1.21k likes | 1.86k Views
Bahan kajian pada mk. Dasar statistika. HUBUNGAN ANTARA DUA SIFAT (VARIABEL). Diunduh dari : SMNO FPUB….. 12/10/2012. H UBUNGAN ANTAR VARIABEL . H ubungan antar variabel dapat dikelompokan kedalam tiga macam hubungan yaitu : Hubungan Timbal balik Hubungan Simetris
E N D
Bahankajianpada mk. Dasarstatistika HUBUNGAN ANTARA DUA SIFAT (VARIABEL) Diunduhdari: SMNO FPUB….. 12/10/2012
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL • Hubungan antar variabel dapat dikelompokan kedalam tiga macam hubungan yaitu : • Hubungan Timbal balik • Hubungan Simetris • Hubungan Asimetris • Hubungan timbal balikadalah hubungan antara variabel satu dengan variabel lain dimana masing-masing variabel dapat menjadi sebab dan juga akibat, dalam hubungan macam ini sulit ditentukan mana variabel penyebab dan mana variabel akibat, karena bisa saja pada satu saat menjadi penyebab dan pada saat lain menjadi akibat. Diunduhdari: ….. 10/10/2012
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL Hubungan Simetris adalah hubungan dimana variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel lainnya, hal ini dapat terjadi bila variabel-varibel : Merupakan indikator dari konsep yang sama; Merupakan akibat dari faktor yang sama; Berhubungan secara kebetulan. Apabila dalam fakta-fakta penelitian ditemukan macam hubungan yang demikian maka diperlukan pengkajian yang lebih mendalam tentang kemungkinan-kemungkinan terdapatnya variabel-variabel lain yang berpengaruh. Diunduhdari: ….. 10/10/2012
HUBUNGAN ANTAR VARIABEL Hubungan Asimetris adalah hubungan apabila terdapat suatu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Terdapat enam tipe hubungan asimetris yaitu hubungan antara : Stimulus dan respon; Disposisi dan Respon; Ciri individu dan Tingkah laku; Prakondisi dan akibat; Immanen; Tujuan dan cara. Diunduhdari: ….. 10/10/2012
KORELASI DAN KAUSALITAS Adaperbedaanmendasarantarakorelasidankausalitas. Jikaduavariabeldikatakanberkorelasi, makavariabel yang satumempengaruhivariabel yang lain ataudengankata lain terdapathubungankausalitas; padahalbelumtentudemikian. Hubungankausalitasterjadijikavariabel X mempengaruhi Y. Untukmenganalisishubungankausalitasdapatmenggunakan model-model yang lebihtepat, misalnyaregresi, analisisjalurdanstructural equation model (SEM). Diunduhdari: ….. 10/10/2012
KORELASI • Asumsidasarkorelasi : • Keduavariabelbersifatindependensatudenganlainnya, artinyamasing-masingvariabelberdirisendiridantidaktergantungsatudenganlainnya. Tidakadaistilahvariabelbebasdanvariabeltergantung. • Data untukkeduavariabelberdistribusi normal. Data yang mempunyaidistribusi normal artinya data yang distribusinyasimetrissempurna. Diunduhdari: ….. 10/10/2012
KarakteristikKorelasi Korelasimempunyaikarakteristik-karakteristikdiantaranya: KisaranKorelasi Kisaran (range) korelasimulaidari 0 sampaidengan 1. Korelasidapatpositifdandapat pula negatif. 2. KorelasiSamaDenganNol Korelasisamadengan 0 mempunyaiartitidakadahubunganantaraduavariabel. 3. KorelasiSamaDenganSatu Korelasisamadengan + 1 artinyakeduavariabelmempunyaihubungan linier sempurna (membentukgarislurus) positif. Korelasisempurnasepertiinimempunyaimaknajikanilai X naik, maka Y juganaik. Diunduhdari: ….. 10/10/2012
