3.33k likes | 6.6k Views
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Widyaiswara LPMP Jawa Tengah. Latar Belakang Standar Nasional Pendidikan. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas ( Pasal 35, 36, 37, 42, 43, 59, 60, dan 61 ). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
E N D
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Widyaiswara LPMP Jawa Tengah
Latar Belakang Standar Nasional Pendidikan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Pasal 35, 36, 37, 42, 43, 59, 60, dan 61 ) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan • Standar Nasional Pendidikan (Pasal 35) • Kurikulum (Pasal 36,37) • Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Pasal 42,43) • Evaluasi, Akreditasi, dan Sertifikasi (Pasal 59, 60, 61)
Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang sisdiknas PP 19 tahun 2005 tentang standar pend nasional visi Misi Tata kelola Renstra Depdiknas 8 SNP
VISI Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan: INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF (Insan Kamil / Insan Paripurna)
TIGA PILAR KEBIJAKAN PENDIDIKAN • Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; • Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan; • Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pendidikan.
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL • berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: • beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, • berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan • menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Standar Nasional Pendidikan: kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia Dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu
FUNGSI DAN TUJUAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Nasional Pendidikan (PP No. 19 Tahun 2005) Standar Proses Standar Sarana dan Prasarana Standar Pembiayaan Standar Pengelolaan Standar Penilaian Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan Standar Isi Standar Sarpras SKL Standar Pengelolaan SNP Standar Proses Standar Pembiayaan Standar PTK Standar Penilaian
SELAMAT & SUKSES
STANDAR ISI(SI) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Materi Minimal dan Tingkat Kompetensi Minimal, untuk Mencapai Kompetensi Lulusan Minimal
Memuat : • Kerangka Dasar Kurikulum • Struktur Kurikulum • Beban Belajar • Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan • Kalender Pendidikan
KerangkaDasar 5 Kelompok mapel :
PrinsipPengembanganKurikulum • Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya • Beragam dan terpadu • Tanggap terhadap perkembangan iptek dan seni • Relevan dengan kebutuhan kehidupan • Menyeluruh dan berkesinambungan • Belajar sepanjang hayat • Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
PrinsipPelaksanaanKurikulum • Siswa harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. • Menegakkan 5 pilar belajar. • Peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan dan percepatan. • Suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat.
5 PILAR BELAJAR • belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, • belajar untuk memahami dan menghayati, • belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, • belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan • belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar • Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah • Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan
StrukturKurikulum • Kedalaman muatan kurikulum dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai siswa dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum • Merupakan pola dan susunan matapelajaran yang harus ditempuh oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran • Kompetensi terdiri dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi dasar (KD) yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) • Muatan Lokal dan Pengembangan Diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum sekolah
StrukturKurikulum SMP 2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
BEBAN BELAJAR Beban belajar diartikan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sistem : • Tatap Muka (TM) • Penugasan Terstruktur (PT) • Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)
TM: Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidikan • PT : Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk siswa, dirancang guru untuk mencapai kompetensi - Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh guru • KMTT : Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk siswa, dirancang guru untuk mencapai kompetensi - Waktu penyelesaian penugasan ditentukan oleh siswa
Sekolah menyelenggarakan program pendidikan dengan SISTEM PAKET atau SKS Kembali ke menu
STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007
berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. berlaku untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, baik pada sistem paket maupun pada sistem kredit semester.
mencakup: perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
Perencanaan Proses Pembelajaran Silabus Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
S . I . L . A . B . U . S Dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan: Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan Penyusunan KTSP. Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh: para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah/ madrasah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi dinas kab./kota yang bertanggung jawab untuk jenjang SD dan SMP, dan dinas provinsi untuk jenjang SMA dan SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
RencanaPelaksanaanPembelajaran( R P P ) RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Pelaksanaan Proses Pembelajaran Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran
PERSYARATAN PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN 1. Rombongan Belajar Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar untuk SMP/SMA adalah: 32Peserta Didik Dan SD 28 peserta didik 2. Beban Kerja Minimal Guru Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok: merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan; Beban kerja guru sebagaimana dimaksud di atas adalah sekurang-kurangnya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.
3. Buku Teks Pelajaran Buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolah/madrasah dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolah/madrasah dari bukubuku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri; Rasio untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran; Selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya; Guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di perpustakaan sekolah/madrasah.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan 2. Kegiatan Inti 3. Kegiatan Penutup Eksplorasi Elaborasi Konfirmasi
KegiatanPendahuluan • Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; • mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; • menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; • menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
Kegiatan Inti • Merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang. • Memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. • Menggunakan berbagai metode melalui eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
a. Eksplorasi • Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; • menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; • memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; • melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan • memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Elaborasi • Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; • memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; • memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; • memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif; • memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
b. Elaborasi • rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; • memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kreasi; kerja individual maupun kelompok; • memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan; • memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi • Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, • memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, • memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
c. Konfirmasi 4. Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: • berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar; • membantu menyelesaikan masalah; • memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi; • memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh; • memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan Penutup • Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; • melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; • memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; • merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas balk tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; • menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Kembali ke menu
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
Pengertian • Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta didik. • Standar Kompetensi adalah ukuran kom-petensi minimal yang harus dicapai peserta didik setelah mengikuti suatu proses pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu. • Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Fungsi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) • Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. • Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. • Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. • Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Ruang Lingkup SKL • SKL Satuan Pendidikan a. SD/MI/SDLB/Paket A b. SMP/MTs/SMPLB/Paket B c. SMA/MA/SMALB/Paket C d. SMK/MAK • SKL Kelompok Mata Pelajaran a. Agama dan Akhlak Mulia b. Kewarganegaraan dan Budi Pekerti c. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi d. Estetika e. Jasmani Olahraga dan Kesehatan 3. SKL Mata Pelajaran
SKL SMP/MTs/SMPLB*/Paket B • Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja. • Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri. • Menunjukkan sikap percaya diri. • Memahami aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas. • Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional.
Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis dan kreatif. • Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif. • Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya. • Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. • Mendeskripsi gejala alam dan sosial. • Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.