210 likes | 1.12k Views
Kependudukan Jepang di Indonesia. http://ajiajaya.wordpress.com. Kebangkitan Jepang. Sebelum tahun 1867, Jepang tidak dipimpin oleh Kaisar (Tenno). Sebab Kaisar merupakan representasi dari dewa matahari (amaterasu). Maka roda pemerintahan dipegang oleh para Shogun, disebut pemerintahan Bakufu.
E N D
Kependudukan Jepang di Indonesia http://ajiajaya.wordpress.com
Kebangkitan Jepang • Sebelum tahun 1867, Jepang tidak dipimpin oleh Kaisar (Tenno). Sebab Kaisar merupakan representasi dari dewa matahari (amaterasu). • Maka roda pemerintahan dipegang oleh para Shogun, disebut pemerintahan Bakufu. • Era Bakufu ada sejak 1186 sampai dengan 1867. Awal 1868 Bakufu dikembalikan dan kepemimpinan oleh Kaisar kembali. • Peralihan itu dikenal dengan Restorasi Meiji, sebab dipimpin oleh Pangeran Mutsuhito yang diangkat menjadi kaisar dan memilih nama Meiji artinya “pemerintahan yang tercerahkan”. • Restorasi Meiji tidak terlepas dari peristiwa Pembukaan Jepang oleh Commodore Perry melalui Perjanjian Shimoda pada 30 Maret 1854. • Sejak itu Jepang memberlakukan Politik Pintu Terbuka, modernisasi di berbagai bidang dimulai dan industrialisasi merajalela pada berbagai aspek.
Aksi Embargo Jepang • Jepang berhasil atas restorasi yang dilakukan sehingga mampu menaklukkan Cina dan Korea. • Jepang melakukan agresi pula pada wilayah Asia Pasifik selama tiga tahun (1942-1945). • Perang Dunia II, Jepang menantang Amerika Serikat dengan meluluhlantakkan Pearl Harbour (pangkalan militer AS di Hawaii) pada 7 Desember 1941. • Sehari setelahnya, AS menyatakan perang terhadap Jepang.
Jepang Menyerang Indonesia • Belanda tidak mampu mengantisipasi serangan Jepang. • Jepang menduduki beberapa lokasi di Indonesia secara bersamaan sejak 3-14 Februari 1942. • Pendudukan dimulai dari Samarinda-Banjarmasin-Ambon dan Palembang. • 28 Februari 1942, tentara Jepang dibawah panglima Hitoshi Imamura tiba dan menggempur Belanda dengan jatuhnya Pangkalan Udara Kalijati Subang. • Disana, 8 Maret 1942 terjadi penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang dari Jend. H. Terpoorten pada Letjen. Imamura melalui Perjanjian Kalijati.
Kebijakan Politik Jepang • Jepang membagi Indonesia menjadi 3 wilayah kekuasaan militer. (Sumatra dengan ibukota Bukittinggi, Jawa-Madura dengan pusatnya di Jakarta, dan Sulawesi-Kalimantan-Maluku dengan pusatnya di Makassar) • Setiap wilayah dipimpin oleh Kepala Staf Tentara (Gunseikan) dan diberikan sebuah kantor (Gunseikanbu). Sistem pemerintahannya bersifat sentralistik. • Khusus untuk Pulau Jawa dibagi atas 17 Karesidenan (Syu) yang terdiri dari Kotapraja (Syi), Kabupaten (Ken), Kawedanan/distrik (Gun), Kecamatan (Son), dan Desa (Ku). • Jepang juga membentuk Badan Pertimbangan Pusat (Chuo Sang In) sebagai bentuk dari koordinasi tertinggi pemerintahan administratif Jepang di Indonesia.
Kebijakan Awal Pada Masa Pendudukan • Gerakan 3A, Jepang memiliki ambisi membangun Negara Asia Timur Raya dengan menjadikan dirinya sebagai pemimpin. Maka semboyan 3A (cahaya, pelindung, dan pemimpin Asia) merupakan semboyan awal. • Gerakan ini dicanangkan pada April 1942 oleh propagandis bernama Hihoshi Syimizu. • Gerakan ini bertujuan untuk merekrut dan mengerahkan tenaga rakyat untuk dimanfaatkan pada perang Asia Timur Raya. • Selain itu gerakan ini bertujuan untuk meyakini bahwa Jepang adalah bangsa Asia yang memiliki kelebihan dan diharapkan mampu membebaskan Indonesia dari belenggu Barat. • Gerakan ini sarat dengan kekejaman dan bersifat eksploitatif bagi rakyat Indonesia. • Gerakan ini menjadi bukti bahwa militer Jepang memiliki tingkat kekejaman yang sulit tertandingi.
