1 / 18

Teknik-teknik Penganggaran Modal (Lanjutan) Pertemuan 16

Teknik-teknik Penganggaran Modal (Lanjutan) Pertemuan 16. Matakuliah : Manajemen Keuangan 1 Tahun : 2009. Metode IRR. IRR adalah singkatan dari internal rate of return.

licia
Download Presentation

Teknik-teknik Penganggaran Modal (Lanjutan) Pertemuan 16

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Teknik-teknik Penganggaran Modal (Lanjutan)Pertemuan 16 Matakuliah : Manajemen Keuangan 1 Tahun : 2009

  2. Metode IRR IRR adalah singkatan dari internal rate of return. Metode IRR pada prinsipnya adalah suatu tarif diskonto yang akan menyeimbangkan nilai sekarang arus kas masa depan dengan biaya awal investasi. Seperti halnya NPV, metoda IRR ini juga merupakan metoda arus kas yang didiskonto (DCF). Metode IRR mengasumsikan bahwa net cash flows setiap tahun dapat diinvestasikan kembali dengan reinvestment rate sebesar IRR-nya.

  3. Persamaan untuk menghitung tingkat pengembalian internal (dengan lambang R) adalah sebagai berikut :

  4. Trial and Error

  5. Intrapolasi

  6. IRR dari Arus Kas yang Konstan • Dalam hal arus kas suatu proyek bersifat konstan atau sama tiap tahunnya, IRR proyek tersebut relatif lebih mudah dicarinya. Esensinya proyek demikian adalah suatu anuitas, di mana IRR-nya ditetapkan dengan menggunakan rumus seperti berikut. •  IRR = (I : CF) • Misalnya biaya suatu proyek Rp 10.000 dan diharapkan menghasilkan arus kas Rp 1.627,45 setahun selama 10 tahun. Biaya proyek Rp 10.000 adalah nilai sekarang dari anuitas Rp 1.627,45 per tahun selama 10 tahun.

  7. Langkah-langkah sbb: • = 10.000 : 1.627,45 • = 6,1446 • Lihat angka 6,1446 di Tabel PVIFA pada baris periode atau n= 10 pada, ternyata ada di kolom 10%. • Jadi proyek IRR itu adalah 10%.

  8. METODE MIRR • Metode MIRR yang merupakan singkatan dari modified internal rate of return adalah tingkat diskonto dimana nilai sekarang dari biaya proyek sama dengan nilai sekarang dari nilai terminal. • Nilai terminal diperoleh dari jumlah nilai masa depan dari arus kas masuk, yang dimajemukkan pada biaya modal perusahaan. • Keputusan MIRR akan konsisten dengan NPV dalam kasus mutually exclusive, jika ukuran dan waktu yang sama. • MIRR dapat mengeliminir multiple IRR.

  9. MIRR memiliki keunggulan dibandingkan IRR, MIRR mengasumsikan bahwa arus kas dari semua proyek direinvestasi pada biaya modal (required rate of return), sedangkan IRR menggunakan reinvestment rate pada IRR. • Sehingga reinvestasi pada biaya modal umumnya lebih benar, maka MIRR adalah indikator lebih baik dari segi profitabilitas sesungguhnya. • MIRR secara teknis tidak ada perbedaan yang mendasar untuk menemukan tingkat R yang dicari, hanya saja disini kita perlu menentukan tingkat reinvestasi yang kita harapkan selama usia proyek tersebut.

  10. PERBANDINGAN SEMUA METODE • Metode PP dan DPP hanya dapat digunakan untuk melihat seberapa lama proyek akan kembali. • Selanjutnya metode PI adalah pengembangan bentuk lain dari metode NPV, yang hanya melihat profitability index. • Metode IRR dalam praktek memang banyak digunakan, tetapi sering terjadi konflik keputusan terutama dengan metode NPV dalam kasus mutually exclusive. • Menurut hemat saya ada dua metode yang perlu menjadi pertimbangan utama dalam keputusan proyek, yaitu metode NPV dan MIRR.

  11. Selesksi Proyek Menurut Penjatahan Modal

  12. Jika perusahaan hanya mempunyai modal yang akan ditanamkan sebesar Rp 6 juta dan biaya modal 10%. • Dalam situasi ini perusahaan mungkin memilih proyek 1 sampai 4 ditambah proyek 6 dengan total investasi Rp 5,9 juta. • Dalam keadaan bagaimana pun ia tidak boleh menerima proyek 8,9 dan 10 karena IRR-nya kurang dari 10% dan NPV lebih kecil dari nol.

  13. Multi IRR Tidak Dapat Digunakan Sebagai Keputusan • Misalkan suatu proyek yang akan dibangun akan mememerlukan investasi sebesar Rp. 16 juta. Pada tahun pertama diperoleh arus kas sebesar Rp. 10 juta dan pada tahun kedua diperlukan investasi tambahan sebesar Rp. 10 juta. Jika kita ilustrasikasn arus kas perusahaan tersebut adalah:

  14. Apabila kita menggunakan kalkulator elektronik, maka hasil akan keluar error atau negatip, karena diperoleh IRR lebih dari satu. • Jika kita hitung secara manual, paling tidak diperoleh dua IRR. Ingat IRR adalah r yang menyamakan NPV=0, maka NPV=0, apabila r = 25% atau r =400%. Oleh sebab itu apabila terjadi multi IRR, maka metode ini tidak dapat digunakan. • Apabila menggunakan metode NPV, maka tidak akan terjadi dilema. Karena hanya menggantikan nilai r tersebut dengan biaya modal proyek.

More Related