720 likes | 1.02k Views
PENGUJIAN HIPOTESA. ASSALAAMU ‘ALAIKUM WARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUH BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM. 2. SILABI. Definisi Hipotesis Macam Kekeliruan Langkah-langkah Pengujian Hipotesis - Alternatif Hipotesis dalam Menentukan Daerah Kritis - Menguji Rata-rata µ (Uji Dua Pihak)
E N D
ASSALAAMU ‘ALAIKUMWARAKHMATULLAAHI WABAROKAATUHBISMILLAHIRAHMANIRRAHIM 2
SILABI Definisi Hipotesis Macam Kekeliruan Langkah-langkah Pengujian Hipotesis - Alternatif Hipotesis dalam Menentukan Daerah Kritis - Menguji Rata-rata µ (Uji Dua Pihak) - Menguji Rata-rata µ (Uji Satu Pihak) - Menguji Proporsi π (Uji Dua Pihak) - Menguji Proporsi π (Uji Satu Pihak) - Menguji Variasi (Uji Dua Pihak) - Menguji Variasi (Uji Satu Pihak) - Menguji Kesamaan Dua Rata-rata (Uji Dua Pihak) - Menguji Kesamaan Dua rata-rata (Uji Satu Pihak) - Menguji Perbedaan Proporsi (Uji Dua Pihak) - Menguji Perbedaan Proporsi (Uji Satu Pihak) - Menguji Kesamaan Dua Variasi (Uji Dua Pihak) - Menguji Kesamaan Dua Variasi (Uji Satu Pihak) 3
DEFINISI HIPOTESIS • Perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang dituntut untuk melakukan pengecekannya
HIPOTESA STATISTIK Jika perumusan atau pernyataan dikhususkan mengenai populasi
PENGUJIAN HIPOTESIS • HIPOTESIS STATISTIK adalah suatu asumsi atau pernyataan yg mana mungkin benar atau mungkin salah mengenai satu atau lebih populasi • Ex . Pernyataan bahwa rata-rata pendapatan masyarakat kota A sekitar Rp. 75.000/ bulan adalah suatu pernyataan yg mungkin benar atau mungkin juga salah mengenai populasi kota A. dalam kasus di atas pernyataan mengenai rata-rata pendapatan masyarakat kota A adalah suatu hipotesis. untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis maka dilakukan pengujian hipotesis
Ho: u = 75.000 • H1: u ≠ 75.000
Kesalahan jenis I. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu menguji hipotesis di mana kita menolak Ho pd hal sesungguhnya Ho itu benar. Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg benar Kesalahan jenis II. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu menguji hipotesis di mana kita menerima Ho pd hal sesungguhnya Ho itu salah. Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg salah
MACAM KEKELIRUAN • Kekeliruan macam I: adalah menolak hipotesis yang seharusnya diterima, dinamakan kekeliruan , : peluang membuat kekeliruan macam I disebut juga taraf signifikan, taraf arti, taraf nyata ( = 0,01 atau = 0,05 ) • Membacanya: • = 0.05 : taraf nyata 5%, artinya kira-kira 5 dari tiap 100 kesimpulan akan menolak hipotesis yang seharusnya diterima. Atau kira-kira 96% yakin bahwa kesimpulan yang dibuat benar. Peluang salahnya/kekeliruan sebesar 5%
Kekeliruan macam II: adalah menerima hipotesis yang seharusnya ditolak, dinamakan kekeliruan , : peluang membuat kekeliruan macam II
Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis PENGUJIAN HIPOTESA
LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS • RUMUSKAN Ho YG SESUAI • RUMUSKAN HIPOTESIS TANDINGANNYA (H1) YG SESUAI • PILIH TARAF NYATA PENGUJIAN SEBESAR α • PILIH UJI STATISTIK YG SESUAI DAN TENTUKAN DAERAH KRITISNYA • HITUNG NILAI STATISTIK DARI CONTOH ACAK BERUKURAN n • BUAT KEPUTUSAN: TOLAK Ho JIKA STATISTIK MEMPUNYAI NILAI DALAM DAERAH KRITIS, SELAIN ITU TERIMA Ho
PENGUJIAN HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA PENGUJIAN DWI ARAH UNTUK MENGUJI HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA POPULASI, MAKA DAPAT DIBUAT PERUMUSAN HIPOTESIS SEBAGAI BERIKUT: Ho : u = uo H1 : u ≠ uo PENGUJIAN SATU ARAH UNTUK MENGUJI HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA POPULASI DENGAN MELIHAT SATU SISI SAJA Ho : u = uo lawan Ho : u > uo Ho : u = uo lawan Ho : u < uo
