180 likes | 687 Views
Gawat Darurat Maternal. Anemia Dalam Kehamilan. MALVIN EMERALDI RSUP Fatmawati. Hemopoesis pada Kehamilan. Volume plasma meningkat 20 – 100 % Volume eritrosit meningkat (1400 mL bertambah 240 -400 mL)
E N D
Gawat Darurat Maternal Anemia Dalam Kehamilan MALVIN EMERALDI RSUP Fatmawati
Hemopoesis pada Kehamilan • Volume plasma meningkat 20 – 100 % • Volume eritrosit meningkat (1400 mL bertambah 240 -400 mL) • Hemoglobin menurun pada pertengahan kehamilan dan akan meningkat lagi pada akhir kehamilan
Anemia dalam Kehamilan • WHO • < 11 g/dL • CDC • < 11 g/dL (trimester 1) • < 10,5 g/dL (trimester 2) • < 11 g/dL (trimester 3) • Postpartum < 10 g/dL
Kejadian Anemia pada Kehamilan • 10 – 20 % pada wanita hamil di seluruh dunia • 58 % di negara berkembang • SKRT 1995 Persentase ibu hamil dengan anemia 51,3 %
Adaptasi Tubuh terhadap Anemia • Peningkatan cardiac output, terutama dengan peningkatan frekuensi denyut jantung • Vasodilatasi akibat hipoksia dengan penurunan resistensi vaskuler • Peningkatan perfusi jaringan • Redistribusi darah • Peningkatan volume respirasi • Peningkatan gradient oksigen arteriovenosa • Pelepasan eritropoietin
Gejala • Kelelahan, kelemahan • Simptom kardiovaskular (contohnya palpitasi) • Pucat pada kulit dan mukosa • Takikardia dan hipotensi • Hipertrofi jantung (pada kasus kronik)
Akibat Anemia pada Kehamilan • Abortus • Persalinan preterm • Partus lama karena inersia uteri • Perdarahan postpartum karena atonia uteri • Syok • Infeksi, baik intrapartum maupun postpartum • Dekompensasio kordis (dapat terjadi pada anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 g/dl) • Kematian mudigah • Kematian perinatal • Prematuritas • Cadangan besi kurang pada janin
Klasifikasi Anemia Berdasarkan Etiologi • Anemia akibat perdarahan • Anemia akibat penurunan atau inefektivitas eritropoesis • Anemia defisiensi (besi atau asam folat) • Penyakit ginjal • Kelainan sumsum tulang • Anemia akibat penghancuran eritrosit dan hemolisis • Hemoglobinopati
Anemia Defisiensi BesiPatogenesis • Total besi ↓ penurunan cadangan besi pada hepatosit dan makrofag hati, limpa dan sumsum tulang belakang • Setelah cadangan habis penurunan kadar besi plasma suplai besi pada sumsum tulang untuk pembentukan Hb menurun peningkatan jumlah eritrosit protoporfirin produksi eritrosit mikrositik dan penurunan nilai HB
Tahapan Defisiensi Besi • Pertama : cadangan besi berkurang tanpa disertai penurunan kadar besi dalam serum nilai feritin rendah • Kedua : cadangan besi habis dan nilai Hb masih dalam batas normal, penurunan saturasi transferin, peningkatan TIBC dan peningkatan protoporfirin eritrosit bebas Nilai MCV dbn, ditemukan sel mikrositik pada blood smear • Ketiga : penurunan Hb anemia defisiensi besi
Diagnosis • mikrositosis dan hipokromasia • kadar besi serum rendah • daya ikat besi serum tinggi • protoporfirin eritrosit tinggi • tidak ditemukan hemosiderin dalam sumsum tulang
Terapi • Preparat besi per os maupun perenteral • Vitamin C • Transfusi darah
Anemia Megaloblastik - Diagnosis • ditemukan megaloblas atau promegaloblas dalam darah atau sumsum tulang • anemia makrositer dan hiperkrom tidak selalu dijumpai • pemeriksaan asam formimino-glutamik dalam air kencing • percobaan penyerapan dan percobaan pengeluaran asam folat
Terapi • Tablet asam folat diberikan dalam dosis 15 – 30 mg sehari • vitamin B12 dengan dosis 100 – 1000 mikrogram sehari, baik per os maupun parenteral
Anemia Hipoplastik • Darah tepi menunjukan gambaran normositer dan normokrom, tidak ditemukan ciri – ciri defisiensi besi, asam folat, atau vitamin B12. • Sumsum tulang bersifat normoblastik dengan hipoplasia erithropoesis yang nyata. Perbandingan mieloit:eritroit yang diluar kehamilan 5:1 dan dalam kehamilan 3:1 atau 2:1, berubah menjadi 10:1 atau 20 :1. • Pengobatan dengan segala macam obat penambah darah tidak memberi hasil transfusi darah