1.62k likes | 2.11k Views
MASALAH KEBUTAAN DI INDONESIA. Monalisa Rizal . Definisi Kebutaan. WHO. *In the better eye with correction. Definisi Kebutaan. WHO Hanya mampu melihat < 3 meter, Pada mata terbaik (yang melihat lebih jelas), Walaupun sudah menggunakan koreksi (alat bantu) terbaik ATAU…
E N D
MASALAH KEBUTAANDI INDONESIA Monalisa Rizal
Definisi Kebutaan • WHO *In the better eye with correction
Definisi Kebutaan • WHO • Hanya mampu melihat < 3 meter, • Pada mata terbaik (yang melihat lebih jelas), • Walaupun sudah menggunakan koreksi (alat bantu) terbaik ATAU… • Luas lapang pandangan (field of view) < 10° dari penglihatan sentral
Prevalensi Kebutaan • Dunia • 45 juta orang buta • 110 juta orang dengan gangguan penglihatan berat • Setiap menit 12 orang menjadi buta • 90% berada di negara berkembang • Indonesia • 3 juta orang buta (1.5% dari populasi) • Setiap menit 1 orang menjadi buta • Tertinggi di Asia Tenggara
Etiologi Kebutaan di Indonesia • Penyebab utama kebutaan • Katarak 0.78% • Glaukoma 0.20% • Kelainan refraksi 0.14% • Gangguan retina 0.13% • Diabetik retinopati • Kelainan kornea 0.10% • Defisiensi Vitamin A • Trakoma
Katarak • Adalahpenyakitdegenerasi yang ditandaiolehkekeruhanpadalensamata • Data Indonesia • Insiden 0.1% kebutaantiaptahun (210.000 orang) • Sebagianbesarberadadidaerahdenganekonomirendah • Kemampuanoperasi 80.000 mata/tahun • Backlog (penumpukan) 130.000 kasus/tahun • Penduduk Indonesia menderitakatarak 15 tahunlebihawaldibandingkanpenduduknegaramaju • Kebutaanakibatkatarakdapatdiatasi OPERASI
Glaukoma • Adalahpenyakitdegenerasi yang ditandaiolehkerusakannervusoptikusakibattekanan bola mata yang lebihtinggidari normal • Data Indonesia • 500.000 penderitaglaukomamengalamikebutaan • Disebutjuga “pencuripenglihatan” karenapenderitatidakmengalamikeluhanburamsampaiakhirnyapenglihatanhilangsecara total • Umumnyapenderitaberusia 40 tahunkeatas • Memerlukanupaya DETEKSI DINI
Kelainan Refraksi • Disebut juga kelainan “kacamata” • Data Indonesia • 10% dari 66 juta anak usia sekolah (5-19 tahun) menderita kelainan refraksi • Hanya 12.5% yang telah menggunakan kacamata • Memerlukan upaya DETEKSI DINI
DiabetikRetinopati • Adalahkerusakan retina akibatkebocoranpembuluhdarah yang terjadipada diabetes mellitus • Data Indonesia • Secararesmibelumada • 3.9% dariseluruhjumlahkunjungan (polimata RSCM) • DM tipe 1 • 13% kasuspadapasien yang menderita < 5 tahun • 90% kasuspadapasien yang menderita > 10 tahun • DM tipe 2 • 25% kasuspadapasien yang menderita < 5 tahun • 75% kasuspadapasien yang menderita > 10 tahun • Memerlukanupaya PREVENTIF dan DETEKSI DINI
DefisiensiVit A (Xerophthalmia) • Adalahgangguanpadastruktur bola matadanfungsi retina akibatdefisiensi vitamin A • Data Indonesia • Prevalensi 0.3% (tahun 1992) • 50.2% balitamengalamikadar serum retinol rendah (<20µg/dL) • 60.000 anakbalitamenderitaxerophthalmia yang terancambuta (HKI-1998) • Memerlukanupaya PREVENTIF dan DETEKSI DINI
Trakoma • Adalahperadanganpadamataakibatinfeksibakteri Chlamydia Trachomatis. • Dikenalsebagai “penyakitkemiskinan” • Tersebardidaerahkeringdankurangsanitasi • Data dunia • 41 jutaorangmengalamiinfeksiaktif • 8.2 jutaorangmengalamitrakomaberatdanterancambuta • Data Indonesia • Belumada data resmi • Memerlukanupaya PREVENTIF dan DETEKSI DINI
Program Pemerintah • 1967 • Program pemberantasan trakoma dan defisiensi vitamin A • 1984 • Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan (UKM/PK) sebagai kegiatan pokok Puskesmas • 1987 • Program Penanggulangan Kebutaan Katarak Paripurna (PPKP) oleh BKMM dan Rumah Sakit daerah
