1.91k likes | 4.91k Views
ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA. SIFAT-SIFAT ALIRAN BERDASARKAN BILANGAN REYNOLDS. DALAM MEMPELAJARI ALIRAN DALAM PIPA, SEBELUMNYA PERLU DIKETAHUI ALIRAN BERDASARKAN BILANGAN REYNOLDS BILA SEBUAH PIPA MENGALIRKAN AIR DAN DITUANGKAN TINTA, MAKA ADA 3 KEMUNGKINAN BENTUK TINTA TERSEBUT, YAITU :.
E N D
SIFAT-SIFAT ALIRAN BERDASARKAN BILANGAN REYNOLDS • DALAM MEMPELAJARI ALIRAN DALAM PIPA, SEBELUMNYA PERLU DIKETAHUI ALIRAN BERDASARKAN BILANGAN REYNOLDS • BILA SEBUAH PIPA MENGALIRKAN AIR DAN DITUANGKAN TINTA, MAKA ADA 3 KEMUNGKINAN BENTUK TINTA TERSEBUT, YAITU : Jejak Tinta Bila Aliran Lambat Bila Aliran Cepat
SIFAT-SIFAT ALIRAN BERDASARKAN BILANGAN REYNOLDS • FENOMENA DIATAS DISELIDIKI OLEH OSBOURNE REYNOLDS DENGAN ALAT SEBAGAI BERIKUT (YANG DIKENAL SEBAGAI “REYNOLDS APPARATUS”): Dari percobaan dengan alat tersebut, maka didapat bahwa aliran dipengaruhi oleh: Dimana nilainya diantara kurang dari 2000 untuk aliran laminar dan lebih dari 4000 adalh al.turbulen • BILANGAN DIATAS DIKENAL DENGAN NAMA “BILANGAN REYNOLDS” • KETENTUAN ALIRAN SEBAGAI BERIKUT : • Laminar flow : Re < 2000 • Transitional flow: 2000 < Re < 4000 • Turbulent flow : Re > 4000 • BILANGAN REYNOLDS TIDAK BERDIMENSI
SIFAT-SIFAT ALIRAN BERDASARKAN BILANGAN REYNOLDS • BILANGAN REYNOLDS MERUPAKAN BILANGAN YANG MENJELASKAN PERUBAHAN FISIK DARI AL.LAMINAR KE AL.TURBULEN • BIL.REYNOLDS : • DARI RUMUS TERSEBUT DAPAT DIKATAKAN BAHWA BILA GAYA INERSIA MELEBIHI GAYA VISKOSITAS (KECEPATAN LEBIH CEPAT DAN BIL.REYNOLDS BESAR), MAKA TERJADI AL.TURBULEN DAN SEBALIKNYA, MAKA AKAN TERJADI AL.LAMINAR • SECARA UMUM : • Aliran Laminar • Re < 2000 • Kecepatan rendah • Tinta tidak bercampur dengan air • Partikel fluida bergerak dalam garis lurus • Memungkinkan analisis matematik sederhana • Jarang terjadi dalam sistem air • Aliran Turbulen • Re > 4000 • Kecepatan tinggi • Tinta bercampur dengan air secara cepat • Partikel fluida bergerak secara acak • Pergerakan partikel sangat sulit dideteksi • Analisis matematik sangat sulit dilakukan • Sering dalam sistem air • Aliran Transisi • 2000< Re < 4000 • Kecepatan sedang • Tinta sedikit bercampur dengan air
TINGGI TEKAN DALAM ALIRAN PIPA • AIR MENGALIR DALAM PIPA MEMPUNYAI BEBERAPA MACAM ENERGI ANTARA LAIN : • 1. ENERGI KINETIK • 2. ENERGI POTENSIAL • 3. ENERGI TEKANAN • HUBUNGAN KETIGA ENERGI TERSEBUT DAPAT DINYATAKAN DALAM PERS.BERNOULLI : • DALAM KENYATAANNYA TERDAPAT ENERGI YANG HILANG KETIKA AIR MENGALIR DALAM PIPA. • KEHILANGAN ENERGI INI DAPAT DIGAMBARKAN DALAM GRADE LINE (LIHAT GAMBAR) EGL : Energy Grade Line HGL : Hydraulic Grade LIne Kehilangan Energi SEHINGGA PERSAMAAN BERNOULLI DAPAT DITULISKAN : Kehilangan Energi
