570 likes | 934 Views
Strategi Belajar Mengajar 2 SKS. Badarudin, S.Pd. Universitas Muhammadiyah Purwokerto Unggul, Modern, Islami. Identitas Pribadi Nama : BADARUDIN, S.Pd . NIK . : 2160431 NIDN : 0606088401 Pendidikan : S - 1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia
E N D
Strategi Belajar Mengajar2 SKS Badarudin, S.Pd. Universitas Muhammadiyah PurwokertoUnggul, Modern, Islami
Identitas Pribadi Nama: BADARUDIN, S.Pd. NIK.: 2160431 NIDN : 0606088401 Pendidikan: S-1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Status : Menikah AlamatRumah: Jl. Nagrog, Perum Ujung Berung Regency, Blok H No. 17 Kel. Pasirjati, Kec. Ujung Berung, Kota Bandung 40616 NomorTelp.: 081 313 400 558 E-mail : badar_ump@yahoo.co.id badarudin.spd@gmail.com Website : http://www.ayahalby.wordpress.com Riwayat Pekerjaan 1. Tim Independent Pemantau UNAS 05/06 Kab. Bandung 21-24 Mei 2006 2. Operator UPI Net KampusCibiruTahun2006 – 2007 3. StafAdministrasi SD Laboratorium UPI CibiruTahun2007 – 2008 4. Guru Kelas di SDN Sukakarya, Kota Bandung (GTT) Tahun2006 – 2009 5. Dosen FKIP PGSD UM PurwokertoTahun2009 – sekarang 6. Pengelola SD UMP Tahun 2011 - 2013
PengertianStrategi Kemp (1995) Strategipembelajaranadalahsuatukegiatanpembelajaran yang harusdikerjakan guru dansiswa agar tujuanpembelajarandapatdicapaisecaraefktifdanefisien Dick and Carey (1985) Strategipembelajaranadalahsuatu set materidanprosedurpembelajran yang digunakansecarabersama-samauntukmenimbulkanhasilbelajarpadasiswa
PengertianBelajar Pengertianbelajarmenurutkamusbahasa Indonesia : Belajaradalahberusahamemperolehkepandaianatauilmu, berlatih, berubahtingkahlakuatautanggapan yang disebabkanolehpengalaman. James O. Whittaker, Belajaradalah Proses dimanatingkahlakuditimbulkanataudiubahmelaluilatihanataupengalaman. Winkel, Belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai dan sikap. Cronchbach, Belajaradalahsuatuaktifitas yang ditunjukkanolehperubahantingkahlakusebagaihasildaripengalaman.
Pengertian Mengajar T.Raka Joni (1985) mengajar sebagai pencipta suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Davis (1971) Mengjar sebagai suatu aktivitas profesional yang memerlukan keterampilan tingkat tinggi dan mencakup pengambilan keputusan
Pengertian Strategi Belajar Mengajar • Secara Umum, strategi mempunyai pengertian Suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah di tentukan. • Jika dihubungkan dengan Belajar mengajar, Strategi bisa diartikan sebagai Pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. • Strategi belajar mengajar adalah kegiatan guru bersama-sama dengan siswa dalam proses belajar mengajar dan guru memberikan kemudahan atau fasilitas kepada siswa agar dapat mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan
Strategi pembelajaran mencakup jawaban atas pertanyaan : a. siapa melakukan apa dan menggunakan alat apa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan ini menyangkut peranan sumber belajar serta penggunaan bahan dan alat bantu mengajar/media. b. bagaimana melaksanakan tugas belajar yang telah diidentifikasikan (hasil analisis) sehingga tugas tersebut dapat memberikan hasil belajar yang optimal. Kegiatan ini menyangkut metode dan teknik. c. kapan dan dimana kegiatan belajar mengajar dilaksanakan serta berapa lama kegiatan tersebut dilaksanakan. Kegiatan ini menyangkut uraian tentang jadwal kegiatan, tempat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, format dan lama waktu pertemuan.
