180 likes | 577 Views
Briefing Praktikum NTD dan BMT. Analisis Proksimat dan Gross Energi. Analisis Proksimat. Air. Abu. Bahan Pakan. BK. N atau PK. LK. BO. SK. BOTN. KH. Diagram zat makanan dalam analisis proksimat. BETN. Analisis Proksimat. Air. Bahan Pakan. Abu. N atau PK. BK. BO. LK. SK.
E N D
Briefing Praktikum NTD dan BMT • Analisis Proksimat dan • Gross Energi
Analisis Proksimat Air Abu Bahan Pakan BK N atau PK LK BO SK BOTN KH Diagram zat makanan dalam analisis proksimat BETN
Analisis Proksimat Air Bahan Pakan Abu N atau PK BK BO LK SK KH BETN Diagram zat makanan dalam analisis proksimat
Kadar Air dan Bahan Kering (BK) • Prinsip • Jika suatu bahan (sampel) dikeringkan maka air menguap dan tertinggal BK. • Cara pengeringan : dijemur atau dioven
Kadar Abu dan Bahan Organik (BO) • Prinsip • Jika suatu bahan (sampel) dibakar maka BO menguap dan tertinggal Abu (Mineral). • Cara pembakaran : dioven 550-600oC, 3-4 jam
Kadar Nitrogen atau Protein Kasar (PK) • Langkah dan Prinsip 1. Langkah ke-1 : Destruksi • Jika suatu bahan (sampel) dipanaskan dalam larutan asam sulfat pekat maka semua N akan lepas dan diikat oleh asam sulfat membentuk amonium sulfat dan sisa sampel (berwarna hijau)
Kadar Nitrogen atau Protein Kasar (PK) • Langkah dan Prinsip 2. Langkah ke-2 : Destilasi • Dengan destilasi menggunakan larutan NaOH 40%, maka N akan dipisahkan/dilepaskan, ditampung dan ditangkap atau diikat oleh larutan asam sulfat (0,1 N) berindikator membentuk amonium sulfat (berwarna ungu)
Kadar Nitrogen atau Protein Kasar (PK) • Langkah dan Prinsip 3. Langkah ke-3 : Titrasi • Jika larutan amonium sulfat hasil destilasi dititrasi dengan NaOH (0,1 N) maka setelah mencapai keseimbangan larutan hasil destilasi akan berubah warna menjadi hijau kembali. • Volume NaOH untuk titrasi diketahui. • Titrasi juga dilakukan terhadap blanko, sehingga volume NaOH untuk titrasi blanko diketahui.
Kadar Nitrogen atau Protein Kasar (PK) • Langkah dan Prinsip 3. Langkah ke-3 : Titrasi • Selisih volume NaOH dari sampel dan blanko digunakan untuk menghitung kadar N dalam sampel. • Kadar PK = kadar N x 6,25
Kadar Lemak Kasar (LK) atau Extract Ether (EE) • Prinsip • Jika bahan atau sampel diekstraksi dengan larutan pelarut lemak (larutan hexan, eter, chloroform) maka semua lemak dan termasuk bahan yang larut dalam lemak akan terlarut. • Jika hasil ekstraksi dikeringkan maka hexan akan menguap sehingga tersisah lemak dan bahan yang terlarut dalam lemak.
Kadar Serat Kasar (SK) • Langkah dan Prinsip 1. Langkah ke-1: Pemanasan • Jika bahan atau sampel dipanaskan dengan asam sulfat (0,3 N) maka senyawa N akan terlepas dari sampel, • Jika ditambah dengan NaOH (1,5 N) maka semua lemak akan mengalami saponifikasi sehingga dapat larut. • Dengan proses pemanasan juga melarutkan senyawa karbohidrat (pathi)
Kadar Serat Kasar (SK) • Langkah dan Prinsip 2. Langkah ke-2: Pencucian • Jika bahan atau sampel setelah dipanaskan dengan asam sulfat (0,3 N) dan NaOH (1,5 N) dicuci berturut-turut dengan larutan HCl, aceton, dan aquades, maka yang tertinggal hanya senyawa serat kasar (selulosa, hemiselulosa, lignin, silika) dan abu (mineral) (dikeringkan lalu ditimbang)
Kadar Serat Kasar (SK) • Langkah dan Prinsip 3. Langkah ke-3: Pengabuan • Jika residu langkah ke-2 dibakar atau diabukan, maka semua komponen serat akan terbakar (menguap), sehingga tersisa abu. • Selisih residu langkah ke-2 dengan residu langkah ke-3 adalah kadar SK
Kadar Bahan Ekstrak tanpa Nitrogen (BETN) • Langkah dan Prinsip melalui perhitungan • Berdasarkan diagram analisa proksimat, jika kadar semua zat makanan (abu, PK, LK, dan SK) telah diketahui, maka BETN dapat dihitung dengan rumus: • Kadar BETN = 100 – (abu + PK + LK + SK)
Kadar Energi Bruto (Gross Energi/GE) • Prinsip • 1 cal = jumlah panas untuk meningkatkan suhu satu liter air sebesar 1oC ( dari 14,5 ke 15,5). • Jika bahan atau sampel dibakar dalam ruang adiabatik (kedap) (bom calorimeter) dalam tekanan oksigen yang tinggi, maka semua sampel an terbakar dan menghasilkan panas. • Panas tersebut akan memanaskan/meningkatkan suhu air yang ada disekitar bom calorimeter. • Peningkatan suhu air tersebut digunakan untuk menghitung kadar energi (calori)