1.42k likes | 4.05k Views
PANEN, PENGEMASAN, PENGANGKUTAN & PEMASARAN IKAN. Toni Kuswoyo Satker PBIAT Janti - Klaten. Induk Kembali Dimatangkan Gonadnya. Pematangan Ganad. Persiapan Kolam Pemijahan. Pemijahan. Pengambilan Larva. Persiapan Kolam Pendederan
E N D
PANEN, PENGEMASAN, PENGANGKUTAN & PEMASARAN IKAN Toni Kuswoyo Satker PBIAT Janti - Klaten
Induk Kembali Dimatangkan Gonadnya Pematangan Ganad Persiapan Kolam Pemijahan Pemijahan Pengambilan Larva Persiapan Kolam Pendederan (pengeringan, pemupukan, pengisian air & penumbuhan planton) Pendederan I (1 bulan) (larva s/d 3-5 cm) Pendederan II (1 bulan) (3-5 cm s/d 5-8 cm) Panen & Pengemasan Pendederan III (1 bulan) (5-8 cm s/d 8-12 cm) Pengangkutan & Pemasaran Pembesaran I (max. 80 hari) Pembesaran II (max. 80 hari) Diagram : Alur Produksi Budidaya Ikan
Panen Benih • Waktu : pagi / sore (cepat tetapi hati-hati) • Perlakuan : grading ukuran dan pemberokan • Alat dan Bahan
Pengemasan dan Pengangkutan Benih Sistem Pengangkutan : • Terbuka - alat kemas : bak fiber, sterofoam - perlu tabung oksigen untuk aerasi - transportasi : darat • Tertutup - alat kemas : plastik, sterofoam - volume oksigen ± 2/3 bagian - transportasi : darat & udara
Kapasitas Pengangkutan Benih • Waktu kirim : pagi / sore / malam • Waktu tempuh : < 6 jam • Sistem terbuka - bak fiber : 2 kwintal • Sistem tertutup Catatan : Untuk transportasi udara, air dapat ditetesi minyak cengkeh atau pada sterofoam diberi es untuk menenangkan benih
Panen Ikan Konsumsi • Waktu : pagi / sore (cepat tetapi hati-hati) • Alat dan Bahan
Pengemasan dan Pengangkutan Ikan Konsumsi Kondisi Ikan : Mati / Hidup Sistem Pengangkutan : • Terbuka - alat kemas : bak fiber - perlu tabung oksigen untuk aerasi - transportasi : darat • Tertutup - alat kemas : plastik rol (hidup), sterofoam (hidup / mati) - volume oksigen ± 2/3 bagian - transportasi : darat & udara
Kapasitas Pengangkutan Ikan Konsumsi • Waktu kirim : pagi / sore / malam • Waktu tempuh : < 6 jam (ikan hidup) • Sistem terbuka - bak fiber : 3 kwintal • Sistem tertutup Catatan : Untuk transportasi udara, air dapat ditetesi minyak cengkeh atau pada sterofoam diberi es untuk menenangkan ikan
Pengangkutan Ikan Segar (Mati) Temperatur saat pencairan es pada ikan dalam styrene/sterofoam box :
Pemasaran Ikan Konsumsi Ket. : harga jual di tingkat petani dalam keadaan hidup
Yang mempengaruhi harga ikan konsumsi air tawar • Hasil panen ikan laut (barang subtitusi) • Ada tidaknya gagal panen (akibat penyakit, upwelling, dll) • Musim panen raya • Dibanjiri ikan dari daerah lain • Hari-hari besar
Penyebab pembusukan ikan • Biologis (bakteri, jamur, ragi, serangga) • Enzimatis (enzim) • Fisik (luka, memar, patah, kering, dll) • Kimiawi (rancidity/ketengikanakibatoksidasilemak, denaturasi/perubahansifat protein)
Tahap pembusukan ikan • Hyperaemia : pelepasan lendir (glukoprotein mucin) saat ikan sekarat yang merupakan substrat untuk pertumbuhan bakteri • Rigor mortis : tubuh ikan kaku setelah mati (rigor = kaku, mortis = mati), ikan masih segar, lama rigor mortis dan selang waktu antara kematian dan dimulainya rigor mortis dipengaruhi jenis ikan, kondisi ikan, tingkat kelelahan, ukuran ikan, cara penanganan ikan, dan temperatur penyimpanan • Autolysis : ikan menjadi lemas kembali setelah mengalami rigor mortis karena aktivitas enzim terutama protease dan lipase yang memecah protein dan lemak (auto = sendiri, lysis = penguraian), ikan masih dapat dimakan tetapi daging sudah lembek dan mulai ada kerusakan • Bacterial decomposition : hasil pemecahan protein merupakan substrat yang baik untuk pertumbuhan bakteri, umumnya ikan laut (banyak mengandung senyawa nitrogen non-protein seperti trimetilamin oksida, histidin, urea) lebih mudah busuk daripada ikan air tawar, ikan sudah busuk dan tidak bisa dimakan