KORELASI LINEAR KORELASI LINEAR
KORELASI LINEAR Untukmengetahuiderajadhubunganantaraduavariabel Contoh : Hubungan antara 1. Tingkat penggunaan dosis pupuk Urea dengan hasil panen jagung 2. Jarak tanam jagung dengan hasil tongkol 3. Banyaknya tongkol dalam satu batang jagung dengan total produksi biji
KORELASI LINEAR Koefisienkorelasi (r) : kuatlemahnyahubunganantaraduavariabel. Koefisienkorelasi : 0 – (+1) : korelasipositif (direct correlation) 0 – (–1) : korelasinegatif (inverse correlation) r = 0 antara 2 variabeltidakadakorelasi r = +1 antara 2 variabelberkorelasipositifsempurna r = -1 antara 2 variabelberkorelasinegatifsempurna
KORELASI LINEAR Y Y KorelasipositifKorelasinegatif X X
KORELASI LINEAR Biasanya nilai r tidak persis 0, +1 atau –1. r = 0,7 – 1 (plus/minus) derajad hubungan : tinggi r = > 0,4 – < 0,7 (plus/minus) derajad hubungan : sedang r = > 0,2 – < 0,4 (plus/minus) derajad hubungan : rendah r = < 0,2 (plus/minus) dapat diabaikan
KORELASI LINEAR Tabel 1. Hasil jagung dengan dosis pemupukan urea
KORELASI LINEAR RumusKoefisienkorelasi (r)
KORELASI LINEAR Tabel 1. Hasil jagung dengan dosis pemupukan urea
KORELASI LINEAR Penyelesaian :
KORELASI LINEAR • Ada hubungan yang kuat antara tingkat pemupukan dengan hasil panen jagung • Semakin tinggi tingkat pemupukan, semakin banyak pula hasil panennya
KoefesienKorelasi • Koefesienkorelasiialahpengukuranstatistikantaraduavariabel. Besarnyakoefesienkorelasiberkisarantara +1 s/d -1. Koefesienkorelasimenunjukkankekuatan (strength) hubungan linear danarahhubunganduavariabelacak. • Untukmemudahkanmelakukaninterpretasimengenaikekuatanhubunganantaraduavariabel , menurutSarwono (2006): • 0 : Tidakadakorelasiantaraduavariabel • >0 – 0,25 : Korelasisangatlemah • >0,25 – 0,5 : Korelasicukup • >0,5 – 0,75 : Korelasikuat • >0,75 – 0,99 : Korelasisangatkuat • 1 : Korelasisempurna Diunduhdari: ….. 10/10/2012
SIGNIFIKANSI KORELASI Apasebenarnyasignifikansiitu? DalambahasaInggris, kata, "significant" mempunyaimakna “penting”; sedangdalampengertianstatistikkata “significant” mempunyaimakna “benar” (tidakterjadisecarakebetulan). Jikakitamemilihsignifikansi (α) sebesar 0,01, makaartinyakitamenentukanhasilrisetnantimempunyaipeluanguntukbenarsebesar 99% danpeluanguntuksalahsebesar 1%. Secaraumumkitamenggunakanangkasignifikansisebesar 0,01; 0,05 dan 0,1. Diunduhdari: ….. 10/10/2012
InterpretasiKorelasi • Adatigapenafsiranhasilanalisiskorelasi, meliputi: pertama, melihatkekuatanhubunganduavariabel; kedua, melihatsignifikansihubungan; danketiga, melihatarahhubungan. • Untukmelakukaninterpretasikekuatanhubunganantaraduavariabeldilakukandenganmelihatangkakoefesienkorelasihasilperhitungandenganmenggunakankriteriasbb: • Jikaangkakoefesienkorelasimenunjukkan 0, makakeduavariabeltidakmempunyaihubungan • Jikaangkakoefesienkorelasimendekati 1, makakeduavariabelmempunyaihubungansemakinkuat • Jikaangkakoefesienkorelasimendekati 