160 likes | 464 Views
BAB VII. Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit. Fase Pengauditan. Penerimaan Penugasan Perencanaan Pelaksanaan Pengujian Pelaporan Temuan. Penerimaan Penugasan. Evaluasi integritas manajemen Identifikasi keadaan dan resiko yang luar biasa
E N D
BAB VII Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit
Fase Pengauditan • Penerimaan Penugasan • Perencanaan • Pelaksanaan Pengujian • Pelaporan Temuan
Penerimaan Penugasan • Evaluasi integritas manajemen • Identifikasi keadaan dan resiko yang luar biasa • Menentukan kemampuan auditor untuk pelaksanaan audit • Evaluasi independensi auditor • Menentukan kemungkinan digunakan kecermatan dan keseksamaan • Mempersiapkan surat penugasan
Evaluasi Integritas Manajemen • Untuk memperoleh keyakinan bahwa manajemen calon klien dapat dipercaya dan bertanggung jawab • Cara memperoleh: • Menghubungi auditor pendahulu • Wawancara dengan pihak ketiga • Pengalaman auditor tentang kliennya
Identifikasi Keadaan dan Resiko • Identifikasi calon pemakai laporan keuangan • Status hukum dan stabilitas keadaan keuangan • Evaluasi kemungkinan diaudit
Menentukan Kemampuan Auditor • Penentuan tim audit • Kebutuhan konsultan dan spesialis
Evaluasi Independensi • Mengumumkan calon klien kepada seluruh staf
Kecermatan dan Keseksamaan • Penentuan Waktu Penunjukan • Penjadwalan Pekerjaan Lapangan
Pembuatan Surat Penugasan • Tujuan: • Menghindari kesalahpahaman • Melindungi auditor terhadap tanggung jawab hukum bila terdapat tuduhan tidak melaksanakan pekerjaan dengan baik • Isi surat penugasan: • Rincian pekerjaan • Luas audit dan batasan-batasan • Besarnya biaya audit • Pekerjaan yang harus dikerjakan oleh staf klien • Perkiraan waktu audit
Perencanaan Audit • Tujuan: • Untuk memperoleh bukti • Efisiensi pelaksanaan audit • Menghindari kesalahpahaman • Langkah-langkahnya: • Pemahaman usaha dan industri klien • Penggunaan prosedur analitis • Penentuan tingkat materialitas tahap awal • Pertimbagan resiko audit • Penyusunan strategi audit • Pemahaman SPI
Pemahaman Usaha dan Industri Klien • Yang perlu diketahui: jenis usaha, jenis industri, transaksi dalam hubungan istimewa, peraturan pemerintah, SPI, sifat laporan yang harus diserahkan • Cara yang ditempuh: • Review KK tahun lalu • Review data perusahaan dan industri • Peninjauan pabrik dan kantor klien • Wawancara • Penentuan adanya hubungan istimewa
Melaksanakan Prosedur Analitis • Tujuan: • Membantu auditor dalam merencanakan sifat, waktu, lingkup dan prosedur audit (fase perencanaan) • Memperoleh bukti setiap arsesi (fase pengujian) • Sebagai review menyeluruh (fase pelaporan)
Langkah-langkah: • Identifikasi perhitungan yang harus dibuat • Harapan dan pembanding • Pelaksanaan penghitungan/pembandingan • Analisa data dan menentukan perbedaan yang penting • Investigasi perbedaan yang tidak diharapkan • Menentukan pengaruh terhadap rencana audit
Penentuan Materialitas • Suatu nilai informasi akuntansi yang dihilangkan atau salah disajikan mungkin akan mengubah pertimbangan seseorang yang bersandar pada informasi tersebut karena hilangnya atau salah penyajian informasi tersebut. • Materialitas kuantitatif dan kualitatif
Resiko Audit • Resiko bahwa auditor secara tidak sadar gagal untuk menyesuaikan pendapatnya atas laporan keuangan yang salah saji secara material. • Jenis-jenisnya: • Resiko melekat (inherent risk) • Resiko pengendalian (control risk) • Resiko penemuan (detection risk)