Program Pemerintah • 2005 • RencanaStrategiNasionaluntukPenanggulanganGangguanPenglihatan & Kebutaan (PGPK) untukmencapai “Mata Sehat 2020” • Kepmenkes No 1473/Menkes/SK/X/2005 • Visi • “Setiappenduduk Indonesia padatahun 2020 memperolehkesempatan/hakuntukmelihatsecara optimal” • Strategi • Meningkatkanjumlahdokterdanperawatpuskesmas yang telahdibinaolehdokterspesialismata RS kabupaten/kota/BKMM
Program Pemerintah • PerananPuskesmas • Promotif • Peningkatangizi (xerophthalmia, katarak) • Peningkatanhigiene (trakoma) • Preventif • Pemberian vitamin A (xerophthalmia) • Deteksidini • Skrininganakusiasekolah (kelainanrefraksi) • Skriningpendudukusia > 40 tahun (katarak, glaukoma, DR) • Terapidini • Pemberian vitamin A (xerophthalmia) • Pemberianantibiotikatopikaldan oral (trakoma)
Anatomidan FisiologiMata Monalisa S Rizal Z
Fungsi • Organ penglihatan • Mengubah energi cahaya menjadi impuls listrik yang dipersepsikan sebagai “image” oleh otak • Organ keseimbangan • Bekerjasama dengan telinga
Anatomi Mata, tampak depan
Anatomi • Palpebra • Terdiriatas: • Kulitdipermukaan anterior • Ototdanjaringantulangrawan (tarsus) dibagian medial • Membranmukosa (konjungtivatarsalis) dipermukaan posterior • Kelenjarsebasea (Zeis),kelenjarkeringat (Moll), & Meibom • Cilia (bulumata) • Fungsi • Melindungimatadenganrefleksmengedip • Distribusi air matakeseluruhpermukaan anterior bola mata • Mengaturjumlahcahaya yang masukkedalammata
Palpebra Anatomi
Anatomi • Konjungtiva • Membranmukosa, tipis, dantransparan, • Melapisibagian anterior skleradanbagiandalampalpebra • Melekatlonggardengansklera bola matabebasbergerak • Mengandungbanyaksel goblet yang berfungsisebagaikelenjar • Dibagi 2 : • Bulbar melapisi anterior bola mata (selainkornea) • Tarsal melapisidindingdalampalpebra • Perbatasanantarakonjungtiva bulbar dan tarsal adalahforniks
Konjungtiva Anatomi
Anatomi • Sistemlakrimal • Terdiriatas: • Glandulalakrimal • Duktusnasolakrimal • Fungsi: • Sebagaikomponen air mata (tears) bersama-samadengankelenjarMeibom, Zeis, Moll, dan Goblet • Drainase , melaluipungtumlakrimal superior dan inferior, menujuduktusnasolakrimal
Anatomi Sistemlakrimal
Anatomi • Sklera • Jaringanikatpadatterdiridariserat-seratkolagen • Sebagaidindingluarpembentuk 5/6 bagian bola mata • Iris • “Diafragmamata”, terletakdiataslensa, danmemisahkanantarabilikmatadepandenganbilikmatabelakang • Terdiriatasototsphincter pupillaedandilatatorpupillae • Pupil • Area sentral iris yang terbuka • Berfungsimengaturjumlahcahaya yang masukkedalammatadengancaramengecil (miosis) saatcahayaterang, danmelebar (midriasis) saatgelap
Anatomi Potongan melintang bola mata
Anatomi Iris dan pupil
Anatomi • Kornea • Jaringanavaskular, transparan, berbentukkubah, danmembentuk 1/6 bagian anterior bola mata • Sebagai media refraksi (pembiasan) cahaya • Cilliary body (badansiliar) • Produksiakuos humor ygmengisibilikmatadepan • MenggantunglensamelaluizonulaZinn
Anatomi Kornea, tampak dari samping
Anatomi • Lensa • Berbentukbikonveks (cembung) dantransparan • Sebagai media refraksi (pembiasan) cahaya • Memilikikemampuanakomodasi (menebal/menipis)
Anatomi Lensa
Anatomi • Vitreus humor (badankaca) • Berbentuk gel transparan • Mengisironggabelakang bola mata (sebagai tampon internal) • Sebagai media refraksi (pembiasan) cahaya • Koroid • Terdiriataskapiler-kapilerpembuluhdarahsebagaisumbervaskularisasi organ2 didalam bola mata • Optic nerve (nervusoptikus) • Merupakankumpulan (bundle) dariakson-aksonsel-selfotoreseptor yang meneruskanimpulslistrikdari retina keotak
Anatomi • Retina • Lapisantipistransparan yang berfungsisebagaifotoreseptor (menyerapdanmengubahcahayamenjadiimpulslistrik yang diteruskankeotak) • Terdiriatassel-selfotoreseptor • Sel cone (kerucut), berfungsipadakondisiterang • Sel rod (batang), berfungsipadakondisi minim cahaya • Makula • Bagiansentral retina yang berfungsipadapenglihatansentral • Retina perifer • Seluruh retina diluarmakula yang berfungsipadapenglihatanperifer
