890 likes | 1.87k Views
PATOLOGI ANATOMI PADA SISTEM RESPIRASI. Dr. YENITA, M. BIOMED, SpPA. TRAKTUS RESPIRATORIUS. ATAS: hidung, sinus nasal, faring, laring Kelainan: kongenital, radang, tumor BAWAH: paru Kelainan: kongenital, radang, tumor. Tumor Traktus Respiratorius Atas. Jinak - Epitel: papilloma
E N D
PATOLOGI ANATOMI PADA SISTEM RESPIRASI Dr. YENITA, M. BIOMED, SpPA
TRAKTUS RESPIRATORIUS • ATAS: hidung, sinus nasal, faring, laring Kelainan: kongenital, radang, tumor • BAWAH: paru Kelainan: kongenital, radang, tumor
Tumor Traktus Respiratorius Atas • Jinak - Epitel: papilloma - Jar. Penyambung: hemangioma, angiofibroma • Ganas - terutama: SCC, sering di laring - KNF - Adeno ca
Karsinoma laring • 2% dari keseluruhan kanker • ♂ : ♀ = 7 :1 • > 40 th • rokok, alkohol, asbestos • 95% jenis SCC
A. Karsinoma laring. Lesi yang besar, ulserasi, fungating melibatkan pita suara dan sinus piriformis. B, Histologi: SCC laring.
Diagrammatic comparison of a benign papilloma and an exophytic carcinoma of the larynx to highlight their quite different appearances.
KNF • KNF unik: - etiologi - distribusi endemik - etnik & daerah resiko penyakit insiden yang berbeda secara geografis & etnik berhubungan dengan EBV
KNF • Global, tahun 2000: 65.000 kasus baru & 38.000 † • Insiden jarang di beberapa negara: Amerika 1-2 kasus/ 100.000 ♂ & 0,4 kasus/100.00 ♀ • Insiden tinggi pada kelompok etnik tertentu • Insiden tertinggi: Cina bagian Selatan > 50/100.000
Indonesia (2003): KNF urutan 1 dari semua tumor ganas primer pada ♂, urutan 8 pada ♀ • Data Lab PA FKUA, RSUP Dr. M. Djamil, RSAM 2006-2008: 45 kasus KNF di wilayah propinsi Sumbar • ♂ > ♀ • Semua umur, puncak umur 40-60 tahun • Tidak ada gejala spesifik • > 70% kasus: limfadenopati servikal
Klasifikasi Karsinoma Nasofaring WHO-1 : Keratinizing Squamous Cell Carcinoma
Faktor etiologi utama: - infeksi EBV - kerentanan genetik - lingkungan
Tumor Paru • Benign • Malignant • 90-95%: carsinoma • 5%: carcinoid • 2-5%: mesenchym dan neoplasma lainnya • Kanker terbanyak dan termasuk yg paling mematikan • Pada ♂ : 85-90% berhubungan dg merokok (♀ 47%) • Insiden: usia 40-70 th, puncak 50-60th
Etiologi dan Patogenesis • Akumulasi abnormalitas genetik: Epitel bronkhus normal neoplasma A. Merokok • Merokok kanker paru • Jumlah rokok/hari • Cara merokok inhalasi • Lamanya merokok • Terjadi perubahan histologik epitel yang melapisi trakt. respirasi pada perokok (Pada SCC: Sq metap sq displ ca in situ ca invasive) • > 1200 substansi dlm asap rokok potensial karsinogen (polyciclic aromatic hydrocarbon (benzopyrene) inisiator; derivat phenol promotor; zat radio aktif lain (polonium 210, carbon 14, potasium-40): kontaminant (arsen, nikel)
B. Industri • Radiasi ionisasi dosis tinggi • Uranium non smoker 4x smoker 10 x • Asbestos (masa laten 10-30 tahun) non smoker 5x smoker 50-90x C. Polusi udara • Polutant atmosfer • Radon dosis tinggi tambang dosis rendah indoor exposure
D. Molecular genetics • Paparan terhadap agen tsb perubahan genetik pada sel-sel paru akumulasi fenotip neoplastik • Onkogen: - c-MYC small cell - K-RAS non small cell late - EGFR - HER-2/neu • Gen supresor tumor - mutasi p53 small/non small cell - mutasi RB small cell - mutasi p16 non small cell - multiple loci pada kromosom 3p early
E. Predisposisi genetik • Polimorfisme pada cytochrome P-450 gene CYP1A1 F. Lesi prekursor 1. squamous dysplasia & ca in situ 2. atypical adenomatous hyperplasia 3. diffuse idiopathic pulmonary neuroendocrine cell hyperplasia
Manifestasi Klinis • Batuk (80% kasus): infeksi distal sal nafas tersumbat oleh tumor • Hemoptisis (70% kasus): ulserasi tumor pada bronkhus • Sesak nafas (60% kasus): ekstensi lokal tumor • Nyeri dada (40% kasus): mengenai pleura & dinding dada • Wheezing (15% kasus): penyempitan sal nafas
