290 likes | 685 Views
Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi. PERTEMUAN 4. Konsep Pendapatan Nasional (PN). Ada dua pengertian PN: Dalam arti sempit , PN adalah PN ( Net Income)
E N D
PertumbuhanEkonomi, Perubahan StrukturEkonomi dan Krisis Ekonomi PERTEMUAN 4
KonsepPendapatanNasional (PN) Adaduapengertian PN: • Dalamartisempit, PN adalah PN (Net Income) • Dalamartiluas, PN dapatmerujukke PDB (ProdukDomestikBruto) atau PNB (ProdukNasionalBruto), atau PNN (ProdukNasionalNetto). Persamaansederhanadalamperhitunganpendapatannasional : PNB = PDB + F PNN = PNB – D PN = PNN – Ttl Dimana : F = pendapatannettoatasfaktorluarnegeriataupendapatan yang diterimadaripendapatan yang dibayarkankeluarnegeriatasfaktorproduksi. Misal, gaji TKI yang bekerjadiluarnegeridandividendariinvestasiasingataugajikonsultanasingdi Indonesia.
D = depresiasiataupenyusutan Ttl = pajaktidaklangsungnetto (selisihantarapajaktaklangsungdansubsidi). Sehingga, PDB = PN + Ttl + D – F Atau, PN = PDB + F – D – Ttl PendekatanPerhitungan PDB: 1. PendekatanProduksi. Menurutpendekatanini, PDB adalahjumlahnilai output (NO) darisemuasektorekonomiataulapanganusaha. Sektorperekonomian Indonesia berdasarkanklasifikasi BPS ada 9 sektor. Sehingga, PDB = Σ Noidimana, i = 1,2,…9.
2. Pendekatanpendapatan, PDB adalahjumlahpendapatan yang diterimaolehfaktor-faktorproduksi yang digunakandalamprosesproduksidimasing-masingsektor. Pendapatanfaktorproduskiberupa : upah/gajiuntuktenagakerja, bungahasilinvestasiuntukpemilik modal, hasiljualatausewatanahuntukpemiliktanah, dankeuntunganbisnisatauperusahanbagipengusaha. Ataudalampendekatanini PDB merupakanpenjumlahandarinilaitambahbruto (NTB) darisembilansektortersebut. PDB = NTB1 + NTB2 + …NTB9 3. Pendekatanpengeluaran, PDB adalahjumlahdarisemuakomponendaripermintaanakhir (C, I, G, dan X-M) Sehingga, PDB = C + I + G + (X - M)
Sumber-sumberPertumbuhanEkonomi • Pertumbuhansisipermintaanagregat (AD). Jikaterjadipertumbuhan, makakurva AD bergeserkekanan. Sisi AD terdiridari : C, I, G danekspornetto (X - M). Atau Y = C + I + G + X-M jika Y meningkatmakapermintaanagregatakansemakinbesar. • Pertumbuhandarisisipenawaranagregat (AS). Pertumbuhaninidipengaruhiolehpeningkatan volume darifaktor-faktorproduksi yang digunakan. Pertumbuhanjugadidorongolehpeningkatanproduktivitasdarifaktor-faktortersebut.
b). Agg Demand Y = C + I + G + ( X – M ) C = a + b y I = I a – i r G = G a X = X a M = Ma + my Y = PDB (GDP)
P Agg S 1 P Agg S Agg S 2 P1 P2 P2 P1 Agg D 2 Agg D Agg D 1 Q Q Q1 Q2 Q1 Q2 Agg Demand naik -> Q naik Agg Supply naik -> Q naik
Pertumbuhandarisisipenawaranagregat (AS). Pertumbuhaninidipengaruhiolehpeningkatan volume darifaktor-faktorproduksi yang digunakan. Pertumbuhanjugadidorongolehpeningkatanproduktivitasdarifaktor-faktortersebut. Jadi, hubunganantara output denganfaktorproduksiadalah : Q = f (X1, X2, X3, ….Xn) dimana, Q = volume output, dan X1, X2,…Xn = volume faktor-faktorproduksi yang digunakanuntukmenghasilkan output.
Faktor-faktor yang memengaruhiPertumbuhanEkonomi Indonesia: 1. Faktor internal: • Faktor Internal ekonomi : kondisi fundamental ekonomisepertiperkembanganinflasi, jumlahcadangandevisa, kondisisektorperbankan, realisasi RAPBN, kebijakanekonomipemerintahdibidangfiskaldanmonetersertaperkembanganekspornasional. • Faktor internal nonekonomi : kondisipolitikdansosial, keamanan, danhukum (berkaitandengankepastianhukumdibidangkegiatanbisnisdanpelaksanaanotonomidaerah) 2. Faktoreksternal : ProspekperekonomiandanperdaganganduniaKondisipolitik global PertumbuhanEkonomi
PerubahanStrukturEkonomi Pembangunan ekonomijangkapanjangdenganpertumbuhan PDB atau PN akanmembawasuatuperubahanmendasardalamstrukturekonomi: • ekonomitradisionaldenganpertaniansebagaisektorutamakeekonomi modern yang didominasiolehsektor-sektornonprimer, khususnyaindustrimanufakturdenganincreasing return to scale (relasipositifantarapertumbuhan output danpertumbuhanproduktivitas ) yang dinamissebagai motor utamapenggerakpertumbuhanekonomi (Weiss, 1988). • Adakecendrungan (dapatdilihatsebagaisuatuhipotesis) bahwasemakintinggilajupertumbuhanekonomi yang membuatsemakintinggipendapatanmasyarakat per kapita, semakincepatperubahanstrukturekonomidenganasumsifaktor-faktorpenentu lain mendukungprosestersebut, sepertitenagakerja, bahanbaku, danteknologitersedia.
