100 likes | 260 Views
e-Procurement. Pemerintah Kota Prabumulih. Ariansyah Marwoto Suhartini. Latar Belakang. Pelaksanaan proyek selalu terlambat Harga kontrak relatif sama atau lebih mahal dibanding harga toko/pasar
E N D
e-Procurement Pemerintah Kota Prabumulih Ariansyah Marwoto Suhartini
Latar Belakang • Pelaksanaan proyek selalu terlambat • Harga kontrak relatif sama atau lebih mahal dibanding harga toko/pasar • Ada tuduhan bahwa Walikota - Kepala Satuan Kerja – PPK/Pimpro – Panitia Pengadaan bisa menerima sesuatu dari peserta/pemenang lelang
Dasar Hukum • UU nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi • PP nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi • Keppres nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang telah diubah ke-empat kalinya dengan Perpres nomor 8 tahun 2006 • Instruksi Presiden nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi • Peraturan Walikota Prabumulih nomor 4 tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung dan Pengadaan Barang/Jasa.
Perjalanan Implementasi • Tahun 2003 dimulai dengan “Lelang Serentak” dengan fasilitasi pendaftaran dan evaluasi prakualifikasi melalui internet (dasar Keppres nomor 18 thn 2000) • Tahun 2004 – 2006 menerapkan semi eProcurement (dasar prosedur Keppres nomor 80 thn 2003) • Tahun 2007 telah menerapkan 99% fully eProcurement (dasar prosedur Keppres nomor 80 thn 2003 jo Perpres nomor 8 thn 2006) • Pelaksanaan pelelangan dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) • Tahun 2008 akan menerapkan 100% fully eProcurement (setelah UU ITE disahkan)
Konsep Dasar Implementasi Prosedur pengadaan sebagaimana Peraturan dilaksanakan sebisa mungkin dengan cara elektronik (by internet) : • Lelang tetap dilakukan oleh Panitia Pengadaan (pembuatan OE, Aanwijzing, Evaluasi Penawaran – Kualifikasi, Usulan Calon Pemenang) di Unit Layanan Pengadaan (ULP) • Dibentuk sekretariat layanan eProcurement sebagai admin sistem informasi & fasilitator para user/stake holder (Penyedia Brg/Jasa – Panitia Pengadaan – PPK) • Urut – urutan / tahapan lelang mengikuti ketentuan Keppres 80/2003 - jo Perpres 8/2006
Konsep Dasar Implementasi • Menghilangkan kontak langsung panitia pengadaan dengan peserta lelang, dan antara peserta dengan peserta lainnya kecuali pada pembukaan sampul • Semua reason Panitia untuk menggugurkan peserta lelang dapat diakses publik di situs e-Procurement • Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa dapat diakses oleh publik di situs e-Procurement
Nilai penawaran Menetapkan jadwal Mengevaluasi Penawaran Bagan Alur submit submit Unit Layanan Pengadaan Sekretariat Layanan eProc Penyedia Barang/Jasa Server, fire wall Staf Sistem Informasi e-Proc Admin up load down load Pengumuman, alasan gugur, dokumen lelang, pengaduan, dll Menyusun dok lelang Mempelajari dok lelang Memilih paket pekerjaan Menghitung penawaran
Hasil – Hasil dan manfaat yang telah diperoleh • Mengurangi personil yang terlibat dalam penerimaan, pencatatan, maupun pendistribusian persyaratan administrasi lelang • Memperbaiki rantai audit dalam rangka transparansi dan menilai integritas pihak – pihak yang terkait proses lelang (akuntabilitas terjaga)
Pemakaian Teknologi Informasi untuk mewujudkan Prinsip – prinsip Good Governance dan Clean Government Panitia Pengadaan Penyedia Barang/Jasa Procurement Terima kasih