430 likes | 831 Views
ETIKA PROFESIONAL. TIU : Mahasiswa dapat memahami hal-hal yang berhubungan dengan pemeriksaan akuntan TIK : Mahasiswa mengerti etika profesi akuntan publik.
E N D
TIU : Mahasiswa dapat memahami hal-hal yang berhubungan dengan pemeriksaan akuntan • TIK : Mahasiswa mengerti etika profesi akuntan publik
AturanEtikainiharusditerapkanolehanggotaIkatanAkuntan Indonesia - KompartemenAkuntanPublik (IAI-KAP) danstafprofesional (baik yang anggota IAI-KAP maupun yang bukananggota IAI-KAP) yang bekerjapadasatu Kantor AkuntanPublik (KAP). • Dalamhalstafprofesional yang bekerjapadasatu KAP yang bukananggota IAI-KAP melanggarAturanEtikaini, makarekanpimpinan KAP tersebutbertanggungjawabatastindakanpelanggarantersebut.
Pengertian Etika ? • Kenapa Etika profesi akuntan dibutuhkan? • Sejarah disahkannya Kode Etik Akuntan
Etika adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk serta mengenai hak dan kewajiban moral (akhlak) • Sebuah kepercayaan masyarakat • Thn 1973, Kongres IAI menetapkan kode etik bagi profesi akuntan Indonesia • Thn 1981,1986,1994,1998 penyempurnaan terhadap kode etik IAI
Perilaku tidak etis adalah tindakan yang berbeda dengan tindakan yang mereka percayai yang merupakan tindakan tepat dilakukan dalam situasi tertentu • Mengapa seseorang bertindak tidak etis ? 1. Standar etika seseorang berbeda dengan standar etika yang berlaku di masyarakat 2. Orang memilih untuk bertindak egois • Rasionalisasi perilaku tidak etis • Setiap orang melakukannya • Jika merupakan hal yang sah menurut hukum, hal itu etis • Kemungkinan penemuan dan konsekuensinya
Dilema Etika Situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus membuat keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk dilakukannya
Menyelesaikan dilema etika 1. Memperoleh fakta yang relevan 2. Mengidentifikasikan isu etika berdasarkan fakta tersebut 3. Menentukan siapa yang akan terkena pengaruh dari keluaran (outcome) dilema tersebut dan bagaimana cara setiap pribadi atau kelompok itu dipengaruhi 4. Mengidentifikasikan berbagai alternatif yang tersedia bagi pribadi yang harus menyelesaikan dilema tersebut 5. Mengidentifikasikan konsekuensi yang mungkin terjadi pada setiap alternatif 6. Memutuskan tindakan yang tepat untuk dilakukan
Kebutuhan Khusus Akan Kode Etik Profesi • Perlunya Etika Profesional bagi Organisasi Profesi Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih tinggi jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan profesional yang dilakukan oleh anggota profesinya.
PRINSIP ETIKA 1. Tanggung jawab profesi : Bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggungjawabnya sebagai profesional harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. 2.Kepentingan publik : Akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. 3.Integritas : Akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi mungkin. 4.Obyektifitas : Dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga obyektifitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
PRINSIP ETIKA 5.Kompetensidan kehati-hatian profesional : Akuntan dituntut harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang paling mutakhir. 6.Kerahasiaan : Akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
PRINSIP ETIKA 7.Perilaku profesional : Akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selaras dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya. 8.Standar teknis : Akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektifitas.
ATURAN ETIKA 101. Independensi, Dalam menjalankan tugasnya anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independen dalam fakta (in facts) maupun dalam penampilan (in appearance). Sikap mental independen meliputi : • Independensi dalam fakta : Auditor benar-benar mempertahankan perilaku yang tidak bias (independen) sepanjang audit • independensi dalam penampilan : Pemakai laporan keuangan memiliki kepercayaan atas independensi tsb.
ATURAN ETIKA 102. Integritas dan Objektivitas Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan objektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan dan tidak boleh membiarkan faktor salah saji material yang diketahuinya atau mengalihkan pertimbangannya kepada pihak lain.