Retina Anatomi
Anatomi • Otot-ototekstraokular • Setiapmataterdiridari 6 buahotot: • Musculus rectus superior • Musculus rectus inferior • Musculus rectus lateral • Musculus rectus medial • Musculus oblique superior • Musculus oblique inferior
Anatomi Otot-otot mata dan rongga orbita
Fisiologi • Prosespenglihatan • Mata berfungsisebagai “penangkapcahaya” • Cahaya yang masukakandibiaskanoleh media refraksi: • Kornea • Lensa • Badanvitreus • Difokuskan (dibiaskan) ke retina (makula) • Fotoreseptormengubahenergicahayamenjadiimpulslistrik • Impulsditeruskanmelaluiakson-akson (nervusoptikus) menujuotakdidaerahoksipital • Impulsdipersepsikanolehotaksebagaibenda (image)
Fisiologi • Proses penglihatan
Fisiologi • Penglihatansentral • Penglihatan paling tajam yang fungsinyadilakukanolehmakula • Penglihatanperifer • Penglihatan yang fungsinyadilakukanolehbagian retina selainmakula • Temporal : 90 derajat • Inferior : 70 derajat • Medial : 60 derajat • Superior : 60 derajat • Penglihatansentraldanperifermembentuklapangpandangan (field of view)
Fisiologi Visual pathway
PEMERIKSAAN MATA dr. Monalisa Rizal, SpM
Pemeriksaan rutin • Tajam penglihatan (visus/refraksi) • Tonometri • Posisi dan pergerakan bola mata • Refleks pupil/refleks cahaya • Lapang pandangan (field of view) • Slit lamp biomikroskopi • funduskopi
Tajam penglihatan (visus/refraksi) • Pemeriksaanuntukmenilaitajampenglihatansentral • Dibagi 2: • Jauh • Untukmendeteksimiopia (rabunjauh), hipermetropia (rabundekat), danastigmatisme (kelainansilindris) • Dekat • Untukmendeteksigangguanakomodasi (gangguanbaca)
Visus jauh • Visus normal (emetropia) : 6/6 • Jarakperiksa • 6 meter • 3 meter (menggunakancermin) • Alat-alat • Snellen chart (Tumbling E bilapasienbutahuruf) • Trial lens set (untukskriningcukupmemakai pin hole) • Trial frame
Pin hole tes Snellen chart Trial lens & trial frame
Pemeriksaanvisus • Teknikpemeriksaan (untukskrining) • Pasienduduk 6 meter dari chart (3 meter bilamenghadapcermindan chart adadiataskepalapasien) • Mintapasienmenutupmatakiriuntukmemeriksamatakanan • Mintapasienuntukmembacahurufterbesarpada chart • Bilaterbaca, teruskansampaihurufterkecil yang mampudibacapasien • Tajampenglihatan/visuspasienadalah 6/….. (…..sesuainotasi yang terdapatdisampinghurufterkecil yang masihterbaca, contoh: 6/20), artinyaadalahpasiendapatmembacahurufpadajarak 6 meter yang olehorang normal dapatterbacapadajarak 20 meter
Pemeriksaanvisus • Teknikpemeriksaan • Bilapasientidakdapatmembacahurufterbesarpada chart, • Lanjutkandenganmemintapasienmenyebutkanjumlahjari (hitungjari) pemeriksa yang ditunjukkandarijarak 1, 2, atau 3 meter didepanpasien. • Bilapasiendapatmenyebutkandenganbenarpadajarak 2 meter, makavisuspasienadalah 2/60, artinyapasiendapatmenghitungjaridarijarak 2 meter yang olehorang normal dapatdilakukandarijarak 60 meter. • Bilapasientidakdapatmenghitungjaridenganbenar, lanjutkandenganlambaiantangandarijarak 1 meter
Pemeriksaanvisus • Teknikpemeriksaan • Bilapasiendapatmelihatarahlambaiantangan (atas-bawahataukiri-kanan) makavisuspasienadalah 1/300, artinyapasiendapatmelihatlambaiantangandarijarak 1 meter yang olehorang normal dapatdilihatdarijarak 300 meter. • Bilapasientidakdapatmelihatlambaiantangandarijarak 1 meter, lanjutkandenganmemberikancahayadarijarak 1 meter (persepsicahaya) • Bilapasiendapatmelihatcahaya, makavisuspasienadalah 1/~ atau LP (+), artinyapasienhanyadapatmelihatsinardarijarak 1 meter yang olehorang normal dapatdilakukanpadajaraktakterhingga