371 likes | 571 Views
Keilmuan dari Khazanah Islam. Prof Mulyadhi Kartanegara. Bahan Kuliah untuk P ertemuan K etiga. Definisi Ilmu.
E N D
Keilmuan dari Khazanah Islam. Prof Mulyadhi Kartanegara. BahanKuliahuntukPertemuanKetiga
Definisi Ilmu • Pengetahuan (ilmu) didefinisikan sebagai “pengetahuan tentang sesuatu sebagaimana adanya” (ma’rifat al-syai ‘ala ma hewa bihi). Atau dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan tentang realitas objek yang ditelitinya. Jadi, ilmu harus berpadanan dengan realitas. Karena itu maka struktur epistemologi harus berpadanan dengan struktur ontologis.
Pandangan Islam • Dalam pandangan ilmiah Islam, wujud memiliki hierarki dari yang paling tinggi, yakni wujud metafisik, lalu imajinal ke wujud yang paling rendah yaitu fisik. Nah karena ilmu harus berpadanan (berkorespondens) dengan realitas wujud, padahal wujud itu sendiri memiliki hierarki, maka ilmu juga memiliki hierarki yang sepadan dengan realitas objeknya.
Ilmu pengetahuan akan dibagi secara garis besarnya ke dalam : • A. al-‘ulumnaqliyah (ilmu-ilmu agama):(1) Ilmu-ilmu al-Qur'an (‘ulum al-Qur'an), (2) Ilmu-ilmu hadits (‘ulum al-hadits), (3) Fiqh dan ushul-fiqh, (4) Ilmu kalam (teologi skolastik), (5) Tasawuf, dan (6) Tabir mimpi. • B.al-‘ulum ‘aqliyah (ilmu-ilmu rasional).
Ilmu-ilmu rasional akan dibagi menjadi: • ilmu-ilmu teoritis, yang meliputi kelompok ilmu fisika, matematika, dan metafisika, • ilmu-ilmu praktis yang meliputikelompoketika, ekonomi dan politik. Masing-masing ilmu ini mulai dari yang teoritis dan kemudian dijelaskan yang praktis dalam lembaran-lembaran berikut.
Ilmu-ilmu fisika diurai lagi ke dalam 6 bidang: yaitu (1) mineralogi, (2) botani, (3) zoologi, (4) anatomi, (5) kedokteran dan (6) psikologi. • Ilmu matematika akan dibagi ke dalam 6 bidang juga yaitu (1) aritmatika, (2) geometri, (3) aljabar, (4) musik, (5) astronomi dan (6) teknik. • Metafisika akan dibagi lagi ke dalam 5 bidang, yaitu (1) ontologi, (2) teologi, (3) kosmologi, (4) antropologi, dan terakhir (5) eskatologi.
Ilmu-ilmu praktis dibagi ke 3 bidang utama: (1) etika, (2) ekonomi, dan (3) politik. • Di luar ilmu-ilmu teoritis dan praktis ini muncul pula ilmusastra (puisi), ilmu bahasa (Arab) dan ilmu-ilmu sosialyang akan ditambahkan di akhir pembahasan
Ilmu-ilmu teoritis bertujuan untuk mengetahui benda-benda sebagaimana adanya. Jadi objeknya adalah benda-benda atau entitas-entitas baik yang bersifat fisik maupun non-fisik. • Objek ilmu-ilmu praktis adalah tindakan voluntir (bebas) manusia dan tujuannya adalah untuk membimbing manusia dalam bertindak sehingga ia menjadi manusia yang baik dan mulia (karim), baik sebagai individu, anggota keluarga maupun anggota masyarakat.
Kelompok Fisika • Ilmu-ilmu alam (fisika)dalam tradisi ilmiah Islam dipandang sebagai ilmu yang mempelajari wujud atau objek-objek yang bergerak dan terkait dengan materi dari spesies-spesies atau jenis-jenis tertentu. Dan ia meliputi minerologi, botani, zoologi, anatomi, kedokteran dan psikologi. • Minerologi atau ilmu tentang benda-benda mineral—batu-batuan atau logam—diarahkan pada distribusi, identifikasi dan sifat-sifat dari benda-benda mineral itu.
Botani adalah cabang ilmu alam yang berkaitan dengan tumbuh-tumbuhan. Penelitian botanik biasanya diarahkan pada bentuk (morfologi), klasifikasi tumbuhan, fisiologi, deskripsi bagian-bagiannya, pertumbuhan, dan juga daya-daya khusus yang membedakan tumbuhan dengan benda-benda mineral.
