990 likes | 1.33k Views
Filsafat Logika dalhar Shodiq. TUJUAN PEMBELAJARAN. Mahasiswa mengetahui asas-asas berpikir Mahasiswa mampu menerapkan asas-asas berpikir dalam kegiatan berpikir Mahasiswa dapat berpikir logis dan kritis. MATERI KULIAH. Pengertian Filsafat Pengertian logika Asas-Asas berpikir
E N D
TUJUAN PEMBELAJARAN • Mahasiswa mengetahui asas-asas berpikir • Mahasiswa mampu menerapkan asas-asas berpikir dalam kegiatan berpikir • Mahasiswa dapat berpikir logis dan kritis
MATERI KULIAH • Pengertian Filsafat • Pengertian logika • Asas-Asas berpikir • Pengertian (concept) • Klasifikasi • Definisi • Putusan (Statement) • Penyimpulan • Kesesatan berpikir
METODE • Ceramah • Tanya jawab • Latihan / Praktek
BUKU BACAAN • Alex Lanur, 1983, Logika Selayang Pandang, Yogyakarta: Kanisius 2. Poespoprodjo dan Gilarso, 1985, Logika Ilmu Menalar, Bandung: Remaja Karya
PENGERTIAN FILSAFATFilsafat →philosophiaphilos →cintasophia → kebijaksanaan
PENGERTIAN FILSAFAT • Kumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan yang diterima secara tidak kritis • Suatu proses kritik (pemikiran) terhadap kepercayaan dan sikapyang dijunjung tinggi • Usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. • Sebagai analisa logis dan bahasa serta penjelasan arti kata dan konsep • Kumpulan problema yang mendapat perhatian dari manusia dan dijawab oleh ahli filsafat
BAGIAN-BAGIAN FILSAFAT • Metafisika • Epistemologi • Etika • Estetika • Logika
PENGERTIAN LOGIKA Logika→ logos (Yunani) ▼ Ucapan, Kata, Pengertian, Pikiran, Ilmu Logika→ Ilmu dan kecakapan berpikir dengan tepat
Obyek material→berpikir (penalaran)Obyek formal→ketepatan berpikir
PENALARANialah proses akal budi manusia yang berusaha sampai pada suatu keterangan baru (kesimpulan) dengan bertolak dari satu atau beberapa keterangan yang sudah diketahui (premis), dan keterangan baru itu mestilah merupakan urutan kelanjutan dari sesuatu atau beberapa keterangan semula
ASAS-ASAS BERPIKIR (1) • Asas-Asas Primer • Principium identitatis = tiap-tiap hal itu sama dengan dirinya sendiri B. Principium contradictionis = Tiap-tiap hal itu tidak dapat positif dan negatif dalam waktu bersamaan.
ASAS-ASAS BERPIKIR (2) • Asas-Asas Primer C. Tertii exclusi = tiap-tiap hal itu haruslah positif atau negatif D. Principium Rationis Sufficientis = Tiap-tiap hal yang ada itu mempunyai alasan yang cukup untuk adanya.
ASAS-ASAS BERPIKIR (3) • Asas-Asas Sekunder • Principium Convenientiae • Principium Inconvenientiae • Principium Dictum De Omni • Principium Dictum De Nullo
UNSUR-UNSUR PENALARAN 1. Mengerti kenyataan (menangkap obyek) mis: mobil, membeli, mahal, baru 2. Menyatakan adanya atau tidak adanya hubungan harga mobil ↔ keadaan keuangan ↕ harga mobil mahal 3. Menyimpulkan “ aku tidak jadi beli mobil baru karena mahal”
UNSUR-UNSUR PENALARAN • Pengertian / Concept / Idea 2. Putusan / Penyataan / Statement / Judgement / Proposition 3. Penyimpulan / Penalaran / Reasoning
PENGERTIAN / KONSEP / IDE • Mengerti berarti menangkap inti (gambaran yang ideal) tentang sesuatu. • Pengertian = makna yang dikandung suatu obyek 3. Concept → concipere (Latin) → conceptus = tangkapan 4. Ide → eidos (Yunani) → representasi (wakil) benda yang terdapat dalam intelek 5. Ide bersifat umum dan abstrak
PEMBAGIAN KATA /TERM • Menurut jumlah kata • Term tunggal, mis. manusia • Term majemuk, mis. ruang belajar 2. Menurut arti kata • Term univok, mis. manusia • Term ekuivok, mis. bulan • Term analog, mis. sehat
3. Menurut luas term • Term singular, mis. Amri, bukuitu • Term partikular, mis. beberapa buruh • Term universal, mis. setiap korban
LATIHAN-LATIHAN • Sebutkan contoh-contoh term ekuivok dan analog • Buatlah 2 kalimat dalam arti yang berbeda, kemudian sebutkan apakah perbedaan tersebut dalam arti ekuivok atau analog.
