350 likes | 668 Views
PENGARUH PENAMBAHAN TEH HIJAU PADA SENSITIVITAS INSULIN DI DALAM TIKUS SPRAGUE-DAWLEY. EFFECT OF GREEN TEA SUPPLEMENTATION ON INSULIN SENSITIVITY IN SPRAGUE-DAWLEY RATS Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2004, 52 , 643-648 Fiona Megarani (10501048). Teh.
E N D
PENGARUH PENAMBAHAN TEH HIJAUPADA SENSITIVITAS INSULIN DI DALAM TIKUS SPRAGUE-DAWLEY EFFECT OF GREEN TEA SUPPLEMENTATION ON INSULIN SENSITIVITY IN SPRAGUE-DAWLEY RATS Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2004, 52, 643-648 Fiona Megarani (10501048)
Teh • Keluarga Camelia dengan nama latin Camelia Sinensis • Tumbuh di daerah beriklim tropis dengan ketinggian 200 - 2.000 m dpl dengan suhu antara 14 - 25C • Telah lama dikenal sebagai bahan obat-obatan tradisional
Jenis-JenisTeh Berdasarkan proses fermentasinya, terdapat empat jenis teh, yaitu: • Teh hijau (green tea) • Teh oolang (oolang tea) • Teh hitam (black tea) • Teh pu-erh (pu-erh tea)
Polifenol • Kandungan polifenol di dalam teh kering dapat mencapai 30% (kandungan terbesar di dalam teh). • Senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan alami. • Dapat mencegar tumor, kanker, dan penyakit kardiovaskular.
Senyawa Turunan PolifenolDi Dalam Teh Hijau • Senyawa ini memiliki aktivitas seperti insulin • Bermanfaat dalam pengobatan penyakit diabetes mellitus
Membawa 10%-50% dari kandungan catechinpada daun teh • Memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi
Insulin • Berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen.
Tujuan Penelitian • Menguji pengaruh teh hijau pada keberadaan glukosa dan sensitivitas insulin di dalam tikus Sprague-Dawley. • Menentukan komponen aktif dalam teh hijau
Cara Kerja (In Vivo) • Tikus SD dibagi menjadi dua kelompok: • Kelompok kontrol (K) diberi makan makanan standar dan air minum aquades deionisasi • Kelompok teh hijau ( H) diberi makan makanan yang sama, tetapi diberi air minum yang mengandung teh hijau. • Pada minggu ke-4, 6, dan 12 dilakukan OGTT • Pada minggu ke-12, tikus dimatikan, lalu adipositnya diisolasi • Ditentukan kandungan glukosa dan insulin dari adiposit tikus
Cara Kerja (In Vitro) • Polifenol teh hijau dicampur dengan lemak adiposit tikus pada 37C selama 30 menit. • Ditentukan kandungan glukosa yang terdapat di dalam adiposit dengan alat glucose analyzer.
Kadar Glukosa dan Insulin Setelah Diberi Glukosa Tambahan (4 Minggu)
Kadar Glukosa dan Insulin Setelah Diberi Glukosa Tambahan (12 Minggu)
Kadar glukosa puasa, insulin, asam lemak bebas, dan trigliserida setelah 12 minggu
Penangkapan Glukosa Pada Adiposit Setelah 12 Minggu Penelitian
Pengikatan Insulin Oleh Adiposit Tikus Setelah 12 Minggu Penelitian
Kinetika Pengikatan Insulin Oleh Adiposit Setelah 12 Minggu Penelitian Kd : afinitas B : sisi pengikatan
Pengaruh Polifenol Teh Hijau Pada Penangkapan Glukosa Oleh Adiposit Tikus
Kesimpulan • Teh hijau dapat meningkatkan sensitivitas insulin di dalam tikus Sprague-Dawley. • Dari penelitian secara in vitro, diketahui bahwa polifenol merupakan komponen aktif yang terkandung di dalam teh hijau.
Saran Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan pengaruh polifenol pada binatang
Teh Hijau (Green Tea) • Jenis teh yang dalam pengolahannya tidak melalui proses fermentasi. • Ciri khasnya adalah warnanya yang hijau terang dan tampak segar.
Teh Oolang (Oolang Tea) • Teh jenis ini dikenal sebagai teh semi- fermentasi • Memiliki rasa dan kualitas warna antara gabungan teh hitam dan teh hijau.
Teh Hitam (Black Tea) • Jenis teh yang dalam pengolahannya, melalui proses fermentasi secara penuh. • Merupakan jenis teh yang banyak ditemukan di pasaran.
Teh Pu-erh (Pu-erh Tea) • Jenis teh yang mengalami proses fermentasi berlanjut. • Teh jenis ini dapat disimpan dalam waktu yang lama.
Penyiapan Teh Hijau Teh hijau TTES no. 12 - digiling - disaring Serbuk teh hijau
10 g serbuk teh hijau • direndam 5 menit dalam 500 mL air pada 100C • disaring Residu Filtrat • dikeringkan dalam freeze-dried • dimasukkan dalam desikator 0,5 g serbuk kering • - dilarutkan dalam 100 mL aquades deionisasi
Serbuk teh hijau - dilarutkan dalam aquades deionisasi - disaring Fitrat Residu - diekstraksi dengan kloroform Lapisan organik Lapisan air - diekstraksi dengan etil asetat Lapisan etil asetat Residu • dievaporasi • dikeringkan dengan freeze dried Serbuk polifenol • - 0,75 g serbuk dilarutkan dalam aquades deionisasi
- diukur kadar glukosa dan insulin OGTT Tikus SD setelah puasa semalam • diambil 0,5 mL darah • ditambah glukosa (2 g/mL) sampai kadarnya 2 g/kg BW • 0,5 mL sampel darah diambil pada menit 30, 60, 90, dan 120 • dimasukkan dalam tabung eppendorf • disentrifugasi pada 3500g pada 4C selama 30 mnt Plasma darah
Lemak perut tikus • dicencang • inkubasi 1 jam pada 37C dalam buffer • difiltrasi • disentrifugasi pada 100 rpm selama 1 mnt Supernatan Endapan • dicuci • diresuspensi • ditambah 2% osmium tetraoksida Suspensi adiposit Isolasi Adiposit
50 L [125I]-insulin + 50 μL insulin tidak berlabel - ditambahkan ke dalam suspensi adiposit - inkubasi 30 mnt dan diaduk 300 L sel tersuspensi - ditambahkan ke dalam 200 L minyak silikon - sentrifugasi pada 1000g selama 1,5 mnt Lapisan sel Residu - insulin ditentukan Penentuan Pengikatan Insulin
400 L sel lemak tersuspensi + insulin - inkubasi 30 mnt pada 37C - ditambah 50 L [3H]2-deoksiglukosa (DG) - inkubasi 3mnt - ditambah 200 L 2-DG tidak berlabel 300 L sel tersuspensi - ditambahkan ke dalam 200 L minyak silikon - sentrifugasi pada 1000g selama 1,5 mnt - ditentukan kadar glukosa Penetuan Penangkapan Glukosa
400 L suspensi adiposit + 50 L 0,075% polifenol teh hijau • dicampur selama 30 mnt • - ditentukan kadar glukosa dengan cara seperti penentuan kadar glukosa sebelumnya Penentuan Pengaruh PolifenolSecara In Vitro