280 likes | 1.48k Views
Pakan sebagai faktor penunjang produktivitas sapi potong. KELOMPOK 4 Dicke Aji N 200110 100126 Arief Hamdallah 200110 100127 T a RI mentari 200110 100128 Mario chandra 200110 100129 Fida hafiyan n 200110 100133 Produksi sapi potong dan kerbau. SISTEM ALAT PENCERNAAN RUMINANSIA
E N D
Pakan sebagai faktor penunjang produktivitas sapi potong KELOMPOK 4 Dicke Aji N200110100126 Arief Hamdallah 200110100127 TaRI mentari 200110100128 Mario chandra 200110100129 Fida hafiyan n200110100133 Produksi sapi potong dan kerbau
SISTEM ALAT PENCERNAAN RUMINANSIA Sapi Potong Ternak Ruminansia : Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum Pakan ternak memegang peranan yang sangat penting dalam usaha peternakan dan merupakan bagian terbesar dari total biaya produksi. Pakan yang diberikan untuk sapi potong harus cukup, baik mengenai mutu maupun jumlahnya. Hal yang terpenting adalah pakan dapat memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral bagi ternak. Bahan pakan komponen ransum yang dapat bermanfaat bagi ternak yang mengkonsumsinya. Ransum jumlah total pakan yang diberikan pada ternak selama periode 24 jam.
Fase Perubahan Fungsi : Fase Pre-Ruminan Abomasum 70% dari alat pencernaan Volume 2 x volume rumen & retikulum Volume abomasum 49%, Omasum 13%, Rumen & Retikulum 38% Abomasum efektif dalam mencerna pakan cair (air susu) Pakan cair langsung ke omasum melalui oesophagial groove Fase Ruminan Umur 10-12 minggu : volume rumen, retikulum, omasum & abomasum berturut-turut adalah 64%, 14% dan 22% Umur 4 bulan : proporsi rumen-retikulum 4 x lebih besar dari omasum-abomasum Sapi dewasa : rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8% Hijauan diberikan umur 2 minggu, umur 1 minggu rumen dan retikulum, jonjot rumen berkembang.
Fungsi pakan bagi ternak : Menyediakan energi (tenaga) untuk melangsungkan berbagai proses dalam tubuh. Menyediakan bahan-bahan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh yang aus/ rusak. Mengatur kelestarian proses-proses dalam tubuh.
IDENTIFIKASI BAHAN PAKAN Bahan pakan sapi potong : Pakan hijauan Pakan tambahan (konsentrat) Pakan pelengkap (feed supplement) A. Pakan Hijauan : semua bahan pakan yang berasal dari tanaman ataupun tumbuhan. 1. Rumput : Rumput Lapangan Rumput Unggul : rumput raja, rumput gajah, rumput setaria, Brachiaria brizantha, dll 2. Leguminosa : Lamtoro, Glirisidia, Turi, Sentrosema, Kalopogonium, dll 3. Hijauan Lain : Daun Waru, Daun Nangka, dll 4. Limbah Pertanian : Jerami padi, Pucuk Tebu, Rending, Jerami jagung, dll
B. Pakan Tambahan Konsentrat : Bahan-bahan makanan yang dicampur sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bahan makanan yang berfungsi untuk melengkapi kekurangan gizi dari bahan makanan lainnya (hijauan). Kandungan serat kasar rendah dan mudah dicerna. Pemberian pakan konsentrat per ekor per hari ± 1% dari berat badan. Ex: Bekatul, dedak, ampas tahu, ketela pohon, onggok, bungkil kacang, dll. C. Bahan Pelengkap : Ex : Mineral, Vitamin, Urea Molasses Block (UMB) Vitamin yang dibutuhkan ternak sapi adalah vitamin A (karotina) dan vitamin D. Mineral dibutuhkan oleh sapi untuk berproduksi. Mineral yang dibutuhkan oleh sapi terutama adalah Ca dan P. Ca dan P ini dapat diperoleh dari tepung tulang (mengandung 23-33% Ca dan 10-18% P). Urea hanya dapat diberikan kepada sapi dalam jumlah yang sangat terbatas, yaitu 2% dari seluruh ransum yang diberikan.
Jenis Bahan Pakan Sapi Potong Berdasarkan Sumbernya A. Bahan pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan • Rumput-rumputan • Daun-daunan • Daun-daun dari jenis kacang-kacang • Umbi-umbian B. Limbah Pertanian • Jerami padi • Jerami jenis kacang-kacangan • Jerami jagung • Jerami ketela • Limbah tanaman lainnya
C. Limbah Industri • Dedak padi • Bungkil kelapa • Bungkil kedelai • Onggok • Ampas kecap • Ampas tahu
KEBUTUHAN PAKAN TERNAK SAPI POTONG • Sebagai patokan umum kebutuhan pakan ternak ruminansia adalah sbb : Pakan hijauan = 10 % dari berat badan Pakan konsentrat = 1-2 % dari berat badan • Menduga berat badan ternak ruminansia (sapi potong) : Rumus Schoorl : W = berat badan sapi (kg) L = lingkar dada sapi (cm) Contoh :Sapi dengan berat badan 300 kg, maka ransumnya adalah sbb :- Hijauan sebanyak 10 % dari 300 kg = 30 kg- Konsentrat sebanyak 1 - 2 % dari 300 kg = 3 – 6 kg
ILUSTRASI PEMBERIAN PAKAN SAPI POTONG • Hijauan rumput diberikan dalam bentuk potongan-potongan kecil. Konsentrat yang dibuat terdiri dari campuran beberapa bahan makanan yang diformulasikan sesuai dengan kebutuhan ternak akan nutrisinya. Perbandingan pemberian bahan kering antara hijauan dan konsentrat yang baik adalah 50% : 50%. • Sebelum diberikan, tempat pakan dibersihkan dari sisa-sisa pakan yang tidak termakan pada hari sebelumnya atau sudah berjamur. Apabila masih layak dimakan, pakan tersebut tidak dibuang tetapi diberikan kembali pada sapi. Terutama sisa konsentrat, dicampurkan kembali dengan konsentrat yang baru. Pemberian pakan dua kali sehari. Pakan hijauan diberikan terlebih dahulu pada pagi hari sekitar pukul 07.30-09.00 dan pakan konsentrat diberikan pada siang hari sekitar pukul 11.00-13.00.
Beberapa Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Pakan • Bahan pakan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. • Ketersediaan bahan pakan terjamin dan selalu ada, terutama di sekitar lingkungan peternak. • Kualitas gizi bahan pakan sesuai dengan kebutuhan ternak, tidak mudah membentuk racun dan tidak mudah tercemar. • Harga bahan pakan relatif tidak mahal.
Dalam pengembangan ternak ruminansia untuk mewujudkan program swasembada daging 2014, kebijakandalamhal feed security lebihdiarahkankepadapenyediaanhijauanpakanternak (HPT) dandukunganpakankonsentratdengan 4 (empat) buahstrategi, yakni : • Membangunsumberbenihdanbibit HPT, • Meningkatkanpemanfaatanlahanmelaluikegiatanintegrasiternakdanpemanfaatanlahanhutan, serta • Mengakselerasipengembanganpasturadan “cut and carry, • Pengembanganteknologipakan. Sedangkankebijakandalam feed safety dilaksanakanmelaluipengembangan standard mutupakandanpengawasanpakan yang diproduksidan yang beredardimasyarakat.
Tabel Komposisi Bahan Makanan Sapi Potong (Sumber : Sugeng, 2001)
Bahan Pakan Dari Limbah Industri Pertanian (sumber : Loka Penelitian Sapi Potong Grati-Pasuruan)