990 likes | 2.78k Views
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA. Oleh : Dr. Indra Setiawan Ditjen Binwasnaker - KEME NAKERTRANS. Peraturan Perundangan Yang Terkait. Undang-undang No. 1 tahun 1970 Undang-undang No. 13 tahun 2003 Permennakertrans No. Per. 02/Men/1980 Permennakertrans No. Per. 01/Men/1981
E N D
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA Oleh : Dr. IndraSetiawan DitjenBinwasnaker - KEMENAKERTRANS
Peraturan PerundanganYang Terkait • Undang-undang No. 1 tahun 1970 • Undang-undang No. 13 tahun 2003 • Permennakertrans No. Per. 02/Men/1980 • Permennakertrans No. Per. 01/Men/1981 • Permennakertrans No. Per. 03/Men/1982
Pengertian • Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja (awal) • Sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan. • Pemeriksaan kesehatan berkala (periodik) • Setelah tenaga kerja bekerja • Pemeriksaan kesehatan khusus • Terhadap tenaga kerja tertentu • Terhadap tenaga kerja dengan kondisis tertentu • Pemeriksaan kesehatan purna bakti • Dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum TK memasuki masa pensiun.
Tujuan Umum Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja • Menilai kemampuan Tenaga Kerja melaksanakan pekerjaan tertentu, ditinjau dari aspek kesehatannya; • Mendeteksi gangguan kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja; • Identifikasi/deteksi dini penyakit akibat kerja.
Tujuan Pemeriksaan Kesehatan TK • Rikesawal (sebelum kerja) : • Tenaga Kerja yang diterima sehat • Tidak mempunyai penyakit menular • Cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan • Rikesberkala (periodik) : • Mempertahankan derajat kesehatan Tenaga Kerja • Menilai kemungkinan pengaruh dari pekerjaan • Untuk pengendalian Lingkungan kerja • Rikes khusus : • Menilai adanya pengaruh dari pekerjaan tertentu. • Menilai terhadap Tenaga Kerja atau golongan Tenaga Kerja tertentu
Mekanisme Pemeriksaan Kesehatan TK • Dilakukan oleh dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja. • Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja membuat rencana pemeriksaan. • Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja harus membuat laporan tentang kegiatan pemeriksaannya.
Waktu Pemeriksaan Kesehatan TK 1.Rikes awal dilakukan sebelum seorang tenaga kerja bekerja atau pindah tempat kerja. 2.Rikes berkala dilakukan minimal 1 tahun sekali. 3.Rikes khusus dilakukan pada saat/kondisi tertentu • Rikes purna bakti dilakukan 3 bulan sebelum pensiun/berhenti bekerja.
Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Awal • Anamnesa Umum : - riwayat penyakit - riwayat pekerjaan - kecelakaan yang pernah diderita - umur - pendidikan - keadaan keluarga dan lain-lain.
B. Anamnesa Khusus Penyakit • Alergi • Epilepsi • Kelaianan jantung • Tekanan darah (tinggi/rendah) • TBC • Kencing manis • Asma, bronchitis, pneumonia • Gangguan jiwa • Penyakit kulit
Anamnesa Khusus Penyakit (Lanjutan) • Penyakit pendengaran • Penyakit pinggang • Penyakit kelainan pada kaki • Hernia • Hepatitis/penyakit hati • Ulkus peptikum • Anemia • Tumor • dan lain-lain.
C. Pemeriksaan Klinis • Mental (keadaan kesadaran, sikap dan tingkah laku, kontak mental, perhatian, inisiatif, intelegensia dan proses berfikir) • pemeriksaan fisik (fisik diagnostik dari seluruh bagian badan dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, TD, nadi, pernafasan, TB, BB, Tajam Penglihatan, pendengaran, perabaan, reflek, kesegaran jasmani). • Pemeriksaan Laboratorium (darah, urine, faeces). • Pemeriksaan khusus (dikaitkan dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakannya, misalnya; Rongent dada, alergi test, spirometri test, E.C.G., buta warna dan lain-lain).
Hasil Pemeriksaan Kesehatan TK Awal • Sehat (tidak didapat kelainan) boleh bekerja tanpa syarat : • boleh bekerja berat • boleh bekerja ringan • boleh bekerja diperbagai bagian • Menderita sakit/ada kelainan : • boleh bekerja pada kondisi kerja tertentu • ditolak untuk bekerja • ditolak permanen (tetap) atau ditolak sementara menunggu proses pengobatan
Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Berkala, Khusus & Purna Bakti A. Anamnesa (interview) • Nama • Umur • Jenis kelamin • Unit kerja • Lama kerja • Gambaran tentang : yang dikerjakan, faktor bahaya di lingkungan kerja, keluhan yang diderita, kondisi kesehatan yang dirasakan dll.
Pemeriksaan klinis • Pemeriksaan mental (Gangguan mental dan penyakit jiwa. • Pemeriksaan fisik (Pemeriksaan fisik diagnostik) • Pemeriksaan laboratorium darah dan urin rutin • Pemeriksaan khusus yang berkaitan dengan keluhan/gangguan kesehatan (spirometri test, audiogram, pemeriksaan fungsi organ khusus, pemeriksaan laboratorium khusus/biological monitoring).
Data Pendukung Pembuatan Analisa Hasil Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja • Data kesehatan awal • Hasil pemeriksaan kesehatan sebelumnya • Pemeriksaan penunjang • Data lingkungan kerja • Statistik kesehatan kerja
Hasil Rikes berkala, khusus dan purna bakti • Sehat • Sakit : • penyakit umum • penyakit akibat kerja • diduga penyakit akibat kerja • Jika ditemukan PAK harus diberikan saran-saran pengendalian.
PAK (Permen No. 1/1981) Hasil pemriks berkala/Pemriks khusus Kepmenaker 333/89 ttg diagnosis dan pelaporan PAK, diagnosis didukung oleh dokter pemeriksa, meliputi pemeriksaan klinis, pemeriksaan kondisi pekerjaan dan lingkungan Pengurus/badan penyelengara (yg ditunjuk) Melaporkan secara tertulis (2X24 jam) setelah didiagnosa • Jika terdpt keraguan dr Dokter pemeriksa, maka : • Depnaker (Peg. Pawas dan dokter penasehat yg ditunjuk mendiagnosa kembali • Balai/Pusat Hiperkes membina diagnosa tersebut Dirjen binwasnaker
ggggggggggg Hak Tenaga Kerja Cacat/PAK • Pengangkutan dr TKP ke RS terdekat atau ke rmh • Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan di RS • Biaya pemakaman • (Santunan berupa uang) • STMB sbg pengganti upah • Cacad sbgn utk selama-2nya • Cacad Total utk selama-2nya d. Kematian Ahli waris yg ditjk TK Janda/duda/anak (tanggungan) Saudara sedarah Pengusaha/ Pihak lain
Dilarang melakukan PHK ps 153 ayat 1 huruf j, UU No. 13 Th 2003 : • pekerja/buruh dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja atau sakit karena hubungan kerja yang menurut surat keterangan dokter jangka waktu penyembuhanya belum dapat dipastikan
PHK THD TENAGA KERJA MENGALAMI CACAT AKIBAT KECELAKAAN KERJA Ps 172 UU No. 13 Th 2003 : • Pekerja/buruh yang mengalamisakitberkepanjangan, mengalamicacatakibatkecelakaankerjadantidakdapatmelakukanpekerjaannyasetelahmelampauibatas 12 bulandapatmengajukan PHK dandiberikanuangpesangon