310 likes | 604 Views
BAB 11. VALIDITAS II. Validitas II ini merupakan lanjutan dari Validitas I. Meliputi : Validitas Konstruk Analisis Faktor. D. VALIDITAS KONSTRUK. Tujuan Ada variabel abstrak yang tidak mudah dilihat yang dibuat (dikonstruk) oleh para pakar, seperti : Sikap Intelegensi Kecemasan
E N D
BAB 11 VALIDITAS II
Validitas II ini merupakan lanjutan dari Validitas I Meliputi : • Validitas Konstruk • Analisis Faktor D. VALIDITAS KONSTRUK • Tujuan Ada variabel abstrak yang tidak mudah dilihat yang dibuat (dikonstruk) oleh para pakar, seperti : • Sikap • Intelegensi • Kecemasan • Frustrasi • Motivasi • Minat • Kegelisahan • Sosiabilitas
Seberapa jauh Hasil Pengukuran menunjukkan dengan benar maksud dari variabel konstruk itu dikenal sebagai VALIDITASKONSTRUK Validitas Konstruk diperkenalkan pada tahun 1955 oleh L.T. Cronbach dan P.E. Meehl dalam tulisan “Construct Validity in Psychology Tests” Psychological Bulletin 52 (1955), 281-302
SASARAN UKUR VARIABEL KONSTRUK KONSTRUKSI ALAT UKUR KECOCOKAN VALIDITAS KONSTRUK ALAT UKUR HASIL KONSTRUKSI PENCOCOKAN MELALUI SESUATU YANG TELAH DIKETAHUI KONVERGEN : KESAMAAN DESKRIMINAN : MENCARI PERBEDAAN RESPONDEN HASIL UKUR SKOR
2. PROSES VALIDASI CARA VALIDASI Validitas konstruksi ditentukan melalui perujukan pengukuran dengan sesuatu yang telah diketahui, dalam bentuk : KONVERGEN Kesamaan atau kecocokan dengan sesuatu yang seharusnya sama atau cocok DISKRIMINAN Perbedaan dengan sesuatu yang seharusnya beda
KONVERGENSI T E L A H D I K E T A H U I HASILUKUR SEHARUSNYA SAMA TERNYATA SAMA ATAU COCOK DESKRIMINAN T E L A H D I K E T A H U I HASILUKUR SEHARUSNYA BEDA TERNYATA BEDA
CARA MENENTUKAN VALIDITAS • Pada umumnya, validitas konstruksi ditentukan melalui perujukan pengukuran dengan sesuatu yang diketahui, dalam bentuk : • KONVERGEN • DISKRIMINAN • Cara KONVERGEN Melihat kecocokan melalui korelasi HA dan HB (uji secara statistika) ALAT UKUR HASIL UKUR Kelompok yang diukur A HA HB B MENCARI KESAMAAN DI ANTARA YANG SEHARUSNYA SAMA
C. Cara Diskriminan - Kelompok X dan Kelompok Y sudah diketahui Berbeda. - Alat Ukur U diterapkan Padakelompok X dan Kelompok Y. - Hasil Ukur Hx dan Hy seharusnya berbeda Kelompok X HX U Kelompok Y HY UJI PERBEDAAN DI ANTARA HX DAN HY SECARA STATISTIKA
3. Beberapa Pendekatan • Korelasi dengan hasil ukur valid Hasil ukur valid dari alat ukur valid HASIL UKUR HX ALAT UKUR VALID HX Kelom-pok HASIL UKUR HY ALAT UKUR VALID HY KORELASI TINGGI DI ANTARA HX DAN HY MENUNJUKKAN VALIDITAS KONSTRUK Y JUGA TINGGI
Pengukuran kelompok yang diketahui Ciri kelompok sudah diketahui, misal : Ciri dari kelompok umur tertentu (secara psikologi sudah diketahui) Kelompok (diketahui HA) ALAT UKUR U HASIL UKUR HU VALIDITAS KONSTRUK DITENTUKAN BERDASARKAN KECOCOKAN DI ANTARA HU DAN HA
Pencocokan dengan akibat perlakuan yang diketahui Akibat dari suatu perlakuan sudah diketahui, misal : Akibat itu HX Perlakuan ALAT UKUR U Kelompok HASIL UKUR HU VALIDITAS KONSTRUK DITENTUKAN OLEH KECOCOKAN DI ANTARA HU DAN HX
Cocok dan beda dengan konstruksi atau variabel lain Diketahui bahwa konstruk ini (x) cocok dengan konstruk A, B, C beda dengan konstruk P, Q, R Melalui analisis FAKTOR X sefaktor dengan A, B, C beda faktor dengan P, Q, R DIPERIKSA MELALUI MUATAN FAKTOR (FACTOR LOADING)
CONTOH MUATAN FAKTOR PADA ANALISIS FAKTOR MUATAN FAKTOR X SEUKURAN DENGAN MUATAN FAKTOR A, B, C BEDA UKURAN DENGAN MUATAN FAKTOR P, Q, R (diperiksa melalui muatan faktor/ factor loading)
