300 likes | 955 Views
Pertemuan ke 22 RESTRUKTURISASI KEUANGAN, LBO, DAN HOLDING COMPANY. Matakuliah : J0104 / Manajemen Keuangan II Tahun : 2009. Restrukturisasi. Restrukturisasi adalah kegiatan banyak hal termasuk merger dan akuisisi, reorganisasi dan lainnya.
E N D
Pertemuan ke 22RESTRUKTURISASI KEUANGAN, LBO, DAN HOLDING COMPANY Matakuliah : J0104 / Manajemen Keuangan II Tahun : 2009
Restrukturisasi • Restrukturisasi adalah kegiatan banyak hal termasuk merger dan akuisisi, reorganisasi dan lainnya. • Restrukturisasi keuangan adalah sebagai penyusunan kembali setiap perubahan dalam struktur modal, kegiatan operasi, kepemilikan diluar kegiatan bisnis yang normal yang menyangkut masalah keuangan perusahaan. • Tujuan dari restrukturisasi adalah untuk memperbaiki dan menciptakan nilai lebih baik dari semula. Swastanisasi dan Lverage Buyout(LBO) adalah contoh dari restrukturisasi .
Restrukturisasi • Contoh Restrukturisasi. • Dapat dilihat dan dipelajari pada Merger dan Akuisisi, topik Financial Term of Exchange (dampak merger bagi perusahaan). • Restrukrisasi keuangan dapat melakukan penciutan perusahaan , diversifikasi perusahaan, reorganisasi manajemen dan lainnya .
Leveraged Buyouts (LBOs) Adalah transaksi dimana saham perusahaan yang dimiliki oleh publik (masyarakat luas) dibeli dengan menggunakan dana yang sebagian besar berasal dari utang, sehingga mengakibatkan perusahan tersebut menjadi milik perorangan dengan leverage yang sangat tinggi. Acap kali manajemen perusahaan itu sendirilah yang melakukan LBOs.
. Contoh: PT.Indomix mempertimbangkan untuk melakukan “swastanisasi/self corporation” (dari perusahaan tertentu/TBK menjadi perusahaan milik perorangan) dengan LBO Awal thn 2006 manajemen memiliki 25% dari 200 ribu saham beredar. Harga saham $ 500/lbr, diperkirakan premi 40% atas harga saat ini agar pemilik saham publik menawarkan saham mereka dalam penawaran kas. Manajemen dengan LBO memperoleh pinjaman 80% dari dana yg dibutuhkan untuk mencapai sukses. Sisa dana 20% dengan obligasi dengan bunga 14% dan harus dilunasi akhir tahun ke 6 atau 2012. Bunga pinjaman 2% ditas tingkat bunga utama dengan pengurangan pokok 20% dari pinjaman awal setiap akhir tahun dalam 5 tahun pertama atau thn 2011. Khusus obligasi memiliki”warrant” dimana pemegangnya dapat membeli 30% saham perusahaan akhir tahun ke 6. EBIT per tahun diharapkan $ 30 juta. Karena kerugian pajak dibebankan dimuka , maka perusahaan tidak membayar pajak selama 5 tahun kedepan. Manajemen melakukan pengeluaran modal dalam jumlah yang sama dengan penyusutan. Tingkat bunga utama rata-rata selama 5 tahun 10%. Apakah LBO layak dilakukan ?
Solusi: a. Saham dimiliki pihak luar =200.000(100%-25%)= 150.000 lbr. b. Harga ditawarkan $500x1,40 =$ 700/lbr. c. Nilai LBO 150.000x $700=$ 105.000.000 d. Debt nilai lebih besar = 105.000.000 x 0,80= $ 84.000.000 e. Pembayaran pokok pinjaman/thn = $ 84.000.000 /5 = $ 16.800.000 f. Hutang jumlah kecil=.105.000.000x 0,20 = $ 21.000.000 g. EBIT tiap tahun sebesar $ 1.900.000 EBIT tahunan ,membayar hutang: a). Bunga hutang nilai besar 84.000.000 x 0,12 = $ 10.080.000 b).Bunga hutang lebih besar 14% (bonds) = 0,14 x 21.000.000 = $ 2.940.000 c) Pokok pinjaman $16.800.000 Jumlah EBIT dibutuhkan $ 29.820.000 Untuk selama 5 tahun pertama, dengan laba bersih $ 30 juta lebih dari cukup untuk membayar jumlah utang (nilai besar dan kecil),maka perusahaan layak melakukan”swastanisasi dengan LBO, karena laba lebih besar dari EBIT yang dibutuhkan.
Holding Company • Spin off • Adalah divestitur dimana saham perusahaan anak diberikan kepada pemegang saham perusahaan induk. • Holding company ( Perusahaan induk ) • Adalah suatu perusahaan yang memiliki saham pada perusahaan lain dalam jumlah tertentu sehingga ia dapat mengendalikan perusahaan tersebut. • Perusahaan Induk (Parent Company) • Adalah holding company yaitu perusahaan yang mengendalikan perusahaan lain karena memiliki saham perusahaan tersebut dalam jumlah yang besar Operating Company (badan hukum terpisah dari holding company)
Keunggulan Holding Company • Hak kendali tanpa pemilikan penuh Holding company dapat membeli 5,10,50, atau beberapa persen dari saham perusahaan lain. Kepemilikan yang tidak penuh ( fractional ownership) tersebut mungkin sudah mencukupi untuk dapat mengendalikan secara efektif operasi dari perusahaan yang sahamnya dibeli. 2. Pemisahan resiko Karena berbagai operating company pada sisten holdingcompany merupakan badan hukukm terpisah,maka kewajiban setiap unit terpisah dari kewajiban unit lainnya, kerugian fatal yang dialami suatu unit lainnya. Karena itu kerugian fatal yang dialami suatu unit tidak bisa dibebankan sebagai kewajiban unit lainnya 3. Badan hukum terpisah Perusahaan yang diatur secara khusus seperti perusahaan jasa umum (utilitas) dan lembaga keuangan menganggap lebih tepat untuk beroperasi sebagai holdingcompany daripada sebagai suatu perseroan yang dibagi-bagi kedalam sejumlah divisi.
Kelemahan Holding Company a. Pemajakan berganda parsial. Apabila holdingcompany memiliki sekurang-kurangnya 80 persen dari saham perusahaan anak yang mempunyai hak suara. Pemajakan berganda secara parsial ini sedikit banyak mengurangi keunggulan holdingcompany yang dapat mengendalikan perusahaan anak tanpa penuh,tetapi apakah penalti sebesar 15,3 persen sudah dapat mengimbangi keunggulan holdingcompany lainnya,kiranya harus ditentukan kasus per kasus. b. Mudah dipaksa untuk melepaskan saham, Relatif mudah bagi Departemen Kehakiman negara tertentu untuk menuntut pelepasan perusahaan anak dengan meminta holding company melepas sahamnya pada perusahaan tersebut apabila pemilikan saham itu dinilai tidak tepat.
Holding Compnay Sebagai Alat Leverage Holding Company dapat digunakan untuk memperoleh pinjaman dalam jumlah yang sangat besar. dapat dikatakan tersusun dalam suatu “hirarki” atau “garis keturunan” di mana pada setiap tingkatan,perusahaan membiayai aktiva dengan sejumlah pinjaman tertentu. Apabila holding company mempunyai leverage yang sangat tinggi dan karena leverage konsolidasi yang sangat tinggi tersebut,maka penurunan laba yang kecil sekalipun pada operating company dapat merontokkan seluruh holding company tersebut.