450 likes | 1.28k Views
INFLAMASI dan PENYEMBUHANNYA. Oleh : Zecha Anugrah N 080917013 Amadea Kurnia N 080917033 Shindu Ramandita 080917036 Marina Krissanti S 080917039 Program Studi S1 Teknobiomedik FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA. ILUSTRASI.
E N D
INFLAMASI dan PENYEMBUHANNYA Oleh : Zecha Anugrah N 080917013 Amadea Kurnia N 080917033 Shindu Ramandita 080917036 Marina Krissanti S 080917039 Program Studi S1 Teknobiomedik FAKULTAS SAINS dan TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA
ILUSTRASI Apabila terluka pada bagian tubuh (misalnya teriris atau terinfeksi kuman) maka pada jaringan ini menyebabkan hilangnya agen yg membahayakan jaringan / agar tidak meluas. Reaksi ini juga menyebabkan jaringan yg cedera diperbaiki / diganti dg jaringan baru. Reaksi di tempat jaringan cedera disebut juga radang / inflamasi
Tanda – tanda makroskopik • Bengkak (tumor) • Merah (rubor) • Nyeri (dolor) • Panas (calor) • Fungsi menurun (functio laesa)
Agen penyebab radang / inflamasi • Kuman • Benda (pisau , peluru) • Suhu (panas/dingin) • Sinar (X/UV) • Listrik • Zat kimia • Dan lain - lain
Fungsi radang / inflamasi : • Mengirimkanmolekulefektor & sel-selkelokasiinfeksi • Membentukbarierfisikterhadapperluasaninfeksiataukerusakanjaringan • Pemulihanlukadanperbaikanjaringan
KEJADIAN FISIOLOGIS RADANG: • Vasokonstriksisegerapada area setempat • Peningkatanalirandarahkelokasi (vasodilatasi) • Terjadipenurunan velocity alirandarahkelokasiradang (lekositmelambatdanmenempeldiendotelvaskuler) • Terjadipeningkatanadhesiendotelpembuluhdarah (lekositdapatterikatpadaendotelpembuluhdarah) • Terjadipeningkatanpermeabilitasvaskuler (cairanmasukkejaringan) • Fagositmasukjaringan (melaluipeningkatanmarginasidanekstravasasi)
Pembuluhdarahmembawadarah membanjirijaringankapiler jaringanmemerah (RUBOR) danmemanas (KALOR). Peningkatanpermeabilitaskapiler masuknyacairandanseldarikapilerkejaringan akumulasicairan (eksudat) bengkak (edema). Peningkatanpermeabilitaskapiler, penurunan velocity darah, danpeningkatanadhesi migrasilekosit (terutamafagosit) darikapilerkejaringan.
REAKSI INFLAMASI (RADANG) Inflamasi diawali oleh kompleks interaksi mediator-mediator kimiawi • Histamin dilepaskan oleh sel merangsang vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler • Lekotrin dihasilkan dari membran sel meningkatkan kontraksi otot polos mendorong kemotaksis untuk netrofil • Prostaglandin dihasilkan dari membran sel meningkatkan vasodilatasi, permeabilitas vaskuler mendorong kemotaksis untuk netrofil) • Platelet aggregating factors menyebabkan agregasi platelet mendorong kemotaksis untuk netrofil
Kemokin dihasilkanolehsel pengaturlalulintaslekositdilokasiinflamasi) beberapamacamkemokin: IL-8 (interleukin-8), RANTES (regulated upon activation normal T cell expressed and secreted), MCP (monocytechemoattractant protein) • Sitokin dihasilkanolehsel-selfagositdilokasiinflamasi pirogen endogen yang memicudemammelaluihipotalamus, memicuproduksi protein faseakutolehhati, memicupeningkatanhematopoiesisolehsumsumtulang lekositosis beberapamacamsitokinyaitu: IL-1 (interleukin-1), IL-6 (interleukin-6), TNF-a (tumor necrosis factor alpha). • Mediator lain (dihasilkanakibatprosesfagositosis). beberapa mediator lain: nitratoksida, peroksidadanoksigenradikal. Oksigendan nitrogen merupakanintermediat yang sangattoksikuntukmikroorganisme.