0, makakeduavariabelmempunyaihubungansemakinlemah • Jikaangkakoefesienkorelasisamadengan 1, makakeduavariabelmempunyaihubungan linier sempurnapositif. • Jikaangkakoefesienkorelasisamadengan -1, makakeduavariabelmempunyaihubungan linier sempurnanegatif. • Interpretasiberikutnyamelihatsignifikansihubunganduavariabeldengandidasarkanpadaangkasignifikansi yang dihasilkandaripenghitungandenganketentuansebagaimanasudahdibahasdibagian 2.7. diatas. Interpretasiiniakanmembuktikanapakahhubungankeduavariabeltersebutsignifikanatautidak. • Interpretasiketigamelihatarahkorelasi. Dalamkorelasiadaduaarahkorelasi, yaitusearahdantidaksearah. Pada SPSS haliniditandaidenganpesantwo tailed.Arahkorelasidilihatdariangkakoefesienkorelasi. Jikakoefesienkorelasipositif, makahubungankeduavariabelsearah. Searahartinyajikavariabel X nilainyatinggi, makavariabel Y jugatinggi. Jikakoefesienkorelasinegatif, makahubungankeduavariabeltidaksearah. Tidaksearahartinyajikavariabel X nilainyatinggi, makavariabel Y akanrendah. • Dalamkasus, misalnyahubunganantarakepuasankerjadankomitmenterhadaporganisasisebesar 0,86 denganangkasignifikansisebesar 0 akanmempunyaimaknabahwahubunganantaravariabelkepuasankerjadankomitmenterhadaporganisasisangatkuat, signifikandansearah. Sebaliknyadalamkasushubunganantaravariabelmangkirkerjadenganproduktivitassebesar -0,86, denganangkasignifikansisebesar 0; makahubungankeduavariabelsangatkuat, signifikandantidaksearah. Diunduhdari: ….. 10/10/2012
UjiHipotesis • Pengujianhipotesisuintukkorelasidigunakanuji-t. Rumusnyasebagaiberikut: • Pengambilankeputusanmenggunakanangkapembanding t -tabeldengankriteriasebagaiberikut: • · Jika t-hitung > t-table H0 ditolak; H1 diterima • · Jika t-hitung < t-table H0 diterima; H1 ditolak Diunduhdari: ….. 10/10/2012
KoefesienDeterminasi Koefisienditerminasidengansimbol r2 atau R merupakanproporsivariabilitas data yang dihitungdengan model statistik. Koefisiendeterminasi r2 merupakanrasiovariabilitasnilai-nilai yang dibuat model denganvariabilitas data hasilobservasi. Secaraumum r2 digunakansebagaiinformasimengenaikecocokansuatu model. DalamAnalisisregresi , r2 inidijadikansebagaipengukuranseberapabaikgarisregresimendekatinilai data asli. Jika r2 samadengan 1, makaangkatersebutmenunjukkangarisregresicocokdengan data secarasempurna. Diunduhdari: ….. 10/10/2012
KoefesienDeterminasi Interpretasi lain ialahbahwa r2 diartikansebagaiproporsivariasirespon (variabeltidak-bebas) yang diterangkanolehregresor (variabelbebas, X) dalam model. Jika r2 = 1 berartibahwa model regresidapatmenerangkansemuavariabilitasvariabel Y. Jika r2 = 0 berartibahwatidakadahubunganantaravariabel X denganvariabel Y. Jika r2 = 0,8 berartibahwasebesar 80% variasivariabel Y dapatdijelaskanolehvariabel X; sedangkansisanya 20% dipengaruhiolehvariabel lain yang tidakdiketahuiatauvariabilitas yang inheren. Diunduhdari: ….. 10/10/2012
PenggunaanAnalisisKorelasi Diunduhdari: ….. 10/10/2012
