650 likes | 971 Views
PPS 503 TEKNIK ANALISA DATA PERTEMUAN KE DUA. 5. RATA-RATA HARMONIS. Biasanya digunakan apabila data dalam bentuk pecahan atau desimal. Untuk data tidak berkelompok Untuk data berkelompok. RATA-RATA HARMONIS (lanjutan). Contoh :. RATA-RATA UKUR :.
E N D
5. RATA-RATA HARMONIS Biasanya digunakan apabila data dalam bentuk pecahan atau desimal. Untuk data tidak berkelompok Untuk data berkelompok
RATA-RATA HARMONIS (lanjutan) Contoh :
RATA-RATA UKUR : Rata-rata ukurbaikdigunakanbilaperbandingantiapdua data berukurantetapatauhampirtetap
Median • Nilai yang terdapat persis di tengah-tengah jika nilai semua pengamatan diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar. 15,15,15,20,20,21,25,36 • Ada 8 nilai pengamatan dan nilai pengamatan 4 dan pengamatan 5 berada di tengah-tengah, karena nilainya sama-sama 20 maka mediannya adalah 20. Jika kedua pengamatan tsb berbeda nilainya maka median harus dihitung dengan cara interpolasi.
UKURAN LETAK(UKURAN PEMUSATAN) • Rata-rata (purata) • Median, • Modus • Kuartil • Desil • Persentil
Modus • Adalahnilai yang paling tinggifrekuensikemunculannya. • Suatuvariabeldapatmemilikilebihdarisatu modus, misalnya bimodal= duanilai modus; multimodal= lebihdari 2 nilai modus
Perhatikan ! • Jikadistribusinyabetul-betul normal (bell shape/berbentuklonceng) makaketigaukuran central tendency tersebutnilainyasama. • Artinyadistribusinilaivariabelcontohtsbtidakbetul-betul normal.
2. Median a. Data Tidak Berkelompok b. Data Berkelompok TK = tepi kelas dari kelas median yg diatasnyaFHT = frekuensi yang harus ditambahkan utk mencapai medFKM = frekuensi pada kelas medianCi = interval kelasMed = nilai median
Contoh Median Md=25 Letak median = N/2 = 50/2 = 25
3. Modus a. Data tidak berkelompok dan Jenis Modus a. no modus b. mono modus c. bi modus b. Data Berkelompok Li = tepi kelas bawah dari kelas yang memuat modus d1 = selisih frekuensi modus dengan frekuensi sebelumnya d2 = selisih frekuensi modus dengan frekuensi sesudahnya Ci = interval kelasMo = nilai modus
Contoh Modus d1 Frekuensi Modus d2
DISTRIBUSI SIMETRIS Distribusi simetris, yang berarti luas kurva disebelah kiri nilai rata-rata sama dengan luas kurva disebelah kanan nilairata-rata.
KEMENCENGAN • Distribusi menceng ke kanan (Curve A): Nilai-nilai observasi berfrekwensi rendah kebanyakan berada disebelah kanan nilai rata-rata. • Distribusi menceng ke kiri (Curve B): Nilai-nilai observasi berfrekwensi rendah kebih banyak berada disebelah kiri dari rata-rata (ekornya menjulur ke kiri)
Sk = Kemencengan x = Rata-rata Mo = Modus s = deviasi standar Sk = ( x – mo)/s METODA PENGUKURAN KEMENCENGAN Koefisien Karl Pearson: • Catatan: • Jika Sk positif artinya distribusi frekwensi menceng ke kanan. • Jika Sk negatif artinya distribusi frekwensi menceng ke kiri. • Jika Sk = 0 artinya distribusi frekwensi simetris. Yang ini hanya bagi peminat statistik lebih detil
X - Mo = 3(X - Md) Mo = X – 3 (X – Md) Sk = (X – Mo)/s X – {X – 3 (X – Md)} s Sk = 3 (X – Md)} Sk = s Hubungan Rata-rata Hitung, Median dan Modus Yang ini hanya bagi peminat statistik lebih detil
Sk = ( x – mo)/s X < Md < Mo X > Md > Mo X = Md = Mo
I. KUARTILUkuran yang membagidistribusimenjadi 4 bagiansamabesar
4. Susunlah data pada soal no 2 dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, kemudiann hitunglah variansi dan dan standart deviasinya. Lakukan juga perhitungan dengan menggunakan M.Exel dan bandingkan hasilnya dan beri komentar.
PENGANTAR • Ukuran Penyebaran • Suatu ukuran baik parameter atau statistik untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan data dengan nilai rata-rata hitungnya. • Ukuran penyebaran membantu mengetahui sejauh mana suatu nilai menyebar dari nilai tengahnya, semakin kecil semakin besar.
PENGGUNAAN UKURAN PENYEBARAN • Rata-rata bunga bank 11,43% per tahun, namun kisaran bunga antar bank dari 7,5% - 12,75% • Rata-rata inflasi Indonesia 1995-2001 sebesar 18,2% dengan kisaran antara 6% - 78% • Harga rata-rata saham Rp 470 per lembar, namun kisaran saham sangat besar dari Rp 50 - Rp 62.500 per lembar