1 / 45

Penatalaksanaan Trauma kepala Dr Hanis Setyono SpBS Sub Bagian Bedah Saraf

Penatalaksanaan Trauma kepala Dr Hanis Setyono SpBS Sub Bagian Bedah Saraf RSUD Dr Moewardi Surakarta. Trauma Kepala. TERJADI TIAP 15 DETIK MATI TIAP 12 MENIT. CEDERA KEPALA. 50 % KEMATIAN PADA TRAUMA 60 % KEMATIAN AKIBAT KLL. T ATALAKSAN A. A. PRIMARY SURVEY.

makana
Download Presentation

Penatalaksanaan Trauma kepala Dr Hanis Setyono SpBS Sub Bagian Bedah Saraf

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Penatalaksanaan Trauma kepala Dr Hanis Setyono SpBS Sub Bagian Bedah Saraf RSUD Dr Moewardi Surakarta

  2. Trauma Kepala

  3. TERJADI TIAP 15 DETIK MATI TIAP 12 MENIT CEDERA KEPALA 50 % KEMATIAN PADA TRAUMA 60 % KEMATIAN AKIBAT KLL

  4. TATALAKSANA A PRIMARY SURVEY AIRWAY & C-SPINE CONTROL B BREATHING C CIRCULATION

  5. KONSEPNYA RESPONSIBILITAS TERPENTING MANAJEMEN ABC : CEGAH HIPOVENTILASI DAN HIPOVOLEMIA POTENSIAL TERJADINYA SECONDARY BRAIN DAMAGE

  6. SECONDARY SURVEY Whole Examination ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PENUNJANG

  7. Secondary Survey • Anamnesa : • kejadian, lucid interval, mabuk, penyakit lain • Pemeriksaan fisik • Inspeksi visual dan palpasi kepala : tanda-tanda trauma, jejas, hematom, vulnus pada kepala atau regio maksilofasial • Inspeksi tanda fraktur basis kranii • Racoon’s eyes : periorbital ecchymoses • Battle’s sign : postauricular ecchymoses • CSF rhinorrhea/otorrhea • Hemotympanum atau laserasi kanalis auditorius eksternus

  8. BASILAR SKULL FRACTURES

  9. INFORMASI PENTING USIA DAN MEKANISME TRAUMA STATUS RESPIRASI & KARDIOVASKULER KESADARAN, REAKSI PUPIL, LATERALISASI ADANYA TRAUMA NON SEREBRAL HASIL PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

  10. TANDA – TANDA PENTING PUPIL ANISOKOR LATERALISASI MOTORIK LUKA TERBUKA DGN PROLAPS CEREBRI DAN KEBOCORAN LCS FRAKTUR DEPRESI TULANG TENGKORAK SAKIT KEPALA HEBAT PERBURUKAN NEUROLOGIS

  11. KOMPONEN GLASGOW COMA SCALE E : BUKA MATA: 1 – 4 V : SUARA : 1 – 5 M : GERAKAN : 1 - 6

  12. KOMPONEN MATA

  13. KOMPONEN MOTORIK

  14. KOMPONEN VERBAL

  15. KLASIFIKASI KLINIS CEDERA KEPALA BERDASAR GCS RINGAN : GCS 14 - 15 SEDANG : GCS 9 - 13 BERAT : GCS 3 - 8

  16. KLASIFIKASI TRAUMA KEPALA KLL KDRT KECELAKAAN KERJA TUMPUL MEKANISME TRAUMA TEMBAK TRAUMA TUSUK TAJAM (PENETRATING)

  17. RINGAN :GCS 14 - 15 SEDANG :GCS 9 - 13 BERAT :GCS 3 - 8 SEVERITY FRAKTUR KRANIUM linear terbuka/tertutup depresi basis cranii MORFOLOGI LESI INTRAKRANIAL Fokal : EDH,SDH,ICH,IVH Difus : kontusio

  18. Pemeriksaan Penunjang • Radiologis • Foto polos kepala AP/Lateral • Foto servikal lateral • CT Scan kepala polos

  19. Patologi pada foto kepala

  20. CT Scan Kepala

  21. PRINSIP CEGAH/OBATI HIPERTENSI INTRAKRANIAL HIPOKAPNEA KONTROL CAIRAN DIURETIK ( MANNITOL ) MEMELIHARA KEBUTUHAN METABOLIK OTAK

