180 likes | 433 Views
LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA DANA DIPA 2009. PENGARUH PENAMBAHAN ASAM HUMAT DALAM BIOTEKNOLOGI FERMENTASI BUNGKIL INTI SAWIT DENGAN ASPERGILLUS NIGER TERHADAP PERFORMA BROILER. OLEH RIESI SRIAGTULA, SPt, MP(KETUA) Ir. MIRNAWATI, MS (ANGGOTA) MARDIATI (ANGGOTA)
E N D
LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA DANA DIPA 2009 PENGARUH PENAMBAHAN ASAM HUMAT DALAM BIOTEKNOLOGI FERMENTASI BUNGKIL INTI SAWIT DENGAN ASPERGILLUS NIGER TERHADAP PERFORMA BROILER OLEH RIESI SRIAGTULA, SPt, MP(KETUA) Ir. MIRNAWATI, MS (ANGGOTA) MARDIATI (ANGGOTA) JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
LATAR BELAKANG Biaya pakan Unggas tinggi BUNGKIL INTI SAWIT (BIS) POTENSI • CUKUP BANYAK 974,8 RIBU TON (BPS,2006 )SETIAP TH MENIGKAT (18%) • PK TINGGI 18.67 % • DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN PENYUSUN RANSUM UNGGAS KENDALA • SERAT KASAR TINGGI (21.75%) • Cu 35.94 mg/kg …..>logam berat (mikro mineral)…..faktor pembatas • 5 - 10 % DALAM RANSUM UNGGAS • DAYA CERNA PK RENDAH (53%) PENGOLAHAN ASAM HUMAT UNTUK MENGIKAT LOGAM BERAT (Cu ) MENINGKATKAN AKTIVITAS MIKROORGANISME ASAM HUMAT UNTUK MENGIKAT LOGAM BERAT (Cu ) MENINGKATKAN AKTIVITAS MIKROORGANISME BIOTEKNOLOGI FERMENTASI DG MEMANFAATKAN KAPANG ASPERGILUS NIGER BIS OLAHAN BERMUTU UNTUK PAKAN UNGGAS
TEKHNOLOGI BIOPROSES TERHADAP BIS YANG TELAH DILAKUKAN DG BEBERAPA KAPANG PK = 18.67% menjadi 23.20% ASPERGILUS NIGER Dosis 10%, Asam humat 100ppm inkubasi 7 hari SK = 21.75% menjadi 10.59% RN = 60.22 % PK = 18.67% menjadi 22.58% PENICILLIUM SP Dosis 10%,Asam humat 100ppm inkubasi 7 hari SK = 21.75% Menjadi 12.80% RN = 53.88% PK = 18.67% menjadi 20.22% T. HARZIANUM Dosis 10%, Asam humat 100ppm inkubasi 7 hari SK = 21.75% menjadi 15.76% RN = 51.44%
Kandungan gizi BIS fermentasi: • Protein kasar 23. 20% • Serat kasar 10.59% • Lemak kasar 2.26 % • Gros energi 3020 kkal • Ca 2.5% • P 1.1%
TUJUAN PENELITIAN • MENGETAHUI RESPON BROILER TERHADAP TINGKAT PENGGANTIAN BUNGKIL KEDELAI DENGAN BIS FERMENTASIDG KAPANG ASPERGILUS NIGER
METODA PENELITIAN • Menentukan taraf penggunaan BIS fermentasi yang terbaik sebagai pengganti bungkil kedelai dalam ransum Broiler Rancangan percobaan: RAL, 6 perlakuan dengan 4 ulangan. Perlakuan adalah: tingkat penggantian bungkil kedelai dengan BIS olahanterbaik • Ro = ransum menggunakan 0% BIS olahan • R1 = ransum menggantikan 20% bungkil kedelai • R2 = ransum menggantikan 40% bungkil kedelai • R3 = ransum menggantikan 60% bungkil kedelai • R4 = ransum menggantikan 80% bungkil kedelai • R5 = ransum menggantikan 100% bungkil kedele Ransum disusun berdasarkan isoprotein dan iso energi, dengan kandungan PK 22% dan Energi 3000 kkal/kg.
Peubah yang diamati adalah : • Konsumsi ransum • Pertambahan bobot badan • Konversi ransum • Persentase karkas
METODA PENGOLAHAN BIS DENGAN KAPANGAspergillus niger BIS Perendaman Asam humat(400 ppm) DIBERSIHKAN Substrat( 80% BIS+20% feses) pencucian Pengukusan INOKULASI Aspergilus niger Dosis: 10%, asam humat 100 ppm Inkubasi ( suhu kamar, lama7 hari) DIKERINGKAN DIGILING
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Rataan Konsumsi Ransum, PBB, Konversi Ransum, dan persentase karkas Broiler Selama Penelitian (gr/ekor)
KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa BIS fermentasi (BISF) dapat digunakan dalam ransum broiler sampai 100% pengganti bungkil kedelai. Hal ini dilihat dari konsumsi ransum, PBB, dan konversi ransum yang sama dengan ransum tanpa bungkil inti sawit fermentasi.
PENELITIANTAHUN II • Tujuan Penelitian • Menentukan taraf penggunaan BIS fermentasidg Aspergillus niger dibandingkan dengan BIS tanpa fermentasi dengan penambahan asam humat pada ayam petelur Rancangan percobaan: RAL, 6 perlakuan dengan 4 ulangan. • Perlakuan ransum adalah sbb : • R1 = menggunakan 0% BIS olahan R2 = menggunakan 15% BIS fermentasi R3 = menggunakan15% BIS tanpa fermentasidan + asam humat R4 = menggunakan15% BIS fermentasi + asam humat Ransum disusun berdasarkan isoprotein dan iso energi, dengan kandungan PK 16% dan Energi 2700 kkal/kg untuk ayam petelur Peubah yang diukur : Konsumsi ransum,Bobot telur dan konversi ransum.
Tabel 2. Susunan Ransum untuk Ayam Ras Petelur (PK 16%dan EM 2700 kkal/kg)
EKSTRAKSI ASAM HUMAT • Tanah gambut dikeringkan atau dianginkan • Direndam dengan NaOH 0.1 m shg air jadi hitam pekat • Kemudian disaring, air yang terlarut diasamkan kembali dg asam sulfat pH 2, terjadi pengendapan • Lalu disaring yang tertinggal diatas kertas saring itu yg asam humat kmd dicuci dg alkohol
Analisa Asam Humat • Kadar air = 3.25% • Kadar asam Humat = 32.18% • C-Organik = 52.71% • Total Nitrogen = 8.64% • Ca (KTK) = 112 ppm • Kadar Cu = 0.31 ppm