Zoologi, mempelajari kehidupan hewan. Para ahli zoologi Muslim melakukan penelitian terhadap fisiologi hewan-hewan, jenis-jenis dan tipologi hewan menurut kriteria tertentu—misalnya cara pertahanan hidup mereka—dan lain-lain. • Zoologi di Barat hanya membatasi diri pada aspek fisiologi hewan, para ahli zoologi Muslim melebarkan penelitian mereka pada aspek-aspek lain seperti filologis, religius, eskatologis, farmakologis, etik, bahkan literatur dan filosofis.
Anatomi mempelajari manusia dari aspek tubuhnya, sementara psikologi, seperti yang akan kita bahas, adalah studi manusia dari aspek jiwanya. Dalam tradisi ilmiah Islam, anatomi, biasanya dimasukkan ke dalam ilmu kedokteran dan dianggap sebagai “prelude” atau pengetahuan dasar bagi kedokteran, yang didefinisikan sebagai ilmu tentang tubuh manusia dilihat dari sudut sehat atau sakitnya.
Kedokteran, ilmu yang mempelajari tubuh manusia dilihat dari aspek sakit dan sehatnya. Ilmu kedokteran telah mendapat perhatian yang sangat besar dalam dunia Islam karena nilai praktisnya, bahkan bersama al-kemi dan astrologi, ilmu kedokteran adalah termasuk bidang yang pertama yang mendapat perhatian besar dari para penguasa dan ilmuwan Muslim.
Psikologi atau ilmu jiwa.Walau jiwa bersifat immaterial, tetapi selama masa karirnya di dunia ia termasuk bidang fisika, sebagaimana jiwa tumbuhan dan hewan termasuk bidang fisika. Setelah bercerai dengan materi jiwa dipelajari dalam salah satu cabang ilmu metafisika, yaitu eskatologi. • Penyelidikan di bidang psikologi ini diarahkan pada daya-daya jiwa yang ada pada diri manusia, baik yang berbagi dengan tumbuhan (jiwa nabati) dan/atau dengan hewan (jiwa hewani) maupun daya-daya jiwa yang secara khusus dimiliki oleh manusia.
Ilmu Setelah Fisika • Matematika terdiri atas (a) Aritmatika (ilmu hisab), (b) Geometri (Handasah), (c) Aljabar, (d) Musik, (e) Astronomi (‘Ilm al-Hay’ah). • Yang masuk dalam kelompok Metafisika adalah (a) Ontologi, (b) Teologi (al-‘ilm al-ilahiyyah), (c) Kosmologi, (d) Antropologi, dan (e) Eskatologi. • Masuk Ilmu Rasional II, Ilmu Praktis: (1) Etika, (2) Ekonomi dan (3) Politik. • Sebagai tambahan dimasukkan Sastra, Bahasa (Arab), dan ilmu-ilmu sosial.
Aritmatika adalah cabang ilmu matematika yang berkaitan dengan hitungan, sehingga dalam bahasa Arab disebut ilmu hisab. Penelitian aritmatik diarahkan pada bagaimana melakukan penghitungan,--apakah dalam arti menjumlah, membagi, mengalikan, atau mengurangi atas benda-benda yang banyak kita dapati di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Kalau aritmatika konsen dengan penghitungan, geometri dengan pengukuran benda, sehingga dalam bahasa kita sering disebut ilmu ukur ruang. Penelitian geometri diarahkan pada ciri-ciri khas (property), pengukuran, dan hubungan-hubungan antara titik, garis, sudut, permukaan dan solid (benda tiga dimensi). Dikajinya oleh mereka sifat dasar dari titik, garis, bidang yang memiliki 2 dimensi dan solid (3 dimensi)
Aljabar mencoba untuk mengetahui nilai sesuatu yang belum diketahui melalui data-data yang telah diketahui asal ada hubungan di antara mereka yang memerlukannya. Untuk melakukan itu tiga hal dibutuhkan: (1) nomor, karena melalui nomor ini nilai yang belum diketahui ditentukan; (2) benda, karena setiap hal yang belum diketahui merujuk pada benda dan (3) properti atau sifat-sifat tertentu.
