570 likes | 1.07k Views
PERMENHUT NO : P.03/M ENHUT -II/2007 TTG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI TN. SK M ENHUT N O . 95/K PTS -II/2003 TTG PENETAPAN KAWASAN T N S EMBILANG --- SEJARAH PANJANG. BALAI TAMAN NASIONAL SEMBILANG SUMATERA SELATAN. HASIL KAJIAN.
E N D
PERMENHUT NO : P.03/MENHUT-II/2007 TTG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI TN • SK MENHUT NO. 95/KPTS-II/2003 TTG PENETAPAN KAWASAN TN SEMBILANG --- SEJARAH PANJANG BALAI TAMAN NASIONAL SEMBILANG SUMATERA SELATAN
HASIL KAJIAN • S/D 2004 WETLAND-IP : MANGROVE TERLUAS DAN TERBAIK DI IND BAGIAN BARAT • SURVEY 2008: CARBON AND ENVIRONMENTAL RESEARCH .......... MANGROVE TERBAIK SETELAH PAPUA • EXPERT JEPANG BERSAMA-SAMA BALAI MANGROVE WIL I DI MEDAN DAN II DI DENPASAR ............ MANGROVE TERBAIK – PROSES SUKSESI BERJALAN BAIK • MISI JEPANG KE TNS ...........KONDISI MANGROVE BAIK. • SURVEY TNS : • JUMPAAN TIDAK LANGSUNG HARIMAU: SUARA, JEJAK • JUMPAAN LANGSUNG PT. RAJA PALMA DAN DISBUNHUT BANYUASIN: GAJAH • JUMPAAN LANGSUNG BERUANG, JUTAAN KALONG, RIBUAN BURUNG MIGRAN, JENIS ELANG, BABI HUTAN, RUSA, BERANG-BERANG, • MANCING DIJAMIN HANYA 5 MENIT DAPAT • TEMUAN ILLEGAL LOGGING
TUTUPAN HUTAN KUBAH GAMBUT DATARAN LUMPUR
MENINGKATKAN STATUS TNSKALA INTERNASIONAL • RAMSAR SITE • FLYWAY PARTNERSHIP EVENT INTER’L
STATUS TN SKALA REGIONAL • PUSAT KAJIAN/RISET EKOSISTEM MANGROVE TROPIK • BERBAGAI STASIUN RISET/PLOT PENGAMATAN • STASIUN RISET KUCING SUMATRA (HARIMAU, KUCING EMAS, MACAN DAHAN, KUCING MANGROVE DLL) • TEMPAT PELEPAS-LIARAN KUCING • PUSAT PENDIDIKAN KONSERVASI LAHAN BASAH - EKOSISTEM MANGROVE
STATUS TNSKALA NASIONAL TAMAN NASIONAL MODEL: • UPAYA PERLINDUNGAN, PENGAWETAN DAN PEMANFAATAN EKOSISTEM LAHAN BASAH TERBAIK. • PENYELENGGARAAN MNG’T KOLABORASI • PARIWISATA BERBASIS NELAYAN • MODEL DESA/DUSUN KONSERVASI • MONITORING KEHATI PARTISIPATIF • MNG’T DAERAH PENYANGGA (KPHP/HL) • INTEGRATED PATROL SYSTEM (LAUT-SUNGAI DARAT DAN UDARA)
DASAR HUKUM UU NO. 5 TAHUN 1990 TENTANG KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA. PASAL 31: DI DALAM TN DAPAT DILAKUKAN KEGIATAN KEPENTINGAN PENELITIAN, ILMU PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, MENUNJANG BUDIDAYA, BUDAYA DAN WISATA ALAM PASAL 32: KAWASAN TN DIKELOLA DENGAN SISTEM ZONASI YANG TERDIRI DARI ZONA INTI, ZONA PEMANFAATAN DAN ZONA LAIN SESUAI DENGAN KEPERLUAN
DASAR HUKUM MANDAT >>>> PP26 TAHUN2008TENTANGRENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL. DINYATAKAN BAHWA TN SEBAGAI KAWASAN LINDUNG NASIONAL
PELAKSANAAN PENATAAN ZONASI PERMENHUT NO.56/MENHUT-II/2006 TENTANG PEDOMAN ZONASI TAMAN NASIONAL PROSES PENGATURAN RUANG DLM TN MENJADI ZONA-ZONA, DG TAHAPAN: PERSIAPAN, PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA, PENYUSUNAN DRAFT RANCANGAN ZONASI, KONSULTASI PUBLIK, PENGIRIMAN DOKUMEN TATA BATAS PENETAPAN. MEMPERTIMBANGKAN KAJIAN-KAJIAN EKOLOGIS, SOSEKBUD MASYARAKAT.