ANALISIS PROSES MENTAL Responden “BERPIKIR BERSUARA” sehingga pikirannya dapat dicocokkan dengan konstruk. Validitas konstruk ditentukan oleh kecocokan itu “SEJAK KECIL SAYA SERING DICERITAKAN KISAH MASA LALU, TERUTAMA TENTANG RAJA DAN RATU, SEHINGGA……” Minat baca sejarah • ANALISIS LOGIK Kecocokan diperiksa oleh panel pakar
E. ANALISIS FAKTOR • HAKIKAT • PENGGUNAAN Ada kalanya penentuan validitas konstruk menggunakan analisis faktor. Analisis faktor dapat menunjukkan variabel (atau hasil ukur) mana saja yang tercakup pada faktor yang sama. PENGUKURAN FAKTOR
WUJUD FAKTOR Setiap dua variabel (hasil ukur) membentuk garis regresi. Beberapa variabel (hasil ukur membentuk banyak garis regresi) Garis regresi berdekatan termasuk dalam faktor yang sama FAKTOR 3 FAKTOR 2 FAKTOR 1
KORELASI DAN REGRESI LINIER • REGRESI LINIER Variabel (hasil ukur) yang berkorelasi membentuk regresi linier Pada nilai baku, koefisien regresi sama dengan koefisien korelasi linier
SUDUT KORELASI Koefisien korelasi di antara variabel atau hasil ukur dapat ditunjukkan melalui arah (dan sudut) Pada sudut, nilai -1 sampai +1 dapat dinyatakan melalui sin atau cos SUBSTITUSI -1 ≤ XY ≤ 1 -1 ≤ cos ≤ 1 XY = cos
Koefisien korelasi dapat dinyatakan dengan sudut XY = cos COS 00 = 1 COS 300 = 0,8660 COS 450 = 0,7071 COS 600 = 0,5000 XY = 0,8660 COS 750 = 0,2588 COS 900 = 0 Makin besar koefisien korelasi, makin kecil sudut, makin berdekatan garis regresi XY = 0,8660
Contoh 8 Ujian 1, 2, dan 3, mengahasilkan tiga korelasi linier • KORELASI UJIAN 1 DAN 2 • KORELASI UJIAN 1 DAN 3 • KORELASI UJIAN 2 DAN 3 misal : koefisien korelasi adalah UJIAN U J I A N
COS 300 = 0,8660 COS 800 = 0,1736 COS 500 = 0,6428 DIUBAH KE DALAM BESARAN SUDUT UJIAN U J I A N KETIGA-TIGANYA TERLETAK PADA SATU BIDANG DATAR
UJIAN • Contoh 9 Tiga ujian lainnya membentuk korelasi U J I A N Diubah dalam BESARAN, SUDUT, dan DILUKIS UJIAN U J I A N MEMBENTUK RUANG
SUMBU DAN MUATAN FAKTOR • Banyak variabel Keadaan menjadi rumit jika terdapat banyak variabel (hasil ukur) Contoh 10 Lima ujian U1, U2, U3, U4, U5 ADA BANYAK SUDUT U1U2 U1U3 U1U4 U1U5 U2U3 U2U4 U2U5 U3U4 U3U5 U4U5
SUMBU Analisis sudut disederhanakan dengan memilih sumbu (utama, kedua, ketiga … menurut keperluan) dan semua sudut dibuat terhadap sumbu itu Pada contoh 10 • CARI SEMUA SUDUT KE SUMBU • COS (SUDUT) = MUATAN FAKTOR
MUATAN FAKTOR (FACTOR LOADING) Ada sudut ke sumbu I, sumbu II, dan seterusnya. COS (sudut) adalah muatan pada contoh 10 UJIAN I MEMBUAT SUDUT 55,200 KE SUMBU I 145,200 KE SUMBU II 0,5707 = COS (55,200) -0,8211 = COS (145,200)
PADA DIAGRAM Dalam penulisan sering dilakukan 0,xxxx ditulis sebagai xxxx
ARTI MUATAN FAKTOR • VARIABEL (hasil ukur) dengan muatan faktor yang hampir sama • Memiliki sudut yang hampir sama • Memiliki koefisien korelasi yang hampir sama Mereka terletak dalam satu kelompok yang sama, dan Menjadi bagian dari faktor yang sama
CONTOH 11 Tampak bahwa 8 ujian ini terdiri atas 3 faktor (verbal, bilangan, dan persepsi)
ROTASI Tidak selalu muatan faktor tampak jelas dalam kelompok-kelompok. Muatan faktor dipertegas (kontras) dengan melakukan rotasi sumbu Ada banyak rotasi • ROTASI ORTOGONAL • ROTASI OBLIK PROMAX VARIMAX
SEBELUM ROTASI • CONTOH 12 KURANG KONTRAS SETELAH ROTASI LEBIH KONTRAS
PERHITUNGAN • CARA HITUNG Menggunakan Matriks cukup rumit • ALAT BANTU Ada program komputer, lengkap dengan rotasi Ada di program : • SPSS • STATGRAPHIC