230 likes | 610 Views
PRINSIP PEMBELAJARAN DALAM PBL Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Disadur dan Diadaptasikan dari Materi TOT/TOI Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Masalah utama dalam Pembelajaran Ilmu Kedokteran (1) Retensi ilmu yang rendah
E N D
PRINSIP PEMBELAJARANDALAM PBL Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Disadur dan Diadaptasikan dari Materi TOT/TOI Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya
Masalah utama dalam Pembelajaran Ilmu Kedokteran (1) Retensi ilmu yang rendah Kausa Ilmu dipelajari bukan dalam konteks penerapan Terpisah dari cabang ilmu lain Solusi Ilmu dipelajari dalam konteks klinik terkait dengan ilmu lain
Masalah utama dalam Pembelajaran Ilmu Kedokteran (2) Kesulitan menerapkan ilmu untuk evaluasi & pengelolaan pasien di Klinik Kausa Tak terlatih dalam penalaran klinis (clinical reasoning) Solusi Ilmu dipelajari dalam format penalaran klinis
Masalah utama dalam Pembelajaran Ilmu Kedokteran (3) Ketertinggalan dari perkembangan ilmu Kausa Tak terlatih dalam evaluasi kemampuan diri, mengidentifikasi limu yang diperlukan, mencari dan menggunakan sumber ilmu mutakhir Solusi Mengintegrasikan proses evaluasi diri dan identifikasi kebutuhan ilmu dalam metoda belajar – mengajar
Alternatif Metoda Belajar – Mengajar PBL (problem-based, student-centered learning) vs subject-based, teacher-centered learning • Menerapkan pembelajaran ilmu berorientasi pada masalah, secara terintegrasi, dalam konteks klinis • Menerapkan penerapan klinis (clinical reasoning) dalam metode pembelajarannya • Mengintegrasikan proses evaluasi kemampuan diri dan proses identifikasi kebutuhan ilmu
Clinical Reasoning sebagai Landasan Filosofis PBL INFORMASI PASIEN PRESENSI TRAMED ANALISIS HIPOTESIS KERJA SINTESIS MASALAH PENCAIRAN INFORMASI UJI KHUSUS STRATEGI KELOLA HIPOTESIS AKHIR TINDAKAN
Prinsip Pembelajaran dalam PBL • Berdasarkan masalah • Terintegrasi, dalam konteks klinis • Menerapkan penalaran klinis • Self-directed, self-fulfilled • Interaktif, dalam kelompok kecil
Pembelajaran Interaktif dalam Kelompok Kecil PBL (1) Mengapa beriteraksi dalam kelompok ? • Memacu semangat belajar • Menghindari “kemacetan” belajar • Mempermudah pencairan sumber ilmu • Melatih diri bekerja sama dalam tim medis
Pembelajaran Interaktif dalam Kelompok Kecil PBL (2) Karakteristik kelompok interkatif dalam PBL • Jumlah anggota : 4 – 8 • Dipimpin oleh ketua kelompok, dibantu oleh sekretaris kelompok • Difasilitasi oleh tutor • Bertatap muka secara periodik
Pembelajaran Interaktif dalam Kelompok Kecil PBL (3) Masalah terkait dengan dinamika kelompok • Individu Pasif • Individu mendominasi • Kompetisi berlebihan • Diskusi lepas arah keluar dari tujuan pembelajaran solusi Aturanmain, peran ketua & tutor Aturan main, peran ketua dan tutor solusi Aturan main, peran ketua Dan tutor, semangat kooperatif solusi solusi TIU dan TIK yang jelas, peran tutor
Pembelajaran Interaktif dalam Kelompok Kecil PBL (4) Aturan main : terbuka, bersahabat, konstruktif • Tak boleh takut mengemukakan pendapat ( tak ada pendapat yang buruk / tak bermutu ) • Tak boleh mencemooh pendapat rekan • Kritis terhadap pendapat rekan • Kritik membangun, bukan menjatuhkan • Utamakan semangat kooperatif dari pada kompetitif