HASILZONASI DI TN SEMBILANG DI DALAM TN TERDAPAT: ZONA INTI, ZONA RIMBA, ZONA PEMANFAATAN, ZONA PEMANFAATAN KHUSUS, ZONA REHABILITASI, ZONA TRADISIONAL. ZONA PERLINDUNGAN AQUATIK
KRITERIA ZONAINTI(Permenhut No.56/Menhut-II/2006) keanekaragaman hayati yang tinggi perwakilan biota atau komunitas yang khas kondisi yang alami, tidak terganggu oleh kegiatan manusia cukup besar/luas, dengan bentuk yang cocok untuk dikelola memiliki keunikan yang perlu dijaga mengandung komunitas ekologi yang langka atau spesies terancam
KRITERIA ZONA RIMBA(Permenhut No.56/Menhut-II/2006) penting untuk menjamin keberlangsungan hidup spesies yang dilindungi serta mendukung upaya perkembangbiakan jenis satwa liar memiliki keanekaragaman hayati yang dapat mampu menjaga pelestarian zona inti dan zona pemanfaatan kawasan penting untuk spesies migran
KRITERIA ZONA PEMANFAATAN(Permenhut No.56/Menhut-II/2006) mengandung formasi biologis dan fisik yang khas cukup besar/luas untuk menjamin keberlanjutan kegiatan wisata dan rekreasi alam kondisi lingkungan alami yang mendukung pengembangan ekowisata memungkinkan dibangun sarana pemanfaatan jasa lingkungan, pariwisata alam, rekreasi, penelitian dan pendidikan tidak berbatasan langsung dengan zona inti.
KRITERIA ZONA TRADISIONAL(Permenhut No.56/Menhut-II/2006) Potensidankondisi SDAH non kayutertentu yang dimanfaatkanolehmasyarakatsetempat; Di wilayahperairanterdapatpotensi SDAH tertentu yang dimanfaatkanmelaluikegiatanpengembangbiakan, perbanyakandanpembesaranolehmasyarakatsetempat.
KRITERIAZONA RESTORASI/REHABILITASI(Permenhut No.56/Menhut-II/2006) Adaperubahanfisik, sifatfisikdanhayati yang secaraekologiberpengaruhpadakelestarianekosistem yang pemulihannyadiperlukancampurtanganmanusia; Adanyainvasifspesies yang mengganggujenisatauspesiesaslidalamkawasan; Pemulihankondisikawasansekurang-kurangnyamemerlukanwaktu 5 (lima) tahun
KRITERIA ZONA KHUSUS (Permenhut No.56/Menhut-II/2006) Terdapat sekelompok masyarakat dan sarana penunjang kehidupannya yang tinggal sebelum wilayah tersebut ditunjuk/ditetapkan sebagai taman nasional; Terdapat sarana prasarana antara lain : pendidikan, telekomunikasi, transportasi dan listrik, sebelum wilayah tersebut ditunjuk/ditetapkan sebagai taman nasional; Lokasi tidak berbatasan dengan zona inti.
Rencana Pengelolaan TN 20 Tahun UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional PP No. 44/2004 tentang Perencanaan Kehutanan PerMENHUT No.P.41/Menhut-II/2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Kawasan Suaka Alam Dan Kawasan Pelestarian Alam
SATU VISI • Terwujudnya Taman Nasional Sembilang sebagai taman nasional lahan basah yang dikelola terbaik, didukung oleh semua pihak; dan mampu memberikan nilai manfaat kepada masyarakat secara luas serta menjamin kelestarian fungsi sebagai sistem penyangga kehidupan wilayah pesisir.
EMPAT MISI • Memantapkanpengukuhan dan penataankawasan secara legal formal sertapenataanhak-hakmasyarakatsebagailandasanpengelolaankawasan. • Mengoptimalkanpengelolaankawasan dan sumberdayaalamhayati dan ekosistemnyasedemikianrupasehinggabernilaimanfaat. • Menjalinkerjasama, kolaborasi dan kemitraandenganberbagaipihakdalamkerangkapercepatanoptimalisasipengelolaansumberdayaalamhayati dan ekosistemnya. • Mengembangkanhubunganmutualisme, salingasah-asih dan asuhdenganmasyarakat di sekitarkawasan TN. Sembilangdalamkerangkapembinaankonservasi SDAH&E yang utuh.
