240 likes | 1.37k Views
8. KONSTRUKSI LANTAI TINGKAT. Oleh : Ignatius Haryanto. 8.KONSTRUKSI LANTAI TINGKAT. Konstruksi lantai tingkat terdiri dari : Bidang lantai/pelat lantai Balok/dinding pemikul lantai Kolom/tiang Beban pada pelat lantai terdiri dari : Beban mati : berat sendiri dan
E N D
8. KONSTRUKSI LANTAI TINGKAT Oleh : Ignatius Haryanto
8.KONSTRUKSI LANTAI TINGKAT Konstruksi lantai tingkat terdiri dari : • Bidang lantai/pelat lantai • Balok/dinding pemikul lantai • Kolom/tiang Beban pada pelat lantai terdiri dari : • Beban mati : berat sendiri dan berat penutup lantai • Beban hidup/beban berguna : berat perabot/alat kantor/alat rumah tangga beban orang beban air hujan KLT.001
Beban pada balok lantai : - beban mati : berat sendiri balok dan berat sendiri pelat lantai - beban hidup : beban berguna pada seluas daerah yang dipikul . Beban pada kolom/tiang : - beban vertikal : beban atap dan beban reaksi total dari balok- balok lantai - beban horisontal : beban angin , beban gempa Beban selain beban mati dan beban hidup juga terdapat beban akibat angin atau gempa. Pada perhitungan struktur diperhitungkan : • Beban tetap terdiri dari beban mati + beban hidup • Beban sementara terdiri dari beban tetap + beban angin atau gempa KLT.002
BAHAN KONSTRUKSI Konstruksi lantai dapat dibuat dari : • Seluruhnya dari bahan yang sama : - kolom, balok, lantai dari kayu - kolom, balok, lantai dari beton bertulang - kolom, balok, lantai dari baja 2. Kombinasi dari bahan beton bertulang dan kayu : - kolom dari beton bertulang, balok dan lantai dari kayu - kolom dan balok dari beton bertulang, lantai dari kayu 3. Kombinasi bahan baja dan kayu - kolom dari baja, balok dan lantai dari kayu - kolom dan balok dari baja,lantai dari kayu 4. Kombinasi bahan beton bertulang dan baja : - kolom dan balok dari baja, lantai dari beton bertulang Pemilihan bahan untuk konstruksi lantai tingkat ini tergantung dari fungsi/kegunaan bangunan, bentuk struktur dan lokasi didirikannya bangunan dimaksud KLT.003
Pelat lantai • Fungsi umum pelat lantai : - memisahkan ruang bawah dengan ruang atas - sebagai tempat berpijak penghuni di atas lantai - mendukung dinding batas yang tidak menerus ke bawah - memindahkan beban-beban pada dinding - menambah kemantapan bangunan dengan membentuk satu kesatuan bersama dengan dinding - mencegah perambatan gema suara dan meredam pantulan suara - isolasi terhadap pertukaran temperatur - menyebarkan jumlah beban pada luas yang lebih besar KLT.004
Syarat konstruksi lantai : - lantai memiliki kekuatan dan kekakuan yang cukup - tumpuan pada dinding harus sedemikian rupa sehingga luas yang mendukung cukup besar - lantai harus dijangkar pada dinding sedemikian rupa sehingga mencegah dinding melentur - bahan lantai harus memiliki kualitas yang baik dan dapat dikerjakan dengan mudah - lantai harus memiliki perawatan yang mudah - konstruksi harus terjamin kekuatannya dalam waktu lama KLT.005
KONSTRUKSI LANTAI KAYU • Dimensi papan dan balok lantai : - pelat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu yamg disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat sehingga membentuk bidang injak yang luas. - ukuran lebar papan kayu 200 – 300 mm dengan tebal 30 mm, atau dapat menggunakan plywood dengan tebal 25 mm - papan atau plywood duduk di atas balok-balok pendukung yang di jajar di atas dinding dengan jarak satu sama lain 600 – 800 mm - ukuran/dimensi balok yang digunakan 80/120 mm, 80/150 mm, 100/150 mm untuk bentang 3000 – 3500 mm - pada pelat lantai berbidang besar perlu diperkaku dengan balok- balok lantai dan balok anak yaitu balok pengaku lantai yang berukuran dapat lebih kecil dibandingkan dengan balok induk KLT.006
