190 likes | 445 Views
PRAKT. KIMIA DASAR KID 103. PJMA : Prof. Dr. Amirudin Prawita Koordinator : Dr. Bambang Tri P., MS Dosen pemberi : Dr. Noor Erma NS, MS materi Dra. Asri Darmawati, MS Drs . A. Toto Poernomo.MSi Ir. Rully Susilowati, MS Dra. Juni Ekowati, MSi Dra. Suzana, MSi.
E N D
PRAKT. KIMIA DASAR KID 103 PJMA : Prof. Dr. Amirudin Prawita Koordinator :Dr. Bambang Tri P., MS Dosen pemberi : Dr. Noor Erma NS, MS materi Dra. Asri Darmawati, MS Drs. A. Toto Poernomo.MSi Ir. Rully Susilowati, MS Dra. Juni Ekowati, MSi Dra. Suzana, MSi.
Staf Pengajar Prakt. Kimia Dasar Bu Asri Darmawati ProfAmirudin PakToto Bu Noor Erma Bu Rully S Bu Suzana. Pak Tony Bu Juni E.
Jadwal kegiatan • Responsi • Praktikum • Ujian Praktikum
Peraturan dan Tata Tertib • Peraturan : • a. Telah mengisi KRS kimdas • b. Setiap prakt. harus membawa KTM • c. Yang terlambat + 30 menit tak boleh ikut prakt • d. Harus mengikuti responsi • e. Sudah harus siap form laporan • f. Laporan harus ditulis tangan di kertas folio • g. Laporan dikumpulkan setelah prakt. Paling • lambat 1 minggu seblm prakt berikutnya • h. Masukan dalam map berwarna sesuai dg • kelasnya • ( A : Kuning, B: Biru, C: Merah, D: Hijau)
Peraturan dan Tata Tertib i. Yg berhalangan hadir harus ada ijin j. Harus pakai Jas Praktikum k. Yg meninggalkan lab. harus ijin l. Jaga kebersihan – didenda 5000 m. Wajib mengganti alat-alat yg dipecahkan
TITRASI ASAM BASA Asidimetri dan alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat netral. Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton(asam) dengan penerima proton(basa). H+ + OH- H2O Untuk menetapkan titik akhir pada proses netralisasi ini digunakan indikator.
Tujuan Percobaan : Menentukan kadar asam asetat dalam sampel denganmenggunakan titrasi asam-basa Prinsip Reaksi : CH3COOH + NaOH NaOOCCH3 + H2O • Alat yang digunakan : • Botol timbang • Timbangan Analitik • Labu ukur 100 mL • Pipet volume 10,0 mL • Erlenmayer Ca 250 mL • Beaker glass Ca 100 mL • Buret • Pipette filler • Pipet tetes • Batang pengaduk • Bahan yang digunakan : • Baku primer Asam Oksalat • (H2C2O4.2H2O ) • Baku sekundair NaOH 0,1 N • Sampel Asam Asetat • (CH3COOH) • Indikator Phenolptalein • Aquades
Buret: Untuk tempat larutan standar, yang dipakai biasanya yang memiliki skala 50 mL, skala 0 terletak diatas dan 50 dibawah, sebelum dipakai ada baiknya buret dibersihkan dengan larutan K2Cr2O7, kemudian bilas dengan aquades. Lapisi kran bagian bawah dengan vaselin agar mudah untuk membuka dan menutup pada waktu titrasi nanti. Erlenmeyer: Tempatanalitdiletakkan, gunakan Erlenmeyer ukuransedang 250 mLuntukprosestitrasisebab Erlenmeyer ukuraninienakdipegang dang kitalebihleluasauntukmegocok Erlenmeyer.
Labu Ukur Ingat pada waktu menambahkan pelarut untuk membuat larutan standar maka anda harus melakukannya di dalam labu ukur, begitu juga untuk mengencerkan larutan. Labu ukur memiliki ukuran yang bermacam-macam dari 10 mL hingga 1 L. Pipet Volume Ingat untuk mengambil larutan analit dengan volume tertentu misalnya 10 mL, 20 mL anda harus mengambilnya dengan pipet volume. Jangan mengambil analit dengan menggunakan gelas ukur sebab pengukuran gelas ukur kurang akurat dibandingkan dengan pipet ukur.
Karet Penghisap Alat ini digunakan untuk menghisap larutan pada waktu mengambil larutan dengan menggunakan pipet volume, kempiskan karet sebelum anda mengambil larutan untuk mengeluarkan udara yang terdapat didalamnya, kemudian masukan ujung pipet ke dalam larutan, dan tekan tombol untuk menghisap larutan hingga volume tertentu. Untuk mengeluarkan larutan tinggal menekan tombol yang satunya lagi.
Cara Kerja • Penimbangan baku primer Asam Oksalat • Timbang sebanyak 0,63 gram (dalam botol timbang) pada timbangan kasar • Timbang secara teliti pada timbangan analitik • Berat botol timbang + as oksalat = _________gram (A) • Pindahkan asam oksalat pada botol timbang ke Beaker glass Ca(capacity) 100 mL • Timbang botol timbang + sisa = __________ gram (B) • Maka berat asam oksalat A – B = __________ gram
Pembuatan larutan baku primer Asam oksalat 0,1 N, 100 mL (H2C2O4.2H2O) Halaman 13 • Asam oksalat pada Beaker glass + aquades -/+ 20 mL • Aduk dengan batang pengaduk glass sampai larut (AWAS POSISI BATANG PENGADUK MASIH TETAP DI BEAKER GLASS) • Siapkan satu buah labu ukur (takar) Ca 100 mL • Masukkan larutan Asam oksalat ke dalam labu ukur (takar) • Bilas Beaker glass dengan aquades -/+ 20 mL (ulangi 1 kali lagi) • Encerkan larutan asam oksalat dengan aquades hingga tanda batas (HATI-HATI !!, 1 mL sebelum tanda batashentikan penambahan dan tambahkan tetes demi tetes aquades dengan pipet) • Kocok larutan hingga homogen
Penentuan konsentrasi larutan baku sekunder NaOH • Masukkan larutan NaOH kedalam buret Ca 50 mL • (pengisian NaOH kedalam buret sampai penuh 50 mL) • Ambil 10,0 mL larutan asam oksalat dengan pipet • volume Ca 10 mL (GUNAKAN pipette FILLER) dan • masukan kedalam Erlenmeyer Ca 250 mL • Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein • Titrasi dengan larutan NaOH • Titrasi dihentikan apabila larutan dalam Erlenmayer • berubah dari jernih menjadi warna rosa (warna rosa • tetap) • Lakukan triplo (pengulangan 3 kali)
Penentuan konsentrasi asam asetat dalam sampel • Ambil sampel Asam asetat dengan Pipet volume Ca 10 mL kemudian masukkan dalam Erlenmayer Ca 250 mL • Tambahkan 3 tetes fenoftalein • Titrasi larutan asam asetat dengan NaOH (lakukan triplo)
Data Pengamatan dan Perhitungan • Penentuan Konsentrasi (Normalitas) Asam Oksalat (Mr 126) : N =
Penentuan Konsentrasi Na OH (Vas.Oks x Nas.Oks = VNaOH x NNaOH)
Penentuan konsentrasi asam asetat dalam sampel (Vas.asetat x Nas.asetat = VNaOH x NNaOH)
Kesimpulan Konsentrasi NaOH : ___________________N Konsentrasi As Asetat : ________________N