PUTERA(Pusat Tenaga Rakyat) • Putera (Pusat Tenaga Rakyat), Desember 1942. bertujuan untuk membangun dan menghidupkan segala sesuatu yang telah dirobohkan oleh Imperialisme Belanda. • Dipimpin oleh Ir. Soekarno dan dibantu oleh M. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H Mas Mansyur. Disebut sebagai 4 Serangkai. • Pada tingkatan organisasi nasional, keberadaan Putera berkembang, akan tetapi pada tingkat daerah tidak. Karena disebabkan oleh kondisi situasi sosial-ekonomi. • Putera berhasil membentuk mental rakyat guna mempersiapkan kemerdekaan. • Dengan adanya Putera akses konsolidasi dimanfaatkan dengan baik melalui media komunikasi massa milik Jepang.
Jawa Hokokai(Himpunan Kebaktian Jawa) • Terbentuk karena bagi Jepang, PUTERA lebih menguntungkan rakyat Indonesia. • Dibuat dengan dalih cakupan yang lebih luas yakni untuk golongan Cina juga Arab. • Dibentuk tahun 1944 oleh Jenderal Kumakici Harada. • Memiliki peraturan dasar yakni: • Melaksanakan segalasesuatudenganikhlasdannyatauntukmenyumbangkantenaganyakepadapemerintahjepang • Memimpin Rakyat untuksemangatpersaudaraan • Memperkokohpembelaantanah air • Jawa Hokokai juga memiliki sayap pergerakan yakni: • KyoikuHokokai ( KebaktianparaPendidik ) • IziHokokai ( KebaktianparaDokter) • Keimin Bunka Shidoshi ( PusatKebuadayaan) • BoeiEngokai( Para tatausahapembantuprajurit PETA dan HEIHO)
Kerjasama Kaum Nasionalis Islam • Nasionalis Islam mendapat kelonggaran dari Jepang karena dinilai anti Barat. • Mendirikan Majelis Islam Al A’la Indonesia (MIAI) di Surabaya tahun 1937. • K.H. Mas Mansur sebagai pemimpinnya. • Jepang meminta agar umat Islam tak terjun pada politik. Dengan demikian Jepang menghargai Islam dan mengajak golongan Islam dalam pemerintahan. • September 1943 Jepang mempersilahkan Muhammadiyah dan NU untuk melakukan kegiatan. • Oktober 1943 MIAI digantikan oleh Masyumi (Majelis Syura Muslimin Indonesia) dan sebagai ketua K.H Hasyim Asy’ari.
Barisan Pemuda Asia Raya • BPAR merupakan bagian dari Gerakan 3A. • Berdiri pada 11 Juni 1942 oleh dr. Slamet Sudibyo dan S.A Saleh. • Latihan yang diadakan bersifat kepanduan sehingga dikenal dengan nama Perkemahan Kepanduan Indonesia (Perkino). • Tujuan mendasar yakni mempersiapkan gerakan pemuda yang terpusat dengan 1 pemimpin. • Gerakan yang dilakukan bersifat lokal dengan deklarasi pada 1942.
Seinendan dan Keibodan • Berdiri 29 April 1943 pada saat ultah Kaisar Jepang. • Merupakan organisasi pemuda semi militer yang dipimpin oleh gunseikan. • Tujuan untuk mendidik dan melatih pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri. • Cakupan seinendan luas hingga ke perumahan-perumahan. • Dibentuk pula Josyi Seinendan untuk putri. • Keibodan adalah barisan pembantu kepolisian. • Tugas keibodan sama halnya dengan polisi saat ini.
Heiho dan Peta • Heiho berarti pembantu prajurit Jepang yang berdiri pada April 1943. • Heiho lebuh terampil dibandingkan Peta, semacam tentara resimen khusus. • Peta adalah tentara yang diusulkan oleh rakyat Indonesia. • Terdapat 5 macam jenis kepangkatan dalam Peta. • Peta (Pembela Tanah Air) lebih diminati oleh para pemuda terlebih mereka yang telah mendapat pendidikan di sekolah menengah maupun eks-seinendan. • Peta menjadi bumerang bagi Jepang sebab adanya pemberontakan seperti yang terjadi di Blitar oleh F.X Supriyadi pada 14 Februari 1945.
Organisasi Semi Militer • Jepang juga membentuk organisasi semi-militer yang diantaranya ialah suishintai (barisan pelopor), jibakutai (barisan berani mati), hizbullah (kaikyo seinen teishintai), dan gakutotai (korps pelajar). • Barisan Pelopor adalah organisasi dibawah Jawa Hokokai dipimpin oleh Soekarno, Otto Iskandar Dinata, dan Buntaran Martoatmodjo. • Barisan Pelopor melatih kaum muda dengan bambu runcing. • Kesemua organisasi diatas berdiri pada tahun 1944.
Romusha • Pengertian: istilahdalambahasaJepang yang berartikuli/ tenagakerja. • NamabarisandariJawa yang tidaktermasukdalambagianketentaraan. • TUJUAN : membangunsecarapaksadankasaruntukmembuatjalan,lapanganudara,kubu-kubu, danjalurkereta. • DAMPAK :munculnya rasa takutpadarakyatuntukmeninggalkandesanyakekotatakutuntukditarikdandijadikanparaRomusha, berubahnyastruktursosial.