Keuntungan dan kerugian konstruksi lantai kayu : • Keuntungannya : - harga relatif murah, berarti biaya bangunan bisa rendah - mudah dikerjakan,berarti pekerjaan dapat lebih cepat selesai - beratnya ringan,berarti bisa menghemat ukuran pondasi - sebagai tempat lewatan instalasi kabel/pipa lebih mudah dipasang - perapihan lantai dan pemasangan plafond cukup mudah dan sederhana - reparasi dan pemasangan perkuatan dapat dilakukan dengan cara mudah • Kerugiannya : - hanya dapat dipergunakan untuk konstruksi bangunan sederhana dan dengan beban ringan - kayu mudah terbakar - permukaan lantai tidak rata dan mudah aus, hingga perlu bahan pelapis - diperlukan perawatan agar kayu tidak dihinggapi rayap - ukuran bentang terbatas KLT.007
KONSTRUKSI LANTAI BETON BERTULANG • Bangunan dengan struktur beton bertulang adalah bangunan yang seluruh konstruksi pendukungnya terbuat dari beton bertulang, kolom,balok dan pelat lantai dari beton bertulang KLT.008
Bagian –bagian dari konstruksi : • 1. pelat lantai • 2. balok lantai • 3. kolom • 4. dinding 1. Pelat lantai - Pelat lantai beton bertulang umumnya di cor di tempat bersama-sama balok penumpu .,kecuali pelat prefab. Antara pelat dan balok akan diperoleh hubungan yang menjadi kesatuan dan disebut perletakan jepit. Untuk menahan momen lentur dipasang tulangan baja baik searah maupun pada kedua arah. Tulangan pelat lantai harus dikaitkan pada tulangan balok penumpu sesuai persyaratan yang ada. Perencanaan dan perhitungan plat lantai harus mengikuti peraturan yang berlaku KLT.009
Keuntungan dari pelat lantai beton bertulang Mampu mendukung beban besar Merupakan isolasi suara yang baik Tidak mudah terbakar dan dapat dibuat beton kedap air Tidak memerlukan perawatan dan dapat berumur panjang • Kerugian dari pelat lantai beton bertulang Beton bertulang memiliki beban yang berat Memerlukan perencanaan dan perhitungan yang baik dari tenaga ahli Pembuatan memerlukan pengawas ahli, dan memerlukan bekisting dan perancah KLT.010
Persyaratan pada pelat lantai Tebal plat lantai tidak boleh kurang dari 100 mm untuk pelat atap dan 120 mm untuk pelat lantai Tulangan pada pelat lantai terdapat tulangan pokok/utama, tulangan pembagi dan tulangan susut Jumlah/luas tulangan pelat,termasuk tulangan pembagi tidak boleh kurang dari pada yang diperlukan untuk memikul susut dan perubahan suhu. Diameter tulangan untuk pelat untuk tulangan pokok Ø10 mm, Ø 12 mm, D 12 mm,D 16 mm, untuk tulangan pembagi Ø 8 mm,Ø 10 mm. Tulangan pelat dapat juga menggunakan jaringan baja ( wire mesh ) KLT.011
Pelat yang lebih tebal dari 200 mm harus dipasang tulangan atas dan tulangan bawah ( tulangan rangkap ) Pada pelat di tempat momen maksimum baik dilapangan dan di tumpuan, jarak masing-masing tulangan tidak boleh lebih dari 200 mm atau 2 kali tebal pelat KLT.012
2. Persyaratan pada balok lantai Lebar badan balok minimum 1/25 – 1/50 kali bentang bersih. Tinggi balok harus sesuai dengan lebar balok dan memenuhi pembatasan penulangan. Tulangan pada balok, terdapat tulangan menahan lentur, tulangan menahan geser dan tulangan menahan puntir Untuk tulangan lentur harus diperhatikan panjang penyaluran tulangan tekan, panjang penyaluran tulangan tarik, panjang lewatan, jarak antara tulangan, tempat sambungan tulangan dan sebagainya KLT.013
Untuk tulangan geser, seperti sengkang perlu diperhatikan panjang dan sudut dari kait miring Diameter tulangan lentur minimum digunakan D 12 mm, sedangkan untuk tulangan geser dapat di gunakan Ø 8 mm, Ø 10 mm Jarak masing-masing tulangan lentur maksimal 150 mm dan minimal 30 mm Jarak sengkang pada balok maksimum 300 mm atau 2/3 tinggi balok dan minimum 70 mm KLT.014