TINGGI TEKAN DALAM ALIRAN PIPA • CONTOH SOAL • Sebuah Pipa dengan diameter 25 cm membawa air dengan debit 0.16 m3/s dengan tekanan 2000 dyn/cm2. Pipa diletakkan pada kedalaman 10.71 m di bawah permukaan rata-rata air. Berapakah tinggi tekan pada kedalaman tersebut ? • Sebuah penampung air dengan susunan seperti gambar mengalirkan air ke penampung di bawah tanah melalui pipa berdiameter 12 in dengan rata-rata pengaliran 3200 gallon per minute (GPM) dan total kehilangan tinggi tekan adalah 11.53 ft. Tentukan ketinggian permukaan air dalam penampung yang berada diatas
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN(MAJOR LOSS) • KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN DALAM PIPA TERMASUK DALAM KEHILANGAN YANG BESAR (MAJOR LOSS) • KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN DALAM PIPA TERGANTUNG DARI : • 1. TIDAK TERGANTUNG DARI TEKANAN PADA ALIRAN AIR • 2. BERBANDING LURUS DENGAN PANJANG PIPA (L) • 3. BERBANDINGTERBALIK DENGAN DIAMETER PIPA (D) • 4. BERBANDING LURUS DENGAN KECEPATAN RATA-RATA (V) • 5. TERGANTUNG DARI KEKASARAN PIPA, BILA ALIRAN TURBULEN • KEHILANGAN TINGGI TEKAN TERSEBUT DAPAT DINYATAKAN DENGAN RUMUS DARCY WEISBACH = koefisien gesek L = panjang pipa D = diameter pipa V = kecepatan rata-rata g = percepatan gravitasi
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN • KEHILANGAN TINGGI TEKAN UNTUK ALIRAN LAMINAR : • KEHILANGAN TINGGI TEKAN UNTUK ALIRAN TURBULEN PADA PIPA YANG PERMUKAAN PIPA HALUS : • KEHILANGAN TINGGI TEKAN UNTUK ALIRAN TURBULEN DENGAN PERMUKAAN YANG KASAR (Prandtl dan Nikuradse) : • Turbulen yang halus : • Turbulen yang transisi : tergantung dari k/D dan Re • Turbulen yang kasar : • Dapat digambarkan grafiknya :
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN • Colebrook dan White, MENEMUKAN FORMULA DARI PENAMBAHAN PERSAMAAN UNTUK DAERAH KASAR DAN HALUS SEHINGGA MENJADI : • Moody, DAPAT MEMPLOTKAN PERSAMAAN DIATAS MENJADI GRAFIK SBB :
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT GESEKAN • Moody, DAPAT MENYEDERHANAKAN PERSAMAAN COLEBROOK-WHITE MENJADI : CONTOH SOAL HITUNGLAH KAPASITAS DARI PIPA KAYU DENGAN DIAMETER 3 M YANGMEMBAWA AIR PADA SUHU 10OC DAN MEMILIKI KEHILANGAN TINGGI TEKAN YANG DIJINKAN 2 m/km
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR LOSSES) • MINOR LOSSES TERJADI KARENA ADANYA : • 1. Kontraksi Tiba-Tiba atau Perlahan • 2. Pelebaran Tiba-Tiba atau Perlahan • 3. Tikungan • 4. Katup • SECARA UMUM RUMUS KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT MINOR LOSSES : • Dimana : kL = koefisien kehilangan energi tergantung jenis penyebab • v = kecepatan
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR LOSSES) 1. KEHILANGAN ENERGI AKIBAT KONTRAKSI TIBA-TIBA • KONTRAKSI TIBA-TIBA DAPAT MEMBUAT TEKANAN TURUN KARENA KEHILANGAN ENERGI AKIBAT TURBULENSI DAN MENINGKATNYA KECEPATAN (LIHAT GAMBAR) • KEHILANGAN ENERGI TERBESAR PADA RUAS C-D YANG DISEBUT VENA CONTRACTA DIMANA KECEPATAN ALIRAN JET TINGGI DAN TEKANAN YANG RENDAH • ENERGI KEMBALI PULIH KETIKA DI RUAS D-E • TERMASUK DALAM KEHILANGAN ENERGI AKIBAT KONTRAKSI TIBA-TIBA ADALAH PERALIHAN PIPA MASUK • PERHITUNGAN KEHILANGAN ENERGI DIHITUNG DENGAN RUMUS DIBAWAH DIMANA Kc = KOEFISIEN KONTRAKSI YANG TERGANTUNG DARI D2/D1