Pembelajaran Interaktif dalam Kelompok Kecil PBL (5) Peran Tutor • Fasilitator ( bukan pengajar / penceramah ) - Mengelola dinamika kelompok - Menjaga diskusi agar tetap di dalam jalur, sesuai dengan tujuan pembelajaran • Sumber data
Pembelajaran Interaktif dalam Kelompok Kecil PBL (5) Formasi diskusi ( contoh ) Ketua Ketua Tutor Tutor Tutor Salah ! Benar Benar
Modul PBL ( 1 ) • Informasi, panduan, dan instruksi tertulis yang • Merupakan penggati pasien dengan masalahnya yang menjadi dasar pembelajaran • Memiliki format / sistematika spesifik • Berisi tujuan pembelajaran, senario masalah, strategi pembelajaran, dan instruksi operasional
Modul PBL (2) Senario Masalah • Simulasi masalah penderita • Berisi masalah pokok & informasi kunci yang harus dikembangkan mahasiswa dengan penalaran klinis Seorang wanita ditemukan dalam keadaan tak sadar di kamarnya dan dibawa ke rumah sakit. Di UGD, dokter mendapat seorang wanita muda, kurus, dalam keadaan koma, dengan pernafasan yang cepat dan dalam
Modul PBL (3) Tujuan Pembelajaran (TIU & TIK) • Pedoman arah penyelesaian masalah agar sesuai dengan bidang ilmu & tingkat kompetensi yang harus dikuasai • Rambu pencegah penyimpangan arah belajar • Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa akan dapat : • Menjelaskan kelainan metabolisme yang mendasari mekanisme masalah • Penderita • Menjelaskan kelainan homeostasis yang berperan dalam terjadinya masalah • penderita
Pelaksanaan proses PBL (1) • Penetapan ketua dan sekretaris kelompok • Penegasan tujuan pembelajaran • Penalaran klinis melalui diskusi (“brain storming”) - Penetapan masalah pokok & informasi kunci - formulasi hipotesis kerja - Pencarian informasi tentang penderita (anamnesis, pem. Fisik, pem. Penunjang)
Pelaksanaan Proses PBL (2) 4. Identifikasi pengetahuan yang dibutuhkan 5. Pencarian informasi / belajar mandiri 6. Penalaran klinis ulang melalui diskusi 7. Hipotesis akhir (mekanisme terjadinya masalah penderita)
Pelaksanaan Proses PBL (3) Identifikasi pengetahuan yang dibutuhkan • Mengidentifikasi dan mencatat pengetahuan apa saja yang kiranya perlu dimiliki untuk memecahkan masalah • Mengkompilasi dan mempformulasikan kebutuhan pengetahuan dalam bentuk pertanyaan • Mencari jawab pertanyaan dengan belajar mandiri
Contoh Teknik Pencatatan Prosen Penalaran Klinis dalam PBL PAPAN TULIS/WHITEBOARD
Pelaksanaan Proses PBL (4) Pencairan Pengetahuan / belajar mandiri • Mahasiswa: memilih dan menentukan sumber ilmu yang memadai (texbook, artikel majalah ilmiah, internet, preparat histologi, kadaver, CD, mannequin, konsultasi pakar, dsb) • Mempelajari ilmu yang mereka butuhkan • Mengevaluasi kualitas sumber ilmu yang baru dipelajari
Ringkasan Retensi ilmu yang rendah, kesulitan menggunakan ilmu dalam mengevaluasi dan mengelola pasien serta ketertinggalan dari perkembangan ilmu adalah masalah-masalah besar dalam pendidikan kedokteran. Problem Based, student Centered learning, dengan landasan filosofi, metodologi dan sistematikanya, diharapkan akan dapat menjadi metode pembelajaran alternatif, atau komplementer, untuk menghasilkan dokter yang mampu menangani pasien dengan efektif, efisien dan manusiawi serta mampu mengembangkan ilmunya sepanjang karirnya. Paradigma pembelajaran baru dalam PBL memerlukan reformulasi peran tutor dan ketrampilan dalam mengelola dinamika kelompok
Terima Kasih ATAS PERHATIAN ANDA