130 likes | 407 Views
A SPEK PENGEMBANGAN POTENSI DI KAWASAN RAWAN BENCANA MERAPI. Oleh : Bappeda Kabupaten Sleman. Latar Belakang. Perubahan kawasan rawan bencana Merapi akibat letusan 2010 Erupsi Merapi tahun 2010 telah menyebabkan 2613 KK kehilangan tempat tinggal
E N D
ASPEK PENGEMBANGAN POTENSIDI KAWASAN RAWAN BENCANA MERAPI Oleh : Bappeda Kabupaten Sleman
Latar Belakang • Perubahan kawasan rawan bencana Merapi akibat letusan 2010 • Erupsi Merapi tahun 2010 telah menyebabkan 2613 KK kehilangan tempat tinggal • Awan panas lereng merapi terbakar endapan material • Gunung merapi paling aktif adanya periode letusan yang terus menerus • Mata pencaharian lama hilang • Lahan masih subur • Peringatan PVMBG KRB III tidak direkomendasikan untuk hunian tetap • Diperlukanacuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana dan sarana pelayanan
A c u a n • UU 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana • PP 21 tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana • Peta KRB Badan Geologi (Pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi) • Draft RTRW • Hasil kajian UGM • Rencana aksi status merapi siaga kabupaten Sleman
T u j u a n • Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana; • Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencanasecara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh; • Menyediakan informasi peringatan dini kepada masyarakat • Acuan penentuan lokasi kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi • Kesejahteraan masyarakat lereng merapi • Konservasi lingkungan & pendidikan ilmu bumi secara luas
KawasanRawanBencana (KRB)(Pusatvulkanologidanmitigasibencanageologi) • KawasanRawanBencana III adalahkawasan yang letaknyadekatdengansumberbahaya yang seringterlandaawanpanas, aliran lava, guguranbatu, lontaranbatu (pijar) danhujanabulebat. • KawasanRawanBencana II terdiri atas duabagianyaitu : • Aliranmassaberupa : awanpanas, aliran lava dan lahar • Lontaranberupa : material jatuhan dan lontaranbatu (pijar) • KawasanRawanBencana I adalahkawasan yang berpotensiterlandalahar / banjir.
RekomendasiKawasanRawanBencana (KRB)(Pusatvulkanologidanmitigasibencanageologi) • Kawasan Rawan Bencana III direkomendasikan tidak sebagai hunian tetap, jika terjadi bencana diungsikan lebih dulu. • Kawasan Rawan Bencana II jika terjadi bencana masyarakat harus diungsikan sesuai dengan saran PVMBG • Kawasan Rawan Bencana I jika terjadi banjir lahar dingin masyarakat untuk dievakuasi menjauh dari aliran sungai
Arahan Kebijakan • Pembangunan Prasarana pemerintahan & prasarana Pendidikan : diluar KRB III dan berjarak 300 m dari sungai • Pembangunan hunian tetap sesuai rekomendasi PVMBG • KRB III tidak ada ganti rugi bila terkena awan panas • perluasan TNGM • Konservasi penghijauan • Apabila kondisi normal dapat dimanfaatkan untuk hutan rakyat, pengolahan pertanian dengan pendampingan • Pengembangan pariwisata, lava tour, • Pendidikan ilmu bumi/museum lapangan
Arahan Kebijakan • Mitigasi bencana/pendidikan kebencanaan masyarakat lereng merapi dapat hidup berdampingan dengan merapi sesuai kearifan lokal • Trauma healing perubahan mindset, merelakan harta benda hilang, segera bangkit • Mata pencaharian alih pekerjaan, pemanfaatan bahan/material yang ada, bimbingan usaha lama/UMKM • Pemukiman kembali dengan pembagian 2 tata ruang yaitu sabana/TNGM/hutan rakyat/ pertanian dan hunian
Penutup • Banjir lahar dingin kapan berakhir? • Belum semua material diluncurkan • Normalisasi sungai vs kemampuan • Kajian tata ruang secara detail • Adanya kajian terdokumentasi untuk pembangunan kawasan lereng merapi (fisik dan non fisik) secara terpadu (DIY-Jateng) • Penyusunan rencana aksi status normal • Sosialisasi terpadu kebijakan penataan ruang di lereng merapi pada masyarakat