310 likes | 1.34k Views
Wawancara riwayat pengobatan. Satu tahap mengenal pasien. Tujuan:. mendapat informasi mengenai berbagai aspek penggunaan obat pasien yang dapat membantu pengobatan pasien secara keseluruhan. Jaman dulu :
E N D
Wawancara riwayat pengobatan Satu tahap mengenal pasien
Tujuan: • mendapat informasi mengenai berbagai aspek penggunaan obat pasien yang dapat membantu pengobatan pasien secara keseluruhan
Jaman dulu : farmasis tergantung pada profesi kesehatan lain dalam memperoleh informasi tentang pengobatan pasien, tanggung-jawab langsung terhadap pengobatan pasien terbatas Sekarang (era pharmaceutical care) : dirasakan bahwa informasi yang diperoleh dari tenaga kesehatan lain tidak cukup lengkap terutama tentang alergi, penggunaan obat tanpa resep, pengobatan alternative/jamu, dll perlu melakukan wawancara riwayat pengobatan
Informasi tersebut dapat digunakan utk: • membandingkan profil pengobatan skrg dg sebelumnya • memverifikasi riwayat pengobatan yang diperoleh dan memberikan informasi tambahan jika perlu • mendokumentasikan adanya alergi dan ADR • skrining interaksi obat • menilai kepatuhan pasien • menilai rasionalitas obat yang diresepkan • menilai kejadian penyalahgunaan obat, dll
Wawancara riwayat pengobatan sangat penting untuk memberi kesempatan : • memantapkan hubungan dengan pasien dan menjelaskan peranan farmasis dalam perawatan pasien • memulai konseling awal • menggunakan informasi yang diperoleh utk membentuk dasar pharmaceutical care plan Dengan wawancara langsung dengan pasien dapat mengamati pasien dan lingkungannya (status kesehatan, ekonomi, kepatuhan terhadap pengobatan/diit tertentu, dukungan sosial
Contoh : • penatalaksanaan hipertensi mungkin tidak efektif jika pasien tdk patuh diit garam • pasien mungkin tidak paham mengenai regimen pengobatan yang kompleks • pasien mungkin tidak bisa menggunakan obat-obat non-oral (suppo, inhaler) • kondisi ekonomi dan kesehatan(well-being) pasien mungkin dapat dilihat dari bagaimana pasien berpakaian, berhias • pakaian panjang dan topi lebar pada musim yang tidak cocok mungkin dpt menunjukkan adanya fotosensitivitas atau menyembunyikan sesuatu (luka, cacat, belang, dll yang dianggap memalukan)
lanjutan • adanya bunga, kartu, bingkisan dari teman/saudara dukungan sosial yang baik • adanya buku, koran, tabloid pasien bisa membaca dan peduli pada kehidupan di luar dirinya • makanan tidak habis pasien tidak mau makan, hilang nafsu makan, tidak suka makanan RS, ada obat-obat yang menekan nafsu makan • banyak makanan di ruang pasien diabetes perlu diingatkan
DATA YANG PERLU DIPEROLEH DARIWAWANCARA RIWAYAT PENGOBATAN • Informasi demografi : umur, BB, TB, ras/etnik, tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan • Faktor-faktor ini berpengaruh terhadap pemilihan obat (resep dan OTR), dosis pengobatan, cara pemberian Contoh : • pasien yg bekerja dg mesin, sopir, yang perlu waspada jangan gunakan obat yang bikin ngantuk, lemes, gemetar
Informasi diet : pantangan diet, suplemen diet, dll • Kebiasaan sosial : merokok, alkohol, obat-obatan • Catat : lama penggunaan, jumlah yang digunakan, frekuensi penggunaan, alasan penggunaan, jika sudah berhenti kapan berhentinya. • Merokok dapat mempengaruhi metabolisme mempengaruhi dosis obat • Pengobatan yang sedang diperoleh • nama obat • dosis dan waktu pemberian • indikasi • tanggal mulai penggunaan obat • outcome terapi
Pengobatan yang pernah diperoleh sebelumnya • nama obat • dosis dan waktu pemberian • indikasi • tanggal mulai dan berhenti penggunaan obat • alasan penghentian obat • outcome terapi • Pengobatan tanpa resep yang pernah diperoleh sebelumnya • Pengobatan alternative yang sekarang dan pernah diterima
Alergi • Nama obat penyebab alergi • Dosis • Tanggal kejadian reaksi • Deskripsi reaksi • Bagaimana reaksi diatasi • Adverse drug reaction (idem alergi) • Kepatuhan
Kendala : • Tidak semua pasien suka ditanya-tanya perlu keahlian • Tidak semua pasien bisa ditanya pasien tuli, skizopren, bingung, masalah bahasa jika ada keluarganya, bisa dimintakan informasi pada keluarga • pasien mungkin tidak hafal/ tidak tahu tentang nama obat yang diminumnya tanyakan detail obatnya (warnanya, bentuknya, ukurannya) • obat yang dipakai PRN tanyakan bagaimana pemakaiannya
TEKNIK WAWANCARA • ketuk pintu dan minta ijin masuk untuk wawancara • perkenalkan diri • usahakan mendapatkan situasi yang privacy • pastikan pasien merasa nyaman • ambil posisi nyaman, bisa untuk kontak mata • hilangkan penganggu (suara bising radio, penunggu, dll) • sampaikan tujuan wawancara • pastikan/verifikasi identitas pasien • gunakan “open-ended question” pada awal wawancara bagaimana, apa, siapa • jangan gunakan “leading question” jawaban bias • berikan kesempatan pasien untuk berpikir dan menjawab • gunakan “open-ended” dan “closed-ended question”secara seimbang
PROSEDUR UMUM • Jika tidak bisa mencover semua pasien, lakukan prioritas thd pasien berdasarkan : • penderita yang dirujuk • penderita dengan gejala DRPs • penderita dg gejala akut dan parah • penderita dg riwayat ketidakpatuhan, respon terapi yang tidak memadai, ADRs, dll • penderita yang pernah menerima obat dengan rentang terapi sempit • penderita yang sebelumnya diopname karena kesalahan pengobatan • penderita dengan polifarmasi atau “multiple disease state” • penderita geriatrik/lanjut usia • penderita pediatrik/anak-anak • penderita psikiatris
lakukan review thd dokumentasi dan informasi penderita terpilih • konsul dengan tenaga kesehatan profesional lain jika dibutuhkan • lakukan wawancara dgn memperhatikan lokasi, waktu, cara memulai, dan teknik wawancara • pada akhir wawancara, pastikan bahwa informasi tentang pasien telah lengkap, dan sampaikan bahwa setelah ini mungkin masih akan ada diskusi lebih lanjut jika diperlukan • evaluasi hasil interview (mis. ada tidaknya DRP), termasuk strategi yg diperlukan untuk mengatasi masalah jika ada digunakan untuk menyusun rencana pelayanan kefarmasian (pharmaceutical care plan)