ISI DAN LUAS PENGERTIAN • Isi / Komprehensi / Konotasi semua unsur yang termuat dalam pengertian. MAHASISWA → manusia → yang belajar → di perguruan tinggi → memiliki KTM
Luas / Ekstensi / Denotasi Lingkungan realitas yang dapat dinyatakan oleh pengertian tertentu MAHASISWA → mahasiswa Unsoed → mahasiswa UMP
HUBUNGAN ISI DAN LUAS PENGERTIAN • Semakin banyak isinya, semakin kecil luasnya (daerah lingkupnya) • Semakin sedikit isinya, semakin besar luasnya (daerah lingkupnya)
KLASIFIKASI • Klasifikasi=kegiatan akal menguraikan, membagi, menggolongkan dan menyusun pengertian dan barang menurut kesamaan dan perbedaannya • Klasifikasi penting karena untuk mengupas suatu persoalan kita harus mampu menangkap bagian-bagianya dan menguraikan unsur-unsurnya
ATURAN KLASIFIKASI • Lengkap • Sungguh-sungguh memisahkan • Menggunakan dasar yang sama • Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
DEFINISI • definisi→definitio (Latin) →pembatasan →suatu kata yang tepat, jelas dan singkat untuk menentukan batas pengertian yang tertentu • 2 unsur dalam definisi • Definiendum (yang didefinisikan) • Definiens (yang mendefinisikan)
MACAM-MACAM DEFINISI • Definisi nominal = definisi menurut katanya • Menguraikan asal-usuk kata (etimologi) • Melihat arti kata dalam kamus. • Menggunakan sinonim
MACAM-MACAM DEFINISI B. Definisi real = definisi yang memperlihatkan hal yang dibatasi dengan menyajikan unsur-unsur / ciri-ciri yang menyusunnya • Definisi esensial terdiri dari genus terdekat dan diferensia spesifik, manusia adalah binatang yang berpikir ↓ ↓ genus terdekat diferensia spesifik
MACAM-MACAM DEFINISI • Definisi deskriptif = definisi yang dibuat dengan menggunakan ciri-ciri khas yang didefinisikan Burung gagak adalah burung yang berbulu hitam • Definisi final = definisi yang menunjukkan tujuan baju adalah barang yng dibuat untuk menutup aurat 4. Definisi kausal = definisi yang dibuat dengan menunjukkan sebab musabab sesuatu stroke adalah penyakit yang terjadi akibat penyempitan pembuluh dara yang ke otak
ATURAN DEFINISI • Definiendum harus dapat dibolakbalikan dengan definiens dengan luas keduanya haruslah sama • Definiens tidak boleh negatif kalau dapat dirumuskan secara positif • Definiendum tidak boleh masuk dalam definiens(circulus in definiendo) • Definiens tidak boleh dinyatakan dalam bahasa yang kabur, kiasan, atau medua arti (ignotum per ignotius)
PUTUSAN • Mengakui atau memungkiri kesatuan atau hubungan antara dua hal, misalnya: buruh adalah manusia • Putusan dinyatakan dalam kalimat berita • Putusan dapat dinyatakan benar atau salah
UNSUR-UNSUR PUTUSAN • Subyek = sesuatu yang diberi keterangan 2. Predikat = sesuatu yang menerangkan tentang subyek • Copula (kata penghubung) = pernyataan yang mengakui atau memungkiri hubungan antara subyek dan predikat
PUTUSAN BERDASARKAN MATERINYA • Putusan analitis = P menyebutkan sifat hakiki yang pasti terdapat pada S. Ayah adalah laki-laki 2. Putusan sintetis = P menyebutkan hal yang tidak hakiki, tetapi dapat dihubungkan dengan S karena pengalaman. Ayah adalah guru
