1 / 11

D. Cara Pengujian Kecocokan melalui Uji Liliefors 1. Cara Pengujian

------------------------------------------------------------------------------ Bab 11B ------------------------------------------------------------------------------. D. Cara Pengujian Kecocokan melalui Uji Liliefors 1. Cara Pengujian

sezja
Download Presentation

D. Cara Pengujian Kecocokan melalui Uji Liliefors 1. Cara Pengujian

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ------------------------------------------------------------------------------Bab 11B------------------------------------------------------------------------------ D. Cara Pengujian Kecocokan melalui Uji Liliefors 1. Cara Pengujian • Seperti pada uji K-S, kumulasi proporsi dibandingkan dengan fungsi distribusi pada distribusi probabilitas normal • Fungsi distribusi pada distribusi probabilitas normal ditemukan melalui tabel sehingga data perlu ditranformasi ke nilai baku • Selisih maksimum dalam bentuk harga mutlak T = Sup |  Σp| menjadi statistik uji (sup = supremum) • Terdapat tabel khusus untuk pengujian hipotesis Tolak H0 jika T > Ttabel Terima H0 jika T  Ttabel

  2. ------------------------------------------------------------------------------Bab 11B------------------------------------------------------------------------------ Tabel Nilai Kritis Uji Liliefors n  = 0,80  = 0,85  = 0,90  = 0,95  = 0,99 4 0,300 0,319 0,352 0,381 0,417 5 0,285 0,299 0,315 0,337 0,405 6 0,265 0,277 0,294 0,319 0,364 7 0,247 0,258 0,276 0,300 0,348 8 0,233 0,244 0,261 0,285 0,331 9 0,223 0,233 0,249 0,271 0,311 10 0,215 0,224 0,239 0,258 0,294 11 0,206 0,217 0,230 0,249 0,284 12 0,199 0,212 0,223 0,242 0,275 13 0,190 0,202 0,214 0,234 0,268 14 0,183 0,194 0,207 0,227 0,261 15 0,177 0,187 0,201 0,220 0,257 16 0,173 0,182 0,195 0,213 0,250 17 0,169 0,177 0,189 0,206 0,245 18 0,166 0,173 0,184 0,200 0,239 19 0,163 0,169 0,179 0,195 0,235 20 0,160 0,166 0,174 0,190 0,231 25 0,142 0,147 0,158 0,173 0,200 30 0,131 0,136 0,144 0,161 0,187 > 30 0,736/√n 0,768/√n 0,805/√n 0,886/√n 1,031/√n

  3. ------------------------------------------------------------------------------Bab 11B------------------------------------------------------------------------------ • 2. Uji Hipotesis Pencocokan Distribusi Probabilitas Normal • Contoh 21 • Pada taraf signifikansi 0,05, uji apakah populasi X berdistribusi probabilitas normal. Sampel acak menunjukkan • 21 21 22 23 24 25 26 26 27 27 27 2828 28 28 29 29 29 30 31 • Hipotesis • H0 : Populasi X berdistribusi probabilitas normal • H1 : Populasi X tidak berdistribusi probabilitas normal • Sampel • n = 20 X = 24,45 sX = 2,020

  4. ------------------------------------------------------------------------------Bab 11B------------------------------------------------------------------------------ • Kumulasi pada sampel • X Frek p Σp • 21 2 0,10 0,10 • 22 1 0,05 0,15 • 23 1 0,05 0,20 • 24 1 0,05 0,25 • 25 1 0,05 0,30 • 26 2 0,10 0,40 • 27 3 0,15 0,55 • 28 4 0,20 0,75 • 29 3 0,15 0,90 • 30 1 0,05 0,95 • 31 1 0,05 1,00

  5. ------------------------------------------------------------------------------Bab 11B------------------------------------------------------------------------------ • Kumulasi pada distribusi probabilitas normal • Melalui nilai baku dan tabel fungsi distribusi pada distribusi probabilitas normal • X z  • 21 1,18 0,1190 • 22 0,84 0,2005 • 23 0,50 0,3085 • 24 0,15 0,4404 • 25 0,19 0,5753 • 26 0,53 0,7019 • 27 0,87 0,8078 • 28 1,21 0,8869 • 29 1,55 0,9394 • 30 1,89 0,9706 • 31 2,24 0,9875