ATURAN ETIKA 201. Standar Umum Terdiri dari : • Kompetensi profesional • Kecermatan dan keseksamaan profesional • Perencanaan dan supervisi • Data relevan yang memadai
200. STANDAR UMUM DAN PRINSIP AKUNTANSI. 201. StandarUmum. • Anggota KAP harusmematuhistandarberikutinibesertainterpretasi yang terkait yang dikeluarkanolehbadanpengaturstandar yang ditetapkan IAI: A. KompetensiProfesional. Anggota KAP hanyabolehmelakukanpemberianjasaprofesional yang secaralayak (reasonable) diharapkandapatdiselesaikandengankompetensiprofesional. B. KecermatandanKeseksamaanProfesional. Anggota KAP wajibmelakukanpemberianjasaprofesionaldengankecermatandankeseksamaanprofesional. C. PerencanaandanSupervisi. Anggota KAP wajibmerencanakandanmensupervisisecaramemadaisetiappelaksanaanpemberianjasaprofesional. D. Data Relevan yang Memadai. Anggota KAP wajibmemperoleh data relevan yang memadaiuntukmenjadidasar yang layakbagikesimpulanataurekomendasisehubungandenganpelaksanaanjasaprofesionalnya.
202. Kepatuhanterhadapstandar Anggota KAP yang melaksanakanpenugasanjasa auditing, atestasi, review, kompilasi, konsultansimanajemen, perpajakanataujasaprofesionallainnya, wajibmematuhistandar yang dikeluarkanolehbadanpengaturstandar yang ditetapkanoleh IAI.
203. Prinsip Akuntansi Anggota KAP tidakdiperkenankan: (1) menyatakanpendapatataumemberikanpenegasanbahwalaporankeuanganatau data keuangan lain suatuentitasdisajikansesuaidenganprinsipakuntansi yang berlakuumumatau (2) menyatakanbahwaiatidakmenemukanperlunyamodifikasi material yang harusdilakukanterhadaplaporanatau data tersebut agar sesuaidenganprinsipakuntansi yang berlaku, apabilalaporantersebutmemuatpenyimpangan yang berdampak material terhadaplaporanatau data secarakeseluruhandariprinsip-prinsipakuntansi yang ditetapkanolehbadanpengaturstandar yang ditetapkan IAI. Dalamkeadaanluarbiasa, laporanatau data mungkinmemuatpenyimpangansepertitersebutdiatas. Dalamkondisitersebutanggota KAP dapattetapmematuhiketentuandalambutiriniselamaanggota KAP dapatmenunjukkanbahwalaporanatau data akanmenyesatkanapabilatidakmemuatpenyimpangansepertiitu, dengancaramengungkapkanpenyimpangandanestimasidampaknya (bilapraktis), sertaalasanmengapakepatuhanatasprinsipakuntansi yang berlakuumumakanmenghasilkanlaporan yang menyesatkan.
ATURAN ETIKA 300. Tanggung jawab kepada klien : 301. Informasi klien yang rahasia Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan klien Ketentuan ini tidak dimaksudkan untuk : (1) membebaskan anggota KAP dari kewajiban profesionalnya sesuai dengan aturan etika kepatuhan terhadap standar dan prinsip-prinsip akuntansi
(2) mempengaruhikewajibananggota KAP dengancaraapapununtukmematuhiperaturanperundang-undangan yang berlakusepertipanggilanresmipenyidikanpejabatpengusutataumelarangkepatuhananggota KAP terhadapketentuanperaturan yang berlaku (3) melarang review praktikprofesional (review mutu) seorangAnggotasesuaidengankewenangan IAI atau (4) menghalangiAnggotadaripengajuanpengaduankeluhanataupemberiankomentarataspenyidikan yang dilakukanolehbadan yang dibentuk IAI-KAP dalamrangkapenegakandisiplinAnggota.
Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan review diatas, tidak boleh memanfaatkannya untuk keuntungan diri pribadi mereka atau mengungkapkan informasi klien yang harus dirahasiakan yang diketahuinya dalam pelaksanaan tugasnya. Larangan ini tidak boleh membatasi Anggota dalam pemberian informasi sehubungan dengan proses penyidikan atau penegakan disiplin sebagaimana telah diungkapkan dalam butir (4) di atas atau review praktik profesional (review mutu) seperti telah disebutkan dalam butir (3) di atas.
302. Fee Profesional Besaran fee dapat bervariasi tergantung pada risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian, struktur biaya KAP dan pertimbangan profesional lainnya • Anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi.
B. Fee Kontinjen Fee kontinjenadalah fee yang ditetapkanuntukpelaksanaansuatujasaprofesionaltanpaadanya fee yang akandibebankan, kecualiadatemuanatauhasiltertentudimanajumlah fee tergantungpadatemuanatauhasiltertentutersebut. Fee dianggaptidakkontinjenjikaditetapkanolehpengadilanataubadanpengaturataudalamhalperpajakan, jikadasarpenetapanadalahhasilpenyelesaianhukumatautemuanbadanpengatur. Anggota KAP tidakdiperkenankanuntukmenetapkan fee kontinjenapabilapenetapantersebutdapatmengurangiindepedensi.