Menurut Kuznets, perubahanstrukturekonomiumumnyadisebuttransformasistruktural. Didefinisikansebagaisuaturangkaianperubahan yang salingterkaitsatudenganlainnyadalamkomposisi • Aggregate Demand (AD), perdaganganluarnegeri (eksporimpor), • Aggregate Supply (AS) atauproduksidanpenggunaanfaktor-faktorproduksi yang diperlukangunamendukungprosespembangunandanpertumbuhanekonomi yang berkelanjutan (Chenery, 1979).
TransformasistrukturaldapatdilihatpadaperubahanpangsaNilai Output (NO) atauNilaiTambahBruto (NTB) darisetiapsektordidalampembentukan PDB atau PNB atau PN. • BerdasarkanhasilstudiChenerydanSyrquin, perubahanpangsadalamperiodejangkapanjangmenunjukkansuatupoladimanakontribusisektor primer semakinturundansektorsekunderdantersiersemakinmeningkat.
Kontribusi output daripertanian (sektor primer) terhadappembentukan PDB mengecil, sedangkanpangsa PDB dariindustrimanufakturdanjasa (sektorsekunderdantersier) mengalamipeningkatanseiringdenganpeningkatan PDB atau PN per kapita. Pangsa output sektoralthd PDB TersierSekunder Primer WaktuPerubahanStrukturEkonomi
Indikator lain yang digunakandalamstudi-studiempirisuntukmengukurpolaperubahanstrukturekonomiadalah : • distribusikesempatankerjamenurutsektor. Padatingkatpendapatanrendah (tahapawalpembangunanekonomi), sektor-sektor primer merupakankontributorterbesardalampenyerapantenagakerja. • Padatingkatpendapatan per kapita yang tinggi (tahapakhir) sektor-sektorsekunderterutamaindustrimenjadisangatpentingdalampenyediaankesempatankerja. Di dalamkelompoknegara-negarasedangberkembang (Low Developing Countries (LDC’s), banyaknegara yang jugamengalamitransisiekonomi yang pesatdalam 30 tahunterakhir, meskipunpoladanprosesnyaberbedaantarnegara.
Variasitersebutdisebabkanoleh : • Kondisidanstrukturawalekonomidalamnegeri (basis ekonomi). Jikasuatunegaraawalnyasudahmemiliki basis industridasar (mesin, baja) yang relatifkuat, makaakanmengalamiprosesindutrialisasi yang lebihpesat/cepatdibandingkannegara yang hanyamemilikiindustriringan (tekstil, pakaian, alas kaki) • Besarnyapangsadalamnegeri (kombinasijumlahpopulasidantingkatpendapatanriil per kapita). • Poladistribusipendapatan. Jikapendapatan per kapitameningkatpesatnamuntidakdiiringidengandistribusi yang relatifmerata, makakenaikanpendapatantersebuttidakterlaluberartibagipertumbuhanindustri-industri.
Karakteristikdariindustrialisasi. • Misalnyacarapelaksanaanataustrategipengembanganindustri yang diterapkan, jenisindustri yang diunggulkan, polapembangunanindustri, daninsentif yang diberikanbagipelakudibidangindustri. • Keberadaan SDA. Adakecenderunganbahwanegara yang kaya SDA justrumengalamipertumbuhanekonomilebihrendahatauterlambatmelakukanindustrlalisasiatautidakberhasilmelakukandiversifikasiekonomi (perubahanstruktur) daripadanegaramiskin SDA. • Kebijakanperdaganganluarnegeri. Negara yang menerapkankebijakanekonomitertutup (inward looking), memilikipoladanhasilindustrilaisasi yang berbedadibandingkannegara yang menerapkankebijakanterbuka (outward looking). Banyaknegaraberkembangseperti Indonesia yang menerapaknkebijakanprotektifterhadapsektorindustrinya (kebijakanindustrisubstitusiimpor/ISI).
Namun, hasilnyaadalahsektorindustrinyaberkembangtidakefisiendanmemilikitingkatdiversifikasirendah, khususnyalemahdalamkelompokindustritengah (hollow midle industry). Sehinggalebihtepatdikatakanmenerapkansistemproduksi assembling. • KasusPerubahanStrukturEkonomi Indonesia. OrdeBaruhinggasekarangdapatdikatakanterjadiperubahanstrukturekonomicukuppesat. Data BPS : 1970 : NTB sektorpertanian : 45% thd PDB, tahun 1990 tinggal 16 – 20% thd PDB. Inimenunjukkanpenurunanpangsapertaniandalampembentukan PDB.
Tabel 4.6 PDB Indonesia Menurut Persentase Kontribusi Sektoral, pada Tahun 1969-1993
Tabel 4.7 Kontribusi Sektoral dalam Penyerapan Tenaga Kerja,pada Tahun 1992(Berdasarkan Data Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Bekerja)
Teori dan Model Pertumbuuhan • Teori Klasik. • Teori Pertumbuhan David Ricardo. • Teori Pertumbuhan Thomas Robert Malthus. • Teori Marx. • Teori Neo Keynes. • Teori Neo Klasik. • Model Pertumbuhan A. Lewis. • Model Pertumbuhan Paul A. Baran. • Teori Ketergantungan Neokolonial. • Model Pertumbuhan WW. Rostow. • Model Pertumbuhan Solow. • Teori Modern.
Pertumbuhan PDB dan Pendapatan Perkapita Indonesia 1970 - 1995
Pangsa Ekspor Manufaktur dari Total Ekspor di Indonesia dan Sejumlah NSB lainnya, 1965-1994 (%).