810 likes | 4.21k Views
Tujuan DefinisiDiagnosisTatalaksanaPenilaian Janin/IbuTerapi Anti-HipertensiTerapi Anti-Kejang Rujukan. DefinisiHipertensi yang telah ada sebelumnyaHipertensi gestasionaltanpa proteinuria dengan proteinuria dengan proteinuria dan kondisi sampingan Hipertensi sebelumnya dengan supe
E N D
1. Hipertensi Dalam Kehamilan
2. Tujuan
Definisi
Diagnosis
Tatalaksana
Penilaian Janin/Ibu
Terapi Anti-Hipertensi
Terapi Anti-Kejang
Rujukan
3. Definisi
Hipertensi yang telah ada sebelumnya
Hipertensi gestasional
tanpa proteinuria
dengan proteinuria
dengan proteinuria dan kondisi sampingan
Hipertensi sebelumnya dengan superimposed hipertensi gestasional dengan proteinuria
Saat antenatal tidak terklasifikasi
4. Definisi
Hipertensi
nilai absolut ? 140/90 mmHg
? peningkatan ? 30/15 mmHg
? TD diastolik ³ 90 mmHg
posisi duduk dengan lengan setinggi jantung
ukuran cuff sesuai
sfigmomanometer air raksa akurat
bunyi Korotkoff I dan IV direkam
konfirmasi TD dalam ? 4 jam kecuali bila sangat tinggi
5. Definisi
Proteinuria
protein urin ? 2+ pada dipstick
protein urin ? 300 mg/d pada urin 24 jam proteinuria mengindikasikan disfungsi glomerular
Pikirkan pemeriksaan urin 24 jam bila protein urin ? 1+ pada dipstick
edema mungkin akibat dari vasospasme dan penurunan tekanan onkotik namun bukan merupakan bagian definisi
6. Manifestasi Keparahan
Hipertensi gestational dengan komplikasi
TD diastolik >110 mmHg
bukti laboratorium - ? platelet, ? LFT's, ? asam urat
efek renal - proteinuria > 3 g/d, oliguria
efek SSP - kejang, sakit kepala, gangguan penglihatan
keterlibatan organ lain- paru-paru, hati, hematologi
gangguan janin
7. Insidensi
10% dari seluruh kehamilan terkomplikasi oleh hipertensi
Sepertiganya mengalami proteinuria
mayoritas preeklampsia pada pasien nullipara
peningkatan risiko mortalitas pada gravida lebih tua
peningkatan risiko pada kehamilan pertama dengan pasangan baru
peningkatan risiko dengan hipertensi yang telah ada sebelumnya, penyakit ginjal, diabetes mellitus
preeklampsia merupakan penyebab utama mortalitas ibu langsung
8. Tatalaksana
Pengurangan stres
Penilaian keadaan ibu dan janin
Terapi tekanan darah bila diastolik > 110 mmHg
Terapi mual dan muntah
Terapi nyeri epigastrik
Pertimbangkan profilaksis kejang
Pertimbangkan waktu/cara persalinan
9. Pengurangan Stres
komponen TD ibu adalah adrenergik
minimalkan rasa tidak nyaman ibu
beberapa komponen
ruangan tenang, tidak terlalu terang, terisolasi
protokol tatalaksana terencana dengan baik
penjelasan rencana dengan jelas pada pasien/keluarga
minimalkan rangsangan
pendekatan tim yang konsisten dan meyakinkan ?bidan/perawat, obstetri, anestesi, hematolog, dr. Anak
10. Penilaian Keadaan Ibu - Klinis
Tekanan Darah
penilaian derajat keparahan
konsistensi dalam pengukuran
hubungan TD tinggi dengan CVA bukan kejang
Sistem Saraf Pusat
keberadaan dan keparahan sakit kepala
gangguan penglihatan –buta kortikal, kabur
tremor, iritabilitas, hiperrefleksi, somnolen
mual dan muntah
11. Penilaian Keadaan Ibu - Klinis
Hematologi
edema
perdarahan, petekiae
Hepatik
nyeri kuadran kanan atas dan epigastrik
mual dan muntah
Ginjal
output dan warna urin
12. Penilaian Keadaan Ibu – Laboratorium
Hematologi
hemoglobin, platelet, apusan darah :burr cell
PTT, INR, fibrinogen, FDP
LDH, asam urat, bilirubin
Hepatik
SGPT-SGOT, LDH
(glukosa, amonia terhadap R/O AFLP)
Ginjal
proteinuria
kreatinin, urea, asam urat
13. Penilaian Keadaan Janin
Gerakan janin
Penilaian denyut jantung janin
Ultrasonografi untuk perkembangan
Profil biofisik
Indeks cairan amnion
Pemeriksaan Doppler arus darah : tali pusat, a.cerebri media
14. Terapi
Mual dan Muntah
antiemetik pilihan
Nyeri subhepatik -Epigastrik
morfin 2-4 mg IV
antasid
Minimalkan palpasi
15. Terapi Anti-hipertensi- Tujuan
meminimalkan risiko CVA pada ibu
memaksimalkan kondisi ibu untuk persalinan aman
mendapatkan waktu untuk penilaian lebih lanjut
memfasilitasi persalinan per vaginam bila mungkin
memperpanjang kehamilan bila tepat/mungkin
16. Obat Anti-hipertensi – Terapi Akut
Penyekat ß
Atenolol, labetalol
Penyekat Kanal Kalsium
Nifedipin 3-8 x 10 mg/oral
ISDN
17. Obat Anti-hipertensi – Terapi rumatan
Obat Simpatolitik yang bekerja sentral
methyl-dopa
Penyekat ß
atenolol
labetalol
Penyekat Kanal Kalsium
nifedipin
? ACE inhibitor kontraindikasi pada kehamilan
18. Hidralazin
vasodilator langsung, agen lini pertama pada keadaan akut