TUJUAN • MENGUKUHKAN BTN SEBAGAI MODEL PENGELOLAAN TN LAHAN BASAH, YANG MAMPU MENYELENGGARAKAN 3 PILAR KONSERVASI SEBAGAI DIAMANATKAN DLM UU NO 5/1990, SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA BERPENGARUH NYATA TERHADAP FUNGSI SISTEM PENYANGGA KEHIDUPAN DAN PENOPANG SISTEM SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA PADA TINGKAT KOMUNITAS DAN WILAYAH
11 SASARAN 20 TH • MANTAPNYA PRA KONDISI PENGELOLAAN • TERWUJUDNYA KEMANTAPAN FISIK KAW. TN • TERJAGANYA FISIK KAW. DAN KEANEKA-RAGAMAN HAYATI • TERBANGUNNYA SISTEM DATA BASE DAN SISTEM INFO MANAJEMEN • TERSELENGGARANYA OPERASIONALISASI UPAYA KONSERVASI SDAHE • MENINGKATNYA EFEKTIFITAS KERJASAMA PENGELOLAAN
11 SASARAN 20 TH • TERBANGUNNYA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT • TERWUJUDNYA PEMANFAATAN SDA YANG BERKELANJUTAN • STATUS TN SEMBILANG TERSEBARP-LUASKAN MELALUI SISTEM INFORMASI, PENDIDIKAN DAN KESADARAN PUBLIK • BERKEMBANGNYA AKTIFITAS PENELITIAN YANG MENUNJANG PENGELOLAAN • TERWUJUDNYA SISTEM PENGAWASAN PELAKSANAAN KERJASAMA TEKNIS
PRIORITAS PROGRAMSASARAN NO 1. MANTAPNYA PRA-KONDISI PENGELOLAAN OUTPUT 1. INFRASTRUKTUR UTAMA PENDUKUNG AKTIVITAS PENGELOLAAN TERSEDIA, BERFUNGSI, DAN TERPELIHARA . PROGRAM: 1. PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA GEDUNG 2. PENGADAAN SARPRAS OPERASIONAL KANTOR OUTPUT 2. TERSEDIANYA TENAGA TERAMPIL/PROFESSIONAL YANG RELEVAN DENGAN KEBUTUHAN PENGELOLAAN TNS PROGRAM: • KEBUTUHAN FORMASI STAF STRUKTURAL/NON, FUNGS: POLHUT, PEH, PENYULUH, KEARSIPAN, PERENCANAAN DLL. • TRAINING NEED ASSESMENT • PENGEMBANGAN KAPASITAS SDM
PRIORITAS PROGRAMSASARAN NO 1. MANTAPNYA PRA-KONDISI PENGELOLAAN OUTPUT 3. TERSEDIANYA DANA PENDAMPING/PENDUKUNG DI LUAR APBN PROGRAM : 1. PEMANTAPAN JEJARING KERJA 2. PENGGALANGAN DANA SECARA LEGAL FORMAL
SASARAN NO 2. TERWUJUDNYA KEMANTAPAN KAWASAN TNS OUTPUT 1. TERWUJUDNYA TATA RUANG KAW. TNS BERDASARKAN KESEPAKATAN PROGRAM: • REKON DAN PEMELIHARAAN TATA BATAS • PENETAPAN ZONA INTI DAN RIMBA • PENETAPAN ZONA REHABILITASI • PENETAPAN ZONA PEMANFAATAN • PENETAPAN ZONA LAIN • KODEFIKASI DAN PENANDAAN WILAYAH KERJA • PENATAAN RUANG DESA/DUSUN/KEL. BAGAN
SASARAN NO 2. (LANJUTAN) OUTPUT 2. TERSUSUNNYA PERENCANAAN DAN SOP PEMANFAATAN ZONA YANG DAPAT DIIMPLEMENTASIKAN PROGRAM : • PENYUSUNAN RPTN DAN KONSULTASI PUBLIK. • PENYUSUNAN RENSTRA DAN KONSULTASI PUBLIK • PENYUSUNAN RENJA TAHUNAN • PENYUSUNAN, VALIDASI DAN PENETAPAN SOP ZONA INTI DAN RIMBA • PENYUSUNAN, VALIDASI DAN PENETAPAN SOP ZONA PEMANFAATAN • PENYUSUNAN, VALIDASI DAN PENETAPAN SOP ZONA REHABILITASI • PENYUSUNAN, VALIDASI DAN PENETAPAN SOP ZONA LAINNYA OUTPUT 3. TERBANGUNNYA KONSEP BUFFER ZONE/KPHP/KPHL PROGRAM : • IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN BUFFER ZONE/KPHP/KPHP • PENGEMBANGAN MODEL PENGELOLAAN BUFFER ZONE
