islam (Pasal 1 butir 1 UU 7/89) / adalah salah satu pelaku kekuaasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yg beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimksud dlm UU ini (Ps 2 UU 3/2006) >< Ps 54 “Hukum Acara Perdata”.
Konsep Dasar & Sumber Hukum • Sumber Hukum: 1. Al Qur’an: mis: Qs An Nisa 105: diturunkan kitab Q dg kebenaran supaya mengadili sesuai dengan wahyu Allah SWT, Qs. Shaad: 26 = Nabi Daud diperintah memutuskan dengan adil dan Qs. Al-anbiya: 78 perbandingan putusan Nabi Daud dan Nabi Sulaiman, dst ; 2. As Sunnah atau Hadits., misal: Dari Umu Salamah = Nabi sebagai manusia hanya bisa memutus perkara berdasarkan proses persidangan, 3. Ijtihad: misal: Prinsip-prinsip Peradilan Umar bin Khatab: 1). Hakim tidak boleh menolak perkara; 2) equality before the law, dst. 4. Kaidah fikih: contoh: Setiap perkara tergantung maksud mengerjakannya; beban pembuktian pada pihak yg menggugat, dll.
SEJARAH PA DI INDONESIA • 1. Prapemerintahan Hindia Belanda (masa Kesultanan Islam) Periode: 1) Tahkim 2) Ahlul Hilli wal Aqdi 3). Tauliyah. • 2. Masa transisi (Vereenigde Oost Indische Compagnie/VOC) • 3. Masa Pem Hindia Belanda I (T. Receptio in Complexu): Ps. 75 (3,4), Ps 78 (2) & Ps 109 RR, Stb. 1855 No.2 => Stbl 1882 no 152 = dibentuk Priester Raad Jawa & Madura, + Ps 13 S. 1820 No 22 jo. Stbl 1835 No. 58 + Kew = p’kawin, kewaris’ diputus mnrt Hk Syara’. • 4. Masa Pem Hindia Belanda II (Theorie Receptie):Stbl 1907 No.204= “diberlakukan”=> “diikuti”, Stb. 1919 No.286= “diikuti” => “mprhatikan”. Stb 1919 no.621= + Ps 75 ayat 6= b’laku Hk Pdt. Th 1925 = RR => IS, Stbl 1925 No. 415 jo 447: Ps 78 RR => Ps 134 IS. Stb 1929 No 221=> isi Ps 134 (2) IS diubah mjd T. Receptie. • 5. Masa Penj. Jepang (Sooryoo Hooin & Kaikyoo Kootoo Hooin) • 6. Masa Awal Indonesia merdeka (sblm UU No. 7 Tahun 1989) • 7. Masa Setelah berlakunya UU No 7 Tahun 1989 jo. UU 3 Th 2006.
ASAS-ASAS UMUM UU 7 /89 1. Asas Personalitas Keislaman: Ps 2, Penjelasan Umum angka 2 alinea ketiga dan Pasal 49 (1) jo. Penjelasan Ps I angka 37 UU No 3 Tahun 2006 = “Orang-orang” = Orang/Badan Hukum yg menundukkan diri pada Hukum Islam. 2. Asas Kebebasan: Ps 24 UUD 45, Ps 1 UU No 14 Th 70 jo UU No 4 Th 2004 jo. 12 & Ps 52 UU No. 7 Th 1989 >< UU No 4 Th 2004 3. Asas Wajib Mendamaikan:Ps 65 & Ps 82 = QS. 49: 10: “Ishlah” 4. Asas Sederhana, Cepat dan Biaya ringan: Ps 57 (3) 5. Asas Persidangan Terbuka untuk Umum:Pasal 59 KECUALI Pasal 80 (2): pada perkara Perceraian. 6. Asas Legalistis:Ps 58 (1) jo. Ps 5 (1) UU No. 14 Th 1970: “Menurut Hukum”. 7. Asas Persamaan:Ps 58: 1) equality before the law, 2) equal protection on the law, 3) equal justice under the law. 8. Asas Aktif Memberi Bantuan: Ps 58 (2): formal: tentang tata cara sidang.
SUSUNAN HIERARKI DAN ORGANISASI PA • Susunan Hierarki: - Ps 6 = Tk I =PA (di ibu kota wilayah kabupaten/kota) dan Tk Banding PTA (di ibukota wilayah Provinsi) jo Peradilan Khusus = > di NAD: Tk I: Mahkamah Syar’iyah & Tk Banding: Mahkamah Syariah Provinsi. Disebut: “judex facti” = pemeriksaan fakta & pembuktian. - MA = Pengadilan Tk Terakhir (Kasasi) bg semua lingkungan peradilan (Pnjls Ps 10 (3) UU 14 Th 70 jo. Ps 29 UU 14 Th 85) - Kewn MA: 1) Permohonan Kasasi, 2) sengketa kewenangan dan 3) Permohonan PK putusan Pengadilan yg berkekuatan hukum tetap (Ps 28 UU 14/85) dan 4). Menguji Peraturan Perundang-undangan dibawah UU (Ps 11 UU No.4/2004) - MA dapat membatalkan apabila: 1. PA melampaui batas wewenang, 2.Salah menerapkan/ melanggar hk 3). Lalai memenuhi syarat-syarat. - Perubahan Setelah UU No. 4 Th 2004: UU No. 35 Th 1999 dilakukan tahap pengalihan organisasi, administrasi dan finansial PA dibawah kekuatan MA dari Departemen Agama, dilaksanakan paling lambat tgl 30 juni 2004.
SUSUNAN HIERARKI DAN ORGANISASI PA B. Susunan Organisasi : 1. PA / Msy terdiri dari: 2. PTA / Msy Prop terdiri dari: - Pimpinan (Ketua dan Wakil) - Pimpinan (Ketua & Wakil Ka) - Hakim Anggota - Hakim Anggota (Hakim Tinggi) - Panitera - Panitera - Sekretaris - Sekretaris. - Juru sita C. Pengadilan Khusus: - Peradilan Syariah Islam -> di Prov NAD - Dalam lingkungan PA = sepanjang kewenangan menyangkut kewenangan PA - Dalam Lingkungan PU = sepanjang kewenangan menyangkut kewenangan PU