Musik termasuk pada salah satu cabang ilmu matematik, oleh Ibn Khaldun sebagai “Ilmu tentang proporsi suara dan modus-modus serta pengukuran numerik mereka”. Hasil dari ilmu seperti itu adalah melodi-melodi musik. Penelitian di bidang musik diarahkan pada bagaimana menciptakan melodi-melodi musik yang akan menimbulkan rasa senang dalam jiwa seseorang, melalui proporsi-proporsi tertentu yang telah diketahui dengan baik.
Astronomi adalah ilmu yang mempelajari tentang gerakan-gerakan bintang tetap dan planet-planet. Penelitian astronomi mengarahkan perhatiannya pada cara benda-benda angkasa tersebut bergerak, dan mencoba melalui metode geometris menyimpulkan (mereduksi) keberadaan dari bentuk-bentuk tertentu dan posisi dari benda-benda (bola-bola) angkasa (sphere), yang membutuhkan kejadian-kejadian dari gerakan-gerakan tersebut yang dapat dicerap oleh indera.
Metafisika • Dalam tradisi ilmiah Islam metafisika biasanya dibagi kedalam beberapa cabang anatara lain ontologi, teologi, kosmologi, antropologi, dan eskatologi. • Ontologi diartikan sebagai ilmu tentang wujud sebagai wujud, kadang-kadang ini disebut ilmu metafisika. Penelitian ontologis biasanya diarahkan pada pendeskripsian tentang sifat dasar dari wujud, sebagai kategori paling umum yang meliputi bukan hanya wujud seluruh makhluk tetapi juga wujud Tuhan, Pencipta alam
Teologi adalah kajian ontologis yang berkenaan dengan Sebab Pertama (al-Illah al-Ūlā’), yang biasanya disebut Tuhan, karena itu kita sebut Teologi, ilmu tentang Tuhan. Penelitian teologis biasanya diarahkan pada sifat dasar Tuhan, yaitu keesaan (tauhid) dan pembuktiannya, keunikan dan ketidakmungkinannya untuk disamai. Selanjutnya diteliti tentang dalil-dalil atau argumen-argumen tentang keberadaan-Nya dan demikian juga argumen-argmen keesaanNya
Kosmologi sesuai dengan namanya, adalah ilmu yang menyelidiki dan mempelajari kosmos (alam semesta) yang biasanya disefinisikan sebagai segala sesuatu selain Tuhan Yang Maha Esa. Berbeda dengan kosmologi moderen/Barat, kosmologi dalam Islam berbicara bukan hanya satu tatanan kosmos-yaitu tatanan fisik-tetapi juga meliputi tatanan dunia lain yang non-fisik. Penelitian kosmologis biasanya diarahkan pada teori penciptaan alam semesta.
Antropologi artinya ilmu tentang filsafat manusia. Di sini manusia dilihat dari dimensi kosmik bahkan metafisiknya. Penelitian di sini diarahkan pada apa posisi manusia dalam kosmos. Dalam hal ini penelitian lebih banyak dilakukan oleh para sufi falsafi ketimbang para filosof sendiri. Dikatakan oleh mereka, bahwa manusia, berdasarkan pada sebuah Hadits Qudsi, adalah tujuan akhir penciptaan alam. Sebuah Hadits Qudsi mengatakan “ Kalau bukan karena engkau, takkan aku menciptakan alam semesta.”
Eskatologi adalah cabang ilmu metafisika terakhir—paling tidak dalam sistem klasifikasi ilmu Ibn Khaldun—yang pada prinsipnya mempelajari nasib jiwa (akal) manusia setelah bercerai dari badannya. Dengan demikian terdapat dua cabang ilmu dalam tradisi ilmiah Islam yang mempelajari jiwa manusia: (1) Psikologi, (2) Eskatologi.
Ilmu Praktis • Masuk ke dalam kategori ilmu praktis ini (1) Etika, (2)ekonomi dan (3) Politik. • Etika adalah ilmu yang berkaitan dengan akhlak atau karakter.Etika adalah filsafat moral, bukan moral itu sendiri. Oleh karena itu dalam bahasa Arab disebut ‘Ilm al-Akhlaq, dan bukan hanya akhlaq saja. Etika dalam tradisi ilmiah Islam termasuk ilmu-ilmu praktis. Dan berbeda dengan ilmu-ilmu teoritis yang menjadikan benda-benda sebagai objek kajiannya, ilmu-ilmu praktis telah menjadikan sebagai objeknyatingkah laku manusia yang bebas (voluntary acts).