Empat Strategi dasar dalam mengajar yang meliputi hal-hal berikut : • Mengidentifikansi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. • Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.] • Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan tekhnik belajar mengajar yang dianggap paling tepatdan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
Menetapkan norma-normadan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar-mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar • Konsep Dasar Strategi belajar mengajar, • Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku • Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, • Memilih prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar, dan • Menetapkan norma dan kriteria keberhasilah kegiatan belajar mengajar. • Sasaran Kegiatan Belajar Mengajar • Pengembangkan bakat secara optimal, • Hubungan antarmanusia, • Tanggung jawab selaku warga negara
Belajar mengajar sebagai suatu sistem “Seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan” • Hakikat proses belajar mengajar “proses perubahan prilaku berkat pengalaman dan latihan, artinya , tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.”
Memilih sistem belajar mengajar • enquiry-discovery approach, belajar mencari dan menemukan sendiri. • expository approach, persiapan secara rapi, sistematis, dan lengkap. • mastery learning, penguasaan materi secara penuh. • humanistic education.,kemampuan dasar kecerdasan para siswa sangat bervariasi secara individu. • Pengorganisasian kelompok belajar, membentuk kelompok belajar.
Implementasi Belajar Mengajar • Suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasi • Adanya job description, • komponen analisi pengelolaan belajar mengajar. “merencanakan, mengorganisasi, pengkoordinasikan, dan mengawasi.”
HAKIKAT, CIRI, dan KOMPONEN BELAJAR MENGAJAR Badarudin, S.Pd.
Alur Kegiatan Belajar Mengajar Bahan ajar Mengajar Guru Kegiatan Belajar Mengajar Tujuan Pengajaran Interaksi Edukatif Belajar Peserta Didik
Kegiatan Guru dalam Mengajar Tujuan Pengajaran Kondisi KBM Menyadari Guru Menggairahkan Menyenangkan Siswa Belajar
Hakikat Belajar Mengajar Aktivitas belajar Perubahan Belajar Siswa Hakikat Proses belajar Pengaturan Guru Mengajar Proses Mengatur Mengorganisai
Ciri-ciri Belajar Mengajar Memiliki Tujuan Perkembangan tertentu Prosedur Materi Aktivitas Anak Ciri-ciri Pembimbing Disiplin Batas Waktu Evaluasi
Komponen-komponen Belajar Mengajar • Komponen • Belajar • Mengajar
Penentu Penggunaan Metode Pembelajaran Faktor-faktor yang mempengaruhi metode • Anak didik • Tujuan • Situasi • Fasilitas • Guru
Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Dasar Badarudin, S.Pd.
Karakteristik Anak Usia SDBassett, Jacka, dan Logan (1983) dalam Sumantri (1999:12-13) • Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri • Mereka senang bermain dan lebih suka bergembira/riang • Mereka suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal, mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru. • Mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan-kegagalan. • Mereka belajar secara efektif ketika mereka merasa puas dengan situasi yang terjadi • Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif dan mengajar anak-anak lainnya
Guru dalam Mengajar Anak Usia SD • Menjadikan anak-anak senang, bergembira dan riang dalam belajar. • Memperbaiki berpikir kreatif anak-anak, sifat keingintahuan, kerjasama, harga diri dan rasa percaya pada diri sendiri, khususnya dalam menghadapi kehidupan akademik. • Mengembangkan sikap positif anak-anak dalam belajar. • Mengembangkan afeksi dan kepekaan terhadap persitiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungannya, khususnya perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial dan teknologi.
Hakekat Mengajar di SD Pandangan tentang mengajar : a. Mengajar dipandang sebagai ilmu b. Mengajar sebagai teknologi c. Mengajar sebagai suatu seni d. Mengajar sebagai pilihan nilai e. Mengajar sebagai keterampilan
Guru dalam Mengembangkan Suatu Sistem Pengajaran • Mengkondisikan anak untuk menyukai, merasa gembira dan senang belajar di sekolah. • Mengembangkan berbagai cara dan metode yang bervariasi dan menarik di dalam mengajar secara terpadu. • Menjembatani antara kehidupan sekolah dengan kehidupan anak itu sendiri dalam pengajaran. • Mengobservasi gaya belajar mereka, kebutuhannya dan menaruh perhatian atas tuntutan individual anak dalam kaitannya dengan implementasi kurikulum yang berlaku.
Pendekatan dalam Belajar Mengajar Badarudin, S.Pd.
