400 likes | 1.02k Views
ASET TETAP (Fixed Assets). Perolehan dan Penggunaan. Pengertian Aset Tetap. Yang dimaksud dengan aset tetap berwujud adalah aset-aset yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam operasi normal perusahaan.
E N D
ASET TETAP(Fixed Assets) Perolehan dan Penggunaan
Pengertian Aset Tetap • Yang dimaksud dengan aset tetap berwujud adalah aset-aset yang berwujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam operasi normal perusahaan. • Untuk tujuan akuntansi, jangka waktu penggunaan aset tetap dibatasi dengan “lebih dari satu periode akuntansi”
Klasifikasi Aset Tetap ·Aset Tetap dengan umur terbatas Adalah aset tetap yang memberikan jasa penggunaan bagi operasi perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Aset semacam ini disebut depreciable assets Contoh: Bangunan, mesindanperalatan yang lain. • Aset Tetap dengan umur tidak terbatas Adalah aset tetap yang tidak akan habis digunakan atau tidak diketahui kapan jasa yang diberikan oleh aset tetap tersebut akan habis Aset semacam ini disebutnondepreciable assets Contoh: Tanah
Pengeluaran Modal dan Pendapatan Perlakuan akuntansi terhadap pengeluaran yang berhubungan dengan aset tetap dibagi menjadi dua: • Pengeluaran modal (capital expenditure): pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi • Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure): pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode yang bersangkutan
Harga Perolehan Aset Tetap Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aset, berlaku prinsip yang menyatakan bahwa; semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aset itu siap dipakai harus dikapitalisasi. Karena jenis aset bermacam-macam, maka masing-masing jenis aset tetap mempunyai masalah khusus
Tanah • Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam rekening tanah. • Apabila tanah tidak digunakan dalam usaha perusahaan, maka dicatat dalam rekening investasi jangka panjang. • Harga perolehan tanah terdiri dari: Harga beli, komisi pembelian, bea balik nama, biaya penelitian tanah, pajak selama tanah belum dipakai, biaya merobohkan bangunan lama, biaya perataan tanah, pajak saat pembelian tanah.
Bangunan • Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. • Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah: Harga beli, biaya perbaikan gedung sebelum dipakai, komisi pembelian, bea balik nama, pajak saat pembelian
Apabila gedung dibuat sendiri, maka harga perolehan gedung terdiri dari: Biaya pembuatan gedung, biaya perencanaan gambar dll, biaya pengurusan ijin bangunan, pajak selama masa pembangunan, asuransi selama masa pembangunan. • Alat perlengkapan gedung seperti; eskalator, lift dan lain-lain dicatat tersendiri dalam rekening alat-alat gedung dan didepresiasi selama umur ekonomis alat tersebut
Mesin dan Peralatan • Yang menjadi haraga perolehan mesin dan peralatan adalah: Harga beli, pajak yang menjadi beban pembeli, biaya angkut, asuransi selama dalam perjalanan, biaya pemasangan, biaya-biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin
Alat-alat Kerja • Alat kerja yang dimaksud di sini adalah alat untuk mesin atau alat tangan seperti pukul besi, obeng, dll. Karena harga perolehannya relatif kecil, maka biasanya alat-alat ini tidak didepresiasi tetapi diperlakukan sebagai berikut: • Saat pembelian dikapitalisasi, kemudian tiap akhir periode dihitung fisiknya, selisihnya dicatat sebagai biaya untuk periode yang bersangkutan dan rekening alat-alat kerja dikredit • Dikapitalisasi sebagai aset dengan jumlah tertentu dan dianggap sebagai persediaan normal, kemudian tiap kali pembelian baru dibebankan sebagai biaya
Pattern (cetakan) • Cetakan yang dipakai dalam beberapa produksi dicatat dalam rekening aset tetap dan didepresiasi selama umur ekonomisnya. Tetapi jika hanya untuk produksi pesanan tertentu, harga perolehannya dibebankan sebagai biaya produksi pesanan tersebut
Perabot dan Alat-alat Kantor • Perabot (meja, kursi, almari, dll) dan alat-alat kantor (komputer, kalkulator, dll) harus dipisahkan untuk fungsi-fungsi produksi, penjualan dan administrasi, sehingga depresiasinya dibebankan ke masing-masing fungai tersebut. • Harga perolehannya adalah; hrga beli, biaya angkut, dan pajak yang menjadi tanggungan pembeli.
Kendaraan • Kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan berdasar fungsi yang berbeda. • Harga perolehan kendaraan adalah; harga faktur, bea balik nama, dan biaya angkut. Pajak yang dibayar setiap periode seperti pajak kendaraan bermotor, jasa raharja dll dibebankan sebagai biaya pada periode yang bersangkutan. Harga perolehan didepresiasi selama umur ekonomis
Akuntansi Perolehan Aset Tetap Aset Tetap dapatdiperolehdenganberbagaicara : • Pembelian Aset: 1. Tunai (kas) 2. Kredit (angsuran) • Perolehandenganpertukaran (trade in) • Perolehandengansewagunausaha modal (leasing) • Perolehandenganmembangunsendiri • Perolehandenganhibah, bantuan, ataupemberian
1. Pembelian Tunai • Dalam jumlah uang yang dikeluarkan untuk memeperoleh aset tetap termasuk harga faktur dan semua elemen biaya yang dikeluarkan agar aset tersebut siap dipakai. • Dalam hal aset tetap diperoleh secara tunai, maka catatan pertama kali atas perolehan aset tetap adalah: Aset Tetap Rpxxx Kas Rpxxx
Pembelian secara Lump-Sum (Gabungan) • Apabila dalam pembelian diperoleh lebih dari satu macam aset tetap, maka harga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing jenis aset tetap. • Menurut PSAK no 16: “Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan”.