KlasifIkasi Inflamasi Inflamasi akut • Perubahan vaskular • Emigrasi leukosit INFLAMASI • Infeksi virus • Infeksi mikroba persisten • Pajanan lama terhadap agen yg berpotensi toksik Inflamasi kronik
Inflamasi Akut • Merupakan respon segera & dini terhadap jejas yg dirancang u/mengirim leukosit ke tempat yg terkena jejas kemudian membersihkan mikroba yg menginvasi & mengurai zat nekrotik • Memiliki 2 komponen utama : *perubahan vaskular (terjadinya vasodilatasi & kemungkinan peningkatan permeabilitas vaskular *emigrasi leukosit dr mikrosirkulasi & akumulasi di fokus jejas
Dapat menyebabkan kebocoran selapis endotel dg beberapa cara (arteriol , kapiler , dan venula) mengalami mekanisme yg beda bergantung pd mekanisme yg berperan , serta onset , durasi , volume dan karakteristik cairan yg dihasilkan . • Kontraksi sel endotel menimbulkan intercellular gap pd venula • Jejas endotel langsung mengakibatkan kebocoran vaskular dg nekrosis & lepasnya sel endotel • Jejas endotel yg bergantung leukosit dpt terjadi krn akumulasi leukosit selama respons inflamasi terjadi
Peningkatan transitosis melalui jalur vesikular intrasel meningkatkan permeabilitas venula • Kebocoran dr pembuluh darah baru • Berbagai peristiwa yg terjadi pd sel : • Marginasi dan rolling • Adhesi dan transmigrasi • Kemotaksis dan aktivasi • Fagositosis dan degranulasi
Efek inflamasi dan mediator utamanya : • Vasodilatasi • Prostaglandin • Nitrit oksida • Peningkatan permeabilitas vaskkular • Amin vasoaktif (histamin , serotonin) • C3a dan C5a (menginduksi pelepasan amin vasoaktif) • Bradikinin • Leukotrien C4 , D4 , E4 • Faktor pengaktivasi trombosist • Kemotaksis , aktivasi leukosit • C5a • Leukotrien B4 • Produk bakteri • kemokin
Demam • IL-1 , IL-6 , faktor nekrosis tumor • prostaglandin • Nyeri • Prostaglandin • bradikinin • Kerusakan jaringan • Enzim lisosom neutrofil dan makrofag • Metabolit oksigen • Nitrit oksida
Jenis eksudat pada radang akut • Serous: sekresi mesotel: pertoneum pericard Pleura rongga sendi • Fibrinous : perikarditis Rematik akuta • Purulent : akut appendicitis • Haemorhagik : keganasan.
Akibat inflamasi akut : • Resolusi Usaha gabungan antara drainase limfatik dan penelanan makrofag pd debris nekrotik menyebabkan pembersihan cairan edema , sel radang , dan sisa sel yg rusak pada daerah yg terinflamasi • Pembentukan jaringan parut/fibrosis Terjadi setelah destruksi jaringan yg substansial/ketika inflamasi pd jaringan yg tdk beregenerasi. Akibat pembentukan abses yaitu pembentukan jaringan parut • Kemajuan ke arah inflamasi kronik dpt terjadi setelah inflamasi akut
Inflamasi Kronik • Biasa disebut inflamasi memanjang , dan terjadi inflamasi aktif , jejas jaringan , dan penyembuhan secara serentak • Ditandai dg infiltrasi sel mononuklear yg mencakup makrofag , limfosit dan sel plasma , destruksi jaringan yg diatur oleh sel radang , repair (perbaikan) melibatkan poliferasi pembuluh darah baru (angiogenesis) dan fibrosis
Terjadi pd keadaan sbb : • Infeksi virus • Infeksi mikroba persisten • Pajanan yg lama terhadap agen yg berpotensi toksik • Penyakit autoimun • Radang kronik ini disebut pula radang granulomaltosa atau radang produktif .