Pertanyaan-Pertanyaan • Apakegunaanpokokteknikanalisiskorelasi? • Bagaimanakedudukanvariabeldalamkorelasi? • Apamaksudkorelasisamadengan 0? • Apamaksudkorelasitidaksamadengan 0? • Apamaksudkorelasisamadengan + 1? • Apamaksudkorelasisamadengan -1? • Kapankitadapatmenggunakanteknikkorelasi? • Apaperbedaanantarakorelasidankausalitas? • Apasajaasumsidalammenggunakankorelasi? • Sebutkankarakteristikkorelasi ! • Apa yang dimaksuddengankoefesienkorelasi? Berikancontohnya! • Apamaknasignifikansidalamkorelasi? • Apasajahasilinterpretasidalamanalisiskorelasi? • Bagaimanamelakukanpengujianhipotesisdalamkorelasi? • Apaitukoefisiendeterminasi? • Perlukahkitamenghitungkoefesiendeterminasidalamkorelasi? Berikanpenjelasannya. Diunduhdari: smnofpub….. 10/10/2012
KORELASI GANDA Koefisienkorelasigandamencerminkanarahdankuatnyahubunganantaradua (lebih) variabelsecarabersama-samadengansatuvariabellainnya. Diunduhdari: budimurtiyasa.files.wordpress.com/2008/09/statistik_korelasi.ppt ….. 10/10/2012
KorelasiGandaduavariabel (X1 dan X2) dengansatuvariabellainnya (Y) X1 r1 R Y X2 r2 r1 : korelasi X1dgn Y r2 : korelasi X2dgn Y R : korelasi X1dan X2dengan Y Tetapi R ≠ r1 + r2 Diunduhdari: budimurtiyasa.files.wordpress.com/2008/09/statistik_korelasi.ppt ….. 10/10/2012
RUMUS KOEFISIEN KORELASI GANDA RyX1X2 = Di mana : Ryx1x2 : korelasiantara X1 dan X2 bersama-samadengan Y ryx1 : korelasi product moment Y dengan X1 ryx2 : korelasi product moment Y dengan X2 rx1x2 : korelasi product meoment X1 dengan X2 Diunduhdari: budimurtiyasa.files.wordpress.com/2008/09/statistik_korelasi.ppt ….. 10/10/2012
UJI SIGNIFIKANSI R Fh = Di mana : R : koefisienkorelasiganda k : banyaknyavariabelindependen n : banyaknyaanggotasampel • Konsultasikandengantabel F; dengandkpembilang = k dandkpenyebut = n – k -1. • JikaFh > F tabel, makahipotesisalternatifditerima. Diunduhdari: budimurtiyasa.files.wordpress.com/2008/09/statistik_korelasi.ppt ….. 10/10/2012
CarikoefisienkorelasigandaantaraX1dan X2dengan Y. Nilai R dapatdiperolehdenganrumus : RyX1X2 = Diunduhdari: budimurtiyasa.files.wordpress.com/2008/09/statistik_korelasi.ppt ….. 10/10/2012
KORELASI PARSIAL ….. Hubunganantaravariabeldependent dengan (lebihdarisdatu) variabel independent, dengansalahsatuvariabelindependent dianggaptetap….. Diunduhdari: budimurtiyasa.files.wordpress.com/2008/09/statistik_korelasi.ppt ….. 10/10/2012
RUMUS KOEFISIEN KORELASI PARSIAL Ry.x1x2 = Korelasiparsialantara X1dengan Y; dimanaX2dianggaptetap. Diunduhdari: budimurtiyasa.files.wordpress.com/2008/09/statistik_korelasi.ppt ….. 10/10/2012
HitunglahkoefisienkorelasiparsialantaraX1dng Y (X2dianggaptetap) Perhitungannya: Diunduhdari: smnofpub ….. 10/10/2012
RumusKoef. Korelasi Partial Ry.x2x1 = Koefisienkorelasiparsialantara X2dengan Y; dimana X1dianggaptetap. Diunduhdari: budimurtiyasa.files.wordpress.com/2008/09/statistik_korelasi.ppt ….. 10/10/2012
UjiSignifikansiKoefisienkorelasiparsial Rumus t-hitung; dengandb = n – 1 t-hitung= Rp: koefisienkorelasiparsial Jikat hitung > t tabel, hipotesisalternatifditerima Diunduhdari: budimurtiyasa.files.wordpress.com/2008/09/statistik_korelasi.ppt ….. 10/10/2012
CarikorelasiparsialantaraX2dng Y (X1dianggaptetap); ujiSignifikansinya ! Perhitungannya: Diunduhdari: smnofpub ….. 10/10/2012
