650 likes | 932 Views
Open Course. Selamat Belajar. Analisis Rangkaian Lis trik Di Kawasan Fasor - Course #5 Oleh : Sudaryatno Sudirham. Isi Kuliah #5. Fasor dan Impedansi Kaidah Rangkaian dan Diagram Fasor Teorema Rangkaian dan Metoda Analisis. BAB 1. Fasor dan Impedansi. Tujuan :
E N D
Open Course Selamat Belajar
Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Fasor - Course #5 Oleh : Sudaryatno Sudirham
Isi Kuliah #5 • Fasor dan Impedansi • Kaidah Rangkaian dan Diagram Fasor • Teorema Rangkaian dan Metoda Analisis
BAB 1 Fasor dan Impedansi
Tujuan : • Memahami dan mampu menyatakan sinyal sinus ke dalam bentuk fasor • Mampu melakukan operasi-operasi fasor • Memahami konsep impedansi di kawasan fasor • Mampu melakukan perhitungan rangkaian impedansi
Mengapa Fasor ? Sudut fasa Amplitudo Frekuensi sudut Di kawasan waktu, bentuk gelombang sinus dinyatakan sebagai Analisis rangkaian listrik di kawasan waktu melibatkan operasi diferensial dan integral, karena hubungan arus-tegangan elemen-elemen adalah
Mengapa Fasor ? Sementara itu bentuk gelombang sinus sangat luas di gunakan. Energi listrik, dengan daya ribuan mega watt, disalurkan menggunakan bentuk gelombang sinus. Siaran radio juga dipancarkan dengan menggunakan bentuk gelombang sinus. Pekerjaan analisis rangkaian, dimana peubah rangkaiannya berbentuk gelombang sinus, akan sangat dipermudah jika operasi-operasi diferensial dapat dihindarkan.
Mengapa Fasor ? Dalam matematika ada sebuah fungsi yang turunannya berbentuk sama dengan fungsi itu sendiri, yaitu fungsi eksponensial Jika sinyal sinus dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi eksponensial, maka operasi diferensial dan integral akan terhindarkan
Mengapa Fasor ? Keinginan itu ternyata bisa dipenuhi karena ada hubungan antara fungsi sinus dan fungsi eksponensial yaitu identitas Euler Bagian nyata pernyataan kompleks ini yang digunakan untuk menyatakan sinyal sinus Ini adalah fungsi eksponensial kompleks Berikut ini kita akan melihat ulang bilangan kompleks
Pengertian Tentang Bilangan Kompleks Bilangan Kompleks x Tak ada nilai untuk negatif Tinjau Persamaan: Akar persamaan adalah: Bilangan tidak nyata(imajiner)
Bilangan Kompleks (sumbu imajiner) Im s = a + jb jb Re a (sumbu nyata) Bilangan kompleks sdidefinisikan sebagai: denganadanb bagian imajiner dari s Im(s) = b bagian nyata dari s Re(s) = a
Bilangan Kompleks (sumbu imajiner) Im Im S = a + jb S = a + jb jb jb | S | a a Re Re (sumbu nyata) θ=tan1(b/a) |S|cosθ = Re (S) |S|sinθ = Im (S) Representasi Grafis Bilangan Kompleks S =|S|cosθ + j|S|sinθ Bilangan kompleks dinyatakan dengan menggunakan vektor bagian nyata dari S bagian imaginer dari S
Bilangan Kompleks Im 3 + j4 = 5cos + j5sin 4 3 2 1 -1 -2 -3 5 Re -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 Contoh:
Bilangan Kompleks - - Penjumlahan dan Pengurangan Operasi-Operasi Aljabar Bilangan Kompleks + Perkalian Pembagian
Bilangan Kompleks Contoh: diketahui: maka:
Bilangan Kompleks Ini identitas Euler dan Fungsi eksponensial bilangan kompleksdidefinisikan sebagai Bentuk Sudut Siku dan Bentuk Polar dengan e adalah fungsi eksponensial riil Dengan identitas Euler ini bilangan komleks yang dituliskan sebagai: dapat dituliskan sebagai: Penulisan bilangan kompleks di atas adalah penulisan dalam bentuk sudut siku yang juga dapat dituliskan dalam bentuk polar yaitu:
Bilangan Kompleks Bentuk Polar S= 10 e j0,5 |S| = 10 sudut fasa:θ= 0,5 rad Bentuk Sudut Siku Bentuk Sudut Siku S = 3+ j4 Bentuk Polar S = 5e j0,93 S = 3j4 Bentuk Sudut Siku S = 5ej0,93 Bentuk Polar Contoh:
Bilangan Kompleks Im Im Re Re S = a + jb S* = p + jq KompleksKonjugat S*= ajb S= pjq Bilangan kompleks Smempunyai konjugat S* Konjugat dari S = a + jbadalah S* = a - jb Suatu bilangan kompleks dan konjugatnya mempunyai hubungan-hubungan berikut: dan
Pernyataan Sinyal Sinus Dalam Bentuk Fasor Sinyal Sinus di kawasan waktu : v = Re(V) = Re ( A e j t e j θ) sehingga dapat ditulis dalam bentuk: Re dan e j tidak ditulis lagi dan sinyal sinus V= A e j θ dapat ditulis dalam bentuk eksponensial kompleks : Inilah yang disebut Fasor Fasor Mengingat relasi Euler, fungsi ini bisa dipandang sebagai bagian riil dari suatu bilangan kompleks A e j(t+) = A {cos(t + θ) + j sin(t + θ)} = V Jika seluruh sistem (rangkaian) mempunyai bernilai sama maka ejt bernilai tetap sehingga tak perlu selalu dituliskan hanya amplitudo A dan sudut fasa θyang diperhatikan karena diketahui sama untuk seluruh sistem
