520 likes | 867 Views
Tahapan Penelitian. Populasi dan sampel. Pendefinisian dan Perumusan Masalah. Studi Pendahuluan. Perumusan Hipotesis. Pengumpulan Data. Analisis Data. Kesimpulan dan Rekomendasi. Instrumen Penelitian. Penyusunan Laporan Hasil Penelitian. Pengujian Validitas dan Reliabilitas.
E N D
Populasidansampel PendefinisiandanPerumusanMasalah StudiPendahuluan PerumusanHipotesis Pengumpulan Data Analisis Data KesimpulandanRekomendasi InstrumenPenelitian PenyusunanLaporanHasilPenelitian PengujianValiditasdanReliabilitas KEDUDUKAN SUBYEK PENELITIAN
SUBYEK PENELITIAN • Dalamtopikpenelitian, sudahditentukansubjekpenelitiansebagaipopulasi, yaitukelompokbesardimanahasilpenelitianakanditerapkan. • Dalamperencanaanpenelitian, penentuansubjekpenelitianlebihterkaitpadasampel, yaitukelompokkecildaripopulasi, yang akandigunakandalampenelitian.
Con’t…SUBYEK PENELITIAN • Karakteristiksubjekpenelitian yang akandigunakansebagaisampelharusdituliskansecaralengkap. • Pengambilansampelpenelitianberkaitaneratdenganvaliditaseksternalatausejauhmanahasilpenelitiannantinyadapatdigeneralisasikan.
Definisi • Populasi target Kumpulan dari satuan/unit yang ingin kita buat inferensi/generalisasinya • Populasi studi/terjangkau kumpulan dari satuan/unit dimana kita mengambil sampel • Sampel bagian dari populasi studi yg diambil untuk dilakukan pengukuran
Populasi target • Pop.studi/ terjangkau sample
Mengapa sampling? • Jumlah populasi yg sangat besar • Homogenitas • Menghemat waktu, biaya dan tenaga (efisien) • Faktor ketelitian
Syarat sampel ideal • Menghasilkan gambaran yang tepat karakter populasi (representatif) • Dapat menentukan presisi (ketepatan) dari hasil penelitian. • Sederhana dan mudah dilaksanakan • Informasi banyak dan biaya rendah.
Prosedure Sampling Tentukan Populasi Target dan Terjangkau Identifikasi kerangka sampling Pilih Tehnik Sampling Tetapkan Besar Sampel Kumpulkan data
Populasi Target dan Terjangkau • Populasi target • Sasaran Akhir penerapan hasil penelitian • Bersifat umum biasanya dibatasi karakteristik demografis (Contoh: usia, jenis kelamin, suku, dll), karakteristik klinis (Contoh: penderita TB kategori I, Penderita diare akut, dll) • Populasi terjangkau • Bagian dari populasi target yang dapat dijangkau peneliti • Dibatasi tempat dan Waktu • Contoh: Pengetahuan Murid SMU N 1 Kota Medan • tentang HIV AIDS
Kerangka Sampling • Daftar dari semua unsur sampel dalam populasi • Cth : • Daftar penduduk kecamatan X • Jumlah penderita TBC dari Puskesmas X • Daftar murid SMU 1 Negeri Medan
Teknik sampling dikembangkan membantu para peneliti melakukan generalisasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. • Generalisasi bisa dilakukan lewat penaksiran (estimation) parameter populasi maupun generalisasi lewat pengujian hipotesis (testing of hypothesis) tentang keadaan parameter di populasi.
Non probability sampling • Consecutive sampling • Pemilihan subjek berdasarkan kriteria yg telah ditetapkan • Convenient sampling/accidental sampling • Pemilihan sampel tanpa kriteria, tanpa sistematika tertentu • Quota sampling • Sampel yang akan diambil telah ditentukan jumlah dan kriterianya. Kalau jumlah tersebut sudah dicapai maka sipengumpul data berhenti,
A B1 B2 B3 C1 C2 C3 C4 C5 C6 Snowball Sampling Menentukan sampel dalam jumlah kecil pada awal Kemudian sampel awal diminta untuk mengajak temannya
Probability Sampling/Acak • Acak sederhana(Simple Random Sampling) • Sistematis (Systematic Random Sampling • Sampel strata (Stratified Random Sampling) • Klaster (Cluster sampling) • Bertingkat/bertahap (Multistage)
Acak Sederhana • Pengambilan sampel sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (indvidu) mempunyai kesempatan yang sama • Cara yang paling sederhana, paling ideal • Keuntungan: ketepatan yg tinggi • Kerugian : harus ada kerangka sampling. • Cara: dengan undian, tabel random, komputer
Acak Sederhana • Randomisasi
Acak Stratifikasi • Pengambilan sampel dengan membagi populasi menjadi beberapa strata dan setiap strata homogen • Keuntungan : ketepatan tinggi, Standar deviasi lebih kecil • Kerugian : harus mengetahui kondisi populasi, sulit membuat kelompok.