  22. Pengelolaan peningkatan TIK • Tindakan umum • Elevasi kepala 30° • Meningkatkan venous return  CBV menurun  TIK turun • Hiperventilasi ringan • Menyebabkan PCO2   vasokonstriksi  CBV  TIK  • Pertahankan tekanan perfusi otak • (CPP) > 70 mmHg • (CPP=MAP-ICP) • Pertahankan normovolemia • Tidak perlu dilakukan dehidrasi, karena menyebabkan CPP   hipoperfusi iskemia • Pertahankan normothermia • Suhu dipertahankan 36-37°C • Terapi hipothermia (ruangan berAC) • Setiap kenaikan suhu tubuh 1°C meningkatkan kebutuhan cairan ± 10%

  23. Pencegahan kejang • Diphenil hidantoin loading dose 13-18mg/kgBB diikuti dosis pemeliharaan 6-8mg/kgBB/hari • Diuretika • Menurunkan produksi CSS • Tidak efektif dalam jangka lama • Kortikosteroid • Tidak dianjurkan untuk cedera otak • Bermanfaat untuk anti edema pada peningkatan TIK non trauma, misal tumor/abses otak

  24. Manitol • Osmotik diuresis, bekerja intravaskuler pada BBB yang utuh • Efek • Dehidrasi (osmotik diuresis) • Rheologis • Antioksidan (free radical scavenger) • Dosis 0,25-1g/kgBB/pemberian, diberikan 4-6x/hari • Diberikan atas indikasi: • Ada tanda klinis terjadinya herniasi • Klinis & radiologis TIK meningkat

  25. Terapi primer peningkatan TIK • Evakuasi/eksisi massa (hematoma) • Kraniotomi • Memperbaiki BBB • Mengurangi penekanan CBF   iskemia • Drainase CSS • Dengan ventrikulostomi • 100-200 cc/hari

  26. Penatalaksanaan di RS • Penderita dgn GCS<13 • Umum • Oksigen dgn masker • Pasang collar brace • Atasi hipotensi dengan RL atau NaCl 0,9% sampai tanda-tanda perfusi baik • Infus D51/2NS 30-40 cc/kgBB/24 jam • Posisi berbaring, kepala lebih tinggi 20° dari badan • Pasang NG tube untuk mengeluarkan isi lambung, mencegah aspirasi • Periksa kadar Hb dan gula darah • Observasi ketat : tiap 15 menit selama 6 jam pertama, dan 30 menit selama 6 jam berikutnya (dicatat!!!)

  27. Terapi • Medikamentosa • Antibiotika, bila ada luka atau indikasi lain • Anti tetanus bila lukanya kotor • Analgetika • Anti muntah • Neurotropik • Anti kejang : Phenytoin, Diazepam • Obat penenang : CPZ 12,5 mg atau diazepam 5 mg IV

  28. RINGKASAN • JAGA PATENSI JALAN NAFAS • JAGA VENTILASI • ATASI SYOK • PERIKSA NEUROLOGIS • CEGAH CEDERA OTAK SEKUNDER • CARI CEDERA YANG TERKAIT • BILA STABIL, PERIKSA PENUNJANG • BILA PERLU KONSUL BEDAH SARAF • TERUSKAN ASESMENT

  29. ILUSTRASI KASUS CEDERA KEPALA

  30. TINDAKAN OPERATIF FRAKTUR DEPPRESI

  31. CT scan Impresi Fraktur

  32. EPIDURAL HEMATOM Epidural

  33. Epidural Hematom (EDH) • Terkumpulnya darah/bekuan darah dalam ruang antara tulang kepala dan duramater • Kausa :trauma • Klinis : • Lusid interval • Lateralisasi • Rontgen : • Fraktur linear • Gambaran hematom (+)

  34. PERJALANAN KLINIK EDH

  35. ACUTE EPIDURAL HEMATOMA

  36. Subdural hematom

  37. Subdural Hematom (SDH) • Terkumpulnya darah / bekuan darah dalam ruang antara duramater dan arakhnoid • Terbagi dalam : akut dan kronis • Kausa :trauma (akut lebih >> kronis) • Klinis : • Penurunan kesadaran • Lateralisasi • Rontgen : • Gambaran hematom (+)

  38. Pre operasi Pasca Operasi Intraserebral hematom

  39. Trauma tembus

  40. terimakasih

More Related