Ekonomi dalam tradisi ilmiah Islam, sebagaimana dipahami juga di dalam tradisi Yunani, harus dipahami sebagai manajemen rumah tangga (tadbir al-manzil), yang tujuannya adalah memberi bimbingan kepada semua anggota keluaga—terutama kepala keluarganya—tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan pengelolaan rumah tangga. Jadi bukan dalam arti ekonomi makro atau ekonomi perusahaan seperti yang layaknya dipelajari pada masa sekarang di sekolah-sekolah.
Politik dipandang sebagai ilmu praktis, yang tujuannya memberi bimbingan kepada manusia, bagaimana menjadi sebaik-baiknya manusia sebagai anggota masyarakat atau dengan kata lain sebagai makhluk sosial. Ilmu politik ini terutama penting sekali bagi para pemimpin masyarakat ataupun pemerintahan, karena ia juga memberi kita arahan tentang bagaimana memerintah atau mengelola masyarakat yang dipimpinnya.
Berbagai topik diteliti dalam bidang ini, seperti (1) alasan bagi kebutuhan manusia terhadap kehidupan madani (civilized life), disertai penjelasan tentang sifat dasar dan keutamaan dari cabang ilmu praktis yang satu ini: politik. Topik berikutnya (2) yang diselidiki oleh ilmu ini adalah tentang keutamaan cinta, yang dipandang sangat mempengaruhi hubungan-hubungan sosial dan pembagian-pembagian atau macam-macam cinta di atas, serta sebab-sebab yang melandasi perbedaan jenis-jenis cinta tersebut.
Bagian berikutnya (3) yang merupakan bagian yang paling penting barangkali, adalah yang berkaitan dengan macam-macam atau jenis negara/masyarakat, dan penjabaran tentang kondisi dari masing-masing negara tersebut. Pembagian pada dasarnya dilakukan ke dalam dua kategori yaitu Negara yang utama (Virtueous City) dan Negara tidak utama (Unvirtueous City).
Penelitian berikutnya diarahkan pada (4) pemerintahan (government) dan sifat-sifat atau kelakuan raja atau sang penguasa. Di sini diteliti tentang jenis-jenis pemerintahan, dengan sifat-sifat darimana masing-masing jenis tersebut. Selanjutnya diteliti juga sifat-sifat yang harus dimiliki oleh calon pemimpin/penguasa misalnya keturunan yang baik, tinggi aspirasinya, memiliki pandangan atau opini yang mantap, determinasi atau tekad yang membaja, kesabaran dan ketahanan dalam menjalani penderitaan atau dalam menghadapi permusuhan, kedermawanan dan terakhir memiliki pembantu-pembantu yang bersih dan jujur.
Penelitian berikutnya diarahkan pada (5) pemerintahan para pembantu raja/penguasa (retainers) dan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh para pengikut raja/penguasa. Juga penelitian dilakukan terhadap kebajikan dari persahabatan dan adab pergaulan dengan sahabat-sahabat; juga cara bergaul dengan manusia dari berbagai kelas sosial, dan juga dilakukan pengkajian terhadap ungkapan-ungkapan atau wasiat yang berharga daripada kebijaksanaan di bidang ini.
Sastra • Sastra atau adab dalam istilah Arabnya dipahami sebagai “sekelompok tulisan dalam bentuk prosa dan puisi”. • Penelitian pertama misalnya diarahkan pada pengklasifikasian karya-karya sastra ke dalam berbagai kategori. Pada umumnya sastrawan-sastrawan Muslim sepakat untuk membagi sastra ke dalam dua bagian besar puisi dan prosa, seperti yang telah disinggung di atas.
Bahasa Arab • Ada yang mengatakan bahwa bahasa Arab ini termasuk ilmu alat yang dipergunakan untuk memahami tulisan-tulisan berbahasa Arab, yang bersifat keagamaan atau non-keagamaan. Tetapi kalau dilihat dari kelahirannya ilmu bahasa Arab adalah cabang ilmu yang lahir dalam rangka memahami sumber-sumber utama agama Islam, khususnya al-Qur'an dan Hadits.
Ilmu Sosial. • Dalam pandangan Ibn Khaldun, sosiologi, yang ia sendiri sebut sebagai ‘ulum al-‘umran (science of culture), merupakan bagian dari sejarah, sedangkan sejarah bagian dari ilmu politik. Tapi sementara sejarah berkenaan dengan aspek lahiriah dari sebuah peristiwa histories, maka ‘ulum al-‘umran adalah ilmu yang menyelidiki sebab-sebab internal yang lebih fundamental dari peristiwa lahiriah tersebut.