Acak stratifikasi • strata • sampel
Acak Sistematis • Yang diambil secara acak adalah unsur pertama, selanjutnya secara sistematis sesuai langkah yg ditetapkan • keuntungan : kerangka sampling tidak mutlak • lebih mudah, biaya relatif rendah. • Kerugian : terdapat kecendrungan tertentu.
Acak sistimatis penentuan secara sistematis
Acak klaster • Populasi dibagi didalam kelas, didalam kelas terdapat semua variasi yang akan diteliti • Ciri : • didalam kelas seheterogen mungkin • Antar kelas sehomogen mungkin
Klaster acak kelas • Kelas • (dlm heterogen)
Sampel Stratified ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ ˆ Sampel Cluster @ & $ @ & $ @ @ $ $ & & @ @ $ $ & &
Contoh : • Penelitian untuk mengetahui penggunaan internet di wilayah Belimbing kota malang. • Kesulitan membuat kerangka populasi karena jumlah satuan analisis yang banyak (warga belimbing kota malang) • Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW. • Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik random, diperoleh 3 RW • Masing-masing RW memiliki 11,12 dan 14 RT • Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK • Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang menggunakan internet.
Acak bertingkat (Multistage) • Pengambilan sampel dengan banyak tahap. • Contoh : untuk penelitian di seluruh Indonesia, langkah awal mengacak propinsi, kemudian mengacak kabupaten dst sampai ketingkat yg paling kecil.
Penentuan Besar Sampel • Syarat penting untuk suatu generalisasi atau inferensi • Semakin homogen populasi, semakin kecil sampel, semakin heterogen populasi, semakin besar sampel • Tujuan penentuan besar sampel : 1. mewakili populasi (representativeness) 2. keperluan analisis
Penentuan Besar sampel • Tergantung: • Biaya yg tersedia, waktu dan tenaga • Tujuan dan desain penelitian • Variasi dalam variabel (objek penelitian) dan banyak variabel • Skala pengukuran • Hipotesis (one tail dan two tail) serta Alpha dan betha yang ditetapkan • Presisi : ketepatan yang dikehendaki (ditentukan peneliti) • Rencana analisis
Beberapacontohmenentukansample size Populasi kurang dari 10.000 n = N 1 + N (d²) N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan yang diinginkan
Menentukan ukuran sampel menurut Gay • Ukuran minimum sampel yang dapat diterima bedasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu : • Metode deskriptif, minimal 10% populasi untuk populasi yang relatif kecil min 20% • Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek • Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok • Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok
Menyeleksi subyek • Lakukan pengukuran variabel data dasar yang mencakup: • Data demografis: umur, berat badan, jenis kelamin, dll. • Data klinis • Data laboratorium
Menentukan besar sampel • Penentuan besar sampel yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil UK yang sahih • Ditentukan oleh nilai , , SD gabungan, , proporsi • Sampel terlalu kecil hasil negatif semu atau positif semu • Sampel terlalu besar terlalu sensitif, memboroskan waktu, dana, pengorbanan subyek
Menentukan besar sampel Untuk menentukan rerata dalam suatu populasi: n = (Z.SD/d)2 Z = tingkat kemaknaan SD = deviasi standar d = tingkat ketepatan absolut yang diinginkan
Menentukan besar sampel Contoh: Berapa besar sampel untuk mengetahui rerata umur pasien yang menderita melano karsinoma? Komentar: Tentukan: • nilai , mis 0.05 • SD, mis 3.8 tahun (dari kepustakaan) • Tingkat ketepatan absolut yang diinginkan peneliti, mis. 1 tahun • Hasil perhitungan n=(1.96 x 3.8)/12=55.47
Menentukan besar sampel Untuk mengetahui adakah perbedaan antara rerata dari 2 populasi: n1 = n2 = 2 {(Z + Z).SD/}2 Z = tingkat kemaknaan, Z = power SD = deviasi standar gabungan kedua kelompok = selisih minimal rerata yang masih bermakna secara klinik (ditentukan oleh peneliti!)
Menentukan besar sampel Contoh: Berapa besar sampel untuk mengetahui adanya perbedaan kecepatan obat A dan B dalam menyembuhkan uretritis oleh C. trachomatis Komentar: Tentukan: Z = mis 1.96, Z = mis 0.84 SD = deviasi standar gabungan (dari kepustakaan), mis: 2 hari = mis. 1 hari