SASARAN NO 3. TERJAGANYA KAWASAN DAN KEANEKA-RAGAMAN HAYATI. OUTPUT 1. TERSELENGGARAKANNYA UPAYA PERLINDUNGAN/ PENGAMANAN PROGRAM: • PELAKSANAAN PATROLI PERAIRAN/DARAT • PELAKSANAAN PATROLI UDARA • PELAKSANAAN OPERASI FUNGSIONAL • PELAKSANAAN OPERASI GABUNGAN • PELAKSANAAN OPERASI MANGROVE • PELAKSANAAN PENYELESAIAN KASUS PELANGGARAN BIDANG KSDHE • PENGEMBANGAN DAN OPERASIONAL PUSDALOPS POLHUT TNS • PEMBENTUKAN, PELATIHAN DAN PEMBERDAYAAN PAM SWAKARSA
SASARAN NO 3. (LANJUTAN) OUTPUT 2. TERPENUHINYA SARANA PENDUKUNG PERLINDUNGAN/PAMHUT PROGRAM : • PENYUSUNAN SOP PERLINDUNGAN DAN PENGAMANAN • PEMASANGAN RAMBU2 PERINGATAN/PAPAN INFO/PAPAN IDENTITAS TNS DLL • PENGEMBANGAN OPSROOM POLHUT • PENGADAAN CITRA SATELIT DAN PENYUSUNAN ADO • DUKUNGAN OPERASIONAL PESAWAT ULTRALIGHT-TRIKE • ASURANSI BAGI POLHUT, PEH, PENYULUH DAN STAF LAPANGAN LAIN • PENYUSUNAN, VALIDASI DAN PENETAPAN SOP ZONA LAINNYA
SASARAN NO 4. TERBANGUNNYA SISTEM DATABASE DAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTPUT 1. TERBANGUNNYA SISTEM DATA BASE YANG MENGAKOMODIR PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DAN INFO YANG SISTEMATIS MENGACU PADA KODEFIKASI WILAYAH KERJA, LENGKAP/RINCI DAN MUTAKHIR UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PROGRAM: • PENYUSUNAN SISTEM DATA BASE • PENGOLAHAN DATABASE • PENYUSUNAN/PENGELOLAAN SIG • OPTIMALISASI OPERASIONAL SIG
SASARAN NO 5. TERSELENGGARANYA UPAYA KONSERVASI KEHATI OUTPUT 1. TERWUJUDNYA UPAYA KONSERVASI KEHATI DAN EKOSISTEMNYA PROGRAM: • RISALAH KAWASAN TERDEGRADASI MELALUI CITRA SATELIT DAN GROUND CHECK • PENYUSUNAN RENCANA RESTORASI DAN RENCANA TEKNIK TAHUNAN • MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN RESTORASI • CARBON STOCK ASSESMENT DAN PENGEMBANGANNYA OUTPUT 2. TERPELIHARANYA HABITAT SPECIES PENTING/UNGGULAN PROGRAM : • PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI KONSERVASI HARIMAU SUMATRA . • MONITORING DINAMIKA BURUNG MIGRAN, ENDEMIK DI TN DAN KAW ESENSIAL • EKSPLORASI KEHATI, IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN PLOT PERMANEN • PENGEMBANGAN STASIUN RISET HARIMAU SUMATRA • KAJIAN HABITAT UNTUK PELEPASLIARAN SATWA PENTING TERANCAM PUNAH
SASARAN NO 5. (LANJUTAN) OUTPUT 3. TERSEDIANYA SUMBER PLASMA NUTFAH BAGI BUDIDAYA PROGRAM : • KAJIAN FLORA FAUNA KOMERSIAL BERNILAI EKONOMI BAGI MASYARAKAT • KAJIAN BERBAGAI ASPEK THD NIBUNG, JELUTUNG, MERBAU, TUMU , KEPITING, UDANG, DAN JENIS KOMERSIAL LAINNYA UNTUK MENUNJANG BUDIDAYA MASYARAKAT DI LUAR KAWASAN • PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KELOMPOK NELAYAN PELESTARI TN • PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KELOMPOK TANI NIBUNG DAN JENIS KAYU LAIN