Pengertian Pendekatan • Pendekatan (approach) memiliki pengetahuan yang berbeda dengan strategi (Sanjaya Wina, 2007), • Pendekatan bersifat filosofis paradigmatik ,yang mendasari aplkasi strategi dan metode. • Pendekatan adalah pola/cara berpikir atau dasar pandangan terhadap sesuatu. Pendekatan dapat diimplementasikan dalam sejumlah strategi. Sedangkan, strategi adalah pola umum perbuatan guru-siswa di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Strategi dapat diimplementasikan dalam beberapa metode.
Macam-macam Pendekatan Belajar Mengajar Roy Killen (1998) berpendapat pendekatan pembelajaran berdasarkan pada subjek dan objek pembelajaran. dapat dibedakan menjadi dua, yaitu • pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan • pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centred approaches).
Berdasarkan pemerolehan bahan pembelajaran, terdapat empatpendekatan yaitu • Pendekatan Kontekstual • Pendekatan Konstruktivis • Pendekatan deduktif • Pendekatan Induktif • Pendekatan konsep • pendekatan proses atau dikenal dengan pendekatan keterampilan proses
Pendekatan Kontekstual Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education,2001)
Dalam pengajaran kontekstual memungkinkan terjadinya lima bentuk belajar yang penting,yaitu: 1.Mengaitkan 2. Mengalami 3. Menerapkan. 4. Kerjasama. 5. Mentransfer.
PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME • Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
Ciri-ciri pendekatan konstruktivisme • Dengan adanya pendekata konstruktivisme,pengembangan pengetahuan bagi peserta didik dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri melalui kegiatan penelitian atau pengamatan langsung sehingga siswa dapat menyalurkan ide-ide baru sesuai dengan pengalaman dengan menemukan fakta yang sesuai dengan kajian teori. • Antara pengetahuan-pengetahuan yang ada harus ada keterkaitan dengan pengalaman yang ada dalam diri siswa. • Setiap siswa mempunyai peranan penting dalam menentukan apa yang mereka pelajari. • Peran guru hanya sebagai pembimbing dengan menyediakan materi atau konsep apa yang akan dipelajari serta memberikan peluang kepada siswa untuk menganalisis sesuai dengan materi yang dipelajari
PENDEKATAN DEDUKTIF Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks,peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum kesesuatuyangkhusus.
PENDEKATANINDUKTIF • Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu,lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum.
Pendekatan Konsep • Pendekatan konsep merupakan pendekatan yang mementingkan hasil daripada proses perolehan hasil. Untuk itu pendekatan ini terkesan hanya merupakan pemberian informasi, sehingga hasilnya kurang bermakna dan kurang bertahan lama. Kondisi demikian cenderung memperlihatkan modus pembelajaran yang lebih expository.
Prosedur expository adalah sebagai berikut: • Preparasi, yaitu guru menyiapkan bahan selengkapnya secara sistematis dan rapi. • Apersepsi, yaitu guru bertanya atau memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian peserta didik kepada materi yang akan diajarkan. • Presentasi, yaitu guru menyajikan bahan dengan cara memberikan ceramah atau menyuruh peserta didik membaca bahan yang telah dipersiapkan (diambil) dari buku teks tertentu atau ditulis oleh guru. • Resitasi, yaitu bertanya dan peserta didik disuruh menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri pokok-pokok yang telah dipelajari (lisan atau tertulis).
Pendekatan Keterampilan Proses • Pendekatan ketrampilan proses merupakan pendekatan yang mengembangkan keterampilan memproseskan pemerolehan, sehingga peserta didik mampu menemukan dan mengembangkan secara bebas dan kreatif fakta dan konsep serta mengaitkannya dengan sikap dan nilai yang diperlukan. • Hal ini dapat dilakukan karena pendekatan keterampilan proses dilakukan sebagaimana layaknya ilmuan menemukan pengetahuan (menggunakan langkah-langkah metode ilmiah), sehingga kevalidannya dapat diandalkan.
Keterampilan proses dapat lebih disederhanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: • Sajikan masalah-masalah aktual kepada peserta didik dalam konteks yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka. • Strukturkan pembelajaran di sekitar konsep-konsep primer. • Beri dorongan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan sendiri. • Beri motivasi mereka untuk menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaannya sendiri. • Beri motivasi mereka untuk menemukan pendapat dan hargai sudut pandangnya. • Tantang mereka untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam, bukan sekedar menyelesaikan tugas. • Anjurkan peserta didik untuk bekerja dalam kelompok. • Dorong mereka untuk berani menerima tanggung jawab.
