220 likes | 741 Views
”MANGROVE” EKOSISTEM PESISIR PENYELAMAT LINGKUNGAN. Oleh : Dian Sulistyaningsih Puryantoro Fitriyatul Warsiyah. Latar Belakang. Terdapat 3 (tiga) isu utama permasalahan pengelolaan mangrove di Indonesia, yaitu :
E N D
”MANGROVE” EKOSISTEM PESISIR PENYELAMAT LINGKUNGAN Oleh : Dian Sulistyaningsih Puryantoro Fitriyatul Warsiyah
Latar Belakang Terdapat 3 (tiga) isu utama permasalahan pengelolaan mangrove di Indonesia, yaitu : 1. Isu ekologi : (a) lebih dari 50% total area mangrove di Indonesia berada dalam kondisi rusak, yang berakibat pada menurunnya fungsi ekologis mangrove; (b) adanya pendapat yang menyatakan bahwa konservasi dan rehabilitasi ekosistem mangrove untuk meningkatkan fungsi ekologi merupakan beban, bukan sebagai tanggung jawab; (c) upaya untuk merehabilitasi mangrove yang rusak masih belum mampu mengimbangi laju kerusakan yang terjadi. ekosistem mangrove belum disepakati; (d) kelembagaan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove belum berkembang dan berfungsi secara optimal.
2. Isu sosial ekonomi : (a) adanya perbedaan pemahaman tentang nilai dan fungsi ekosistem mangrove di antara penentu kebijakan (policy maker) dan masyarakat; (b) belum optimalnya partisipasi masyarakat lokal dalam perencanaan dan pengelolaan ekosistem mangrove; (c) sebagian besar kondisi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove tergolong miskin; (d) pemanfaatan mangrove sebagai sumberdaya yang ramah lingkungan belum berkembang.
3. Isu Kelembagaan : (a) koordinasi antar lembaga terkait dalam pengelolaan ekosistem mangrove belum efektif; (b) kebijakan antar sektor dalam pengelolaan ekosistem mangrove masih belum sinergis; (c) instansi kunci dan perannya dalam pengelolaan
Dalam dua tahun terakhir abrasi (pengikisan) pantai sudah mencapai 5 - 10 meter dari garis pantai
Masyarakat Sasaran Warga Desa Peleyan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo – Jatim. Dengan jumlah penduduk ±2.600 jiwa, ada sekitar 30% yang bermukim disekitar daerah pantai. Dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai petani dan nelayan. Kondisi daerah mereka yang sudah menyatu dengan pantai di desa Peleyan maka perlu diberi pemahaman lebih mendalam mengenai ekosistem mangove sebagai sistem penyangga kehidupan mereka.
Metode Pelaksanaa Perencanaan Perencanaan dilakukaan dengan melakukan koordinasi/pertemuan bersama Aparat Desa Peleyan, warga dan Universitas Abdurachman Saleh.
Penanaman Mangrove *Penanaman mangrove dilakukan pada bulan Mei minggu ke 3. *Dihadiri oleh Warga, Aparat Desa, Mahasiswa, Pramuka, Karang Taruna Desa *Antusias warga sangat tinggi
Mangrove Tumbuh dengan Baik gambar
Pemeliharaan Mangrove * Agar ekosistem mangrove tetap terjaga maka pemeliharaan mangrove melibatkan semua elemen ( Warga dan Universitas Abdurachman Saleh ) * Pemeliharaan dilakukan dengan menyulam kembali bibit mangrove yang tergerus arus air pantai dan memasang ajir agar mampu bertahan hingga pertumbuhan sempurna
Pemeliharaan Mangrove gambar
Penanganan dari segala elemen termasuk mahasiswa dan masyarakat sekitar pantai desa Peleyan karena dengan kondisi alam yang sudah mulai mengikis bibir pantai desa peleyan akan berdampak pada kondisi alam pesisir yang lebih buruk. • Penanganan melalui penanaman 1.000 mangrove ini menjadi solusi dalam memperbaiki kondisi desa yang sebagian terkikis abrasi di desa Peleyan mencapai ±5 km.
Ketercapaian Target Luaran • Kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran warga sekitar akan pentingnya pengelolaan ekosistem mangrove berkelanjutan yang berbasis masyarakat. • Model mekanisme kolaboratif diantara para pihak ( aparat desa, warga dan mahasiswa) dapat tercapai sehingga peran serta mangrove benar – benar berfungsi sebagai penyangga kehidupan. • Sasaran dari kegiatan ini dapat dikatakan tercapai tentunya perlu dilakukan pemeliharaan berkelanjutan agar ekosistem mangrove dapat tumbuh dengan baik.
Kesimpulan • Pelaksanaan penanaman mangrove berjalan sesuai yang direncanakan. Masyarakat sangat mendukung kegiatan tersebut, hal tersebut dibuktikan dengan antusias warga dalam acara pertemuan awal dan acara puncak penanaman mangrove. Begitu juga pasca penanaman warga masih peduli dengan turut serta menjaga dan memelihara pertumbuhan mangrove.
UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO MANGROVE, EKOSISTEM PENYELAMAT LINGKUNGAN