SASARAN NO 6. MENINGKATNYA EFEKTIFITAS KERJASAMA PENGELOLAAN TNS OUTPUT 1. MENINGKATNYA DUKUNGAN DAN PERAN SERTA PARA PIHAK LOKAL, NASIONAL, REGIONAL MAUPUN INTERNASIONAL DALAM PENGELOLAAN TN PROGRAM: • MENJALIN KERJASAMA BERBASIS PROGRAM, PERENCANAAN KOLABORATIF DAN KESEPAKATAN KERJA (MOU) • MENINGKATKAN FASILITAS PERTEMUAN BAGI KEPERLUAN KOMUNIKASI DAN KOORDINASI DENGAN PARA PIHAK. • MENINGKATKAN STATUS TN PADA SKALA NASIONAL, REGIONAL DAN INTERNASIONAL
SASARAN NO 6. (LANJUTAN) OUTPUT 2. TERWUJUDNYA KEMITRAAN PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PROGRAM : • MENJALIN PEMANTAPAN KELEMBAGAAN PENGENDALIAN KARHUTLA DI LEVEL PROVINSI, KABUPATEN DAN MASYARAKAT • MENJALIN KERJASAMA OPERASIONALISASI PENCEGAHAN, PEMADAMAN DAN PENANGANAN PASCA KEBAKARAN DENGAN PARA PIHAK • PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI BIDANG DALKARHUTLA
SASARAN NO 7. TERBANGUNNYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OUTPUT 1. TERWUJUDNYA MODEL DESA KONSERVASI DI DESA TANAH PILIH DAN TABALA JAYA PROGRAM: • MELAKUKAN KAJIAN DAN PERENCANAAN SUB PROGRAM • MEMBANGUN KESEPAHAMAN (SOSIALISASI DAN MOTIVASI) • PENGKAJIAN POTENSI DAN MASALAH DESA • PENYUSUNAN RENCANA USAHA KELUARGA (RUK), RENCANA KEGIATAN KELOMPOK (RKK), RENCANA KEGIATAN DESA (RKD) DAN RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN DESA (RKPD). • PEMETAAN RUANG DESA
SASARAN NO 7. (LANJUTAN) 2. KAPASITASI SUMBERDAYA DESA SUB PROGRAM • PENCERAHAN DAN MOTIVASI • FASILITASI DAN PENDAMPINGAN • PELATIHAN MANEJEMEN ORGANISASI DAN DINAMIKA KELOMPOK • LOKAKARYA PENYADARAN PERAN GENDER • PENYUSUNAN RENCANA JANGKA MENENGAH DESA (RPJMD) • PELAKSANAAN BANTUAN /INSENTIF 3. MONITORING DAN EVALUASI SUB PROGRAM • PENYUSUNAN INSTRUMEN MONEV PARTISIPATIF DAN PELAKSANANNYA • EVALUASI DAN PENDAMPINGAN MANDIRI
SASARAN NO 8. TERWUJUDNYA SDA YANG BERKELANJUUTAN OUTPUT 1. BERKEMBANGNYA WISATA ALAM YANG MEMBERI MANFAAT BAGI KONSERVASI ALAM DAN MASYARAKAT LOKAL PROGRAM: • IDENTIFIKASI ODTWA • KAJIAN PELUANG PASAR PA DAN PENYUSUNAN BUSINESS PLAN FOR ECOTOURSM • PENGEMBANGAN FASILITAS PARIWISATA • PENGEMBANGAN JALUR INTERPRETASI DI LAPANGAN • PROMOSI PARIWISATA ALAM
SASARAN NO 8. (LANJUTAN) OUTPUT 2. TERWUJUDNYA DUSUN SEMBILANG DAN BEBERAPA KELOMPOK BAGAN SEBAGAI MODEL PEMBINAAN PARIWISATA BERBASIS NELAYAN WILAYAH PESISIR PROGRAM: • IDENTIFIKASI , PENETAPAN DAN PEMBINAAN MODEL HOMESTAY • PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN DAN PELATIHAN PARIWISATA ALAM PADA TINGKAT NELAYAN • PENGEMBANGAN WISATA KULINER • MEMBUAT SKILL ANALYSIS KEGIATAN NELAYAN YANG ATRAKTIF • PENYUSUNAN PROTOKOL PARIWISATA BERBASIS NELAYAN
