330 likes | 742 Views
Subdirektorat Statistik Perdagangan Dalam Negeri. Direktorat Satistik Distribusi. BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp . (021) 3841195, 3842508, 3810291-4 Ext. 6130, 6131 - 6133. Cakupan Perdagangan :. Perdagangan besar - Perdagangan besar dalam negeri
E N D
SubdirektoratStatistikPerdaganganDalamNegeri Direktorat Satistik Distribusi BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710 Telp. (021) 3841195, 3842508, 3810291-4 Ext. 6130, 6131 - 6133
CakupanPerdagangan: • Perdaganganbesar • -Perdaganganbesardalamnegeri • (termasukperdaganganatasdasarbalasjasa (fee) kontrak • -Perdaganganbesarekspor • -Perdaganganbesarimpor • Perdaganganeceran • -Perdaganganeceranditoko/kios ( termasukditokomoderen (hypermarket, supermarket, minimarket dandepartemen store) • -Perdaganganeceran kaki lima, di los, koridor/emperan • -Perdaganganecerankeliling
Perdagangan besar dalam negeri adalah kegiatan penjualan kembali yang pada umumnya dalam partai besar kepada pedagang eceran, perusahaan industri, kantor, rumah sakit, rumah makan, akomodasi, atau kepada pedagang besar lainnya, atau kegiatan sebagai agen/distributor atau perantara dalam pembelian/ penjualan barang dagangan dari/kepada orang atau perusahaan sejenis di dalam negeri. • Perdaganganadalahkegiatanpenjualankembali (tanpaperubahanteknis) barangbarumaupunbekas. meliputi: penjualanmobildansepeda motor, sertapenjualaneceranbahanbakarkendaraan, perdaganganbesardalamnegeri, perdaganganeceran, perdaganganekspor, danperdaganganimpor. Konsep/definisidalamperdagangan (1)
Konsep/definisi dalam perdagangan (2) • Perdagangan eceran (retailer): Kegiatan penjualan yang pada umumnya dalam partai kecil oleh toko, toko serba ada (toserba), kios, tempat penjualan melalui pesanan, penjaja dan penjual keliling, perusahaan konsumen, tempat pelelangan, dan sebagainya kepada masyarakat umum untuk penggunaan atau konsumsi perorangan atau rumahtangga. • Perdagangan berdasarkan balas jasa (fee) atau kontrak (contract fee) adalah perdagangan yang dilakukan oleh pedagang perantara, pedagang komisi, juru lelang, dan pedagang besar lainnya yang bertindak atas nama dan atas tanggungan perusahaan yang memberikan keagenan (principal) dengan berdasarkan balas jasa atau kontrak.
Sumber Data: Publikasi yang dikeluarkan oleh Subdit. Stat. Perdagangan Dalam Negeri sumber datanya diperoleh dari: • Sensus Unit penelitiannya: perusahaan/usaha perdagangan • Survei Unit penelitiannya: perusahaan/usaha perdagangan Skala usaha: sesuai tujuan survei • Kompilasi data administrasi Instansi terkait, Asosiasi, Kadin, dll
Kegiatan yang telahdilakukan (1) RUTIN • Sejaktahun 1998 s/d 2005 melakukanSurvei Usaha Terintegrasi (SUSI) • Istilahdi SUSI perusahaan/usaha Non Direktori (PND) dan Usaha RumahTangga (URT). • Digunakansebagaipendekatan UKM • Tahun 2006 dan 2007 SUSI tidakdilaksanakantersendiri, tetapidiintregrasikandengankegiatan SE06. • Istilahdi SE06 Usaha Mikrodan Kecil (UMK). • SurveiPolaDistribusiPerdaganganBeberapaKomoditiTh 2009 di 15 Provinsi BADAN PUSAT STATISTIK
Kegiatan yang Sudahdilakukan (2) ADHOC • SurveiPolaPerdaganganKomoditiTh 1997 diProvinsi DKI Jakarta danJawa Tengah. • MelakukanSurvei Perusahaan PerdaganganBerbadanHukum (SPBH) Tahun 2001, 2002 dan 2003 di 13 Provinsi. • MelakukanSurvei Perusahaan/Usaha bengkeldi DKI Jakarta Th 2003 • SurveiTenagaKerjaAsingTh 2003 • SurveiJejaring Perusahaan/Usaha Th 2009 BADAN PUSAT STATISTIK
Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa KomoditiA. Latar Belakang Selama ini BPS sudah lama meneliti tentang data harga barang/komoditi, tetapi data tentang distribusinya belum ada yang meneliti. Untuk itu BPS sejak tahun 2009 telah melakukan Survei Pola Distribusi Perdagangan Beberapa Komoditi. Data distribusiperdagangansangatpentinguntukdijadikanacuanberbagaihaldiantaranyauntukmengetahuikenapa tiba2 suatubarangmenghilangdaripasaran, kenapahargabarangdisuatutempatmahal. Bagaimanapoladistribusinya?. Diharapkan dari survei ini bisa digunakan sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran pola distribusi perdagangan dalam negeri dan dapat dibangun sistem pola distribusi perdagangan yang lebih baik. BADAN PUSAT STATISTIK
B. Tujuan • Mendapatkan Pola Penjualan Produksi. • Mendapatkan Pola Distribusi Perdagangan. • Mendapatkan Peta Wilayah Penjualan Produksi. • Mendapatkan Peta Wilayah Distribusi Perdagangan. • Memperoleh data tentang Trade and Transport Margin (TTM) mulai tingkat pedagang besar sampai dengan pedagang eceran.
C. Gambaran Umum Survei Pola Distribusi PerdaganganBeberapa Komoditi Survei Pola Distribusi Perdagangan tahun 2010 merupakan survei yang kedua. Survei yang pertama telah dilaksanakan tahun 2009. Cakupan Provinsi: a. Tahun 2009: 15 Provinsi (59 Kab/Kota) Sumut, Sumsel, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalsel, Kaltim, Sulut, Sulsel, Maluku dan Papua b. Tahun 2010: 33 Provinsi di 88 Kab/Kota BADAN PUSAT STATISTIK
3. Penentuan Cakupan Wilayah Kab/Kota Survei Poldis 2010 • Pedagang: Ibu Kota Provinsi (Termasuk Kota SBH) • Petani Jagung: Daerah Sentra Produksi (Dilihat dari Luas Panen). • Peternak Telur Ayam Ras: Daerah Sentra Produksi Telur Ayam Ras.
4. Cakupan Komoditi a. Tahun 2009: Ban mobil, ban sepeda motor, tepung terigu, beras, minyak goreng, gula pasir, garam, kedelai, cabe merah, bawang merah, ikan segar, daging sapi, daging ayam ras, pupuk, besi beton, dan semen (sampel:12.490) b. Tahun 2010: Jagung, telur ayam ras, rokok kretek, susu bubuk dan LPG (sampel sedikit = 3.471) BADAN PUSAT STATISTIK
5. Penentuan Komoditi Penentuan komoditi dalam survei ini adalah komoditi strategis, yaitu komoditi-komoditi yang memenuhi kriteria sebagai berikut: • Komoditi yang dalam SBH paling banyak dikonsumsi • Komoditi yang dalam pembentukan inflasi cukup berperan • Komoditi yang dalam pembentukan PDB mempunyai kontribusi cukup besar terhadap kebutuhan masyarakat
6. Kwalitas Komoditi Terpilih Jenis Komoditi Kwalitas/Merek • Telur ayam ras: Baik • Jagung: Pipilan • Susu: Bubuk instan, dalam dus/ kotak 400 gram merek Dancow, Bendera, dan IndomilkIndomilk. • Rokok Kretek: filterdan non filter (Gudang Garam, Dji Sam Soe, Bentoel) • LPG: 3 kg dan 12 Kg BADAN PUSAT STATISTIK
7. Unit Usaha/Sampel a. Usaha Perdagangan Besar dan Perdagangan Eceran Skala Kecil, Menengah dan Besar (Sumber SE06) b. Usaha Produsen 1) Produsen Rokok, Susu, dan LPG 2) Petani jagung 3) Peternak telur ayam ras 8.Jenis Kuesioner: a. VPDP10-PEDAGANG b. VPDP10-PRODUSEN BADAN PUSAT STATISTIK