Model Pembelajaran Badarudin, S.Pd.
Pengertian Model Pembelajaran • Winataputra (1994) menjelaskanbahwa model pembelajaranadalahkerangkakonseptual yang melukiskanprosedur yang sistematikdalammengorganisasikanpengalamanbelajardandigunakansebagaipedomandalammerencanakandanmelaksanakanpembelajaranuntukmencapaisuatutujuantertentu • Model pembelajaranmempunyaimakna yang lebihluasdaripadastrategi, metodeatauprosedurpembelajaran
model pembelajaranmempunyai 4 cirikhusus yang tidakdipunyaiolehstrategiataumetodepembelajaran : • Rasionalteoritis yang logis yang disusunolehpendidik. • Tujuanpembelajaran yang akandicapai • Langkah-langkahmengajar yang duperlukan agar model pembelajarandapatdilaksanakansecara optimal. • Lingkunganbelajar yang diperlukan agar tujuanpembelajarandapatdicapai.
MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN • MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG • Model pembelajaranlangsungmerupakan model pembelajaran yang lebihberpusatpada guru danlebihmengutamakanstrategipembelajaranefektifgunamemperluasinformasimateri ajar
Macam-MacamPembelajaranLangsung • Ceramah, merupakansuatucarapenyampaianinformasidenganlisandariseorangkepadasejumlahpendengar. • Praktekdanlatihan, merupakansuatuteknikuntukmembantusiswa agar dapatmenghitungdengancepatyaitudenganbanyaklatihandanmengerjakansoal. • Ekspositori, merupakansuatucarapenyampaianinformasi yang miripdenganceramah, hanyasajafrekuensipembicara/guru lebihsedikit. • Demonstrasi, merupakansuatucarapenyampaianinformasi yang miripdenganceramahdanekspositori, hanyasajafrekuensipembicara/guru lebihsedikitdansiswalebihbanyakdilibatkan. • Questioner • Mencongak
Ciri-CiripadaPembelajaranLangsung • Proses pembelajarandidominasiolehkeaktifan guru. • Suasanakelasditentukanoleh guru sebagaiperancangkondisi. • Lebihmengutamakankeluasanmateri ajar daripada proses terjadinyapembelajaran. • Materi ajar bersumberdari guru
Tujuan Pembelajaran Langsung Model pembelajaranlangsungdikembangkanuntukmengefisienkanmateri ajar agar sesuaidenganwaktu yang diberikandalamsuatuperiodetertentu. Dengan model inicakupanmateri ajar yang disampaikanlebihluasdibandingkandengan model-model pembelajaran yang lain.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF • Model pembelajarankooperatifdikembangkanuntukmencapaisetidaktidaknyatigatujuanpentingpembelajaran, yaituhasilbelajarakademik, penerimaanterhadapkeragaman, danpengembanganketerampilansosial (Ibrahim, dkk, 2000:7). • MenurutSlavin (1997), pembelajarankooperatif, merupakan model pembelajarandengansiswabekerjadalamkelompok yang memilikikemampuanheterogen. • Pembelajarankooperatifatau cooperative learning mengacupada model pengajaran, siswabekerjabersamadalamkelompokkecilsalingmembantudalambelajar (NurdanWikandari, 2000:25). • EggendanKauchak (1993: 319) mendefinisikanpembelajarankooperatifsebagaisekumpulanstrategimengajar yang digunakan guru agar siswasalingmembantudalammempelajarisesuatu.
Macam-Macam Model PembelajaranKooperatif • Student Teams Achievement Division (STAD) • Group Investigation • Jigsaw • Think Paire Share (TPS) • Team Games Tournamen (TGT) • etc
Ciri-CiridanTahapanpada Model Kooperatif • siswabekerjadalamkelompoksecarakooperatifuntukmenyelesaikanmateribelajar, • kelompokdibentukdarisiswa yang memilikikemampuantinggi, sedangdanrendah, • jikamungkin, anggotakelompokberasaldariras, budaya, suku, jeniskelamin yang berbeda-beda, • penghargaanlebihberorientasipadakelompokdaripadaindividu.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif • Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. • Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain. • Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.