PUTUSAN BERDASARKAN KUALITAS (COPULA) • Putusan afirmatif = putusan yang menyatakan pengakuan adanya hubungan antara S dan P. Penduduk desa rajin bekerja • Putusan negatif = putusan yang memungkiri adanya hubungan antara S dan P. Ada mahasiswa yang tidak lulus Tidak benar mahasiswa lulus ujian
PUTUSAN BERDASARKAN LUAS SUBYEK • Putusan universal = P menerangkan seluruh luas S. Setiap perusahaan membayar pajak 2. Putusan partikular = P menerangkan sebagian dari luas S. Ada mahasiswa nakal 3. Putusan singular = P menerangkan satu barang yang ditunjuk dengan tegas Muhammad adalah pengusaha yang sukses
PUTUSAN BERDASARKAN BENTUK DAN LUASNYA • Putusan afirmatif universal (A) Setiap perusahaan membayar pajak 2. Putusan afirmatif partikular (I) Ada mahasiswa nakal 3. Putusan negatif universal (E) Semua tindak kejahatan tidak baik • Putusan negatif partikular (O) Ada manusia yang bukan dokter
LUAS PREDIKAT • Dalam putusan afirmatif (A dan I), predikat partikular (tidak distributif) masing-masing pemenang dapat hadiah sebagian petani gagal panen • Dalam putusan negatif (E dan O), predikat universal semua mahasiswa tidak lulus mayoritas buruh tidak sejahtera
PENYIMPULAN • Penyimpulan adalah kegiatan manusia, yang dari pengetahuan yang telah dimiliki dan berdasarkan pengetahuan itu bergerak ke pengetahuan yang baru. • Titik pangkal→pengetahuan tentang fakta, suatu asas umum, suatu anggapan (hiptesis)
CONTOH • Semua yang melanggar hukum harus diadili. Koruptor harus diadili. • Rumah A terbuat dari bambu, berlantai tanah, dia tidak sekolah, B pengemis tidak sekolah, C anak petani gurem tidak sekolah juga. Orang-orang miskin tidak sekolah
Premis/antecedent=hal dari mana disimpulkan sesuatu • Kesimpulan (consequens)=pengetahuan baru yang diperoleh berdasarkan premis • Konsekuensia=hubungan antara premis dan kesimpulan serta merupakan dasar untuk kesimpulan • Kesimpulan yang sah adalah kesimpulan yang sungguh-sungguh dapat dan harus diambil dari premis-premis • Sah atau tidak sahnya kesimpulan tergantung ada-tidaknya hubungan atau lurus tidaknya jalan pikiran
2 MACAM PENYIMPULAN • Penyimpulan langsung yakni langsung menyatakan S=P atau S#P, atau tanpa pembuktian • Penyimpulan tidak langsung yakni penyimpulan dengan menggunakan term antara (M).
PENYIMPULAN LANGSUNG • Konversi • Oposisi • Obversi • Kontraposisi
KONVERSI • Konversi dilakukan dengan mengganti S dan P, sehingga yang dulunya P menjadi S, dan yang dulunya S menjadi P tanpa mengurangi kebenaran putusan. • Setiap mahasiswa bayar SPP (convertend) Yang bayar SPP itu mahasiswa (convers) • A dikonversi menjadi I • E dikonversi menjadi E atau O • I dikonversi menjadi I • O tidak dapat dikonversi
OPOSISI Kontraris A.Semua mhs lulusE. Semua Mhs tidak lulus s s u u b b a kontradiktoris a l l t t e e r r n n I. Sebagian mhs lulus O. Sebagian mhs tidak lulus Subkontaris
OPOSISI • Kontradiktoris = oposisi karena perbedaan kualitas dan kuantitas putusan (A↔O: E↔I) • Kontraris = oposisi karena perbedaan kualitas putusan, tetapi universal (A↔E) • Subkontraris = oposisi karena perbedaan kualitas putusan, tetapi partikular (I↔O) • Subaltern = oposisi karena perbedaan kuantitas putusan, (A↔I: E↔O)