Radang granulomaltosa • TBC • Syphilis • Lepra • Mycosis yg disebabkan fungus (jamur) • Radang hati • Radang ginjal
Peran saluran lymphatik dan kelenjar getah beningpada radang • Radang saluran limfatik lymphangitis. • Radang kelenjar getah bening lymphadenitis. • Reaktif lymphadenitis – follicular hyperplasia – snus histiocytosis. • Pertahanan lini ke 2 cukup utk menanggulangi infeksi. • Bila mikroorganisme ikut darah bakteremia. - sepsisseptikemia. • Terutama : katub jantung, ginjal, persendian dan selaput otak.
Reaksi Radang Histiositik • Infeksi oleh Salmonella. • Mengenai MPS (sistim MonoPhagocytic) secara difus. • Timbunan fokal histiosit. • Contoh: salmonella typhi keluhan gastrointestinal typhus abdominalis (typhoid fever). • Kelenjar2 getah bening, limpa , hati. • Tampak: hipertrofi (makrofag proliferasi). • Typhoid fever: Peyer’s patches / plaques hiperplastik ulserasi. Mallory cell
Radang interstitial dan Perivaskuler. • Virus, richettsia, syphilis. • Mononuklir leukosit : perivaskuler dan interstitial • Limfosit, makrofag, kadang sel plasma. • PMN sangat jarang. • Contoh: encephalitis ok virus; cuffing sel mononuklir , poliomyelitis. • Pada rickettsia disertai proliferasi endotil – nekrosis –ruptuur – perdarahan. • Contoh : demam typhus Rocky mountain spotted fever. Pada syphilis : perivaskuler cuffing banyak sel plasma endarteritis
Pemulihan • 1. Regenerasi parenkimal • 2. Jaringan ikat ad. 1 • sel labil - sel cadangan “reserve cell”(epitel permukaan,darah) • sel stabil : hati, ginjal, pankreas, otot polos, osteoblast,chondroblast, endotil. • sel permanen : otot jantung, otot bergaris, neuron.
Ad. 2. Jaringan granulasi ( proliferasi fibroblast, pemb. darah kapiler.) jaringan parut. • Regenerasi parenkimal akan sempurna, bila struktur / kerangka jaringan utuh • Penyembuhan luka : 1. Penyambungan primer. 2. Penyambungan sekunder • Komplikasi : Kontraktur Eksuberan granulasi Keloid
Kontraktur Eksuberan granulasi keloid
Daftar Pustaka Kumar , Cotran , et. All . 2003 . Basic Pathology , W.B. Saunders Co. Philadelphia . (Edisi Indonesia.Buku Ajar Patologi edisi 7, Terjemahan dr.Awal Prasetyo dkk, Penerbit EGC, Buku Kedokteran) Staf Pengajar Bagian Patologi Anatomi FKUI . Patologi , 1973 . Jakarta . http://atlantic.ccwhc.ca/wp-content/uploads/inflam-intro.swf
http://faculty.riohondo.edu/rbethel/videos/micro_inflammation.swfhttp://faculty.riohondo.edu/rbethel/videos/micro_inflammation.swf http://faculty.riohondo.edu/rbethel/videos/micro_inflammation.swf http://www.fk.uwks.ac.id/elib/Arsip/Departemen/Patologi_Anatomi/PERADANGAN%20(inflamasi).pdf http://www.gluegrant.org/flash/injury.swf http://www.mtsu.edu/~wwhitehi/atep/497/tissue.swf http://static.schoolrack.com/files/14204/104029/IMUNOLOGI.ppt http://urgostart.com/uploads/swf/chronic-wound-3.swf