Kriteria UMKM (Baru) UU RI Nomor 20 Tahun 2008 • Perdaganganmenggunakanomsetsbb: • Usaha Mikro : HasilPenjualan per thnMax Rp. 300 Jt • Usaha Kecil : > Rp. 300 Jt – Rp. 2.5 M • Usaha Menengah : > Rp. 2,5 M – Rp. 50 M • Usaha Besar : Rp. > 50 M • IndustriMenggunakanTenagaKerja: • IndustriMenengah : TK 20 – 99 Orang • IndustriBesar : TK > 100 Orang
KonsepdanDefinisiKhusus Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 11/M-DAG/ PER/3/2006 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Agen atau Distributor Barang dan atau Jasa, yang dimaksud dengan: • Distributor adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak untuk dan atas namanya sendiri berdasarkan perjanjian yang melakukan pembelian, penyimpanan, penjualan serta pemasaran barang dan/atau jasa yang dimiliki/dikuasai. • Sub Distributor adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas namanya sendiri berdasarkan penunjukan atau perjanjian dari distributor atau distributor tunggal untuk melakukan pemasaran
·Agen adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan perjanjian untuk melakukan pemasaran tanpa melakukan pemindahan hak atas fisik barang dan atau jasa yang dimiliki/dikuasai oleh prinsipal yang menunjuknya. ·Sub Agen adalah perusahaan perdagangan nasional yang bertindak sebagai perantara untuk dan atas nama prinsipal berdasarkan penunjukan atau perjanjian dari agen atau agen tunggal untuk melakukan pemasaran. · Prinsipal adalah perorangan atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum diluar negeri atau didalam negeri yang menunjuk agen atau distributor untuk melakukan penjualan barang dan/atau jasa yang dimiliki/dikuasai.
·Perkulakan (Grosir), adalah perorangan atau badan usaha yang membeli dalam partai besar berbagai macam brang dari berbagai pihak dan menjual dalam partai besar barang tersebut sampai kepada Sub Distributor dan/atau Pedagang Eceran (KepMenPerindag No.23/MPP/Kep/1/1998 Tentang Lembaga-Lembaga Usaha Perdagangan) ·Pedagang pengumpul adalah pedagang yang umumnya membeli komoditi dari petani dan setelah terkumpul dengan volume tertentu dijual ke produsen atau pedagang lain. ·Eksportir adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan (ekspor) dalam wilayah hukum NKRI, baik sendiri maupun secara bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi yang mendapat pengakuan sebagai eksportir terdaftar dari Menteri Perdagangan melalui Dirjen Perdagangan Luar Negeri (Buku Kebijakan Umum Bidang Ekspor, Departemen Perdagangan RI, 2008).
·Eksportir terdaftar adalah perusahaan/perorangan yang telah mendapat pengakuan dari Menteri Perdagangan untuk mengekspor barang tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. • Importir adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan impor atau memasukkan barang ke dalam Daerah Pabean Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen. Importir yang dicakuppadapenelitianiniadalah yang memilikiAngkaPengenalImportirUmum/API-U. (BukuKebijakanUmumBidangImpor, DepartemenPerdagangan RI, 2008). API-U wajib dimiliki oleh setiap perusahaan dagang yang melakukan impor. ·Pengecer adalah perorangan atau badan usaha yang bertindak atas namanya sendiri dan/atau atas nama pihak lain yang menunjuknya untuk menjalankan kegiatan dengan cara membeli, menyimpan dan menjual barang dalam partai kecil secara langsung kepada konsumen akhir.