  6. ------------------------------------------------------------------------------Bab 11B------------------------------------------------------------------------------ • Statistik uji X Σp  T 21 0,10 0,1190 0,0190 22 0,15 0,2005 0,0505 23 0,20 0,3085 0,1085 24 0,25 0,4404 0,1904 25 0,30 0,5753 0,2735 26 0,40 0,7019 0,3019 27 0,55 0,8078 0,2578 28 0,75 0,8869 0,1369 29 0,90 0,9394 0,0394 30 0,95 0,9706 0,0206 31 1,00 0,9875 0,0125 T = 0,3019

  7. ------------------------------------------------------------------------------Bab 11B------------------------------------------------------------------------------ • Kriteria pengujian Taraf signifikansi 0,05 Pada tabel nilai kritis uji Liliefors T()(n) = 0,190 Tolak H0 jika T > 0,190 Terima H0 jika T  0,190 • Keputusan Pada taraf signifikansi 0,05 tolak H0

  8. ------------------------------------------------------------------------------Bab 11B------------------------------------------------------------------------------ Contoh 22 Pada taraf signifikansi 0,05, uji apakah populasi X berdistribusi probabilitas normal. Sampel acak adalah 16,7 17,4 18,1 18,2 18,8 19,3 22,4 22,524,0 24,7 25,9 27,0 35,1 35,8 36,5 37,639,8 42,1 43,2 46,2 Contoh 23 Pada taraf signifikansi 0,05, uji apakah populasi X berdistribusi probabilitas normal. Sampel acak adalah 23 23 24 27 29 31 32 33 33 35 36 3740 42 43 43 44 45 48 48 54 54 56 5757 58 58 58 58 59 61 61 62 63 64 6566 68 68 70 73 73 74 75 77 81 87 8993 97

  9. ------------------------------------------------------------------------------Bab 11B------------------------------------------------------------------------------ Contoh 24 Pada taraf signifikansi 0,05, uji apakah populasi X berdistribusi probabilitas normal. Sampel acak pada contoh 18 Contoh 22 Pada taraf signifikansi 0,05, uji apakah populasi X berdistribusi probabilitas normal. Sampel acak pada contoh 19 Contoh 22 Pada taraf signifikansi 0,05, uji apakah populasi X berdistribusi probabilitas normal. Sampel acak pada contoh 20

  10. ------------------------------------------------------------------------------Bab 11B------------------------------------------------------------------------------ Contoh 18 Pada taraf signifikansi 0,05, uji apakah populasi X berdistribusi probabilitan normal. Sampel acak adalah 17 39 26 20 17 49 22 36 17 17 39 2615 20 18 22 46 17 28 17 36 19 18 4616 19 28 15 20 48 16 18 36 29 15 1628 36 15 18 Contoh 19 Pada taraf signifikansi 0,05, uji apakah populasi X berdistribusi probabilitan normal. Sampel acak adalah 87 76 80 87 77 86 77 86 77 92 80 7884 77 81 77 75 81 75 92 80 80 84 7280 92 72 77 78 76 68 78 92 68 80 81

  11. ------------------------------------------------------------------------------Bab 11B------------------------------------------------------------------------------ Contoh 20 Pada taraf signifikansi 0,05, uji apakah populasi X (tinggi badan siswi SMA) berdistribusi probabilitan normal. Sampel acak adalah 161 152 157 151 158 163 159 167 152 155143 145 148 160 153 156 146 154 157 164153 156 161 149 161 149 152 147 151 156158 148 154 153 146 165 160 162 149 153166 147 149 150 155 148 151 159 155 161146 151 159 162 160 154 149 165 148 160163 149 160 152 150 161 156 150 155 152156 157 164 149 158 145 153 156 161 156154 147 159 154 165 155 148 151 150 162152 162 156 158 155 157 163 159 152 168

More Related