LANGKAH LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESA
Hipotesis lambangnya H atau Ho • Hipotesis tandingan lambangnya A atau H1 • Pasangan H melawan A , menentukan kriteria pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan dan daerah penolakan hipotesis • Daerah penolakan hipotesis disebut juga daeah kritis • Kalau yang diuji itu parameter θ (dalam penggunaannya nanti θ dapat berarti rata-rata = μ, simpangan baku = σ, proporsi = π dll) maka akan terdapat hal-hal sbb:
PENGUJIAN PARAMETER θ a. Hipotesis mengandung pengertian sama 1. H : θ = θ0 2. H : θ = θ0 A : θ = θ1 A : θ ≠ θ0 3. H : θ = θ0 4. H : θ = θ0 A : θ > θ0 A : θ < θ0 • Dengan θ0 dan θ1 adalah dua harga yang diketahui. Pasangan nomor 1 dinamakan pengujian sederhana lawan sederhana, sedangkan lainnya pengujian sederhana lawan komposit
b. Hipotesis mengandung pengertian maksimum H : θ ≤ θ0 A : θ > θ0c. Hipotesis mengandung mengertian minimum H : θ ≥ θ0 A : θ < θ0 Dinamakan pengujian komposit lawan komposit
ALTERNATIF HIPOTESIS A DALAM MENENTUKAN DAERAH KRITIS
Jika alternatif A mempunyai perumusan tidak sama Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat dua daerah kritis masing-masing pada ujung distribusi. Luas daerah kritis pada tiap ujung adalah ½ . Karena adanya dua daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis dinamakan uji dua pihak Kriteria yang didapat : terima hipotesis H jika harga statistik yang dihitung jatuh antara d1 dan d2, dalam hal lainnya H ditolak
Jika alternatif A yang mempunyai perumusan lebih besar Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah yang letaknya diujung sebelah kanan. Luas daerah kritis adalah . Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kanan Kriteria yang didapat : tolak H jika statistik yang dihitung berdasarkan sampel tidak kurang dari d dalam hal lainnya terima H
Untuk alternatif A yang mempunyai perumusan lebih kecil Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah yang letaknya diujung sebelah kiri. Luas daerah kritis adalah . Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kiri Kriteria yang digunakan : terima H jika statistik yang dihitung berdasarkan penelitian lebih besar dari d sedangkan dalam hal lainnya ditolak Luas =
MENGUJI RATA – RATA μ (UJI DUA PIHAK)
1. σDIKETAHUI • Untuk Hipotesis : H : μ = μ0 A : μ ≠ μ0 • RUMUS : • Ho diterima jika –z1/2(1-α) < z < z1/2(1-α) • Ho ditolak dalam hal lainnya μ
Contoh • Galus Tambun menyatakan bahwa mempunyai hasil suap sekitar 800 milyar. Akhir-akhir ini timbul dugaan dari Supno Duwaji bahwa hasil suapnya tersebut telah berubah. Untuk menentukan itu dilakukan penelitian dengan jalan menguji 50 responden yang memberi suap. Ternyata mereka menyatakan hasil suapnya paling sekitar rata-ratanya 792 milyar. Dari pengalaman, diketahui bahwa simpangan baku hasil suap 60 milyar. Selidiki dengan taraf nyata 0,05 apakah hasil suapnya sudah berubah atau belum
Penyelesaian • H : μ = 800 milyar • A : μ≠ 800 milyar • σ = 60 milyar • X = 792 milyar • n = 50 • Dari daftar normal baku untuk uji dua pihak dengan α = 0.05 yang memberikan z0.475 = - 1.96
Daerah penolakan H Daerah penolakan H ( daerah kritis ) ( daerah kritis ) Daerah penerimaan ? Luas = 0.025 H -1.96 d 1.96 d • Terima H jika z hitung terletak antara -1.96 dan 1.96. Dalam hal lainnya Ho ditolak • Dari penelitian sudah didapat z = -0.94 dan terletak di daerah penerimaan H • Jadi H diterima, kesimpulan hasil suap Galus belum berubah masih sekitar 800 milyar
2. σTIDAK DIKETAHUI • Untuk Hipotesis : H : μ = μ0 A : μ ≠ μ0 • RUMUS :
Contoh • Seperti soal sebelumnya, Dimisalkan simpangan baku populasi tidak diketahui, tetapi dari sampel diketahui simpangan baku s = 55 milyar • Jawab: • s = 55 milyar • X = 792 milyar • µ = 800 milyar • n = 50