·Supermarket/swalayan dalam kegiatan ini meliputi supermarket/swalayan itu sendiri, hypermarket dan minimarket. Definisi dari ketiga jenis swalayan tersebut adalah sebagai berikut: üHypermarket adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan penjualan barang-barang kebutuhan rumahtangga termasuk sembilan bahan pokok secara eceran langsung kepada konsumen akhir. Didalamnya terdiri dari pasar swalayan, toko serba ada yang menyatu dalam satu bangunan dan pengelolaannya dilakukan secara tunggal serta memiliki luas lantai usahanya lebih dari 4.000 m2 dan paling besar (maksimal) 8.000 m2. Seperti: Hypermart, Carrefour, Giant, The Club Store, dan lain-lain. ü Supermarket adalahsarana/tempatusahauntukmelakukanpenjualanbarang-barangkebutuhanrumahtanggatermasukkebutuhansembakosecaraecerandanlangsungkepadakonsumenakhirdengancaraswalayan yang luaslantainyamaksimal 4.000 m2. Seperti: Hero Supermarket, Tip Top, dan lain-lain.
üMini Swalayan/Mini Market adalah sarana/tempat usaha untuk melakukan penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir dengan cara swalayan yang luas lantai usahanya paling besar 200 m2. Seperti: Alfa Mart, Indomaret, dan lain-lain.
D. Output Tahun 2009 • Peta Distribusi Perdagangan dari 16 Komoditi yang diteliti di 15 Provinsi • Peta Distribusi Produksi dari Komoditi yang diteliti di beberapa Provinsi • Peta Sentra 16 Komoditi yang diteliti di 15 Provinsi 4. Pola Distribusi Produksi dari Komoditi yang diteliti di beberapa provinsi • Pola Distribusi Perdagangan dari 16 Komoditi yang di teliti di 15 Provinsi • Nilai penjualan (omset) BADAN PUSAT STATISTIK
E. Output Tahun 2010 Output hasil survei pada tahun 2010 sama dengan output pada tahun 2009, tetapi pada tabel dan peta akan dilengkapi dengan persentase distribusinya, baik pesentase distribusi produksi dari Produsen maupun persentase distribusi dari tingkat Pedagang BADAN PUSAT STATISTIK
F. Pengguna Data Hasil Survei Tahun 2009 • BPS: Neraca Jasa, Harga, Peternakan, Perikanan, Hortikultura dan Tanaman Pangan • Luar BPS: Kadin Indonesia, Kementrian Perdagangan, Asosiasi, Kementerian Pertanian, Bulog, Word Bank dll (Sucofindo). • Lainnya: Mahasiswa digunakan sebagai materi skripsi ( 3 orang IPB dan 2 orang STIS) BADAN PUSAT STATISTIK
Sulawesi Selatan(2.723.734) Sumatera Utara(2.095.636) Kalimantan Barat(74.161) Papua(55.476) Sumatera Barat(1.281.216) Jawa Tengah(5.826.004) Sumatera Selatan(1.824.268) Bali (529.585) Lampung (1.545.557) Banten (1.101.989) Maluku (50.745) Jawa Barat (6.768.404) Jawa Timur(6.648.008) NTB (1.043.164) NTT (296.900) Peta Sentra Produksi Beras
Kota Surabaya Kota Semarang Karawang Kota Denpasar Jakarta Timur Bandung Demak Peta Distribusi Produksi Beras di Jawa Tengah
Temanggung Kendal Kota Semarang Kota Salatiga Semarang Batang Peta Distribusi Perdagangan Beras di Jawa Tengah
Kegiatan Usaha Lainnya Agen Produsen Pedagang Eceran Distributor IndustriPengolahan Grosir Konsumen Akhir Pedagang Pengumpul (beras) Pola Distribusi Perdagangan Beras di Jawa Tengah
Terima Kasih BADAN PUSAT STATISTIK