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR LOSSES) 2. KEHILANGAN ENERGI AKIBAT EKSPANSI TIBA-TIBA • SKEMA HGL DAN EGL DARI KEHILANGAN ENERGI AKIBAT EKSPANSI DAPAT DILIHAT PADA GAMBAR DIBAWAH • TERMASUK DALAM KEHILANGAN ENERGI INI ADALAH PIPA YAG DIHUBUNGKAN DENGAN RESERVOIR • KEHILANGAN ENERGI TERJADI PADA RUAS A DAN B DIMANA GARIS ALIRAN MENEMPEL DI DINDING AKIBAT TERPISAHNYA GARIS ALIRAN • ENERGI PULIH KEMBALI PADA TITIK C KARENA ALIRAN JET MELEMAH PADA TITIK TERSEBUT KEHILANGAN ENERGI DAPAT DIHITUNG
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR LOSSES) 3. KEHILANGAN ENERGI AKIBAT TIKUNGAN • KEHILANGAN ENERGI AKIBAT TIKUNGAN DIAKIBATKAN MENINGKATNYA TEKANAN PADA BAGIAN LUAR PIPA DAN MENURUN PADA BAGIAN DALAM PIPA • UNTUK MENGEMBALIKAN TEKANAN DAN KECEPATAN PADA BAGIAN DALAM PIPA, MENYEBABKAN TERJADINYA PEMISAHAN ALIRAN • KEHILANGAN ENERGI AKIBAT TIKUNGAN BERGANTUNG PADA JARI-JARI TIKUNGAN (R) DAN DIAMETER PIPA (D), YAITU : CONTOH TABEL KB
KEHILANGAN TINGGI TEKAN AKIBAT RERUGI KECIL (MINOR LOSSES) 4. KEHILANGAN ENERGI AKIBAT KATUP (VALVE) • KEHILANGAN ENERGI AKIBAT KATUP DIHITUNG DENGAN : CONTOH
PENGGAMBARAN GARIS ENERGI (ENERGY GRADE LINE) DAN GARIS HIDRAULIK (HYDRAULIC LINE) • PENGGAMBARAN BERDASARKAN BESARNYA TOTAL HEAD YAITU : • PENGGAMBARAN BERDASARKAN KOMPONEN-KOMPONEN HEAD, DENGAN TOTAL HEAD BERNILAI SAMA SEPANJANG PIPA Bila terjadi kehilangan energi Head Datum/Bidang Acuan
CONTOH SOAL 1. Sebuah pipa dengan diameter 100 mm mempunyai panjang 15 m dan berhubungan langsung dengan atmosfer pada titik C pada ketinggian 4 m dibawah permukaan air bak penampungan. Titik tertinggi dari pipa berada pada titik B pada ketinggian 1.5 m diatas permukaan air bak penampungan dengan jarak 5 m dari bak penampungan. Bila diasumsikan pada ujung pipa (titik C) berbentuk tajam dan faktor gesekan 0.32, Hitunglah (1) Kecepatan air meninggalkan pipa (titik C) dan (b) Tekanan pada titik B
CONTOH SOAL 2. Susunan Pipa seperti pada Gambar berikut dimana pipa mengalirkan air dari bak penampungan dengan ketinggian bak penampung adalah 100 m dibawah muka air bak penampungan. Air dialirkan melalui pipa dan katub yang terdapat diujung pipa. Bila diasumsikan suhu air adalah 10oC, tentukan debit yang mengalir dalam pipa
PIPA BERCABANG • DALAM PERMASALAHAN PIPA BERCABANG SEPERTI GAMBAR DIBAWAH, MAKA HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN : • 1. JUMLAH DEBIT YANG MASUK KELUAR DARI SUATU TITIK ADALAH SAMA • 2. SEMUA PIPA YANG TERHUBUNGKAN PADA TITIK MEMILIKI TEKANAN YANG SAMA • (LIHAT GAMBAR). DALAM MEMECAHKAN PERMASALAHAN PIPA TERSEBUT, ADALAH PENENTUAN TINGGI TEKANAN DI TITIK PERTEMUAN (P) DILAKUKAN DENGAN CARA COBA-COBA SEHINGGA KONDISI NO.1 DIATAS DAPAT TERPENUHI • UNTUK LEBIH JELAS PERHATIKAN CONTOH SOAL BERIKUT :