100 likes | 428 Views
Pariwisata dan Pembangunan. When top government and officials do not understand and support the development of tourism........ The entire economy suffer because a useful economic tool is lying idle. Mengapa destinasi wisata perlu dikembangkan :.
E N D
When top government and officials do not understand and support the development of tourism........ The entire economy suffer because a useful economic tool is lying idle
Mengapa destinasi wisata perlu dikembangkan : • Motivasi seseorang untuk berwisata merupakan peluang bagi suatu wilayah yang memiliki potensi untuk menjadi destinasi pariwisata untuk menjadi “media” pemenuhan kebutuhan dimaksud • Dengan menjadi media kebutuhan, maka ada berbagai keuntungan yang dapat diraih, antara lain: terbukanya lapangan pekerjaan; peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar destinasi pariwisata; meningkatkan nilai/citra suatu wilayah geografis, termasuk yang miskin akan sumber daya ekonomi, dan mendorong revitalisasi suatu wilayah geografis yang telah kehilangan daya tariknya, misalnya kota tua atau wilayah bekas pertambangan • Bagi negara sedang berkembang, industri pariwisata dapat dikatakan merupakan media pembangunan ekonomi yang tidak memerlukan investasi terlalu besar dalam jangka panjang sebelum dapat memberikan keuntungan
Sektor pariwisata dapat mengurangi ketergantungan impor karena sebagian besar barang modal dan barang habis pakai dapat disediakan oleh destinasi pariwisata, seperti kerajinan tangan, makanan dan minuman, dan daya tarik wisata • Data statistik menunjukkan perannya yang sangat besar dalam perekonomian dunia. United Nations’ World Tourism Organization (UNWTO) melaporkan bahwa pada tahun 2010 jumlah kunjungan internasional telah mencapai angka 940 juta kali dan menghasilkan keuntungan sebesar US$ 919 milyar. Diperkirakan bahwa pada tahun 2020, jumlah kunjungan internasional akan mencapai angka 1,56 milyar kali, dengan peningkatan jumlah perjalanan jarak jauh (long-haul) dari 18% menjadi 24%.6 Dengan demikian, terdapat peluang yang lebih besar bagi Indonesia untuk menarik lebih banyak segmen pasar tersebut yang pada umumnya berasal dari negara-negara yang berpendapatan tinggi .
Industri pariwisata dapat mengurangi tingkat kemiskinan karena karakteristiknya yang khas sebagai berikut: • Konsumennya datang ke tempat tujuan sehingga membuka peluang bagi penduduk lokal untuk memasarkan berbagai komoditi dan pelayanan; • Membuka peluang bagi upaya untuk mendiversifikasikan ekonomi lokal yang dapat menyentuh kawasan-kawasan marginal; • Membuka peluang bagi usaha-usaha ekonomi padat karya yang berskala kecil dan menengah yang terjangkau oleh kaum miskin; dan, • Tidak hanya tergantung pada modal, akan tetapi juga tergantung pada modal budaya (cultural capital) dan modal alam (natural capital) yang seringkali merupakan asset yang dimiliki oleh kaum miskin.
Tantangan dalam pembanguan pariwisata Pariwisata bagi negara sedang berkembang : • Adanya keunggulan komparatif sumber daya ‘4S’ (sunshine, sea,shore, sands) • Tertiary industry (industri ketiga), • Kebijakan pembangunan yang berimbang (investor, wisatawan, penduduk setempat) • Kebijakan pada investor asing. • Penurunan urbanisasi melalui partisipasi aktif penduduk lokal. • Nilai ekonomis yang diharapkan dari pembangunan pariwisata sebanding dengan nilai non-moneter lainnya.
Pariwisata sebagai ‘Quick Yielding Industry’ (cepat menghasilkan): Export vs Invisible Export : Export : Invisible Export :
Tourist Expenditure : • Accomodation • Food and bevarage • Entertainment • Purchases • Tours and sightseeing • Local transportation • Fee visa • Others
Perlu adanya ‘Integrated Policy’ agar tidak terjadi kebocoran namun ada peningkatan perolehan devisa, maka pemerintah harus memastika bahwa : • Semua wisatawan menggunakan alat transportasi milik dalam negeri. • Semua wisatawan menginap di hotel milik dalam negeri. • Semua bentuk perjalanan wisata diselenggarakan oelh tour operator milik dalam negeri. • Semua tenaga pelayan wisatawan adalah orang dalam negeri. • Meminimalisir pemakain barang impor oleh kelompok industri pariwisata. • Pembatasan orang Indonesia melakukan perjalanan wisata ke luar negeri.