Contoh: • PT. EBAY membeli aset tetap dari sebuah perusahaan yang dalam proses likuidasi. Aset tetap yang dibeli terdiri dari tanah, bangunan dan mesin-mesin. Pembelian dilakukan secara paket (lumpsum) dengan harga Rp80.000.000,00. Harga pasar setiap AT tersebut diketahui sebagai berikut: Gedung : Rp.25.000.000,00 Tanah : 50.000.000,00 Mesin : 25.000.000,00
Maka harga perolehan masing AT yang diakui oleh PT. EBAY dihitung dengan cara sebagai berikut: • Gedung : • Tanah : • Mesin : Rp25.000.000,00 Rp100.000.000,00 x Rp80.000.000,00 = Rp20.000.000,00 Rp50.000.000,00 Rp100.000.000,00 x Rp80.000.000,00 = Rp40.000.000,00 Rp25.000.000,00 Rp100.000.000,00 = x Rp80.000.000,00 Rp20.000.000,00
2. Pembelian Angsuran • Apabila AT diperoleh melalui pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan AT tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama periode angsuran harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.
Contoh • PT. Sharesale membeli mesin seharga Rp5.000.000,00 pada tgl 1 Januari 2005. Pembayaran pertama Rp2.000.000,00 dan sisanya diangsur tiap tgl 31 Desember selama 3 tahun dengan bunga 12% per tahun. Pencatatan harga perolehan mesin dan pembayaran angsuran sebagai berikut:
3. Perolehan Melalui Pertukaran • Ditukar dengan surat berharga • Aset tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi tersebut. • Apabila harga pasar saham atau obligasi tidak diketahui, maka harga perolehan AT ditentukan sebesar harga pasar AT tersebut. • Jika harga pasar surat berharga maupun AT tidak diketahui, maka nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan
Pertukaran AT dengan saham atau obligasi perusahaan akan dicatat dalam rekening modal saham atau utang obligasi sebesar nilai nominalnya, selisih nilai pertukaran dengan nominal dicatat dalam rekening agio/disagio. • Contoh: PT. Clickbank menukar sebuah mesin dengan 1.000 lembar saham biasa nominal @Rp10.000,00. Pada saat penukaran, harga pasar saham sebesar Rp11.000,00 per lembar. Jurnal:
Mesin Rp11.000.000,00 Modal saham biasa Rp10.000.000,00 Agio saham 1.000.000,00 Apabila dalam pertukaran ini perusahaan menambah dengan uang, maka harga perolehan mesin adalah jumlah kas yang dibayarkan ditambah dengan harga pasar surat berharga yang dijadikan penukar.
Ditukar dengan Aset Tetap yang lain • PSAK No. 16 menyatakan bahwa harga perolehan AT yang diperoleh dinilai sebesar nilai wajar AT yang dilepas atau yang diperoleh, mana yang lebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar AT yang dilepaskan setelah disesuaikan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer. • Jika nilai pasar AT lama maupun baru tidak dapat ditentukan, maka nilai buku AT lama yang akan digunalan sebagai dasar pengakuan.
Untuk pertukaran AT sejenis, maka PSAK No. 16 menyatakan tidak mengakui adanya keuntungan atau kerugian. • Sedang untuk pertukaran AT yang tidak sejenis, maka diakui adanya keuntungan atau kerugian.
Pertukaran Aset Tetap yang Tidak Sejenis • Adalah pertukaran AT yang sifat dan fungsinya tidak sama, misalnya pertukaran tanah dengan mesin, tanah dengan gedung dll. • Perbedaan antara nilai wajar AT yang diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pencatatan AT yang diperoleh pada tanggal transaksi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran.
Penentuan harga perolehan dalam pertukaran seperti ini harus didasarkan pada nilai wajar AT yang diserahkan ditambah uang yang dibayarkan. • Jika nilai wajar AT yang diserahkan tidak dapat diketahui, maka harga perolehan AT baru didasarkan pada nilai wajar AT baru.
Contoh: Awal tahun 2006 PT. Clickbank menukarkan mesin produksi dengan truk baru. Harga perolehan mesin sebesar Rp2.000.000,00, akumulasi depresiasi sampai dengan tanggal pertukaran sebesar Rp1.500.000,00 sehingga nilai bukunya sebesar Rp500.000,00. Nilai wajar mesin tersebut sebesar Rp800.000,00 dan PT. Clickbank harus membayar uang sebesar Rp1.700.000,00. Maka harga perolehan truk adalah:
Nilai wajar mesin produksi :Rp 800.000,00 • Uang tunai yg dibayarkan : 1.700.000,00 • Harga Perolahan Truk :Rp2.500.000,00 Jurnal : Truk Rp2.500.000,00 Akumulasi depr. Mesin 1.500.000,00 Kas Rp1.700.000,00 Mesin 2.000.000,00 Laba pertukaran mesin 300.000,00
Laba pertukaran mesin sebesar Rp300.000,00 dihitung sebagai berikut: • Nilai wajar mesin Rp800.000 • Harga perolehan mesin Rp2.000.000 • Akumulasi depresiasi mesin 1.500.000 500.000 • Laba pertukaran mesin Rp300.000
Pedoman Pertukaran Aset tetap HP = Harga Pasar Aset dilepas; NB = Nilai Buku Aset dilepas; KM = Kas Masuk; KK = Kas Keluar; LBD = Laba Diakui