Pernyataan Sinyal Sinus Dalam Bentuk Fasor Im V jb |A| a Re Penulisan dan Penggambaran Fasor Karena hanya amplitudo dan sudut fasa saja yang diperhatikan maka
Pernyataan Sinyal Sinus Dalam Bentuk Fasor menjadi: menjadi: Pada frekuensi = 500 menjadi: menjadi: Pada frekuensi = 1000 Contoh: penulisan sinyal sinus dalam bentuk fasor
Fasor Negatif dan Fasor Konjugat Pernyataan Sinyal Sinus Dalam Bentuk Fasor Im maka negatif dari A adalah A jb |A| a a dan konjugat dari A adalah Re A |A| jb A*
Perkalian Pernyataan Sinyal Sinus Dalam Bentuk Fasor Jika diketahui : Operasi-Operasi Fasor maka : • Pembagian • Penjumlahan dan Pengurangan
Pernyataan Sinyal Sinus Dalam Bentuk Fasor Diketahui: Im 216,9o -4 Re 5 -3 I3 Contoh maka :
Impedansi fasor tegangan fasor arus impedansi Impedansi di kawasan fasor Impedansi suatu elemen rangkaian di kawasan fasor adalah perbandingan antara fasor tegangan dan fasor arus elemen tersebut Catatan: Ada pengertian impedansi di kawasan s yang akan kita pelajari kemudian
Resistor Impedansi iR + vR Kawasanwaktu Kawasanfasor resistansi resistor di kawasan waktu bernilai sama dengan impedansinya di kawasan fasor Impedansi
Impedansi + vL iL • Induktor Kawasanwaktu Kawasanfasor hubungan diferensial hubungan linier Impedansi
Impedansi + vC ` iC • Kapasitor Kawasanwaktu Kawasanfasor hubungan diferensial hubungan linier Impedansi
Impedansi Perhatikan: relasi ini adalah relasi linier. Di kawasan fasor kita terhindar dari perhitungan diferensial. • Impedansi dan Admitansi Impedansi: Z Admitansi: Y = 1 / Z
Impedansi • Impedansi Secara Umum • Perhatian : Walaupun impedansi merupakan pernyataan yang berbentuk kompleks, akan tetapi impedansi bukanlah fasor. Impedansi dan fasor merupakan dua pengertian dari dua konsep yang berbeda. • Fasor adalah pernyataan dari sinyal sinus • Impedansi adalah pernyataan elemen.
BAB 2 Kaidah Rangkaian dan Diagram Fasor
Tujuan: • Memahami kaidah-kaidah rangkaian di kawasan fasor • Mampu mengaplikasikan kaidah-kaidah rangkaian • Mampu menggambarkan diagram fasor
Hubungan Seri Kaidah-Kaidah Rangkaian Impedansi I jL R + VL + VR j/C I R + VC + VR
Hubungan Seri dan Kaidah Pembagi Tegangan Kaidah-Kaidah Rangkaian Impedansi jL j/C I + VL + VC Kaidah Pembagi Tegangan
Kaidah-Kaidah Rangkaian Impedansi Itotal I3 I2 I1 jL j/C R • Hubungan Paralel dan Kaidah Pembagi Arus Kaidah Pembagi Arus
Diagram Fasor Im Re Di kawasan waktu: VA vL(t) 100 iL(t) detik • Arus Dan Tegangan Pada Induktor L = 0,5 H , iL(t) = 0,4cos(1000t) A Arus 90odi belakang tegangan VL IL Arus dijadikan referensi (sudut fasa = 0)
Diagram Fasor Im Re Di kawasan waktu: vC(t) V mA 10 iC(t) • Arus Dan Tegangan Pada Kapasitor C = 50 pF , iC(t) = 0,5cos(106t) mA IC arus 90o mendahului tegangan VC detik Arus dijadikan referensi (sudut fasa = 0)
Diagram Fasor Im Re • Beban Kapasitif Pada sebuah beban : v(t) =120cos(314t +10o) V i(t) = 5cos(314t + 40o) A arus mendahului tegangan I V
Diagram Fasor Im Re V arus tertinggal dari tegangan I • Beban Induktif Pada sebuah beban : v(t) =120cos(314t + 20o) V i(t) = 5cos(314t 40o) A
Diagram Fasor i = ? 100 20F vs(t) = 250 cos500t V 50mH 100 j100 Vs= 2500oV j25 + + • Beban : RLC seri , mencari solusi di kawasan waktu Transformasi rangkaian ke kawasan fasor Kembali ke kawasan waktu i(t) = 2 cos(500t + 36,87o) A
Diagram Fasor 100 20F vs(t) = 250 cos500t V 50mH 100 j100 Vs= 2500oV j25 + + Im I V Re • Beban : RLC seri , analisis di kawasan fasor Transformasi rangkaian ke kawasan fasor Beban RLC seri ini bersifat kapasitif |ZC| > |ZL| arus mendahului tegangan
Diagram Fasor VR = RI Im VC =jXCI I 100 j100 Vs= 2500oV Vs j25 Re VL = jXLI + Fasor tegangan rangkaian mengikuti hukum Kirchhoff Fasor Tegangan Tiap Elemen
Diagram Fasor 100 j25 Vs= 2500oV j100 Im + V Re I • Beban : RLC seri, induktif Pada beban kapasitif |ZL| > |ZC| arus tertinggal dari tegangan
Diagram Fasor I j25 Vs= 2500oV j100 100 Im I + V Re • Beban : RLC paralel