SASARAN NO 9. STATUS TN SEMBILANG TERSEBARLUASKAN MELALUI PROMOSI, PENDIDIKAN DAN KESADARAN PUBLIK OUTPUT 1. KEBERADAAN TN SEMBILANG DIKETAHUI BAIK DI DALAM MAUPUN LUAR NEGERI PROGRAM: • PENYIARAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI MEDIA MASSA • PENYUSUNAN DAN SOSIALISASI TNS MELALUI LEAFLET, BOOKLET, POSTER, KALENDER, DAN BAHAN PUBLIKASI LAINNYA. • MENGIKUTI PAMERAN RUTIN SETIAP TAHUN • PENYUSUNAN DAN DISTRIBUSI MAJALAH 3 BULANAN • PENGEMBANGAN WEBSITE DAN MULTIMEDIA • PEMBUATAN FILM DOKUMENTASI
SASARAN NO 9. STATUS TN SEMBILANG TERSEBARLUASKAN MELALUI PROMOSI, PENDIDIKAN DAN KESADARAN PUBLIK OUTPUT 2. TERWUJUDNYA PENDIDIKAN KONSERVASI BAGI ANAK SEKOLAH PROGRAM: • PENYUSUNAN BUKU PEGANGAN GURU DAN MURID TENTANG “KONSERVASI MANGROVE” • UJI PETIK MATERI PADA SEKOLAH DASAR DI DUSUN SEKITAR KAWASAN • KOORDINASI DALAM RANGKA MEMASUKKAN MATERI DALAM KURIKULUM MUATAN LOKAL
SASARAN NO 9. STATUS TN SEMBILANG TERSEBARLUASKAN MELALUI PROMOSI, PENDIDIKAN DAN KESADARAN PUBLIK OUTPUT 3. TERBENTUKNYA MASYARAKAT BINA CINTA ALAM/SADAR/PEDULI KONSERVASI PROGRAM: • PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KADER KONSERVASI • PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KELOMPOK MONITORING KEHATI PARTISIPATIF • PEMBERDAYAAN KELOMPOK DALAM PENYELENGGARAAN KSDHE. • PENYULUHAN BERJENJANG
SASARAN NO 9. STATUS TN SEMBILANG TERSEBARLUASKAN MELALUI PROMOSI, PENDIDIKAN DAN KESADARAN PUBLIK OUTPUT 4. TERWUJUDNYA PUSAT PENDIDIKAN KONSERVASI LAHAN BASAH. PROGRAM: • PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN KONSERVASI (OUTBOUND) • PENYUSUNAN MODUL2 PENDIDIKAN KONSERVASI BAGI ANAK-ANAK DAN ORANG DEWASA • MENJALIN KERJASAMA DENGAN LEMBAGA PELATIHAN/PENDIDIKAN DAN PERORANGAN/VOLIUNTEER YANG MEMPUNYAI PERHATIAN DI BIDANG PENDIDIKAN KONSERVASI. • PROMOSI
SASARAN NO 10. BERKEMBANGNYA AKTIVITAS PENELITIAN YANG MENUNJANG PENGELOLAAN TN SEMBILANG OUTPUT 1. TERSEDIANYA PROTOKOL KAJIAN DAN RISET DI KAWASAN TN SEMBILANG PROGRAM: 1. RESEARCH NEED ASSESSMENT 2. PENYUSUNAN PROTOKOL KAJIAN DAN RISET 3. PENYUSUNAN GUIDELINES MANAJEMEN RISET OUTPUT 2. TERBANGUNNYA JEJARING KERJA DENGAN LEMBAGA RISET DAN PERORANGAN/VOLUNTER PROGRAM: • IDENTIFIKASI PERAN DAN KESANGGUPAN BAGI LEMBAGA 2 PENELITIAN DAN VOLUNTER • MENINGKATKAN FASILITAS PERTEMUAN BAGI KEPERLUAN PENELITIAN
SASARAN NO 10. (LANJUTAN) OUTPUT 3. TERBANGUNNYA SARPRAS GEDUNG DAN OPERASIONAL PENELITIAN PROGRAM: • PEMBANGUNAN SARPRAS GEDUNG • PENGADAAN OPERASIONAL PENELITIAN
SASARAN NO 11. TERWUJUDNYA SISTEM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN OUTPUT 1 : TERSUSUNNYA INTRUMENT MONEV PROGRAM : 1. PENYUSUNAN INSTRUMEN MONEV DAN PEMBINAAN PIMPINAN 2. PELAKSANAAN PEMBINAAN DAN MONEV SETIAP 2 TAHUN.