Dari daftar distribusi student dengan α = 0.025 (daftar t0.975) dan dk = 49 untuk uji dua pihak diperoleh t = 2.01. • Kriteria pengujian : Terima H jika t hitung terletak antara -2.01 dan 2.01. Diluar itu H ditolak • Dari penelitian didapat t = -1.029 dan terletak di daerah penerimaan H • Jadi Ho diterima, kesimpulan hasil suap Gayus belum berubah masih sekitar 800 milyar
MENGUJI RATA – RATA μ (UJI SATU PIHAK)
A. UJI PIHAK KANAN 1. σDIKETAHUI • RUMUS UMUM : H : μ ≤ μ0 A : μ >μ0 • KRITERIA :Tolak H jika Z ≥ Z 0,5- ά Terima H jika sebaliknya
Contoh: • Pada Mabes Polisi Republik Mimpi dihasilkan uang damai rata-rata 15.7 milyar sekali setor. Hasil uang damai mempunyai simpangan baku = 1.51 milyar. Metode uang damai baru, diusulkan untuk mengganti yang lama, jika rata-rata per sekali setor menghasilkan paling sedikit 16 milyar. Untuk menentukan apakah metode yang lama diganti atau tidak, metode setor yang baru dicoba 20 kali dan ternyata rata-rata per sekali setor menghasilkan 16.9 milyar. Mabes Pol RM bermaksud mengambil resiko 5% untuk menggunakan metode baru apabila metode ini rata-rata menghasilkan lebih dari 16 milyar. Bagaimana keputusannya
Penyelesaian • H : µ ≤ 16, berarti rata-rata hasil metode baru paling tinggi 16 milyar, maka metode lama dipertahankan • A : µ ≥ 16, berarti rata-rata hasil metode baru lebih dari 16 milyar, maka metode lama dapat diganti • X = 16.9 milyar • N = 20 • σ = 1.51 • µo = 16
16 . 9 16 = = z 2 . 65 1.51/ 20 - • Dari daftar normal standart dengan α = 0.05 diperoleh z = 1.64 • Kriteria pengujian : Tolak H jika z hitung lebih besar atau sama dengan 1.64. Jika sebaliknya H diterima • Dari penelitian didapat z = 2.65, maka H ditolak • Kesimpulan metode baru dapat digunakan
2. σTIDAKDIKETAHUI • RUMUS UMUM : H : μ ≤ μ0 A : μ >μ0 • KRITERIA : Tolak H jika t ≥ t 1-ά Terima H jika sebaliknya
Contoh: • Dengan metode suap baru pada kelompok karyawan ditjen pajak Republik Mimpi akan menambah hasil suap rata-rata 4.5 milyar per kelompok karyawan. Sampel acak yang terdiri atas 31 kelompok karyawan yang telah diberi suap memberikan rata-rata 4.9 milyar dan simpangan baku = 0.8 milyar. Apakah pernyataan tersebut diterima? Bahwa pertambahan rata-rata paling sedikit 4.5 milyar
Penyelesaian • H : µ ≤ 4.5, berarti metode pemberian suap baru pada kelompok karyawan tidak menyebabkan bertambahnya rata-rata suap dengan 4.5 milyar • A : µ > 4.5, berarti metode pemberian suap baru pada karyawan menyebabkan bertambahnya rata-rata hasil suap paling sedikit dengan 4.5 milyar • X = 4.9 milyar • N = 31 • S = 0.8 milyar • µo = 4.5 milyar
Dengan mengambil = 0.01(daftar t0.99), dk = 30 didapat t = 2.46 • Kriteria tolak hipotesis H jika t hitung lebih besar atau sama dengan 2.46 dan terima H jika sebaliknya • Penelitian memberi hasil t = 2.78 • Hipotesis H ditolak • Kesimpulan : Metode pemberian suap baru pada kelompok karyawan ditjen pajak RM dapat menambah hasil suap rata-rata paling sedikit dengan 4.5 milyar
B. UJI PIHAK KIRI 1. σ DIKETAHUI • RUMUS UMUM : H : μ ≥ μ0 A : μ <μ0 • KRITERIA : Tolak H jika Z ≤ - Z 0,05- ά Terima H jika Z > - Z 0,05- ά
2. σ TIDAK DIKETAHUI RUMUS UMUM : H : μ ≤ μ0 A : μ >μ0 KRITERIA : Tolak H jika t ≥ t 1-ά Terima H jika sebaliknya
MENGUJI PROPORSI π (UJI DUA PIHAK)
RUMUS UMUM : H : π = π0 A : π ≠ π0 • RUMUS STATISTIK : • KRITERIA : Terima H jika – Z1/2(1- ά)<Z<Z1/2(1- ά) Tolak H jika sebaliknya
MENGUJI PROPORSI π (UJI SATU PIHAK)
A. UJI PIHAK KANAN • RUMUS UMUM : H : π ≤ π0 A : π > π0 • KRITERIA : Tolak H jika Z ≥ Z 0,5- ά Terima H jika Z < Z 0,5- ά
B. UJI PIHAK KIRI • RUMUS UMUM : H : π ≥ π0 A : π < π0 • KRITERIA : Tolak H jika Z ≤ - Z 0,5- ά Terima H jika Z > - Z 0,5- ά
MENGUJI VARIASI ( δ2 ) (UJI DUA PIHAK)