onset intravena yang cepat berguna untuk krisis hipertensi
dapat digunakan secara oral
Dosis – dosis tes 5 mg IV ? 5-10 mg q 20-40 menit
Perhatian - hipotensi dengan fetal compromise dapat terjadi pada pasien asetilator lambat dan hipovolemik
Efek samping - dapat menyebabkan flushing, sakit kepala, takikardia
19. Methyldopa
agonis reseptor a2 yang bekerja secara sentral, agen oral
sejarah penggunaan yang aman pada kehamilan, ditoleransi dengan baik
terdapat beberapa perhatian mengenai kemampuannya untuk mengontrol TD
tidak untuk penggunaan dalam keadaan akut
Dosis - 500 - 3000 mg po dalam 2 - 4 dosis terbagi
Perhatian – obat pilihan pada hipertensi esensial
Keuntungan – efek samping minimal dan aman
20. Atenolol
antagonis reseptor ß1, obat oral
? curah jantung, ? pelepasan renin, inhibitor vasomotor
onset kerja dalam 1 jam kadar puncak dalam 2-4 jam
waktu paruh panjang ? dosis sehari sekali
Dosis - 50 -100 mg po OD
Perhatian - DM, asma, ? FH dasar, terdapat variabilitas
risiko IUGR pada penggunaan kronik
Keuntungan – sering hanya obat ini yang dibutuhkan
21. Labetalol
Mengkombinasikan penyekat ?1 dan ß dengan ISA
Onset intravena yang cepat berguna untuk krisis hipertensi
Dapat digunakan per oral
Dosis – dosis maksimum 300 mg IV
20 mg IV diikuti oleh 20-80 mg IV dititrasi sesuai TD
Perhatian- terutama mengenai respon janin terhadap hipoksia
Keuntungan – dapat dipercaya, dapat dititrasi, familiar
22. Nifedipin
penyekat kanal kalsium, agen oral
relaksasi langsung otot polos vaskular
onset kerja cepat jika digunakan dengan regular
Dosis - Adalat-PA 10 mg bid ? 80 mg/h
Efek samping – toksisitas magnesium, edema, flushing, sakit kepala, palpitasi, tokolitik
? penggunaan bentuk kerja pendek tidak dianjurkan
23. Krisis Hipertensi
Stabilikan hipertensi berat
gunakan hidralazin, penyekat ß, dan/atau Adalat-PA
tujuan ? mempertahankan TD diastolik pada 90-100 mmHg
monitor status janin sementara menterapi TD
Profilaksis kejang
Status volume intravaskular
Kateter Foley ? jarang mengalami ARF
jangan kelebihan cairan ? jarang membutuhkan CVP
Lahirkan
24. Profilaksis Kejang
Sulit diprediksi siapa yang akan mengalami kejang
Tidak berhubungan langsung dengan derajat hipertensi atau proteinuria
‘Jumlah yang harus diterapi’ banyak untuk mencegah kejang
agen tidak memiliki berbahaya atau sangat efektif
MgSO4 merupakan agen pilihan bila profilaksis kejang diindikasikan
25. Magnesium Sulfat
standar obstetri namun tidak digunakan pada keadaan lain
superior terhadap fenitoin untuk profilaksis
superior terhadap fenitoin atau diazepam dalam mencegah rekurensi
Dosis – 2-4 g IV diikuti dengan 1-2 g/jam IV atau 4 g IM q4h
Efek samping - lemas, paralisis, toksisitas jantung
Monitor - refleks, pernapasan, derajat kesadaran
26. Magnesium Sulfat - Overdosis
observasi efek samping
lemas, paralisis pernapasan, somnolen
risiko tinggi terutama pada pasien dengan oliguria atau mendapat penyekat kanal Ca2+
ANTIDOT
hentikan infus magnesium
Kalsium glukonas 10% 10 mL IV selama 3 menit
27. Rujukan
pertimbangkan rujukan hanya jika sumber daya terbatas dan kondisi ibu/janin memungkinkan
TD dan gejala ibu stabil
status janin meyakinkan
pemberian agen anti-hipertensi yang sesuai dimulai
MgSO4 diberikan jika tepat
diskusikan dengan pasien/keluarga
MgSO4 dan agen anti-hipertensi berpotensi jika overdosis
28. Kapan Persalinan Dilakukan
?37 minggu dengan hipertensi gestasional
?34 minggu dengan hipertensi gestasional berat
<34 minggu dengan:
TD diastolik yang sulit dikontrol
bukti lab adanya keterlibatan multi-organ yang memburuk
dugaan gawat janin
kejang tidak terkontrol
Gejala tidak responsif terhadap terapi yang sesuai
29. Persalinan- Pengobatan
Persalinan disaat tepat meminimalkan morbiditas ibu dan morbiditas serta mortalitas neonatal, mis :35 minggu
mengoptimalkan status ibu sebelum intervensi persalinan
Tunda persalinan untuk mendapatkan maturitas janin dan lakukan rujukan hanya jika kondisi ibu dan janin memungkinkan
Hipertensi gestasional merupakan penyakit progresif, manajemen konservatif potensial berbahaya bila ada penyakit yang berat atau dugaan gawat janin
30. Tatalaksana Peri- dan Postpartum
jangan turunkan TD terlalu rendah karena berisiko gawat janin
jangan berikan cairan berlebih -1500-2000 ml/h
analgesi epidural lebih dipilih bila tidak ada koagulopati atau jumlah platelet yang rendah
pendekatan multispesialisasi
post-partum pasien harus dimonitor