Klasifikasi Penting pengobatan dasar penelitian epidemiologi dan biologi Secara garis besar Squamous cell carcinoma (25% - 40%) Adenocarcinoma (25% - 40%) Small cell carcinoma (20% - 25%) Large cell carcinoma (10% - 15%)
Dalam 2 dekade terakhir insiden Adeno Ca ↑ perubahan tipe cigaret (filter tips, kadar tar dan nikotin ↓ perokok menghirup lebih dalam saluran nafas &sel-sel respirasi bag. perifer • Secara Klinis: 1. Small cell ca - sering bermetastasis - High initial respons to chemotherapy 2. Non small cell ca - jarang bermetastasis - kurang respon terhadap kemoterapi
Morfologi • Sekitar hilus • ¾ lesi bronkhus 1-2-3 • Adeno ca bronkhiolus terminalis / epitel alveoli • SCC: mulai sebagai daerah displasia insitu selang beberapa waktu penebalan mukosa daerah kecil (<1cm2) erosi epitel / massa tak teratur menjadi massa intra luminal
SCC Bisa menembus dinding bronkhus menginfiltrasi sepanjang jar. peribronkhial carina / mediastinum Massa tumor: - putih abu-abu - padat / keras Bisa ada perdarahan/nekrosis (putih kekuningan & lunak) Kadang – kadang cavitasi
Erosi epitel pemeriksaan sitologi • sputum • broncho alveolar lavage fluid • FNAB • Penyebaran tumor - lokal - jauh: melalui jalur limfogen / hematogen
Kanker paru menyebar luas ke seluruh tubuh dalam stadium dini kecuali SCC. • Sering gejala metastasis merupakan manifestasi klinis pertama. • Lokasi metastasis : - Adrenal: (50%) - Hati : ( 30-50%) - Otak : (20%) - Tulang : (20%)
SQUAMOUS CELL CARCINOMA • >> ♂, merokok • Cendrung: centrally in major bronchi • Histologi • Karakteristik Keratinisasi dan / atau Jembatan Interseluler • Keratinisasi: horn pearl / Individual cell • Well, moderate, poorly differentiated • Mutasi gen p53, Rb, • CDK inhibitor P16, tidak aktif 65% tumor • Overekspresi EGFR, tapi jarang mutasi 80% • Overeksprasi HER2/ neu 30 %
ADENOCARCINOMA • Lesi di perifer,smaller • >>♀, nonsmoker • Well diff, glandular, papillary, solid + musin sedikit • 80% mengandung musin • Tumbuh lambat (dibanding SCC) • Metastasis cepat, luas • Daerah sikatriks • Dibanding SCC / small cell (98%) lebih sedikit berhub dgn merokok • Mutasi K-RAS mutasi • Inaktivasi dan mutasi p53, RB, p16
VARIAN BRONCHIOLOALVEOLAR CARCINOMA • Terminal daerah bronkhioloalveolar • 1%-9% dari kanker paru • Perifer lebih sering multipel nodule, menyatu menyerupai konsolidasi pnemonia • mucinous / gray translucent / solid putih abu-abu • Ok tumor tidak melibatkan bronkhus utama, atelektasis dan emfisema jarang
Histologis : Cara Tumbuh “Lepidic” , butterflies sitting on a fence tumbuh tanpa mendestruksi struktur alveolar • Subtipe non mucinous : sel epitel columnar / cuboidal, jarang menyebar terapi operasi • Subtipe mucinous sel epitel torak tinggi dengan musin sitoplasmik dan intra-alveolar, tumbuh sepanjang septa alveolar, menyebar sukar operasi • Adeno ca bisa berasal dari atypical adenomatous hyperplasia bronchioloalveolar carcinoma
SMALL CELL CARSINOMA • Highly malignant, high grade • Paling agresif dari semua kanker paru • Metastasis luas • ≠ Surgery • Hubungan erat merokok / 1% non smoker • Bronkhus utama/perifer • Mutasi p53 (50%-80%) dan RB (80%-100%) • BCL2 ↑ (anti-apoptotic gene) • BAX ↓ (pro-apoptotic gene)
MIKROSKOPIK: • Sel kecil, sitoplasma sedikit, batas sel tidak tegas, bentuk sel bulat, oval,spindle, kromatin inti bergranul halus (salt and pepper pattern) • Nukleoli tidak ada / tidak banyak • Nuclear molding • Ukuran sel < small resting lymphocyte • Gland / squamous (-) • Necrosis (+) Diduga berasal dari neuroendocrin progenitor cells (neuro endocrin marker positive, seperti: chromogranin, synaptophysin)