Ujisignifikansikoefisienkorelasi Tabel r (Koefisienkorelasisederhana) r-hitung > r-tabel 5%: adakorelasinyata r-hitung > r-tabel 1% : adakorelasisnagatnyata r-hitung < r-tabel 5%: tidakadakorelasi yang nyata (signifikan) db = df = n-2
Analisiskorelasiantarabiaya produksidanhasilproduksi. • UJI SIGNIFIKANSI KOEFISIEN KORELASI • Untuk mengetahui signifikan tidaknya hubungan antara duavariabel , perlu dilakukan uji hipotesis terhadap koefisien korelasi, dengan langkah – langkah sbb :
Analisiskorelasiantarabiaya produksidanhasilproduksi. (1). Perumusan Hipotesis Jika diduga bahwa variabel biayaproduksimempunyai korelasiyang signifikan (nyata) dengan variabel hasilproduksi, maka rumusan hipotesisnya adalah : H0 : = 0 (Tidak ada korelasi yang signifikanantara biayaproduksidanhasilproduksi) H1 : > 0 (Adakorelasiyang signifikanantara biayaproduksidanhasilproduksi) 2). Menentukan taraf nyata (level of signifance ) α, misalnya 5%
Analisiskorelasiantarabiaya produksidanhasilproduksi. (3). Menetukan titik kritis (daerah penerimaan / penolakan H0). Titik kritis dicari dengan bantuan Tabel –t (t distribution) . Nilai t-tabel ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi (α) yang digunakan dan derajat bebas (db) atau degree of freedom (df), db = n-2, dimana n adalahbanyaknyasampel. Misalnya α = 0.05, n=8, db = 8 - 2 = 6, maka t-tabel : t-tabel = t(0.05;6) = 1.943
Analisiskorelasiantarabiaya produksidanhasilproduksi. (4). Membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel. Jika t-hitung < t-tabel, maka keputusannya adalah menerima H0. Jika t-hitung > t-tabel , maka keputusannya adalah menolak H0,dan menerima Ha. Nilai t-hitung ditentukan dengan formula sbb: t-hit = (0.989)(√ 6) / (√(1-0.989*0.989) = …………… Terima H0 Tolak H0 Bgmkesimpulannya? t =1,943
Tabel t untukujihipotesissatu-sisi • Misalnya α = 0.05, n=8, db = 8 - 2 = 6, • maka t-tabel : • t-tabel = t(0.05;6) = 1.943
MODEL REGRESI Diunduhdari: http://khairulanam.files.wordpress.com/2010/08/2-regresi-linier-sederhana-2-4.pdf ….. 11/10/2012
REGRESI LINEAR
REGRESI LINEAR • Hubungan sebab-akibat • Untuk memperkirakan hasil yang didapat jika dilakukan perlakuan sampai level tertentu. • Hubungan antara variabel independen (sebab) dengan variabel dependen (akibat) • Hubungan linear atau non linear
Regresi linier. Regresi linier ialahbentukhubungandimanavariabelbebas X maupunvariabel tergantung Y sebagaifaktor yang berpangkatsatu. Regresi linier inidibedakanmenjadi: 1). Regresi linier sederhanadenganbentukfungsi: Y = a + bX + e, 2). Regresi linier bergandadenganbentukfungsi: Y = b0 + b1X1 + . . . + bpXp + e Dari keduafungsidiatas 1) dan 2); masing-masingberbentukgarislurus (linier sederhana) danbidangdatar (linier berganda). Diunduhdari: ….. 10/10/2012
Interpretasi Parameter Model Regresi Linier Sederhana Diunduhdari: http://khairulanam.files.wordpress.com/2010/08/2-regresi-linier-sederhana-2-4.pdf ….. 11/10/2012
Dugaanpersamaangarisregresi linier sederhana Diunduhdari: http://khairulanam.files.wordpress.com/2010/08/2-regresi-linier-sederhana-2-4.pdf ….. 11/10/2012