ATURAN ETIKA 400. Tanggung Jawab kepada Rekan : 401. Tanggung jawab kepada rekan seprofesi wajib memelihara citra profesi, tidak melakukan perbuatan dan perkataan yang merusak reputasi 402. Komunikasi antar akuntan publik • Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila menerima penugasan audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan. • Akuntan publik pendahulu wajib menanggapi secara tertulis permintaan komunikasi dari akuntan pengganti secara memadai
403. Perikatan Atestasi Akuntan publik tidak boleh melakukan perikatan atestasi dan periode yang sama seperti yang dilakukan oleh akuntan sebelumnya
ATURAN ETIKA 500. Tanggung Jawab dan Praktik Lain : 501. Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi 502. Iklan, Promosi dan Kegiatan Pemasaran Lainnya Anggota diperbolehkan mencari klien melalui iklan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya tanpa merendahkan citra profesi 503. Komisi dan Fee Referal (rujukan) komisi dapat berupa uang/barang/lainnya untuk memperoleh perikatan dengan klien. Auditor tidak diperkenankan untuk memberikan/menerima komisi apabila pemberian/penerimaan komisi tsb dapat mengurangi independensi. Sedangkan fee berupa imbalan yang dibayarkan/diterima kepada/dari sesama penyedia jasa profesional akuntan publik. Fee referal hanya diperkenankan bagi sesama profesi
504. Bentuk organisasi dan KAP Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk organisasi yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau yang tidak menyesatkan dan merendahkan citra profesi.
Penegakan Hukum Timbul karena adanya kegagalan untuk mengikuti peraturan Kode Etik • Tindakan oleh Divisi Etika Profesional AICPA Divisi Etika Profesional AICPA bertanggungjawab untuk menyelidiki pelanggaran lain atas Kode dan menentukan disiplin • Tindakan oleh Dewan Akuntansi Negara Bagian
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia Etika profesional dikeluarkan oleh organisasi untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktek profesinya bagi masyarakat. Etika profesional bagi praktek akuntan di Indonesia disebut dengan istilah kode etik dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia sebagai organisasi profesi akuntan. (ditambahkan dengan NPA & SPAP/Standar Profesional Akuntan Publik)
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik merupakan etika profesional bagi akuntan yang berpraktik sebagai akuntan publik Indonesia. • Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik bersumber dari Prinsip Etika yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. • Dalam konggresnya tahun 1973, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk pertama kalinya menetapkan kode etik bagi profesi akuntan Indonesia, kemudian disempurnakan dalam konggres IAI tahun 1981, 1986,1994, dan terakhir tahun 1998. • Etika profesional yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam kongresnya tahun 1998 diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia
Akuntan Publik dan Auditor Independen Kantor akuntan publik merupakan tempat penyediaan jasa oleh profesi akuntan publik bagi masyarakat berdasarkan SPAP. Kantor akuntan publik dapat menyediakan jasa: (1) audit atas laporan historis, (2) atestasi atas laporan keuangan prospektif atau asersi lain, (3) jasa akuntansi dan review, (4) jasa konsultasi. Perlu dibedakan istilah akuntan publik dan auditor independen. Akuntan publik menyediakan berbagai jasa yang diatur SPAP (auditing, atestasi, akuntansi dan review, dan jasa akuntasi).Auditor independen menyediakan jasa audit atas dasar standar auditing yang tercantum pada SPAP.
Tipe Akuntan Tipe Akuntan Praktisi Tipe Akuntan Publik Auditor Jasa Audit atas Lap Keu Historis Jasa Pemeriksaan, Jasa Akt & review, jasa konsultasi Jenis jasa yang dihasilkan Gambar 2.1. Perbedaan Akuntan Publik, Auditor dan Praktisi ditinjau dari perannya masing-masing dalam Kantor Akuntan Publik (Sumber : Mulyadi, 2000)
Contoh kasus • Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985. • Bisnis inti Enron bergerak dalam industri energi, kemudian melakukan diversifikasi usaha yang sangat luas bahkan sampai pada bidang yang tidak ada kaitannya dengan industri energi. Diversifikasi usaha tersebut, antara lain meliputi future transaction, trading commodity non energy dan kegiatan bisnis keuangan. • Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US $ 31.2 milyar.
Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. • Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat. • Kronologis, fakta, data dan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan hancurnya Enron (debacle) :
Board of Director (dewan direktur, direktur eksekutif dan direktur non eksekutif) membiarkan kegitan-kegitan bisnis tertentu mengandung unsur konflik kepentingan dan mengijinkan terjadinya transaksi-transaksi berdasarkan informasi yang hanya bisa di akses oleh Pihak dalam perusahaan (insider trading), termasuk praktek akuntansi dan bisnis tidak sehat sebelum hal tersebut terungkap kepada publik. 2. Enron merupakan salah satu perusahaan besar pertama yang melakukan out sourcing secara total atas fungsi internal audit perusahaan.a. Mantan Chief Audit Executif Enron (Kepala internal audit) semulaadalah partner KAP Andersen yang di tunjuk sebagai akuntan publik perusahaan.b. Direktur keuangan Enron berasal dari KAP Andersen.c. Sebagian besar Staf akunting Enron berasal dari KAP Andersen. 3. Pada awal tahun 2001 patner KAP Andersen melakukan evaluasi terhadap kemungkinan mempertahankan atau melepaskan Enron sebagai klien perusahaan, mengingat resiko yang sangat tinggi berkaitan dengan praktek akuntansi dan bisnis enron. Dari hasil evaluasi di putuskan untuk tetap mempertahankan Enron sebagai klien KAP Andersen. 4. Enron dan KAP Andersen dituduh telah melakukan kriminal dalam bentuk penghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron (penghambatan terhadap proses peradilan)
Bagaimana Kasus Enron dilihat dari Perspektif Etika Profesional Akuntan
Menurut teori fraud ada 3 komponen utama yang menyebabkan orang melakukan kecurangan, menipulasi, korupsi dan sebangsanya (prilaku tidak etis), yaitu opportunity; pressure; dan rationalization, ketiga hal tersebut akan dapat kita hindari melalui meningkatkan moral, akhlak, etika, perilaku, dan lain sebagainya, karena kita meyakini bahwa tindakan yang bermoral akan memberikan implikasi terhadap kepercayaan publik (public trust). • Agency Theory, Andersen sebagai KAP telah menciderai kepercayaan dari pihak stock holder atau principal untuk memberikan suatu fairness information mengenai pertanggungjawaban dari pihak agent dalam mengemban amanah dari principal. Pihak agent dalam hal ini manajemen Enron telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat. Lalu apa yang dituai oleh Enron dan KAP Andersen dari sebuah ketidak jujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis yang tidak etis? adalah hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum.
Perubahan-perubahan yang ditentukan dalam Sarbanes-Oxley Act• Untuk menjamin independensi auditor, maka KAP dilarangmemberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit. Berikut ini adalah sejumlah jasa non audit yang dilarang :1. Pembukuan dan jasa lain yang berkaitan.2. Desain dan implementasi sistem informasi keuangan.3. Jasa appraisal dan valuation4. Opini fairness5. Fungsi-fungsi berkaitan dengan jasa manajemen6. Broker, dealer, dan penasihat investasi • Membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaansebelum melakukan audit. Setiap perusahaan memiliki audit committee ini karena definisinya diperluas, yaitu jika tidak ada, maka seluruh dewan komisaris menjadi audit committee.• Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut.
• KAP harus segera membuat laporan kepada audit committeeyang menunjukkan kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan, alternatif perlakuan-perlakuan akuntansi yang sesuai standar dan telah dibicarakan dengan manajemen perusahaan, pemilihannya oleh manajemen dan preferensi auditor. • KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chiefaccounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAPtersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya. 3. SOX melarang pemusnahan atau manipulasi dokumen yang dapat menghalangi investigasi pemerintah kepada perusahaan yang menyatakan bangkrut. Selain itu, kini CEO dan CFO harus membuat surat pernyataan bahwa laporan keuangan yang mereka laporkan adalah sesuai dengan peraturan SEC dan semua informasi yang dilaporkan adalah wajar dan tidak ada kesalahan material
Kasus yang terjadi di perusahaan Enron telah merusak reputasi KAP Andersen : • KAP Andersen telah terganggu Independensinya sebagai KAP yang independen karena ada partner KAP Andersen menjadi salah satu anggota fungsi internal audit Enron serta kehilangan kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas KAP Andersen. • KAP Andersen telah melanggar prinsip etika akuntan profesional serta aturan etika