200 likes | 588 Views
PENGANGGARAN DAN BIAYA MODAL UNTUK MNC. mankeuint. Penganggaran modal untuk investasi di luar negeri memiliki dasar teori yang sama dengan penganggaran modal investasi domestik . Namun kompleksitas dan berbagai faktor pertimbangan menyebabkan keduanya berbeda .
E N D
PENGANGGARAN DAN BIAYA MODAL UNTUK MNC mankeuint
Penganggaran modal untukinvestasidiluarnegerimemilikidasarteori yang samadenganpenganggaran modal investasidomestik. • Namunkompleksitasdanberbagaifaktorpertimbanganmenyebabkankeduanyaberbeda. • Kekomplekskanpenganggaran modal investasiluarnegeritersebutdisebabkanplehberbagaialasandiantaranya : • - 1. political risk • -2. perbedaantingkatinflasi • - 3. perbedaansistempajak 4. alirankas
NPV (Net Present Value) • Manajemenharusmemilihinvestasi yang dapatmeningkatkannilaiperusahaan. • Salahsatumetodepenilaianinvestasi yang diakuidan paling seringdigunakan NPV. • NPV didefinisikansebagaibesarnyanilaisekarangdarialirankas yang akanditerimadimasa yang akandatang. • NPV = + , usulaninvestasiditerima • NPV = - , usulaninvestasiditolak
Xt • NP V = - Io + ∑ ---------- • (1 + k )t • Contoh : • Studi kelayakan pendirian pabrik sepatu ABC yang membutuhkan modal awal Rp 500 juta diprediksi akan memberikan aliran kas selama 4 tahun sbb, 150 jt, 200 jt, 300 jt, dan 300 jt dari tahun pertama sampai tahun ke 4. • Bila discount rate 18 % maka NPV = 108,085
Incremental cashflow • Salahsatuisupentingdalamanalisisinvestasiadalah incremental cashflow yang dihasilkanprojektersebut. • Alirankasinkrementalmerupakanalirankas yang dihasilkanolehselisihantaraalirankasperusahaandenganadanyainvestasidanalirankasperusahaanbilatidakadainvestasi. • Perbedaaninikarenaalasan : • - kanibalisasi
- Kanibalisasi • - Sales creation • - Opportunity cost • - Transfer pricing • - Fee dan Royalti • - Base case industry
APV (Adjusted Present Value) • Aliran kas pada perusahaan multinasional bukan hanya berasal dari satu investasi saja. • Sehingga masing –masing investasi mempunyai risiko yang berbeda. • Untuk mengatasi hal ini, alternatif yang dapat digunakan adalah dengan memisahkan pendiskontoan aliran kas dengan tingkat bunga yang mewakili risiko bisnis investasi.
Sehinggaterdapat 4 komponendalammenghitung APV, yaitu : • 1. besarnyanilai Initial Investment • 2. besarnyaalirankasdariinvesdtasi yang menggunakan modal sendiri. • 3. Besarnya interest Tax Shield. • 4. Besarnya Saving biaya modal pendanaanlainnya. • APV = (PV of Initial outlay) + (PV of operating • cash flow) + (PV of interest tax shield) • + (PV of interest subsidies)
Rata-rata tertimbang biaya modal • Biaya modal saham (ke) dikombinasikan dengan biaya modal setelah pajak kd (1-T) akan didapat biaya modal rata-rata tertrimbang (WACC). • Misalnya suatu perusahaan didanai dengan 60 % saham biasa, 30 % utang, dan 10 % saham preferen dengan biaya sesudah pajak masing-masing 20 %, 6 % dan 14 %.
Maka WACC perusahaan adalah : • (0,6X0,2)+(0,3X0,06)+(0,1X0,14)= 15,2%
pengambilalihan • Bentuk paling ekstrim dari risiko politik yang dihadapi suatu investasi adalah pengambil alihan oleh pemerintah host country. • Pengambil alihan ini secara langsung akan berpengaruh pada aliran kas perusahaan induk.
contoh • Perusahaan ABC memiliki nilai pasar Rp 500 jt ada isu bahwa tahun depan pemerintah akan mengabil alih perusahaan dengan penggantian Rp 200 juta. • Apabila perushaan beroperasi maka akhir tahun nilai perusahaan ABC naik jadi 600 jt. • Permasalahannya apakah pemilik harus menjual perusahaan pada nilai pasar atau tidak dijual.
Pemilik dihadapkan pada situasi : • - dijual sekarang , Rp 500 juta (harga pasar) • - bila terjadi pengambil alihan pemilik hanya akan menerima Rp 200 juta. • - Jika tidak terjadi pengambil alihan pemilik masih dapat memiliki/menjual Rp 600 juta. • Jika kemungkinan terjadi pengambil alihan adalah “p” maka nilai yang diharapkan pada akhir tahun : 200 p+ 600 (1-p)= 600 - 400p
Apabila perusahaan ABC memiliki discount rate 18 % maka present value nilai perusahaan pada akhir tahun adalah : • (600 – 400 p)/1,18 • Apabila nilai pasar perusahaan Rp 500 jt,maka • (600 – 400 p)/1,18 = 500 • 600 – 400 p = 500 x 1,18 • 600 – 400 p = 590 • 400 p = 10 • P = 2,5 %
artinya • 1. perusahaan lebih baik melanjutkan operasi atau tidak menjual kalau probabilitas terjadinya pengamil alihan kurang dari 2,5 %. • 2. perusahaan sebaiknya dijual kalau probabilitas terjadinya pengambil alihan lebih besar dari 2,5 %